Bersama Adrian

Putri akhirnya mendaftarkan diri ikut eskul karate, sore ini dia akan memulai latihan hari pertamanya. Putri sudah mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Adrian saat latihan nanti.

Di ruang latihan Putri melihat Adrian sedang berlatih dengan temannya. Dia sangat mengagumi setiap gerakan Adrian, semakin berkeringat tubuh pria itu terlihat semakin maco dan seksi.

"Anak baru latihan di sini." Suara pelatih mengagetkan Putri dari lamunannya. Putri bergabung dan berbaris dengan beberapa anak baru.

"Ok sebelum kita mulai sesi latihan, kita harus pahami dulu apa saja teknik dasar dalam karate, ada yang sudah tahu?" tanya pelatih.

Semua terdiam saling pandang, karena tidak tahu apa saja teknik dasar karate.

"Teknik dasar dalam karate itu ada tujuh, pertama Kihon, kedua Kata, tiga Kumite, empat Daichi, lima Zuki, enam Geri, tujuh Uke. Nanti kita jelaskan pengertian dari setiap teknik," terang pelatih.

"Nah untuk sekarang kalian akan belajar apa itu teknik Kihon. Kihon bisa disebut juga pondasi dari karate itu sendiri, jadi di sini karatedo belajar gerakan menendang dan gerakan memukul," lanjut sang pelatih.

"Baik sekarang kita bagi dua regu ya, untuk putra akan dilatih Kakak Naufal, putri akan dilatih Kakak Adrian," ucap pelatih.

Putri bersorak dalam hati mendengar dia akan dilatih oleh Adrian. Bibirnya menyunging senyum kemenangan. Adrian mengambil posisi dan membimbing adik didiknya untuk melakukan pemanasan lebih dahulu. Setelah melakukan pemanasan mulailah Adrian membimbing gerakan menendang.

Jantung Putri berdetak kencang saat Adrian membetulkan gerakannya yang salah. Sentuhan tangan Adrian membuat keringat dingin bercucuran, Adrian tetap bersikap dingin seolah tidak mengenal Putri. Gadis itu merasa kecewa, dia tidak konsentrasi hingga gerakannya selalu salah.

"Sepertinya fikiranmu lagi gak di sini." Adrian membetulkan gerakan Putri sambil menegurnya.

"Mmm maaf Kak," jawab Putri gugup.

"Ayo fokus, kalau kamu tidak fokus saat tanding lawanmu bisa menjatuhkanmu," ucap Adrian tegas.

"Gimana mau fokus, kamu jutek kaya gitu," gerutu Putri.

"Ok untuk minggu ini cukup sekian dulu, jangan lupa di rumah latihan lagi biar tidak lupa. Minggu depan kita berlatih lagi, saya mau gerakan kalian sudah sempurna." Adrian menyudahi latihannya dia langsung bergabung dengan temannya.

Putri kelelahan dia memilih duduk untuk meregangkan ototnya yang terasa kaku semua. Teman-teman Putri satu persatu sudah pulang, tinggal Putri sendirian memijit kakinya yang terasa sakit. Adrian tak sengaja melihat Putri.

"Kamu belum pulang?" Tiba-tiba Adrian sudah berada di dekat Putri.

"Hah, ng ... bentar lagi Kak." Putri terkejut disapa oleh Adrian.

"Kenapa, sakit?" tanya Adrian lagi.

Putri hanya mengangguk sambil meringis menahan pegal-pegal di kakinya.

"Sudah kubilang karate itu berat, kamu lembek begitu mau main karate." Adrian menarik napas pelan.

"Ya demi ketemu Kakak eh...," Putri menutup mulutnya karena keceplosan. Adrian tersenyum mendengar ucapan Putri.

"Orang aneh, 'kan kita juga sekolah bareng. Bisa ketemu tiap hari, yuk pulang," ajak Adrian.

Mendengar ajakan Adrian Putri langsung senang, hilang segala rasa sakit yang dirasakan saat latihan. Dia bangkit mengikuti Adrian keluar dari ruang latihan.

"Kamu naik apa?" tanya Adrian pada Putri.

"Angkot Kak," jawab Putri.

"Yuk kuantarin pulang," tawar Adrian.

"Hah, Kakak mau antar Putri pulang?" Putri tak percaya dengan apa yang baru dia dengar.

"Iya aku antar kamu, kebetulan aku bawa mobilnya mamah," ucap Adrian.

Bagai ketiban durian, Putri tidak menyangka akan semudah ini bisa bersama dengan Adrian. Putri senyum-senyum berjalan di belakang Adrian menuju mobil di parkiran.

"Kakak kalau sekolah bawa mobil?" tanya Putri setelah berada di dalam mobil.

"Enggak, aku sekolah bawa motor, karena mobil dipakai mamaku bekerja. Ini kalau mama lagi di rumah bisa aku pakai. Kamu naik apa ke sekolah?" tanya Adrian sambil menghidupkan mesin mobilnya.

"Naik angkot Kak," jawab Putri pelan.

Saat melaju pulang Adrian tak sengaja melihat Alyn sedang dibonceng ojek. Adrian langsung mengikuti dari belakang, dia penasaran Alyn mau pergi kemana. Putri yang menyadari arah mobil Adrian tidak menuju ke arah rumahnya langsung bertanya.

"Kak kita mau kemana?" tanya Putri.

"Mmm aku mau beli sesuatu dulu," Adrian berbohong pada Putri.

Motor yang membawa Alyn memasuki pusat pertokoan, gadis itu masuk ke toko buku. Adrian memarkirkan mobil tak jauh dari toko buku yang dimasuki oleh Alyn.

"Aku mau beli buku dulu, kamu di sini atau mau beli buku juga?" tanya Adrian pada Putri.

"Di sini aja Kak, lagi gak bawa duit. Gak lama 'kan Kak?" tanya Putri.

"Ayok ikut turun, kamu pilih aja buku yang kamu mau nanti aku belikan," ajak Adrian.

Adrian pikir lebih baik membawa Putri biar tidak disangka sedang mengikuti Alyn kalau mereka nanti bertemu di dalam.

"Beneran Kak?" Putri ragu.

"Yuk cepetan jangan bawel." Adrian keluar dari mobil diikuti oleh Putri.

Putri tidak tahu kalau Adrian sebenarnya sedang mengikuti Alyn. Dia langsung menuju ke rak buku bagian novel dan mulai memilih novel yang dia suka. Sementara Adrian mencari keberadaan Alyn, yang ternyata sedang membeli peralatan melukis.

Adrian menjaga jarak agar Alyn tidak melihatnya, dia ingin sekali mendekati gadis itu. Hatinya sangat rindu, sudah beberapa minggu mereka tidak saling tegur sapa dan bertemu.

Tiba-tiba Alyn berada di dekat Adrian, keduanya sama-sama terkejut. Namun Alyn langsung melengos pura-pura tidak mengenal Adrian.

"Kak, aku mau yang ini boleh?" Disaat bersamaan Putri menghampiri Adrian yang sedang termangu memandangi kepergian Alyn.

Alyn menoleh ke arah suara melihat Adrian sedang bersama Putri. Menyadari sedang diperhatikan, Adrian sengaja memegang bahu Putri mengajak gadis itu berjalan melewati Alyn. Alyn membuang muka saat Adrian melewatinya, Putri langsung salah tingkah saat menyadari ada Alyn di sana.

"Kak itu ...." Putri bingung melihat sikap Adrian.

"Udah diem." Adrian langsung memotong pembicaraan Putri.

Putri diam mengikuti Adrian ke kasir membayar novel yang dia pilih.

"Kak Adrian mana bukunya?" tanya Putri heran melihat Adrian tidak membeli apa-apa.

"Yang kucari gak ada." Adrian kembali berbohong.

"Yah jadi gak enak kalau gini," Putri merasa tak enak hati.

Sementara itu Alyn langsung cepat-cepat keluar dari toko, dia malas melihat Adrian di tempat itu.

"Syukurlah kalau dia punya cewek baru," gumam Alyn. Rasa cemburu menyeruak di hatinya, tapi segera dia tepis karena Adrian bukan pacarnya lagi. Putus dengan Adrian adalah keinginannya selama ini.

Adrian mengajak Putri keluar, dia sengaja menggandeng tangan Putri agar dilihat oleh Alyn. Putri semakin mabuk kepayang diperlakukan seperti itu. Mereka berdua masuk ke mobil. Adrian sengaja membuka kaca agar terlihat dari luar sedang bersama dengan Putri.

Saat Alyn melihat ke arah Adrian, dengan cepat Adrian mencium Putri. Putri tidak menyangka akan dicium oleh Adrian, dia terkejut dan juga merasa sangat senang.

"Dasar mesum!" Alyn membuang muka dan segera pergi dari tempat itu. Hatinya terasa panas melihat Adrian bermesraan dengan pacar barunya.

Sementara Putri tak menyia-nyiakan kesempatan, dia membalas ciuman Adrian dengan penuh nafsu. Mendapat balasan yang panas Adrian menyudahi ciumannya, dia tak menyangka Putri akan membalasnya.

Adrian menghidupkan mesin mobil dan mengantarkan Putri pulang ke rumah, mereka berdua saling diam sepanjang jalan dengan pikiran masing-masing.

...***...

note :

Hai kak trimakasih sudah mampir di karyaku jangan lupa like dan komennya ya, trimakasih juga sudah vote dikarya saya. Selamat menjalankan ibadah puasa buat yang menjalankan💗

Terpopuler

Comments

Roswati Wati

Roswati Wati

Alyn seharusnya jgn minta putus klo masi ada rasa Susaloh cari cwo kaya bgt setia dan cinta mati. harusnya Alyn senang klo cwonya larang ini itu tandanya dia benar benar cinta

2021-05-18

0

Kenza al_el

Kenza al_el

kasian si putri jd pelampiasan, di sosor sana sini, menang banyak dah 😆

2021-04-12

0

Ra Izumi

Ra Izumi

makasih thor,kisah ceritanya nyentrik,sgt suka...di tunggu kelanjutannya,semangat trs utk berkarya n sukses sllu Aamiin

2020-10-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!