"Jadi ini mobil teman kamu?" tanya Noah memastikan. matanya memicing tajam melihat sang sahabat yang sedang berdiri di sampingnya.
Aliya yang terlihat gugup, menganggukkan kepalanya dengan cepat. Ia benar-benar merasa gugup, kenapa bisa ia datang bertepatan saat Noah juga baru saja tiba.
Noah mengelilingi mobil itu, bahkan memeriksa interior dalam mobil. "Ini sih mobil keluaran baru, aku baru melihat iklannya di internet baru-baru ini, sepertinya mobil ini juga baru di beli, plastik joknya saja masih ada. sebenarnya ini mobil siapa sih?"
Noah terlihat sangat penasaran, hingga membuat Aliya semakin gugup. "I-ini itu ...emm ...anu. Mobil ini itu milik teman ku waktu kecil, ya teman ku saat SD dulu, aku bertemu dengannya beberapa waktu yang lalu, dan sekarang dia sudah sangat sukses dan ingin membalas Budi kepada mendiang keluarga orang tua ku, jadi sekarang aku tinggal di apartemennya dan juga aku memakai mobilnya."
lihatlah, betapa lancarnya aku berbohong. Astaga kenapa aku bisa bicara seperti ini, batin Aliya.
"Teman kamu perempuan?" tanya Noah yang masih nampak curiga. Ia mendekat dan menatap mata Aliya lebih lekat, agar ia tahu sahabatnya itu berbohong atau tidak.
"Te-tentu saja. Kau jangan berpikir yang tidak-tidak dong. Sudahlah, jangan banyak tanya lagi, Ayo pergi dari sini." Aliya menarik tangan Noah keluar dari basement kantor.
~
Sesampainya di lobby. Aliya dan Noah berpisah, karena mereka di tempatkan di departemen berbeda. Aliya di departemen perencanaan, sementara Noah di departemen keuangan.
Aliya berdiri di depan lift, menunggu sampai pintu lift itu terbuka. Saat tengah menunggu, ia melihat Alvino keluar dari lift khusus CEO yang berada tidak jauh dari lift yang akan dia naiki. Dengan cepat Aliya membuang muka, seolah tidak menyadari keberadaan Alvino.
Sementara Alvino sendiri, malah tersenyum menyetuh saat melihat kedatangan Aliya. "Bian, kamu pergi duluan, nanti aku akan menyusul kamu."
"Hah, kenapa?" Saat tidak mendapatkan jawaban dari Alvino, ia mengikuti arah pandangan mata bosnya itu. "Hadehh, ternyata ketemu istri kedua, pantas saja. Baiklah, aku duluan."
Saat Abian melangkah pergi, Alvino pun segera melangkah lalu berdiri di samping Aliya. "Ehm, bagaimana apa kamu suka dengan mobilnya?"
Aliya memejamkan matanya seraya menghela napas berat. Ia menoleh tempat atasannya itu sedang berdiri. "Anda benar-benar membuat saya terkejut, apa bisa Anda tidak membuat saya susah? Tadi di parkiran, saya hampir mati kutu karena Noah curiga," ucap Aliya berbisik.
"Aku tidak perduli, yang penting kamu suka kan? Kalau begitu lain kali aku akan memberikan kejutan lagi, agar kamu semakin kesusahan. Selamat bekerja dan sampai jumpa di rumah ku sore ini."
Alvino melangkah pergi dari tempat itu. Meninggalkan Aliya yang masih diam terpaku pada posisinya. Aliya menatap kepergian sang atasan seraya mengumpat kesal dalam hati.
Menyebalkan sekali, dasar Albino jelek!
~
Jam makan siang telah tiba Aliya dan Noah berjanji untuk bertemu di lobby karena akan makan siang bersama di kantin perusahaan. Sesampainya di lobby Aliya langsung melambaikan tangannya kepada sang sahabat.
"Ayo ke kantin. Kalau makannya enak lain kali kita makan di kantin saja, tapi kalau tidak enak kita ke cafe di depan perusahaan," ujar Noah.
"Terserah kamu saja aku bisa makan apapun, asal kamu yang bayar hehe," ucap hadiah lalu tertawa sendiri.
"Huh dasar kau ini. Ayo pergi, waktu istirahat kita tidak banyak," ucap Noah lalu melangkah pergi di ikuti Aliya.
Sesampainya di kantin mereka langsung duduk di sebuah kursi yang tersedia di sana, beberapa menu tersedia dan cukup menggugah selera. Setelah memesan Noah dan Aliya mengobrol akrab seperti biasa.
Aliya terlihat sangat serius mendengar cerita-cerita Noah. Karena sebagai sahabat Ia memang selalu berusaha menjadi pendengar yang baik tetapi untuk masalahnya sendiri ia lebih banyak menyembunyikannya dari Noah dan tidak ingin melibatkan sahabatnya itu.
Setelah beberapa saat pesanan makanan mereka datang. Ada satu porsi soto ditambah nasi dan satu porsi nasi goreng untuk Noah. Tidak lupa jus alpukat kesukaan mereka.
"Selamat makan!" ucap keduanya dengan semangat.
suapan demi suapan masuk ke dalam mulut mereka, jika dari dilihat dari ekspresi wajah Noah dan Aliya mereka Cukup puas dengan cita rasa makanan di kantin perusahaan itu.
"Nasi goreng Ini enak sekali kamu mau mencobanya?" Noah menyodorkan perihnya mendekat ke Aliya. tanpa sungkan pun alien langsung menyendok nasi goreng yang ada di piring Noah. karena mereka sudah biasa berbagi makanan.
"Oh iya enak sekali. soto ini juga enak kok kamu mau coba? Ayo makanlah." Noah pun tanpa segan menyendok soto milik Aliya.
Noah menganggukkan kepalanya dengan mata yang membulat. "Iya enak juga, sepertinya aku akan betah makan selama 3 bulan di kantin ini. Besok kita coba yang lain lagi, tenang aku yang akan mentraktir mu."
Aliya menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak, besok aku yang akan mentraktir mu sepuasnya."
"Benarkah? Memangnya kamu ada uang, ya maksud ku. Kamu kan sebentar lagi mau bayar uang wisuda dan skripsi, lebih baik kamu tabung saja uangnya, masalah makanan kamu bisa mengandalkan ku," ujar Noah yang terdengar begitu tulus.
Bersambung 💓
jangan lupa berikan dukungan ya readers.
Author mau merekomendasikan novel lagi nih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Nor Mala
adusss, ada alien 👽
2022-09-06
0
Sunartie Saskiassyifa Ariifoe
kok jadi alien
2022-08-23
0
Sriyanti Anjar
typo
2022-08-06
0