Bab.17

Aliya nampak kagum dan terharu mendengar ucapan sahabatnya itu. Sepertinya di dunia ini hanya Noah yang bisa dipercaya dan bisa dia andalkan.

Untuk itulah ia merasa tidak enak jika membagi semua bebannya kepada Noah biarlah rahasia besar yang saat ini sedang ia jalani di simpannya sendiri tanpa Noah harus ikut campur di dalamnya.

Tanpa mereka sadari dari jarak beberapa meter dua orang pria sedang memperhatikan mereka dengan tetapan yang tidak senang. Siapa lagi kalau bukan Alvino dan Abian.

Abian memperhatikan ekspresi wajah Alvino saat ini, merasa jika atasan sekaligus sahabatnya itu sangat kesal melihat kedekatan Aliya dan Noah.

"Ehm, apa kita akan terus berdiri di sini? Tadi katanya mau makan soto mbak Jum," sahut Abian.

Alvino menoleh kearah sekertarisnya itu dengan ekspresi wajah yang tidak mengenakkan. "Menurutmu apakah pria dan wanita, yang katanya hanya teman, pantas saling berbagi makanan seperti itu di depan umum?"

Kalau aku jawab iya pasti dia akan semakin dongkol, batin Abian.

"Tentu saja tidak, Kenapa juga mereka harus bersikap seperti itu di muka umum seperti ini. Aku ragu Jika hubungan mereka itu hanya sekedar teman."

"Apa!"

Abian menutup mulutnya saat merasa bahwa ia salah bicara lagi.

**

Pukul setengah enam sore, Alia sudah sampai di kediaman Alvino. bertepatan saat ia hendak memencet bel pintu, Shela keluar dengan pakaian yang sangat elegan.

"Eh Aliya, akhirnya kamu datang juga. Kebetulan saya ada acara sebentar, Naya juga masih tidur. Kamu tunggu di dalam dulu ya, ada Bibi kok," ujar Shela.

"Oh begitu ... Nona, apa saya boleh numpang mandi di sini? Karena sepulang kerja saya langsung kemari agar tidak terlambat," pinta Aliya ragu-ragu.

"Tentu saja boleh, kamu tanya sama bibi saja ya, saya mau pergi nih udah terlambat, bye," ucap Shela lalu melangkah pergi meninggalkan Aliya.

Aliya memandangi kepergian Shela dengan tatapan bingung. Ia kembali merasa penasaran apa yang terjadi dalam hubungan pernikahan Alvino dan wanita cantik itu. Karena bagi Aliya Shela itu adalah wanita yang baik dan juga cantik, terus apa alasan Alvino menduakan sang istri.

Setelah beberapa saat tenggelam dalam pikirannya sendiri, Aliya melangkah masuk dalam rumah mewah itu. Sesampainya di dalamnya langsung disambut oleh seorang wanita paruh baya yang dikatakan Shela tadi.

"Selamat datang, Nona. Saya Bi Yanti. Nyonya Shela meminta saya untuk menemani Anda," ujar Bi Yanti.

"Oh terimakasih sekali, Bi. Kalau boleh tau, kamar mandi ada di mana ya? Saya sudah bawa baju ganti, dan mau menumpang mandi di sini," ucap Aliya.

"Oh kamar mandi, Anda bisa memakai kamar mandi yang ada di dapur, Nona. Di sana juga ada ruangan kosong yang bisa Anda pakai untuk berganti pakaian," ujar Bi Yanti.

"Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu." Ayah melangkah pergi menuju tempat yang ditunjukkan oleh Bi Yanti.

setelah kepergian Aliya, Bi Yanti melangkah menuju pintu utama. bertepatan dengan itu Alvino datang langsung disambut dengan hormat oleh Bi Yanti.

"Selamat datang, Tuan. Nyonya menitipkan pesan, bahwa Nyonya akan pergi menghadari pesta temannya dan mungkin akan pulang larut."

Alvino seolah tidak mendengar ucapan Bi Yanti, ia malah mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan untuk mencari seorang wanita. "Guru les Naya sudah datang?"

"Sudah, Tuan. Nona Aliya sedang mandi di kamar mandi belakang," jawab Bi Yanti.

"Oh begitu ...Bi, apa bisa Bibi pergi membelikan saya mie instan yang biasa saya makan di warung yang ada di ujung komplek ini?"

"Tentu saja, Tuan."

Alvino menyerahkan beberapa lembar uang kepada pembantunya itu. Setelah kepergian Bi Yanti, ia pun melangkah cepat menuju bagian belakang rumahnya.

Sesampainya di belakang, ia tanpa ragu langsung masuk ke kamar mandi tempat, Aliya sedang mandi. Karena ia tahu kamar mandi itu handel pintunya rusak. Dan belum di perbaiki, jadi ia bisa dengan leluasa untuk masuk.

Aliya yang nampak polos tanpa busana terkejut saat melihat kedatangan Alvino. "Kenapa Anda ma--" Ia tidak bisa melanjutkan ucapannya karena Alvino mendorong tubuhnya hingga membentur dinding seraya membekap wajahnya dengan tangan.

Tatapan Alvino nampak sangat tajam hingga membuat Aliya tidak bisa berkutik. "Entah kenapa aku sangat kesal kepada mu sekarang." Tanpa menunda waktu, Alvino meraih tekuk leher Aliya dan langsung mendaratkan ciuman di bibir manis itu.

Di bawah guyuran shower, mereka merasakan panas di sekujur tubuh, karena lagi-lagi Alvino menjelma menjadi Albino karena rasa cemburunya. Alvino sudah tidak perduli dengan pakaiannya yang basah kuyup.

Ya, semua ini berawal saat ia melihat Aliya begitu dekat dengan Noah. Ia merasa kesal dan marah saat mainannya di rebut oleh pria lain. Alvino melepaskan tautan mereka, lalu menatap mata Aliya dengan lekat. "Dengar aku baik-baik. Selain aku, tidak ada satu pun pria yang boleh berbagi makanan apa lagi sentuhan dengan mu, mengerti!"

Bersambung 💕

Jangan lupa berikan dukungannya readers 😍

Terpopuler

Comments

Windha Winda

Windha Winda

cemburu tandanya sdh ada bening cinta nih... ttp smngattt💪💪💪

2023-02-08

0

Massunamiyatha

Massunamiyatha

hei tuan albino uler yg licik....sebelum kamu mengenal aliya, terlebih dahulu noah kenal

2023-01-21

0

Zahra Azumna

Zahra Azumna

Ayah ??? Aliya

2022-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1
2 Bab.2
3 Bab.3
4 Bab.4
5 Bab.5
6 Bab.6
7 Bab.7
8 Bab.8
9 Bab.9
10 Bab.10
11 Bab.11
12 Bab.12
13 Bab.13
14 Bab.14
15 Bab.15
16 Bab.16
17 Bab.17
18 Bab.18
19 Bab.19
20 Bab.20
21 Bab.21
22 Bab.22
23 Bab.23
24 Bab.24
25 Bab.25
26 Bab.26
27 Bab.27
28 Bab.28
29 Bab.29
30 Bab.30
31 Bab.31
32 Bab.32
33 Bab.33
34 Bab.34
35 Bab.35
36 Bab.36
37 Bab.37
38 Bab.38
39 Bab.39
40 Bab.40
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab.43
44 Bab.44
45 Bab.45
46 Bab.46
47 Bab.47
48 Bab.48
49 Bab.49
50 Bab.50
51 Bab.51
52 Bab.52
53 Bab.53
54 Bab.54
55 Bab.55
56 Bab.56
57 Bab.57
58 Bab.58
59 Bab.59
60 Bab.60
61 Bab.61
62 Bab.62
63 Bab.63
64 Bab.64
65 Bab.65
66 Bab.66
67 Bab.67
68 Bab.68
69 Bab.69
70 Bab.70
71 Bab.71
72 Bab.72
73 Bab.73
74 Bab.74
75 Bab.75
76 Bab.76
77 Bab.77
78 Bab.78
79 Bab.79
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83
84 Bab.84
85 Bab.85
86 Bab.86
87 Bab.87
88 Bab.88
89 Bab.89
90 Bab.90
91 Bab.91
92 Bab.92
93 Bab.93
94 Bab.94
95 Bab.95
96 Bab.96
97 Bab.97
98 Bab.98
99 Bab.99
100 Bab.100
101 Bab.101
102 Bab.102
103 Bab.103
104 Bab.104
105 Bab.105
106 Bab.106
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab.110
111 Bab.111
112 Bab.112
113 Bab.113
114 Bab.114
115 Bab.115
116 Bab.116
117 Bab.117
118 Bab.118
119 Bab.119
120 Bab.120
121 Bab.121
122 Bab.122
123 Bab.123
124 Bab.124
125 Bab.125
126 Bab.126
127 Bab.127
128 Bab.128
129 Bab.129
130 Bab.130
131 Bab.131
132 Bab.132
133 Bab.133
134 Bab.134
135 Bab.135
136 Bab.136
137 Bab.137
138 Bab.138
139 Bab.139
140 Bab.140
141 Bab.141
142 Bab.142
143 Bab.143
144 Pengumuman
145 After One Night Mistake
146 Pelayan Dokter Amnesia
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Bab.1
2
Bab.2
3
Bab.3
4
Bab.4
5
Bab.5
6
Bab.6
7
Bab.7
8
Bab.8
9
Bab.9
10
Bab.10
11
Bab.11
12
Bab.12
13
Bab.13
14
Bab.14
15
Bab.15
16
Bab.16
17
Bab.17
18
Bab.18
19
Bab.19
20
Bab.20
21
Bab.21
22
Bab.22
23
Bab.23
24
Bab.24
25
Bab.25
26
Bab.26
27
Bab.27
28
Bab.28
29
Bab.29
30
Bab.30
31
Bab.31
32
Bab.32
33
Bab.33
34
Bab.34
35
Bab.35
36
Bab.36
37
Bab.37
38
Bab.38
39
Bab.39
40
Bab.40
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab.43
44
Bab.44
45
Bab.45
46
Bab.46
47
Bab.47
48
Bab.48
49
Bab.49
50
Bab.50
51
Bab.51
52
Bab.52
53
Bab.53
54
Bab.54
55
Bab.55
56
Bab.56
57
Bab.57
58
Bab.58
59
Bab.59
60
Bab.60
61
Bab.61
62
Bab.62
63
Bab.63
64
Bab.64
65
Bab.65
66
Bab.66
67
Bab.67
68
Bab.68
69
Bab.69
70
Bab.70
71
Bab.71
72
Bab.72
73
Bab.73
74
Bab.74
75
Bab.75
76
Bab.76
77
Bab.77
78
Bab.78
79
Bab.79
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83
84
Bab.84
85
Bab.85
86
Bab.86
87
Bab.87
88
Bab.88
89
Bab.89
90
Bab.90
91
Bab.91
92
Bab.92
93
Bab.93
94
Bab.94
95
Bab.95
96
Bab.96
97
Bab.97
98
Bab.98
99
Bab.99
100
Bab.100
101
Bab.101
102
Bab.102
103
Bab.103
104
Bab.104
105
Bab.105
106
Bab.106
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab.110
111
Bab.111
112
Bab.112
113
Bab.113
114
Bab.114
115
Bab.115
116
Bab.116
117
Bab.117
118
Bab.118
119
Bab.119
120
Bab.120
121
Bab.121
122
Bab.122
123
Bab.123
124
Bab.124
125
Bab.125
126
Bab.126
127
Bab.127
128
Bab.128
129
Bab.129
130
Bab.130
131
Bab.131
132
Bab.132
133
Bab.133
134
Bab.134
135
Bab.135
136
Bab.136
137
Bab.137
138
Bab.138
139
Bab.139
140
Bab.140
141
Bab.141
142
Bab.142
143
Bab.143
144
Pengumuman
145
After One Night Mistake
146
Pelayan Dokter Amnesia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!