Bab.8

Jam menunjukkan pukul lima sore, Aliya dan Noah baru saja keluar dari kelas tambahan mereka di kampus. Saat akan menuruni tangga, tiba-tiba terdengar suara wanita berteriak memanggil Noah.

Ya dia lagi dia lagi. Pasti mau ajak Noah pulang, ah sudahlah kenapa juga aku harus cemburu, batin Aliya seraya berbalik melihat seorang wanita yang sedang melangkah medekati ia dan Noah.

"Eh kamu jadikan ikut ke rumah. Mama dan Papa nungguin loh?"

Noah menganggukkan kepalanya seraya mengangguk perlahan. "Iya jadi kok, Vina" Ia menoleh menatap Aliya yang sejak tadi hanya terdiam. "Aliya aku duluan ya, ada makan malam di rumah Vina."

"Oh iya kalian duluan saja, aku juga ada urusan lain kok," ujar Aliya.

"Aliya, kata dosen ku, kamu sering ngajar les anak-anak ya?" tanya Vina tiba-tiba.

"Oh itu ... iya hanya beberapa saja tapi sekarang sudah tidak lagi, kenapa Vin?" tanya Aliya balik.

"Kakak iparku sedang mencari guru les tambahan untuk keponakan ku, apa kamu bisa menemuinya besok? Dia akan membayar dengan besar jika keponakan ku menyukai cara mengajar kamu," ujar Vina.

"Wah aku mau sekali, besok jam berapa?" tanya Aliya yang terlihat antusias.

"Nanti aku kabari lagi." Vina melingkarkan tangannya di lengan Noah seraya tersenyum manis. "Kalau begitu kami pergi dulu ya, nanti malam aku kabarin lagi."

"Oh iya hati-hati di jalan," ucap Aliya yang tetap mencoba untuk tersenyum.

"Bye-bye, Al. Besok jangan lupa kita akan ke perusahaan tempat kita magang," ujar Noah.

"Iya bawel, sudah sana kalian pergilah," ucap Aliya seraya melambaikan tangannya. Melihat Vina dan Noah begitu dekat membuatnya sangat iri, karena sejak dulu ia pikir dirinya lah yang paling dekat dengan Noah tetapi ternyata masih ada Vina yang sejak lahir sudah mengenal Noah lebih dahulu.

Mereka terlihat serasi sekali, Noah kaya, Vina apalagi. Sementara aku hanyalah seorang simpanan pria beristri, apa yang bisa aku harapkan. Ah apa malam ini Tuan Vino menginap lagi ya, batin Aliya.

**

Selesai makan malam, di saat semua anggota keluarga berkumpul dan berbincang di ruang keluarga, Alvino memilih untuk masuk ke perpustakaan Papanya.

Tangannya menggenggam sebuah buku, namun ia tidak membacanya sama sekali. Malah pandangannya mengarah ke foto kedua orang tuanya yang nampak sangat harmonis.

Klek.

Pintu ruangan itu terbuka, dan Alvaro muncul dari balik pintu itu. Ia menghampiri sang putra yang sejak tadi ia lihat begitu murung. "Vino, kok kamu malah sendirian di sini, ada masalah?" Alvaro duduk di samping sang putra seraya melihat kearah yang sama.

"Pa, melihat hubungan Papa dan Mama bisa seperti sekarang, aku jadi penasaran bagaimana cara kalian bertemu dan bagaimana proses kalian saling beradaptasi. Papa dan Mama tidak pernah menceritakannya kepada ku."

Alvaro terkekeh mendengar ucapan sang putra. "Haha, akhirnya kamu bertanya juga. Seperti yang kamu tau Papa dan Ibu Abian pernah menikah tapi kami tidak memiliki anak. Mungkin cerita ini akan sangat mengagetkan kamu, tapi begitulah yang terjadi.

Alvino mulai terlihat sangat serius dan menatap sang Papa lebih dekat. "Ceritakan kepada ku, Pa. Semuanya."

"Baiklah, dulu Papa dan Tante Sarah adalah suami istri. Tapi Tante Sarah mengkhianati Papa dan kabur bersama pria lain. Saat itu hubungan kami berakhir dan kami bercerai. Kamu tau Papa dan Mama menikah atas dasar keterpaksaan karena Papa hanya membutuhkan tubuhnya saja. Tapi lama kelamaan Papa jatuh cinta yang sebenarnya. Pokoknya intinya seperti itu. Ngomong-ngomong,kamu kenapa bertanya soal ini apa ada masalah dengan Shela?"

"Oh tidak, Pa. Kami baik-baik saja kok. Aku hanya penasaran dengan kisah Papa dan Mama."

Alvino kembali menyadarkan tubuhnya dan menatap bingkai foto besar itu. Ternyata buah jatuh tidak jauh dari pohonnya ya. Tapi bedanya Papa tidak memiliki anak dari Tante Sarah sementara aku mempunyai Naya. Aku harus bertahan demi putri ku meskipun aku tidak tahu sampai kapan, batin Alvino.

...**...

Malam semakin larut, karena malam ini Shella dan Naya menginap di Mansion. Alvino pun beralasan untuk bekerja lembur di kantor. Ya, tentu saja di dukung dengan Abian yang sangat jago dalam hal pendustaan.

"Gila kamu,Vin. Lagi-lagi aku yang kamu tumbalin,kalau sampai Om Al tau kamu tidak lembur pasti aku yang di tanya-tanya,"keluh Abian saat masuk kedalam mobil.

"Jangan banyak ngomong,antar aku ke Apartement sekarang," ucap Alvino lalu menyadarkan tubuhnya di sandaran kursi seraya memejamkan mata.

"Tidur di rumah istri muda lagi ya. Istri tua di anggurin, haha." Melihat tidak ada respon dari Alvino Abian segera melajukan mobilnya keluar dari halaman Mansion.

~

"Pakai parfum sudah, minum pil sudah, baju tidur juga sudah, dan ... ah pengharum ruangan." Aliya segera melangkah menuju nakas untuk mengambil pengharum ruangan dengan wangi lavender dan menyemprotkannya ke sekeliling ruangan.

"Hmm wanginya." Saat tengah menghirup udara Aliya lagi-lagi terkekeh geli akan tingkahnya sendiri. Ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang seraya menatap langit-langit kamar. "Aku sudah seperti istri yang bersiap-siap menunggu suami datang, hah lucu sekali bahkan dia bukan suami apalagi pacar ku, menyedihkan sekali nasibmu Aliya. Tapi kamu harus bertahan setidaknya sampai satu tahun kedepan."

Klek.

Pintu kamar terbuka Alvino muncul dan langsung melemparkan jasnya ke sembarang arah, Aliya yang terperanjat kaget langsung berdiri berdiri dari posisinya. Ia segera melangkah menghampiri Alvino yang duduk di sofa kamar itu.

"Sepertinya Anda lelah sekali, apa mau saya buatkan teh atau kopi?"

"Ck, tumben kau cekatan sekali, mendekat lah." Alvino mengulurkan tangannya dan memberi kode agar Aliya lebih dekat dengannya.

Dengan langkah pelan, Aliya melangkah mendekat. Namun tanpa di duga Alvino malah membawa aliya kedalam pangkuannya. "Apa kamu memakai parfum dengan wangi lavender?" tanya Alvino seraya menciumi lengan Aliya.

"Ehm, i-ini peringati wangi pengharum ruangan. Anda bilang tidak suka dengan bau ruangan yang sumpek jadi saya beli pengharum ruangan." Aliya nampak kegelian saat tangan Alvino mulai menelusup masuk kedalam bajunya.

"Ganti, aku tidak suka bau lavender." Alvino mulai memainkan dua benda kenyal di balik baju satin tipis yang di pakai Aliya.

"Emmm, ba-baik, Tuan. Tapi bisakah anda berhenti, geli sekali." lirihan suara Aliya malah membuat Alvino semakin me*negang.

"Ini adalah tugas kamu sayang, turuti aku da m besok aku akan memberikan kejutan untuk kamu,"bisik Alvino dengan nada suara yang terdengar begitu berat karena menahan sesuatu gejolak dalam dirinya.

"Ke-kejutan? Apa maksud Anda, Aahh." Aliya menggigit bibirnya keluh saat merasakan sentuhan demi sentuhan yang membuatnya tidak bisa menahan diri."

"Bukan kejutan jika aku memberitahu kamu sekarang. Lihat saja besok." Ia mengangkat tubuh Aliya menuju ranjang panas tempat mereka saling bergelut dengan kenikmatan.

Aliya hanya bisa pasrah dan mengikat permainan sang Tuan,meski sebenarnya ia juga sangat menikmatinya.

Author mau merekomendasikan novel lagi nih, yuk mampir!

Terpopuler

Comments

Een Mely Santi

Een Mely Santi

kisah ortu y terulang sm anak y

2022-08-07

1

Putri Cikal

Putri Cikal

wah aliya udah tau enak haha

2022-07-30

0

Wardah Juri

Wardah Juri

kasian aliya

2022-07-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1
2 Bab.2
3 Bab.3
4 Bab.4
5 Bab.5
6 Bab.6
7 Bab.7
8 Bab.8
9 Bab.9
10 Bab.10
11 Bab.11
12 Bab.12
13 Bab.13
14 Bab.14
15 Bab.15
16 Bab.16
17 Bab.17
18 Bab.18
19 Bab.19
20 Bab.20
21 Bab.21
22 Bab.22
23 Bab.23
24 Bab.24
25 Bab.25
26 Bab.26
27 Bab.27
28 Bab.28
29 Bab.29
30 Bab.30
31 Bab.31
32 Bab.32
33 Bab.33
34 Bab.34
35 Bab.35
36 Bab.36
37 Bab.37
38 Bab.38
39 Bab.39
40 Bab.40
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab.43
44 Bab.44
45 Bab.45
46 Bab.46
47 Bab.47
48 Bab.48
49 Bab.49
50 Bab.50
51 Bab.51
52 Bab.52
53 Bab.53
54 Bab.54
55 Bab.55
56 Bab.56
57 Bab.57
58 Bab.58
59 Bab.59
60 Bab.60
61 Bab.61
62 Bab.62
63 Bab.63
64 Bab.64
65 Bab.65
66 Bab.66
67 Bab.67
68 Bab.68
69 Bab.69
70 Bab.70
71 Bab.71
72 Bab.72
73 Bab.73
74 Bab.74
75 Bab.75
76 Bab.76
77 Bab.77
78 Bab.78
79 Bab.79
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83
84 Bab.84
85 Bab.85
86 Bab.86
87 Bab.87
88 Bab.88
89 Bab.89
90 Bab.90
91 Bab.91
92 Bab.92
93 Bab.93
94 Bab.94
95 Bab.95
96 Bab.96
97 Bab.97
98 Bab.98
99 Bab.99
100 Bab.100
101 Bab.101
102 Bab.102
103 Bab.103
104 Bab.104
105 Bab.105
106 Bab.106
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab.110
111 Bab.111
112 Bab.112
113 Bab.113
114 Bab.114
115 Bab.115
116 Bab.116
117 Bab.117
118 Bab.118
119 Bab.119
120 Bab.120
121 Bab.121
122 Bab.122
123 Bab.123
124 Bab.124
125 Bab.125
126 Bab.126
127 Bab.127
128 Bab.128
129 Bab.129
130 Bab.130
131 Bab.131
132 Bab.132
133 Bab.133
134 Bab.134
135 Bab.135
136 Bab.136
137 Bab.137
138 Bab.138
139 Bab.139
140 Bab.140
141 Bab.141
142 Bab.142
143 Bab.143
144 Pengumuman
145 After One Night Mistake
146 Pelayan Dokter Amnesia
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Bab.1
2
Bab.2
3
Bab.3
4
Bab.4
5
Bab.5
6
Bab.6
7
Bab.7
8
Bab.8
9
Bab.9
10
Bab.10
11
Bab.11
12
Bab.12
13
Bab.13
14
Bab.14
15
Bab.15
16
Bab.16
17
Bab.17
18
Bab.18
19
Bab.19
20
Bab.20
21
Bab.21
22
Bab.22
23
Bab.23
24
Bab.24
25
Bab.25
26
Bab.26
27
Bab.27
28
Bab.28
29
Bab.29
30
Bab.30
31
Bab.31
32
Bab.32
33
Bab.33
34
Bab.34
35
Bab.35
36
Bab.36
37
Bab.37
38
Bab.38
39
Bab.39
40
Bab.40
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab.43
44
Bab.44
45
Bab.45
46
Bab.46
47
Bab.47
48
Bab.48
49
Bab.49
50
Bab.50
51
Bab.51
52
Bab.52
53
Bab.53
54
Bab.54
55
Bab.55
56
Bab.56
57
Bab.57
58
Bab.58
59
Bab.59
60
Bab.60
61
Bab.61
62
Bab.62
63
Bab.63
64
Bab.64
65
Bab.65
66
Bab.66
67
Bab.67
68
Bab.68
69
Bab.69
70
Bab.70
71
Bab.71
72
Bab.72
73
Bab.73
74
Bab.74
75
Bab.75
76
Bab.76
77
Bab.77
78
Bab.78
79
Bab.79
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83
84
Bab.84
85
Bab.85
86
Bab.86
87
Bab.87
88
Bab.88
89
Bab.89
90
Bab.90
91
Bab.91
92
Bab.92
93
Bab.93
94
Bab.94
95
Bab.95
96
Bab.96
97
Bab.97
98
Bab.98
99
Bab.99
100
Bab.100
101
Bab.101
102
Bab.102
103
Bab.103
104
Bab.104
105
Bab.105
106
Bab.106
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab.110
111
Bab.111
112
Bab.112
113
Bab.113
114
Bab.114
115
Bab.115
116
Bab.116
117
Bab.117
118
Bab.118
119
Bab.119
120
Bab.120
121
Bab.121
122
Bab.122
123
Bab.123
124
Bab.124
125
Bab.125
126
Bab.126
127
Bab.127
128
Bab.128
129
Bab.129
130
Bab.130
131
Bab.131
132
Bab.132
133
Bab.133
134
Bab.134
135
Bab.135
136
Bab.136
137
Bab.137
138
Bab.138
139
Bab.139
140
Bab.140
141
Bab.141
142
Bab.142
143
Bab.143
144
Pengumuman
145
After One Night Mistake
146
Pelayan Dokter Amnesia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!