Cottage Pinggir Pantai-2

Dewi tersenyum getir. "Uang kuliahnya darimana, Pak? Buat keperluan sehari-hari saja, saya bahkan harus mengutang sama temen-temen saya. Saya masih harus membiayai adik saya yang masih sekolah, untuk apa saya kuliah? Saya lebih baik banyak bekerja mencari uang daripada banyak belajar menuntut ilmu. Karena kalau saya kebanyakan belajar, semakin banyak pula hutang yang menumpuk di keluarga saya. Mau bayar pakai apa? Bahkan rumah pun saya nggak punya!"

"Lalu selama ini kamu tinggal di mana?" tanya Wira heran.

"Saya dan keluarga mengontrak tak jauh dari rumahnya Ibu Inah."

Obrolan Wira dan Dewi terhenti saat makanan yang mereka pesan sudah datang. Perut Dewi langsung berbunyi saat mencium wangi makanan yang tersaji di atas meja. Benar-benar menggugah selera.

"Makanlah!" kata Wira mempersilahkan. Dewi pun menurut. Ia makan dengan lahap makanan yang baginya adalah makanan paling enak yang pernah Ia rasakan selama ini.

Dewi menghabiskan makanan miliknya tanpa sungkan. Melihat Dewi makan dengan lahap, Wira juga ikutan lapar dan jadi menghabiskan makanan miliknya. Mereka makan dalam diam. Tak ada bahan pembicaraan di antara mereka. Wira pun sudah tak tahu mau nanya apalagi.

Setelah makan mereka lalu kembali ke cottage mereka. Dewi sudah tahu, tugasnya melayani Wira sudah tiba. Ia lalu pamit ke toilet untuk membersihkan diri. Sehabis bekerja pasti Wira tak mau menyentuh dirinya yang bermandikan peluh.

"Kita mandi bareng aja!" perkataan Wira membuat langkah Dewi terhenti. Hanya beberapa langkah saja sampai Ia bisa masuk ke kamar mandi. Permintaan Wira kali ini membuat Dewi terdiam.

Dengan penuh percaya diri Wira melepas bajunya dan berjalan santai ke arah kamar mandi. Tak lama kemudian terdengar suara air dari pancuran. Dewi masih terdiam di tempatnya tak tahu mau melakukan apa.

Dewi lalu teringat akan kewajibannya yang masih banyak dan harus segera Ia lunasi. Setidaknya, kalau mereka melakukan hal itu di kamar mandi akan dihitung sebagai satu kali transaksi.

"Ya! Aku harus cepat menyelesaikan transaksi bisnis plus-plus ini. Aku harus membayarnya dengan tubuhku dan membuat semua ini menjadi mudah dan menyenangkan." batin Dewi.

Dewi pun membuka pintu kamar mandi dan masuk dengan malu-malu. Ia menurunkan pandangannya dan tak mau melihat tubuh seksi milik Wira yang penuh dengan otot.

Wira masih asik menyabuni seluruh tubuhnya. Wira merasa sangat segar terkena air dingin sehabis seharian bekerja.

Dewi menarik nafas dalam dan mulai menanggalkan pakaiannya satu persatu. Ia pun berjalan mendekati Wira dan melakukan apa yang Wira lakukan. Membasahi tubuhnya dengan air dan menyabuni seluruh tubuhnya.

Wira terdiam dan terus menatap apa yang Dewi lakukan. Sesungguhnya, saat Dewi menanggalkan pakaiannya Ia memang benar-benar sangat seksi di mata Wira. Caranya membilas seluruh busa di tubuh benar-benar membuat adik kecil Wira langsung terbangun.

Dewi yang sejak tadi menunduk melihat bahwa sesuatu yang pernah memasuki dirinya itu sudah berdiri tegak dan terlihat sangat besar. Wajahnya pun memerah, sebisa mungkin Dewi mengalihkan pandangannya. Wira lalu mendekatkan dirinya dengan Dewi. Membuat Dewi mundur satu langkah dan tersudut ke tembok kamar mandi.

Jari jemari Wira menelusuri wajah Dewi mulai dari hidungnya dan berakhir dengan mengusap lembut bibir Dewi. Jujur saja Wira menyukai wajah cantik Dewi yang bak pahatan sempurna dari Sang Pencipta. Sayang Dewi menyembunyikan semuanya dengan penampilannya yang sederhana.

Wira pun menundukkan dirinya dan mulai mencium bibir Dewi, perlahan, lembut lalu mulai hot. Dewi pun mulai terbakar oleh ciuman Wira yang begitu memabukkan. Wira bahkan menyusup lidahnya ke dalam mulut Dewi membuat Dewi yang awalnya tidak jago dalam berciuman kini mulai membalas setiap ciuman yang Wira berikan.

Tangan Wira pun mulai bergerilya memainkan pucuk buah sintal milik Dewi. Memberikan kenikmatan yang sangat menggelegak. Dewi pun mulai terbuai dengan sentuhan demi sentuhan yang Wira berikan sampai tak menyadari bahwa kini Wira mulai melakukan penyatuan terhadap dirinya

Meski terasa sakit, Dewi pun mulai menikmati penyatuan dirinya dengan Wira. Ia merasa berbeda dengan saat pertama kali mereka melakukannya. Kali ini, rasa sakit yang dirasakan tak lagi terasa malah yang ada hanya kenikmatan demi kenikmatan yang seakan tak ingin Ia lewatkan.

Sampai akhirnya Wira pun selesai dan Ia pun melakukan pembuahan di luar. Wira memang sengaja tidak mengenakan ****** kali ini. Namun Ia juga tak mau sampai Dewi hamil.

Wira tidak mengecup kening Dewi seperti layaknya sepasang kekasih yang saling mencintai sehabis melakukan suatu hubungan. Baginya, hasratnya sudah tersalurkan. Ia pun kembali mandi lalu masuk ke dalam kamar.

Dewi pun melakukan hal yang sama. Sehabis mandi, Ia mengambil bathrobe yang tersedia di dalam kamar mandi lalu memakainya. Ia pun masuk ke dalam kamar dan mendapati Wira sedang duduk di atas tempat tidur sambil menonton TV. Wira hanya mengenakan celana Boxer tanpa baju atasan. Tentu saja, otot-ototnya begitu menggoda untuk disentuh.

Wira lalu menepuk sisi tempat tidurnya yang kosong. "Duduklah!" perintah Wira. Dewi pun menurut. "Lo udah membeli pil KB? Gue nggak mau sampai apa yang kita lakukan ini membuat lo hamil! Jadi mulai sekarang lo harus mengkonsumsi pil KB tiap hari! "

"Saya minum pil KB? Bukannya Bapak biasa pakai kond*m?" Dewi memberanikan diri bertanya.

"Sekarang gue nggak mau lagi! Nggak enak! Rasanya tuh kayak kejepit gitu. Lo enggak tau sih gimana rasanya, pokoknya lo aja yang minum pil KB!" Dewi diam saja, mana bisa dia membantah Wira bosnya. "Gue udah yakin sih kalau lo nggak bakalan bawa pil KB, makanya gue siapin."

Wira lalu mengeluarkan sesuatu dari laci nakas di samping tempat tidur. "Nih, lo minum tiap hari! Jangan sampai ada yang bolong! Gue nggak mau kalau sampai lo hamil anak gue!

Rasanya hati Dewi agak sakit mendengar omongan Wira. Sama seperti Wira, Dewi pun tak mau hamil anaknya. Ia tak mau perbuatannya sampai diketahui oleh orang tuanya. Cukup dirinya saja dan Tuhan yang tahu.

Dewi pun mengangguk pasrah.

"Ya udah, minum sekarang! Lo mau minum kapan? Besok? Keburu hamil nanti lo!" kata Wira dengan pedas.

Dewi pun cepat-cepat mengambil air minum dan meminum pil yang Wira berikan, meski Dewi bertanya-tanya dalam hati bagaimana cara Wira mendapatkan pil KB tersebut.

Dewi lalu kembali ke tempat tidur dan ikut menonton televisi bersama Wira. Namun ternyata aktifitas menonton TV mereka tidak berlangsung lama. Hasrat Wira kembali tersulut. Melihat bathrobe Dewi yang tersibak menampilkan paha putih mulusnya, adik Wira kembali terbangun.

"Gue mau lagi!" Wira pun langsung mencium Dewi yang mau tak mau harus melayani hasrat Wira dengan sukarela.

Rupanya bukan hanya sekali. Wira seakan tak pernah puas dengan Dewi. Ia hanya memberi Dewi waktu sebentar untuk beristirahat lalu mengajaknya bersenang-senang lagi. Benar-benar malam penuh pertempuran.

Dewi tak bisa menolaknya. Ia menganggap ini cara tercepat untuk membayar kewajibannya. Dewi juga menyukai setiap kali Wira menyatukan mereka berdua. Ada perasaan senang dan bangga ketika atasannya tersebut sedang berada di atas tubuhnya sambil mendengar suara seksinya.

Dewi tak pernah menyangka, bosnya yang ganteng itu kini berada dalam pelukannya. Bosnya yang terlihat begitu angkuh kini bahkan sudah memasuki dirinya. Bahkan, Dewi bisa sepuasnya menyentuh setiap otot dalam diri Wira. Dewi merasa tidak menyesal melakukan bisnis plus-plus ini. Uang dapat, kenikmatan pun dapat!

****

Terpopuler

Comments

dyul

dyul

cie.... mulai menikmati bisnis lendir🤣🤣🤣🤣

2024-03-24

0

anonim

anonim

wooaaahhhh si Dewi menikmati kegiatan nakenak

2023-12-15

0

Marlina Palembang

Marlina Palembang

lah si Dewi,,udah ketagihan ya sm adek by si abang

2023-02-28

0

lihat semua
Episodes
1 It's All About The Money
2 Ngebut
3 Ruangan Kelas Tiga
4 Anak Abi dan Mommy yang Baik
5 Si Keras Kepala
6 Penolakan Wira
7 Bisnis Plus Plus
8 Perjanjian Enak-Enak
9 Kamar Kecil yang Menjadi Saksi
10 Pengorbanan yang Tidak Sia-sia
11 Serangan di Waktu Malam
12 Zaky
13 Bahri
14 Go Home
15 Keluarga Agastya Wisesa
16 Me and My Little Sister
17 Cottage Pinggir Pantai-1
18 Cottage Pinggir Pantai-2
19 Uang Tip
20 Senyum Keluarga
21 Tersulut Gairah
22 Apartemen Baru
23 Detektif Bahri Part 1
24 Detektif Bahri Part 2
25 Detektif Bahri Part 3
26 Detektif Bahri Part 4
27 Scraft Pemberian Abi
28 Pernikahan Dadakan
29 Hari Pertama Menikah
30 Kejujuran Wira
31 Lelaki Baik
32 Bertemu Tanpa Sengaja
33 Kekesalan Wira
34 Tugas Seorang Istri
35 Khilaf di Pagi Hari
36 Rumah Kontrakkan
37 Tak Berkutik
38 Mie Instan
39 Tergoda
40 Suamiku Berbeda
41 Kacang Rebus dan Susu Jahe
42 Ibukota di Malam Hari
43 Uang Jajan
44 Kebahagiaan Kecil Untuk Keluarga
45 Rindu Hiruk Pikuk
46 CCTV
47 Dijemput Mobil Sedan
48 Bertemu di IndoJuni
49 Ibu Penyuka Kangkung dan Ibu Penyuka Kembung
50 Berkunjung ke Kontrakkan Dewi
51 Mencuci Bersama
52 Pulang Ke Apartemen
53 Kunjungan Dadakan
54 Fitnah
55 Sarapan Nasi Uduk di Bandung
56 Curahan Hati Dewi
57 Rasa Curiga Tari
58 Kekecewaan Tari
59 Ratna
60 Tujuan Kedatangan Mommy Tari-1
61 Tujuan Kedatangan Mommy Tari-2
62 Tujuan Kedatangan Mommy Tari-3
63 Membebaskan Bahri-1
64 Membebaskan Bahri-2
65 Ancaman Tari
66 Sepertiga Malam Dewi
67 Sebuah Kata Sayang
68 Air Mata Seorang Agas
69 Perdebatan Agas dan Tari
70 Menahan Sabar
71 Kemarahan Agas
72 Ajakan Sholat
73 Berbicara dari Hati ke Hati
74 Berbicara dari Hati ke Hati-2
75 Bertemu Orangtua Dewi-1
76 Bertemu Orangtua Dewi-2
77 Bertemu Orangtua Dewi-3
78 Musyawarah-1
79 Musyawarah-2
80 Rumah Mertua
81 Mengenal Mommy
82 Pengamatan Carmen
83 Imamku
84 Bukan Mau Nyulik
85 Ensiklopedia
86 Praktek Ensiklopedia
87 Menjalankan Tugas Istri
88 Pecel Ayam Super Pedas
89 Pindah ke Ruko
90 Nasi Goreng Pedas
91 Adu Jotos
92 Sidang di Pos Kamling
93 Penyelesaian Pertikaian
94 Malam Pertama di Ruko
95 Tek tek tek
96 Pesannya Tersampaikan dengan Baik
97 Persiapan Selametan
98 Selametan
99 Punggung yang Selalu Melindungi
100 Pembukaan Bisnis
101 Terima Kasih
102 Hadiah
103 Ketiduran di Motor
104 Mengadu Pada Abi-1
105 Mengadu pada Abi-2
106 Presentasi-1
107 Presentasi-2
108 Meyakinkan Investor-1
109 Meyakinkan Investor-2
110 Permintaan Wira pada Dewi-1
111 Permintaan Wira pada Dewi-2
112 Hari Terakhir Bekerja
113 Tugas Dadakan
114 LDM-1
115 LDM-2
116 LDM-3
117 LDM-4
118 LDM-5
119 LDM-6
120 Periksa ke Dokter
121 Menyampaikan Berita
122 Nasehat Mommy Tari
123 Masih Marah
124 Jalan ke Mall
125 Back to Jakarta
126 Budak Cinta
127 Mobil Baru
128 Belajar dari Mommy
129 Kulineran di Taman
130 Morning Sick
131 Kado
132 Hot Sugar Daddy
133 Si Pekerja Keras
134 Surprise Party
135 Happy Birthday Bangor!
136 Kumpul Keluarga
137 Kado
138 Membangun Bisnis
139 Dilakukan dengan Cinta
140 Gelombang
141 Tangisan Seorang Wirata Agastya
142 Saling Menguatkan
143 Bisnis Plus Plus yang Sukses
144 Waktu Berdua
145 Warkop I'm In Love
146 Truth or Dare
147 I Love You
148 Hampir Tamat
149 The End
Episodes

Updated 149 Episodes

1
It's All About The Money
2
Ngebut
3
Ruangan Kelas Tiga
4
Anak Abi dan Mommy yang Baik
5
Si Keras Kepala
6
Penolakan Wira
7
Bisnis Plus Plus
8
Perjanjian Enak-Enak
9
Kamar Kecil yang Menjadi Saksi
10
Pengorbanan yang Tidak Sia-sia
11
Serangan di Waktu Malam
12
Zaky
13
Bahri
14
Go Home
15
Keluarga Agastya Wisesa
16
Me and My Little Sister
17
Cottage Pinggir Pantai-1
18
Cottage Pinggir Pantai-2
19
Uang Tip
20
Senyum Keluarga
21
Tersulut Gairah
22
Apartemen Baru
23
Detektif Bahri Part 1
24
Detektif Bahri Part 2
25
Detektif Bahri Part 3
26
Detektif Bahri Part 4
27
Scraft Pemberian Abi
28
Pernikahan Dadakan
29
Hari Pertama Menikah
30
Kejujuran Wira
31
Lelaki Baik
32
Bertemu Tanpa Sengaja
33
Kekesalan Wira
34
Tugas Seorang Istri
35
Khilaf di Pagi Hari
36
Rumah Kontrakkan
37
Tak Berkutik
38
Mie Instan
39
Tergoda
40
Suamiku Berbeda
41
Kacang Rebus dan Susu Jahe
42
Ibukota di Malam Hari
43
Uang Jajan
44
Kebahagiaan Kecil Untuk Keluarga
45
Rindu Hiruk Pikuk
46
CCTV
47
Dijemput Mobil Sedan
48
Bertemu di IndoJuni
49
Ibu Penyuka Kangkung dan Ibu Penyuka Kembung
50
Berkunjung ke Kontrakkan Dewi
51
Mencuci Bersama
52
Pulang Ke Apartemen
53
Kunjungan Dadakan
54
Fitnah
55
Sarapan Nasi Uduk di Bandung
56
Curahan Hati Dewi
57
Rasa Curiga Tari
58
Kekecewaan Tari
59
Ratna
60
Tujuan Kedatangan Mommy Tari-1
61
Tujuan Kedatangan Mommy Tari-2
62
Tujuan Kedatangan Mommy Tari-3
63
Membebaskan Bahri-1
64
Membebaskan Bahri-2
65
Ancaman Tari
66
Sepertiga Malam Dewi
67
Sebuah Kata Sayang
68
Air Mata Seorang Agas
69
Perdebatan Agas dan Tari
70
Menahan Sabar
71
Kemarahan Agas
72
Ajakan Sholat
73
Berbicara dari Hati ke Hati
74
Berbicara dari Hati ke Hati-2
75
Bertemu Orangtua Dewi-1
76
Bertemu Orangtua Dewi-2
77
Bertemu Orangtua Dewi-3
78
Musyawarah-1
79
Musyawarah-2
80
Rumah Mertua
81
Mengenal Mommy
82
Pengamatan Carmen
83
Imamku
84
Bukan Mau Nyulik
85
Ensiklopedia
86
Praktek Ensiklopedia
87
Menjalankan Tugas Istri
88
Pecel Ayam Super Pedas
89
Pindah ke Ruko
90
Nasi Goreng Pedas
91
Adu Jotos
92
Sidang di Pos Kamling
93
Penyelesaian Pertikaian
94
Malam Pertama di Ruko
95
Tek tek tek
96
Pesannya Tersampaikan dengan Baik
97
Persiapan Selametan
98
Selametan
99
Punggung yang Selalu Melindungi
100
Pembukaan Bisnis
101
Terima Kasih
102
Hadiah
103
Ketiduran di Motor
104
Mengadu Pada Abi-1
105
Mengadu pada Abi-2
106
Presentasi-1
107
Presentasi-2
108
Meyakinkan Investor-1
109
Meyakinkan Investor-2
110
Permintaan Wira pada Dewi-1
111
Permintaan Wira pada Dewi-2
112
Hari Terakhir Bekerja
113
Tugas Dadakan
114
LDM-1
115
LDM-2
116
LDM-3
117
LDM-4
118
LDM-5
119
LDM-6
120
Periksa ke Dokter
121
Menyampaikan Berita
122
Nasehat Mommy Tari
123
Masih Marah
124
Jalan ke Mall
125
Back to Jakarta
126
Budak Cinta
127
Mobil Baru
128
Belajar dari Mommy
129
Kulineran di Taman
130
Morning Sick
131
Kado
132
Hot Sugar Daddy
133
Si Pekerja Keras
134
Surprise Party
135
Happy Birthday Bangor!
136
Kumpul Keluarga
137
Kado
138
Membangun Bisnis
139
Dilakukan dengan Cinta
140
Gelombang
141
Tangisan Seorang Wirata Agastya
142
Saling Menguatkan
143
Bisnis Plus Plus yang Sukses
144
Waktu Berdua
145
Warkop I'm In Love
146
Truth or Dare
147
I Love You
148
Hampir Tamat
149
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!