Bab.7

Alvino beranjak keluar dari dalam mobil setelah sampai di depan gedung WB grup bersamaan dengan sang seketaris yang baru saja datang.

"Apa malam tadi kamu tidur dengan wanita itu lagi?" tanya Abian saat menghampiri Alvino yang terus melangkah memasuki pintu lobby.

"Hm aku tidak bisa tidur dengan istri ku lagi ,dia sudah di jamahi orang lain. Sore ini Papa dan Mama ku meminta kita semua berkumpul di Mansion, kamu juga datanglah." Langkah Alvino berhenti di depan lift khusus untuk CEO.

Abian segera menekan tombol agar ia dan Alvino bisa masuk kedalam. "Kumpul keluarga bulanan ya? Ahk apakah Viona sudah kembali?"

Alvino menoleh menatap Abian dengan tajam. "Sudah aku bilang, jangan bermain-main dengan adik ku. Dia belum menikah sampai sekarang karena mengejar cita-citanya, jangan mengusiknya."

"Huh, kamu kembarannya, tapi kamu bersikap seolah kamu jauh lebih tua darinya. Aku tidak akan menggangu karirnya, aku hanya sudah lama tidak bertemu dengannya." Ekspresi wajah Abian nampak datar saat lagi dan lagi mendengar ucapan itu keluar dari mulut Alvino.

Sudah sejak lama Abian memendam perasaan kepada Viola tetapi ia sadar diri, ia hanyalah seorang brensek yang suka bergonta-ganti wanita. Sementara Viola adalah wanita karir yang sangat sukses dalam bidang fashion.

Ting!

Pintu lift terbuka, Alvino segera keluar di ikuti oleh Abian di belakangnya. Sesampainya di ruangan, Alvino langsung duduk di kursi kebesarannya, seraya mengusap wajahnya dengan kasar.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang, aku tidak bisa memberitahu Papa dan Mama jika hubungan ku dan dan Shella sudah tidak bisa di pertahankan ... sial, aku tidak bisa membuat Naya bersedih. Aku harus bertahan lebih lama lagi."

Klek.

Abian muncul dari balik pintu seraya terus melangkah sampai kehadapan Alvino. "Ini adalah biodata pria selingkuhan Shella, apa yang akan kamu lakukan dengannya?"

Alvino meraih map itu dan langsung membukanya. Cukup lama ia terlihat serius membaca isi Map itu hingga Abian yang merasa lelah berdiri, duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Alvino.

Setelah selesai Alvino melemparkan map itu ke atas meja seraya berdecak kesal. "Ck, haha. Bagaimana bisa Shella selingkuh dengan seorang model pria seperti itu. Aku bahkan lebih baik dari pria sialan itu."

"Bro, ada satu hal yang tidak kalian miliki dalam pernikahan kalian yaitu hati yang saling mengikat. Apa gunanya terikat pernikahan jika tidak di sertai dengan hati." Abian meyondongkan tubuhnya menatap Alvino. "Jujur saja, kamu dan dia memang tidak saling mencintai sejak awal, jika sekarang dia menemukan pria yang dia cintai bukanya itu bagus?"

Alvino terlihat kesal mendengar ucapan Abian. "Hey, kau mau balas dendam karena aku melarang mu medekati Viola ya! Kenapa kau malah membelanya."

"Vin, aku bicara ini sebagai teman kalian. Jika Shella bisa bertemu dengan pria yang dia cintai, kenapa kamu tidak? Temukanlah wanita yang bisa membuka hatimu yang sekaras batu itu. Mungkin saja kamu akan jatuh cinta kepada wanita muda yang kamu beli dari madam G itu."

"Haha, wanita itu? Kamu jangan mengada-ada, jika wanita seperti Shella saja tidak bisa membuat aku jatuh cinta, apa lagi dia." Alvino menggelengkan kepalanya seraya tekekeh sendiri.

Tok.. tok.

"Masuklah," ucap Alvino saat mendengar suara ketukan pintu dari luar.

Klek.

pintu ruangan itu terbuka, seorang karyawan wanita melangkah medekati meja kerja Alvino. "Maaf mengganggu, Tuan saya hanya ingin memberikan berkas para calon pegawai magang dari universitas X."

Alvino meraih map yang wanita itu letakkan di atas mejanya. "Aku akan memeriksanya, kamu boleh pergi."

"Kalau begitu saya permisi." karyawan wanita itu melangkah pergi meninggalkan ruangan kerja Alvino.

Abian mengerutkan keningnya saat melihat Alvino terlihat sangat serius membaca isi map itu. "Hey apa yang kamu lihat sih? Apa kamu kaget karena nama Noah ada di situ, Om Aril sudah mengatakan kepada ku kalau anaknya akan magang di sini."

"Bukan itu, aku hanya tidak percaya saja kalau nama wanita itu juga ada di sini. Sepertinya akan menarik." Alvino memasang wajah menyerigai sambik melihat selembar kertas yang terpasang foto Aliya.

"Maksud mu apa sih?" tanya Abian yang terlihat bingung. Namun hanya di tanggapi senyuman oleh Alvino.

Hari menjelang sore. Setelah pulang dari kantor, Alvino menjemput anak dan istrinya untuk pergi bersama ke Mansion. mobil memasuki gerbang utama Mansion mewah itu.

Alvino menoleh kearah Shella yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya. "Matikan ponsel mu dan bersikaplah seperti biasa, jangan sampai Mama dan Papa curiga."

"Iya, Mas." Shella segera mematikan ponselnya, sementara Naya yang duduk di kursi belakang, hanya menatap bingung kearah kedua orang tuanya, karena sejak di perjalanan suasana begitu hening tanpa ada suara canda tawa layaknya keluarga bahagia.

**

Alvino menggadeng Naya masuk kedalam, sementara Shella mengikuti dari belakang. Terlihat para pelayan menyambut kedatangan mereka seperti biasa.

"Di mana Papa dan Mama ku?" tanya Alvino kepada seorang pelayan.

"Ada di taman belakang, Tuan. Menikmati sunset seperti biasa," jawab seorang pelayan wanita.

Tanpa basa-basi Alvino menggedong putrinya melangkah menuju taman belakang. Sementara Shela memilih untuk duduk di kursi ruang tamu, kepalanya terasa begitu pusing dan juga ia lelah karena tadi kembali melepas rindu dengan selingkuhannya.

Alvino menghentikan langkahnya tepat di ambang pintu taman. Saat ia melihat kedua orang tuanya sedang duduk bersama sambil bergenggaman tangan. Keharmonisan yang selalu terbangun sejak dulu hingga sekarang.

Hal apa yang membuat Mama dan Papa saling mencintai dan harmonis hingga sekarang, kenapa aku tidak bisa seperti kalian, kenapa aku harus di khianati istri ku sendiri, aku ingin seperti kalian, batin Alvino.

"Oma..Opa!" seru Naya tiba-tiba, membuat Alvino tersadar dari lamunannya.

Wanita dan pria paruh baya itu langsung berbalik dan berdiri dari posisi mereka saat menyadari kedatangan anak dan cucunya.

"Cucu ku sayang, ayo sini sama Opa, haha." Naya langsung di ambil alih oleh sang Kakek, Alvaro Wilson."

"Vino, Shela mana?" tanya Mama kepada sang putra.

"Ada di sofa ruang tamu, Ma. Katanya mau kumpul makan malam, tapi dua gadis manja itu kemana?" tanya Alvino balik.

"Viona sudah di ada kerjaan katanya, kalau adik bungsu kamu sebentar lagi akan pulang bersama Noah, hari ini kita akan makan malam bersama, apa kamu sudah mengundang Abian?"

"Sudah, Ma. Sebentar lagi juga dia akan datang. Apa hanya Noah saja yang datang? Om Ariel dan Tante Dinda, tidak datang ya?"

"Mereka masih di luar kota," sahut Papa.

"Ayo kita masuk dulu, hari mulai gelap," ajak Mama.

Alvino masih terdiam di posisinya sementara anak dan kedua orangtuanya sudah melangkah masuk. Sungguh ia merasa bersalah tetapi inilah jalan yang harus hadapi meski ia tidak tahu ujungnya akan seperti apa.

Welcome back dengan judul baru, jangan lupa berikan dukungan ya teman-teman. Karena ceritanya akan semakin seru, jangan sampai ketinggalan yah!

author juga mau merekomendasikan novel nih.

Terpopuler

Comments

Wasis Nanda Erna

Wasis Nanda Erna

penasaran q gimana nanti akhirnya ya?

2022-10-15

0

sherly

sherly

vino kisahmu senasib dgn papamu

2022-10-11

0

Arsyad Al Ghifari 🥰

Arsyad Al Ghifari 🥰

alvino ga tau aja awal" pernikahan mama papamu 😀

2022-08-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1
2 Bab.2
3 Bab.3
4 Bab.4
5 Bab.5
6 Bab.6
7 Bab.7
8 Bab.8
9 Bab.9
10 Bab.10
11 Bab.11
12 Bab.12
13 Bab.13
14 Bab.14
15 Bab.15
16 Bab.16
17 Bab.17
18 Bab.18
19 Bab.19
20 Bab.20
21 Bab.21
22 Bab.22
23 Bab.23
24 Bab.24
25 Bab.25
26 Bab.26
27 Bab.27
28 Bab.28
29 Bab.29
30 Bab.30
31 Bab.31
32 Bab.32
33 Bab.33
34 Bab.34
35 Bab.35
36 Bab.36
37 Bab.37
38 Bab.38
39 Bab.39
40 Bab.40
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab.43
44 Bab.44
45 Bab.45
46 Bab.46
47 Bab.47
48 Bab.48
49 Bab.49
50 Bab.50
51 Bab.51
52 Bab.52
53 Bab.53
54 Bab.54
55 Bab.55
56 Bab.56
57 Bab.57
58 Bab.58
59 Bab.59
60 Bab.60
61 Bab.61
62 Bab.62
63 Bab.63
64 Bab.64
65 Bab.65
66 Bab.66
67 Bab.67
68 Bab.68
69 Bab.69
70 Bab.70
71 Bab.71
72 Bab.72
73 Bab.73
74 Bab.74
75 Bab.75
76 Bab.76
77 Bab.77
78 Bab.78
79 Bab.79
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83
84 Bab.84
85 Bab.85
86 Bab.86
87 Bab.87
88 Bab.88
89 Bab.89
90 Bab.90
91 Bab.91
92 Bab.92
93 Bab.93
94 Bab.94
95 Bab.95
96 Bab.96
97 Bab.97
98 Bab.98
99 Bab.99
100 Bab.100
101 Bab.101
102 Bab.102
103 Bab.103
104 Bab.104
105 Bab.105
106 Bab.106
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab.110
111 Bab.111
112 Bab.112
113 Bab.113
114 Bab.114
115 Bab.115
116 Bab.116
117 Bab.117
118 Bab.118
119 Bab.119
120 Bab.120
121 Bab.121
122 Bab.122
123 Bab.123
124 Bab.124
125 Bab.125
126 Bab.126
127 Bab.127
128 Bab.128
129 Bab.129
130 Bab.130
131 Bab.131
132 Bab.132
133 Bab.133
134 Bab.134
135 Bab.135
136 Bab.136
137 Bab.137
138 Bab.138
139 Bab.139
140 Bab.140
141 Bab.141
142 Bab.142
143 Bab.143
144 Pengumuman
145 After One Night Mistake
146 Pelayan Dokter Amnesia
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Bab.1
2
Bab.2
3
Bab.3
4
Bab.4
5
Bab.5
6
Bab.6
7
Bab.7
8
Bab.8
9
Bab.9
10
Bab.10
11
Bab.11
12
Bab.12
13
Bab.13
14
Bab.14
15
Bab.15
16
Bab.16
17
Bab.17
18
Bab.18
19
Bab.19
20
Bab.20
21
Bab.21
22
Bab.22
23
Bab.23
24
Bab.24
25
Bab.25
26
Bab.26
27
Bab.27
28
Bab.28
29
Bab.29
30
Bab.30
31
Bab.31
32
Bab.32
33
Bab.33
34
Bab.34
35
Bab.35
36
Bab.36
37
Bab.37
38
Bab.38
39
Bab.39
40
Bab.40
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab.43
44
Bab.44
45
Bab.45
46
Bab.46
47
Bab.47
48
Bab.48
49
Bab.49
50
Bab.50
51
Bab.51
52
Bab.52
53
Bab.53
54
Bab.54
55
Bab.55
56
Bab.56
57
Bab.57
58
Bab.58
59
Bab.59
60
Bab.60
61
Bab.61
62
Bab.62
63
Bab.63
64
Bab.64
65
Bab.65
66
Bab.66
67
Bab.67
68
Bab.68
69
Bab.69
70
Bab.70
71
Bab.71
72
Bab.72
73
Bab.73
74
Bab.74
75
Bab.75
76
Bab.76
77
Bab.77
78
Bab.78
79
Bab.79
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83
84
Bab.84
85
Bab.85
86
Bab.86
87
Bab.87
88
Bab.88
89
Bab.89
90
Bab.90
91
Bab.91
92
Bab.92
93
Bab.93
94
Bab.94
95
Bab.95
96
Bab.96
97
Bab.97
98
Bab.98
99
Bab.99
100
Bab.100
101
Bab.101
102
Bab.102
103
Bab.103
104
Bab.104
105
Bab.105
106
Bab.106
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab.110
111
Bab.111
112
Bab.112
113
Bab.113
114
Bab.114
115
Bab.115
116
Bab.116
117
Bab.117
118
Bab.118
119
Bab.119
120
Bab.120
121
Bab.121
122
Bab.122
123
Bab.123
124
Bab.124
125
Bab.125
126
Bab.126
127
Bab.127
128
Bab.128
129
Bab.129
130
Bab.130
131
Bab.131
132
Bab.132
133
Bab.133
134
Bab.134
135
Bab.135
136
Bab.136
137
Bab.137
138
Bab.138
139
Bab.139
140
Bab.140
141
Bab.141
142
Bab.142
143
Bab.143
144
Pengumuman
145
After One Night Mistake
146
Pelayan Dokter Amnesia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!