Bab.19

Siapa lagi jika bukan Alvino yang kembali berulah. Aliya membulatkan matanya sementara Alvino malah tersenyum tanpa dosa.

"Kak Aliya kenapa?" tanya Naya yang tidak tahu apa yang terjadi kepada gurunya itu.

"Tidak apa-apa, ayo belajar lagi." Dari bawah meja sana, Alia berusaha melepaskan tangan kirinya yang digenggam kuat oleh Alvino. semakin ia berusaha pria itu semakin memperkuat genggamannya.

Dasar ular kuning menyebalkan, bisa-bisanya dia mengerjaiku di saat seperti ini, batin Aliya.

"Aliyah apakah kamu sudah biasa mengajar anak-anak?" tanya Alvino tiba-tiba.

Dia bertanya seperti ini hanya basa-basi atau apa. Lepaskanlah genggaman tanganmu dariku dasar ular jelek menyebalkan, batin Aliya.

Aliya melirik ke arah Naya yang juga terlihat sedang melihat ke arahnya. tidak mau tentu saja ia harus menjawab pertanyaan Alvino meski ia merasa itu tidak penting.

"Saya sudah beberapa kali mengajar les privat untuk anak-anak seusia Naya, dan ada beberapa anak SMA dan SMP yang saya bimbing sebelum ujian nasional," jawab Alia yang berusaha untuk menormalkan ekspresi wajahnya meski dari bawah sana dia masih berusaha untuk melepaskan tangannya dari genggaman Alvino.

Alvino berusaha menahan tawanya. dan pada akhirnya ia melepaskan genggaman tangannya dari tangan Aliya. "kalau begitu saya tinggal dulu." Alvino menoleh menatap Sang Putri. "Naya belajar yang rajin ya setelah ini Kak Aliya yang akan menemani kamu tidur Daddy mau bekerja dulu, have fun."

Akhirnya Aliya bisa bernafas lega setelah Alvino meninggalkan tempat itu. Ia pun bisa kembali berkonsentrasi memberikan pelajaran yang tetap menyenangkan tetapi juga serius.

~

Pukul sepuluh malam, waktu belajar telah selesai. Sesuai dengan permintaan Shela kepadanya, Aliya menemani dan juga membacakan dongeng sebelum tidur untuk Naya. Meski ia merasa pekerjaannya mulai melenceng menjadi baby sitter untuk seorang anak kecil.

Tetapi entah mengapa ia kasihan kepada anak itu, setelah ia tahu bahwa Naya mempunyai penyakit bawaan lahir yang sangat menjatuhkan mentalnya. Orang dewasa saja jika mengetahui dirinya mempunyai penyakit berat tentu saja akan sangat terpukul apalagi untuk anak seusia Naya.

Setelah memastikan anak itu tertidur pulas. Aliya pun segera keluar dari kamar, ia menghampiri seorang pelayan yang duduk di sebuah sofa yang ada di samping pintu kamar.

"Naya sudah tertidur kalau begitu saya pamit pulang dulu," ujar Aliya kepada pelayan itu.

"Terima kasih banyak, Nona. sepertinya semua berjalan dengan lancar, Nona Naya juga terlihat sangat menyukai anda," ucap si pelayan.

"Iya Bi, saya juga tidak menyangka jika Naya akan secepat itu bersosialisasi dengan saya. Kalau begitu saya pamit pulang dulu permisi sampaikan salam saya kepada Nona Shela."

Aliya melangkah pergi menuju pintu utama. Sejenak ia melirik ke arah lantai dua rumah mewah itu, ia ya bersyukur karena Alvino tidak lagi muncul.

Sesampainya di depan ia langsung melangkah menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari teras. "Astaga!" Ia nampak sangat terkejut, ketika baru saja masuk ke dalam mobil, dan ternyata ada Alvino yang duduk dengan santai di dalam mobil itu.

"Hei apa aku terlihat seperti setan kenapa kamu terkejut sekali," sahut Alvino kesal.

Aliya berusaha untuk menahan diri agar tidak meluapkan emosinya. Karena hari ini pria yang sedang duduk di sampingnya saat ini sudah beberapa kali membuat ia sangat amat kesal.

"Saya hanya kaget kenapa Anda tiba-tiba saja bisa masuk ke dalam mobil saya?"

Alvino menunjukkan sebuah kunci yang ada di genggaman tangannya. "kau lupa siapa yang membelikan mobil ini? Tentu saja aku punya kunci serepnya."

Aliya mencengkram erat tangannya sambil terus berusaha menahan diri. "Baiklah kalau begitu saya ingin tahu apa maksud anda masuk ke dalam mobil ini?"

"Tentu saja karena aku ingin pulang bersamamu, kau tau aku sudah sangat lapar dan ingin kamu memasak makan malam untukku."

Aliya nampak tercengang saat mendengar penuturan Alvino. "What! Tuan, ini sudah jam sepuluh malam. Lagi pula bukannya tadi anda sudah makan malam dengan mewah di meja makan rumah Anda? Apakah Anda tahu sejak sore tadi saya sudah menahan diri untuk tidak meluapkan kekesalan saya tetapi anda selalu saja mengganggu saya, apakah anda tidak bisa bersikap profesional, tadi saya sedang bekerja. Satu lagi, kenapa anda membelikan saya mobil ini tanpa memberitahu saya sebelumnya, Apa Anda tahu betapa susahnya saya untuk mencari alasan saat orang bertanya ini mobil siapa."

Saat Aliya tengah meluapkan kekesalannya. Alvino hanya fokus kepada bibir merah yang terus mengoceh tanpa henti. Dengan satu gerakan tangan Alvino meraih tekuk leher Aliyah dan langsung mendaratkan ciuman di bibir manis itu.

Suara decapan terdengar lirih. Aliya tidak bisa menolak dan hanya memejamkan matanya mengikuti alur yang dibuat oleh Alvino. Setelah beberapa saat Alvino melepaskan tautan keduanya dan menatap Aliya dengan lekat. "Kamu malah terlihat semakin menggoda saat marah, bisakah kita pulang sekarang aku sudah sangat lapar dan ingin segera memakan mu."

Bersambung 💖

Author mau merekomendasikan novel lagi nih.

Terpopuler

Comments

Novie Yanti

Novie Yanti

travelling otak ini jadi nya🤭

2024-01-21

0

Arisa Fihsa

Arisa Fihsa

aduhhh pikirkan ku mana -mana jadi nya

2023-06-14

0

Nur Yanah

Nur Yanah

buruan halalin boss

2022-08-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab.1
2 Bab.2
3 Bab.3
4 Bab.4
5 Bab.5
6 Bab.6
7 Bab.7
8 Bab.8
9 Bab.9
10 Bab.10
11 Bab.11
12 Bab.12
13 Bab.13
14 Bab.14
15 Bab.15
16 Bab.16
17 Bab.17
18 Bab.18
19 Bab.19
20 Bab.20
21 Bab.21
22 Bab.22
23 Bab.23
24 Bab.24
25 Bab.25
26 Bab.26
27 Bab.27
28 Bab.28
29 Bab.29
30 Bab.30
31 Bab.31
32 Bab.32
33 Bab.33
34 Bab.34
35 Bab.35
36 Bab.36
37 Bab.37
38 Bab.38
39 Bab.39
40 Bab.40
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab.43
44 Bab.44
45 Bab.45
46 Bab.46
47 Bab.47
48 Bab.48
49 Bab.49
50 Bab.50
51 Bab.51
52 Bab.52
53 Bab.53
54 Bab.54
55 Bab.55
56 Bab.56
57 Bab.57
58 Bab.58
59 Bab.59
60 Bab.60
61 Bab.61
62 Bab.62
63 Bab.63
64 Bab.64
65 Bab.65
66 Bab.66
67 Bab.67
68 Bab.68
69 Bab.69
70 Bab.70
71 Bab.71
72 Bab.72
73 Bab.73
74 Bab.74
75 Bab.75
76 Bab.76
77 Bab.77
78 Bab.78
79 Bab.79
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83
84 Bab.84
85 Bab.85
86 Bab.86
87 Bab.87
88 Bab.88
89 Bab.89
90 Bab.90
91 Bab.91
92 Bab.92
93 Bab.93
94 Bab.94
95 Bab.95
96 Bab.96
97 Bab.97
98 Bab.98
99 Bab.99
100 Bab.100
101 Bab.101
102 Bab.102
103 Bab.103
104 Bab.104
105 Bab.105
106 Bab.106
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab.110
111 Bab.111
112 Bab.112
113 Bab.113
114 Bab.114
115 Bab.115
116 Bab.116
117 Bab.117
118 Bab.118
119 Bab.119
120 Bab.120
121 Bab.121
122 Bab.122
123 Bab.123
124 Bab.124
125 Bab.125
126 Bab.126
127 Bab.127
128 Bab.128
129 Bab.129
130 Bab.130
131 Bab.131
132 Bab.132
133 Bab.133
134 Bab.134
135 Bab.135
136 Bab.136
137 Bab.137
138 Bab.138
139 Bab.139
140 Bab.140
141 Bab.141
142 Bab.142
143 Bab.143
144 Pengumuman
145 After One Night Mistake
146 Pelayan Dokter Amnesia
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Bab.1
2
Bab.2
3
Bab.3
4
Bab.4
5
Bab.5
6
Bab.6
7
Bab.7
8
Bab.8
9
Bab.9
10
Bab.10
11
Bab.11
12
Bab.12
13
Bab.13
14
Bab.14
15
Bab.15
16
Bab.16
17
Bab.17
18
Bab.18
19
Bab.19
20
Bab.20
21
Bab.21
22
Bab.22
23
Bab.23
24
Bab.24
25
Bab.25
26
Bab.26
27
Bab.27
28
Bab.28
29
Bab.29
30
Bab.30
31
Bab.31
32
Bab.32
33
Bab.33
34
Bab.34
35
Bab.35
36
Bab.36
37
Bab.37
38
Bab.38
39
Bab.39
40
Bab.40
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab.43
44
Bab.44
45
Bab.45
46
Bab.46
47
Bab.47
48
Bab.48
49
Bab.49
50
Bab.50
51
Bab.51
52
Bab.52
53
Bab.53
54
Bab.54
55
Bab.55
56
Bab.56
57
Bab.57
58
Bab.58
59
Bab.59
60
Bab.60
61
Bab.61
62
Bab.62
63
Bab.63
64
Bab.64
65
Bab.65
66
Bab.66
67
Bab.67
68
Bab.68
69
Bab.69
70
Bab.70
71
Bab.71
72
Bab.72
73
Bab.73
74
Bab.74
75
Bab.75
76
Bab.76
77
Bab.77
78
Bab.78
79
Bab.79
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83
84
Bab.84
85
Bab.85
86
Bab.86
87
Bab.87
88
Bab.88
89
Bab.89
90
Bab.90
91
Bab.91
92
Bab.92
93
Bab.93
94
Bab.94
95
Bab.95
96
Bab.96
97
Bab.97
98
Bab.98
99
Bab.99
100
Bab.100
101
Bab.101
102
Bab.102
103
Bab.103
104
Bab.104
105
Bab.105
106
Bab.106
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab.110
111
Bab.111
112
Bab.112
113
Bab.113
114
Bab.114
115
Bab.115
116
Bab.116
117
Bab.117
118
Bab.118
119
Bab.119
120
Bab.120
121
Bab.121
122
Bab.122
123
Bab.123
124
Bab.124
125
Bab.125
126
Bab.126
127
Bab.127
128
Bab.128
129
Bab.129
130
Bab.130
131
Bab.131
132
Bab.132
133
Bab.133
134
Bab.134
135
Bab.135
136
Bab.136
137
Bab.137
138
Bab.138
139
Bab.139
140
Bab.140
141
Bab.141
142
Bab.142
143
Bab.143
144
Pengumuman
145
After One Night Mistake
146
Pelayan Dokter Amnesia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!