Bab.4

Mobil yang di kendarai Alvino melaju kencang menyusuri jalanan ibu kota yang nampak lengang siang ini. Di sampingnya saat ini sedang duduk seorang wanita yang baru saja ia tukar dengan selembar cek milyaran rupiah. Layaknya sebuah barang, kini Aliya adalah miliknya meski tidak secara hukum dan agama.

"Tu-tuan, saya akan di bawah kemana?" tanya Aliya pada akhirnya. Untuk mengeluarkan suara saja ia harus meyakinkan dirinya hingga puluhan menit. Sampai saat ini ia masih bingung, kenapa Alvino membawanya pergi, yang jelas ia tidak bisa lari. Meski sudah keluar kandang buaya tapi ia sepertinya baru saja memasuki kandang beruang kutub yang sangat dingin.

"Kamu akan segera tahu. Jangan salah paham, apalagi mengira saya menaruh hati pada kamu. Saya baru saja membeli kamu dari Madam G, jadi sekarang kamu hanya perlu menuruti permintaan saya dan jangan sekalipun membantah." Alvino bahkan tidak menoleh kearah Aliya, ia terus fokus menatap lurus ke depan.

"Baik Tuan." Aliya menyadarkan tubuhnya, menatap keluar jendela mobil. Ia menghela napas panjang saat secara kebetulan melewati kampusnya. Sudah dua hari ia tidak masuk karena ulah sang ayah tiri, apakah pada akhirnya ia harus menyerah di ujung jalan, padahal tinggal sedikit lagi ia akan menyandang gelar sarjana.

...**...

Mobil Alvino memasuki area basement apartment miliknya. Ya, sebagai seorang pengusaha konstruksi dan properti ia mempunyai beberapa Mall, hotel dan juga gedung apartement. Salah satu unit miliknya terletak di lantai paling atas.

Saat Alvino turun dari mobil, ia melambaikan tangannya kepada teman sekaligus sekertarisnya, Abian. "Kamu sudah mengurus semuanya kan, harus selesai hari ini agar aku bisa kembali bekerja besok."

Abian menarik sahabatnya itu agar sedikit menjauh. "Gila kamu, Vin. Kenapa kamu bawa pulang wanita itu, memangnya kamu tahu bibit, bebet, bobotnya, hah? Kalau sampai Papa kamu tahu bukan cuma kamu yang kena tapi aku juga, aku bisa di deportasi balik ke London." Abian melirik kearah Aliya yang masih berada di dalam mobil Alvino.

"Aku memang tidak tahu asal usulnya tapi yang aku butuhkan hanya tubuhnya saja. Kalau memang kamu bilang aku gila, ya aku memang sudah gila. Mana surat kontrak yang aku minta." Alvino mengarahkan telapak tangannya kehadapan Abian.

Abian mengeluarkan sebuah amplop besar dari dalam tasnya. Amplop itu berisi perjanjian dadakan yang di lengkapi materai sebagai awal dari kerja sama gila yang akan di tawarkan Alvino kepada Aliya. "Ini, aku sudah membuatnya sesuai permintaan kamu, setelah ini kamu benar-benar akan menampung wanita itu?"

"Hm, setidaknya sampai Naya selesai operasi jantung tahun depan lalu aku akan mengurus perceraian dengan Shela. Aku ini pria biasa, Bian. Aku tidak sudi menyetuh Shela lagi karena dia sudah di cemari pria lain. Sampai saat itu tiba, anggap saja aku sedang bermain-main dengan wanita yang aku tukar dengan selembar cek," jelas Alvino sambil memeriksa isi amplop itu.

"Ya..ya baiklah. Ayo masuk kedalam dan selesaikan semuanya."

...**...

"Bacalah dan tanda tangani." Alvino menyodorkan sebuah amplop besar berisi kontrak kepada Aliya. Kontrak tersebut adalah kontrak perjanjian tanpa pernikahan namun menuntut hal layaknya pasangan suami istri.

Aliya meraih amplop itu, membuka isinya dan langsung ia baca. Beberapa saat membaca isinya semua isi dalam surat perjanjian itu sangat menyudutkannya. "Pihak B harus menuruti semua kemauan pihak A meski tanpa ikatan pernikahan. Pihak B harus merahasiakan hubungan, tidak membocorkan informasi pribadi pihak A dan juga tidak tidak mencampuri kehidupan pribadi pihak A."

"Jika pihak B melanggar, maka akan di kenakan denda sebesar seratus kali lipat dari jumlah uang yang pihak A keluarkan." Aliya membulatkan matanya saat melihat nilai nominal yang harus ia bayar jika melanggar kontrak itu. Ia menyodorkan kembali surat itu kepada Alvino. "De-denda seratus kali lipat? Ini berlebihan, Tuan."

Alvino memijat keningnya karena mendengar lengkingan suara Aliya. "Kamu tahu berapa besar kerugian ku jika informasi pribadi ku sampai bocor ke publik. Kau tidak tahu siapa aku? Pengusaha konstruksi tersukses di negara ini"

Aliya terlihat begitu memelas dengan napas yang tak henti-hentinya terhembus panjang. "Tapi tetap saja ini tidak benar, Tuan."

"Terima saja tawaran ku, dengan begitu kamu tidak perlu mengembalikan uang yang sudah aku keluarkan malah aku akan membiayai hidup kamu dan memberikan kamu uang bulanan sampai satu tahun kedepan."

Aliya hanya terdiam seraya terus berpikir. Menjadi sugar baby dari seorang pebisnis muda yang sudah berkeluarga. Ia bahkan tidak pernah berpikir untuk sampai ke tahap ini dalam hidupnya.

Melihat Aliya yang kembali diam, Alvino menoleh kearah Abian yang duduk di sampingnya. "Bian, telpon pemilik club itu dan katakan padanya--" Alvino tidak melanjutkan ucapannya karena Aliya dengan cepat meraih surat perjanjian itu.

"Ba-baiklah, saya akan tanda tangan. Tapi saya juga mau Tuan tidak mencampuri urusan pribadi saya, saya ingin tetap menjalankan kehidupan saya sehari-hari seperti biasa."

"Selama kamu menurut dan tidak tidur dengan pria lain itu tidak masalah." Alvino mencondongkan tubuhnya agar bisa melihat Aliya dengan lebih dekat. "Meskipun aku tidak melihat apa yang kamu lakukan, tapi mata ku ada di mana-mana, satu kesalahan saja yang kamu lakukan maka kamu akan tamat."

GLEK.

Aliya menelan salivanya sekuat tenaga. Entah takdir apa yang sedang ia jalani saat ini, namun ketimbang harus menjalani hari-hari sebagai kupu-kupu malam dan melayani pria berbeda-beda setiap malam, bukan kah ini lebih baik. "Baik, saya mengerti."

"Bagus." Alvino memberikan isyarat kepada Abian untuk hal berikutnya.

Abian mengeluarkan sebuah amplop lagi dari dalam tasnya. "Ini adalah jadwal yang harus kamu jalankan dari Senin sampai Sabtu, setiap jam sembilan malam sebelum Alvino pulang." Abian menyodorkan amplop itu kepada Aliya. "Di dalam amplop itu juga ada kartu kredit tanpa batas dan juga kode pintu apartemen ini."

Aliya membulatkan matanya saat membaca jadwal gila yang harus ia lakukan setiap harinya. Mereka benar-benar licik, seharusnya nama pria ini bukan Alvino tapi Albino. Dia seperti ular Albino yang akan melilit orang sampai mati, batin Aliya.

"Kalau begitu aku akan pulang sekarang. Ingat jadwal itu baik-baik dan jangan lupa simpan nomor ponsel ku, chat aku segera setelah kamu sudah menyimpan nomor ku." Alvino beranjak dari tempat duduknya lalu melangkah keluar dari apartement mewah itu.

"Belilah pakaian baru dengan kartu kredit itu dan ini kartu namanya, ingat chat dia ya." Setelah menyerahkan kartu nama itu Abian juga melangkah pergi.

Suasana tiba-tiba hening. Aliya menggedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan yang nampak sangat luas, mewah tetapi suram dan sepi. "Apa yang harus aku lakukan sekarang, besok aku harus kuliah tapi semua buku dan baju ku ada di rumah, bagaimana ini."

Bersambung 💕

Terpopuler

Comments

Massunamiyatha

Massunamiyatha

ayo aliya pergunakan kesempatan menghabiskan uang alvino, beli apa saja asal kw bahagia 😆😆😆😆, klu singkan aku mau ikutan menghabiskan isi karru sampai limit 😆😆😆

2023-01-21

0

Athallah Linggar

Athallah Linggar

Abian bukannya anak mantan istri alfaro? Sarah dan hendrik🤔🤔

2022-10-22

0

Erlinda

Erlinda

Alya kamu jgn berpikir utk DTG kerumah BPK tiri dgn alasan buku dan baju. toh kamu sudah diberi uang oleh alvino beli aja semua . atau kamu ingin bapak tiri mu menjual kamu kembali .jgn bodoh dong kamu kan mahasiswi yg cerdas dikit jgn goblok

2022-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1
2 Bab.2
3 Bab.3
4 Bab.4
5 Bab.5
6 Bab.6
7 Bab.7
8 Bab.8
9 Bab.9
10 Bab.10
11 Bab.11
12 Bab.12
13 Bab.13
14 Bab.14
15 Bab.15
16 Bab.16
17 Bab.17
18 Bab.18
19 Bab.19
20 Bab.20
21 Bab.21
22 Bab.22
23 Bab.23
24 Bab.24
25 Bab.25
26 Bab.26
27 Bab.27
28 Bab.28
29 Bab.29
30 Bab.30
31 Bab.31
32 Bab.32
33 Bab.33
34 Bab.34
35 Bab.35
36 Bab.36
37 Bab.37
38 Bab.38
39 Bab.39
40 Bab.40
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab.43
44 Bab.44
45 Bab.45
46 Bab.46
47 Bab.47
48 Bab.48
49 Bab.49
50 Bab.50
51 Bab.51
52 Bab.52
53 Bab.53
54 Bab.54
55 Bab.55
56 Bab.56
57 Bab.57
58 Bab.58
59 Bab.59
60 Bab.60
61 Bab.61
62 Bab.62
63 Bab.63
64 Bab.64
65 Bab.65
66 Bab.66
67 Bab.67
68 Bab.68
69 Bab.69
70 Bab.70
71 Bab.71
72 Bab.72
73 Bab.73
74 Bab.74
75 Bab.75
76 Bab.76
77 Bab.77
78 Bab.78
79 Bab.79
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83
84 Bab.84
85 Bab.85
86 Bab.86
87 Bab.87
88 Bab.88
89 Bab.89
90 Bab.90
91 Bab.91
92 Bab.92
93 Bab.93
94 Bab.94
95 Bab.95
96 Bab.96
97 Bab.97
98 Bab.98
99 Bab.99
100 Bab.100
101 Bab.101
102 Bab.102
103 Bab.103
104 Bab.104
105 Bab.105
106 Bab.106
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab.110
111 Bab.111
112 Bab.112
113 Bab.113
114 Bab.114
115 Bab.115
116 Bab.116
117 Bab.117
118 Bab.118
119 Bab.119
120 Bab.120
121 Bab.121
122 Bab.122
123 Bab.123
124 Bab.124
125 Bab.125
126 Bab.126
127 Bab.127
128 Bab.128
129 Bab.129
130 Bab.130
131 Bab.131
132 Bab.132
133 Bab.133
134 Bab.134
135 Bab.135
136 Bab.136
137 Bab.137
138 Bab.138
139 Bab.139
140 Bab.140
141 Bab.141
142 Bab.142
143 Bab.143
144 Pengumuman
145 After One Night Mistake
146 Pelayan Dokter Amnesia
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Bab.1
2
Bab.2
3
Bab.3
4
Bab.4
5
Bab.5
6
Bab.6
7
Bab.7
8
Bab.8
9
Bab.9
10
Bab.10
11
Bab.11
12
Bab.12
13
Bab.13
14
Bab.14
15
Bab.15
16
Bab.16
17
Bab.17
18
Bab.18
19
Bab.19
20
Bab.20
21
Bab.21
22
Bab.22
23
Bab.23
24
Bab.24
25
Bab.25
26
Bab.26
27
Bab.27
28
Bab.28
29
Bab.29
30
Bab.30
31
Bab.31
32
Bab.32
33
Bab.33
34
Bab.34
35
Bab.35
36
Bab.36
37
Bab.37
38
Bab.38
39
Bab.39
40
Bab.40
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab.43
44
Bab.44
45
Bab.45
46
Bab.46
47
Bab.47
48
Bab.48
49
Bab.49
50
Bab.50
51
Bab.51
52
Bab.52
53
Bab.53
54
Bab.54
55
Bab.55
56
Bab.56
57
Bab.57
58
Bab.58
59
Bab.59
60
Bab.60
61
Bab.61
62
Bab.62
63
Bab.63
64
Bab.64
65
Bab.65
66
Bab.66
67
Bab.67
68
Bab.68
69
Bab.69
70
Bab.70
71
Bab.71
72
Bab.72
73
Bab.73
74
Bab.74
75
Bab.75
76
Bab.76
77
Bab.77
78
Bab.78
79
Bab.79
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83
84
Bab.84
85
Bab.85
86
Bab.86
87
Bab.87
88
Bab.88
89
Bab.89
90
Bab.90
91
Bab.91
92
Bab.92
93
Bab.93
94
Bab.94
95
Bab.95
96
Bab.96
97
Bab.97
98
Bab.98
99
Bab.99
100
Bab.100
101
Bab.101
102
Bab.102
103
Bab.103
104
Bab.104
105
Bab.105
106
Bab.106
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab.110
111
Bab.111
112
Bab.112
113
Bab.113
114
Bab.114
115
Bab.115
116
Bab.116
117
Bab.117
118
Bab.118
119
Bab.119
120
Bab.120
121
Bab.121
122
Bab.122
123
Bab.123
124
Bab.124
125
Bab.125
126
Bab.126
127
Bab.127
128
Bab.128
129
Bab.129
130
Bab.130
131
Bab.131
132
Bab.132
133
Bab.133
134
Bab.134
135
Bab.135
136
Bab.136
137
Bab.137
138
Bab.138
139
Bab.139
140
Bab.140
141
Bab.141
142
Bab.142
143
Bab.143
144
Pengumuman
145
After One Night Mistake
146
Pelayan Dokter Amnesia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!