Serangan di Waktu Malam

Dewi mulai merasa mengantuk. Ia sudah memakai pakaiannya kembali dan memilih untuk tidur sambil duduk.

Dewi tak mau tidur berdekatan dengan Wira di kasur berukuran kecil tersebut. Ia merasa, meski Wira sudah merenggut kesuciannya, tetap saja Wira adalah bosnya. Tak pantas rasanya Ia tidur bersebelahan. Jangan mengatakan tentang agama, karena Dewi sudah melanggar semua ajaran agamanya. Semua demi uang.

Dewi menyandarkan tubuhnya ke tembok dan menaruh kepalanya di kedua tangannya sebagai bantalan. Bagian intinya sakit dan Ia harus tidur semalaman dengan posisi duduk. Makin pegal dan sakit saja rasanya.

Wira yang sudah tertidur lelah karena kelelahan kini terbangun dan mendapati dirinya sudah berselimut meski tanpa sehelai benang sama sekali. Ia menengok dan mendapati Dewi tertidur sambil duduk. Ia merasa kasihan.

Wira pun bangun dan menepuk bahu Dewi. Dewi yang belum pulih benar kesadarannya terbangun dan melihat Wira di depannya tanpa sehelai benang pun menjerit.

"Uwaaaahhhhhhhh!" reflek Dewi menendang dan... "Bugh....." tepat mengenai adik kecilnya Wira yang tadi sempat membesar dan melakukan penyatuan dengannya.

"Awww!" sontak Wira kesakitan dan memegang adiknya yang nyut-nyutan terkena tendangan Dewi. "Apaan sih lo! Sakit tau! Lupa kalo tadi udah nyobain punya gue?!"

Dewi merasa tak enak hati. "Maaf, Pak! Maaf! Saya belum terbiasa melihat hal kayak gitu! Maaf banget Pak!" Dewi mengatupkan kedua tangannya dan meminta maaf dengan sungguh-sungguh atas kesalahannya.

Dewi berusaha memperbaiki keadaan dan ingin menyembuhkan Wira. "Ngapain lo pegang-pegang? Kalau bangun lagi gimana?! Mau lo tanggung jawab?!" omel Wira yang masih meringis kesakitan tapi tetap saja galak.

Dewi makin bingung harus berbuat apa. "Jadi apa yang bisa saya lakukan Pak? Pasti sakit ya?" tanya Dewi seraya melihat Wira yang duduk di kasur sambil terus meringis kesakitan. Ia makin tak enak hati dibuatnya.

"Iyalah! Lo nendang sekuat tenaga! Meskipun ini ada bolanya dua, tapi bukan bola yang bisa lo tendang! Cuma bisa dielus dan dirasa! Apes banget gue! Biasanya tuh kalau habis tidur sama gue, cewek-cewek tuh meluk dan manjain gue. Bukan malah nendang adik gue kayak lo! Kalau adik gue enggak bisa bangun lagi gara-gara tendangan lo gimana? Lo bakal gue kutuk buat bangunin adek gue seumur hidup lo!" cerocos Wira.

Dewi merinding mendengar ancaman Wira. Seumur hidup harus bangunin 'ituan'? Ya Allah... Dosa apa dia?

"Ma-maaf, Pak. Saya tidak sengaja. Sekali lagi saya minta maaf!" kata Dewi penuh ketakutan.

Melihat wajah Dewi yang ketakutan, Wira merasa tak tega juga. Ia jadi teringat tujuannya membangunkan Dewi. "Udahlah! Lupain! Lo ngapain tidur sambil duduk begitu? Nanti badan lo sakit! Sini tidur di kasur!" Wira menepuk kasur yang Ia duduki.

Dewi menggelengkan kepalanya. "Kasurnya kecil. Buat Bapak aja!" tolak Dewi dengan suara pelan.

"Kecil juga masih muat buat kita berdua!" protes Wira.

Dewi kembali menggelengkan kepalanya. "Saya enggak enak tidur bareng sama Bapak. Bagaimanapun Bapak atasan saya."

Wira geleng-geleng kepala tak habis pikir dengan pemikiran Dewi. "Heh, lo lupa kalau kita habis tidur bareng?"

"Tadi kan beda, Pak." jawab Dewi lagi.

"Beda apaan? Sama aja. Sama-sama tidur bareng. Bedanya cuma tadi gue masukkin adek gue, sekarang enggak! Udah sini tidur! Kalo di cafe, lo memang bawahan gue. Kalau kita lagi bisnis plus-plus, lo tuh rekan bisnis gue! Sini tidur! Kalau nanti gue mau lagi jadi gampang!" Wira menatap Dewi seperti memberi kode kalau Ia tak mau dibantah.

Inilah sifat Dewi yang mulai Wira kenal. Suka menjawab kalau Ia bicara. "Kalau Bapak mau lagi berarti saya mengurangi lagi jatah Bapak."

Wira mengerutkan keningnya. "Bukannya masih malam yang sama ya?" protesnya.

Keberanian Dewi pun keluar. Ini masalah bisnis. Ada hitung-hitungannya. Dewi pun tak mau rugi. "Enggak bisa gitu dong, Pak. Di perjanjian kan saya memberikan 200 kali service. Tadi udah satu kali. Kalau Bapak mau sekali lagi berarti dua kali. Sisa 198 kali lagi jatah Bapak!"

Wira lagi-lagi tak percaya dengan sifat cewek di depannya yang baru Ia kenal. "Itung-itungan banget lo sama gue! Udah gue bayar full juga!"

"Bapak kan udah saya kasih bonus!" jawab Dewi lagi tak mau kalah.

"Bonus apaan? Mau dua kali aja lo hitung-hitungan sama gue!" cibir Wira.

"Bapak lupa kalau udah saya kasih keperawanan saya?!" jawab Dewi tanpa takut sedikitpun.

Merasa perkataan Dewi ada benarnya, Wira pun diam. Ia kalah. Bonus yang Dewi berikan memang membuatnya merasakan kenikmatan yang tak pernah Ia rasakan sebelumnya.

Jujur saja, Wira ingin merasakan lagi percintaan dengan Dewi yang baru kali ini membuatnya ketagihan. Namun rasa gengsi menahannya.

"Tidurlah! Gue enggak akan minta jatah gue hari ini. Tapi nanti, gue akan minta jatah gue dalam sehari 10 kali! Siap-siap aja lo!" ancam Wira. Wajah Dewi pun berubah. Dalam hati Wira tertawa melihat wajah Dewi yang ketakutan.

"Tidur sekarang! Nanti lo kesiangan terus ketahuan sama karyawan yang lain mau?" ancam Wira lagi.

Dewi menggelengkan kepalanya. "Mm... Bapak pakai baju dulu kan sebelum tidur? Saya agak risih soalnya."

Tak mau berlama-lama berdebat dengan Dewi karena hari sudah jam 2 pagi, Wira pun mengalah. "Iya. Udah sana tidur!"

Dewi pun menurut. Ia lalu pindah tidur di kasur kecil. Tak lama Wira tidur di sampingnya dan langsung memeluknya dari belakang.

Tubuh Dewi jadi kaku. Tak siap dengan sentuhan fisik Wira. "Pak, bisa enggak jangan peluk?"

"Enggak bisa! Gue biasa tidur dengan meluk cewek! Udah jangan protes! Lo gak bakalan gue apa-apain kok! Tidur! Gue ngantuk!"

Akhirnya Dewi pasrah. Tangan Wira terus melingkar di pinggangnya dan nafasnya mulai terdengar teratur, artinya Wira sudah tertidur pulas. Ia tak berani membangunkannya.

Dewi pun mulai mengantuk dan tertidur lelap. Saking lelapnya, Dewi bahkan tak menyadari kalau Ia berbalik badan dan memeluk Wira. Tidurnya makin lelap dalam pelukan Wira sampai suara alarm membangunkan tidurnya.

Dewi cepat-cepat bangun. Ia mengambil tas miliknya dan berniat pergi dari cafe sebelum karyawan yang lain datang.

Sebelum pergi, Dewi mengambil sebuah masker yang ada di dalam box di atas lemari dan topi milik Wira. Semalam security tak melihat wajahnya karena Ia turun dari mobil setelah security membukakan gerbang. Ia tak mau security itu mengenalinya.

Benar saja feeling Dewi, security semalam sudah berjaga di depan cafe sambil menikmati secangkir kopi panas. Security itu sedang berbicara dengan seseorang.

Dewi memperhatikan cowok yang berbicara dengan security. Cowok itu menatap ke arahnya sambil mengernyitkan keningnya. Dewi langsung menunduk menyembunyikan wajahnya.

Ia berjalan melewati cowok tersebut tanpa kata namun cowok itu menghentikan langkahnya. "Wira ada di dalam kan?"

Dewi menghentikan langkahnya. Dewi yakin cowok itu bicara dengannya. Untunglah Ia menyembunyikan dirinya di balik topi dan masker. Tak akan dikenali.

Dewi menunjuk dirinya.

"Iya. Kamu habis dari dalam kan? Wira ada? Masih tidur?" tanya cowok itu.

Dewi mengangguk, menjawab tanpa kata.

"Oke. Makasih. Ini Pak Security enggak mau kasih tau! Makasih infonya ya!" kata cowok itu dengan ramah.

Tanpa sadar Dewi mengangkat wajahnya dan mereka saling menatap. Cowok itu tampan dan tersenyum hangat. Dewi merasakan jantungnya berdegup kencang. Cepat-cepat Dewi menguasai dirinya dan pergi secepat mungkin.

****

Masih penasaran? Mau double up? Boleh. Vote dulu ya yang banyak 🤭🤭🤭

Terpopuler

Comments

dyul

dyul

wah.... ketemu anaknye si damar kayaknya.....

2024-03-24

0

anonim

anonim

wuaaahhhh Dewi bener2 itung2an ya....

2023-12-15

0

Gauri Utama

Gauri Utama

Naaah.. bener nih, itung nya per kali celup. bukan per malam 🤣😅

2023-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 It's All About The Money
2 Ngebut
3 Ruangan Kelas Tiga
4 Anak Abi dan Mommy yang Baik
5 Si Keras Kepala
6 Penolakan Wira
7 Bisnis Plus Plus
8 Perjanjian Enak-Enak
9 Kamar Kecil yang Menjadi Saksi
10 Pengorbanan yang Tidak Sia-sia
11 Serangan di Waktu Malam
12 Zaky
13 Bahri
14 Go Home
15 Keluarga Agastya Wisesa
16 Me and My Little Sister
17 Cottage Pinggir Pantai-1
18 Cottage Pinggir Pantai-2
19 Uang Tip
20 Senyum Keluarga
21 Tersulut Gairah
22 Apartemen Baru
23 Detektif Bahri Part 1
24 Detektif Bahri Part 2
25 Detektif Bahri Part 3
26 Detektif Bahri Part 4
27 Scraft Pemberian Abi
28 Pernikahan Dadakan
29 Hari Pertama Menikah
30 Kejujuran Wira
31 Lelaki Baik
32 Bertemu Tanpa Sengaja
33 Kekesalan Wira
34 Tugas Seorang Istri
35 Khilaf di Pagi Hari
36 Rumah Kontrakkan
37 Tak Berkutik
38 Mie Instan
39 Tergoda
40 Suamiku Berbeda
41 Kacang Rebus dan Susu Jahe
42 Ibukota di Malam Hari
43 Uang Jajan
44 Kebahagiaan Kecil Untuk Keluarga
45 Rindu Hiruk Pikuk
46 CCTV
47 Dijemput Mobil Sedan
48 Bertemu di IndoJuni
49 Ibu Penyuka Kangkung dan Ibu Penyuka Kembung
50 Berkunjung ke Kontrakkan Dewi
51 Mencuci Bersama
52 Pulang Ke Apartemen
53 Kunjungan Dadakan
54 Fitnah
55 Sarapan Nasi Uduk di Bandung
56 Curahan Hati Dewi
57 Rasa Curiga Tari
58 Kekecewaan Tari
59 Ratna
60 Tujuan Kedatangan Mommy Tari-1
61 Tujuan Kedatangan Mommy Tari-2
62 Tujuan Kedatangan Mommy Tari-3
63 Membebaskan Bahri-1
64 Membebaskan Bahri-2
65 Ancaman Tari
66 Sepertiga Malam Dewi
67 Sebuah Kata Sayang
68 Air Mata Seorang Agas
69 Perdebatan Agas dan Tari
70 Menahan Sabar
71 Kemarahan Agas
72 Ajakan Sholat
73 Berbicara dari Hati ke Hati
74 Berbicara dari Hati ke Hati-2
75 Bertemu Orangtua Dewi-1
76 Bertemu Orangtua Dewi-2
77 Bertemu Orangtua Dewi-3
78 Musyawarah-1
79 Musyawarah-2
80 Rumah Mertua
81 Mengenal Mommy
82 Pengamatan Carmen
83 Imamku
84 Bukan Mau Nyulik
85 Ensiklopedia
86 Praktek Ensiklopedia
87 Menjalankan Tugas Istri
88 Pecel Ayam Super Pedas
89 Pindah ke Ruko
90 Nasi Goreng Pedas
91 Adu Jotos
92 Sidang di Pos Kamling
93 Penyelesaian Pertikaian
94 Malam Pertama di Ruko
95 Tek tek tek
96 Pesannya Tersampaikan dengan Baik
97 Persiapan Selametan
98 Selametan
99 Punggung yang Selalu Melindungi
100 Pembukaan Bisnis
101 Terima Kasih
102 Hadiah
103 Ketiduran di Motor
104 Mengadu Pada Abi-1
105 Mengadu pada Abi-2
106 Presentasi-1
107 Presentasi-2
108 Meyakinkan Investor-1
109 Meyakinkan Investor-2
110 Permintaan Wira pada Dewi-1
111 Permintaan Wira pada Dewi-2
112 Hari Terakhir Bekerja
113 Tugas Dadakan
114 LDM-1
115 LDM-2
116 LDM-3
117 LDM-4
118 LDM-5
119 LDM-6
120 Periksa ke Dokter
121 Menyampaikan Berita
122 Nasehat Mommy Tari
123 Masih Marah
124 Jalan ke Mall
125 Back to Jakarta
126 Budak Cinta
127 Mobil Baru
128 Belajar dari Mommy
129 Kulineran di Taman
130 Morning Sick
131 Kado
132 Hot Sugar Daddy
133 Si Pekerja Keras
134 Surprise Party
135 Happy Birthday Bangor!
136 Kumpul Keluarga
137 Kado
138 Membangun Bisnis
139 Dilakukan dengan Cinta
140 Gelombang
141 Tangisan Seorang Wirata Agastya
142 Saling Menguatkan
143 Bisnis Plus Plus yang Sukses
144 Waktu Berdua
145 Warkop I'm In Love
146 Truth or Dare
147 I Love You
148 Hampir Tamat
149 The End
Episodes

Updated 149 Episodes

1
It's All About The Money
2
Ngebut
3
Ruangan Kelas Tiga
4
Anak Abi dan Mommy yang Baik
5
Si Keras Kepala
6
Penolakan Wira
7
Bisnis Plus Plus
8
Perjanjian Enak-Enak
9
Kamar Kecil yang Menjadi Saksi
10
Pengorbanan yang Tidak Sia-sia
11
Serangan di Waktu Malam
12
Zaky
13
Bahri
14
Go Home
15
Keluarga Agastya Wisesa
16
Me and My Little Sister
17
Cottage Pinggir Pantai-1
18
Cottage Pinggir Pantai-2
19
Uang Tip
20
Senyum Keluarga
21
Tersulut Gairah
22
Apartemen Baru
23
Detektif Bahri Part 1
24
Detektif Bahri Part 2
25
Detektif Bahri Part 3
26
Detektif Bahri Part 4
27
Scraft Pemberian Abi
28
Pernikahan Dadakan
29
Hari Pertama Menikah
30
Kejujuran Wira
31
Lelaki Baik
32
Bertemu Tanpa Sengaja
33
Kekesalan Wira
34
Tugas Seorang Istri
35
Khilaf di Pagi Hari
36
Rumah Kontrakkan
37
Tak Berkutik
38
Mie Instan
39
Tergoda
40
Suamiku Berbeda
41
Kacang Rebus dan Susu Jahe
42
Ibukota di Malam Hari
43
Uang Jajan
44
Kebahagiaan Kecil Untuk Keluarga
45
Rindu Hiruk Pikuk
46
CCTV
47
Dijemput Mobil Sedan
48
Bertemu di IndoJuni
49
Ibu Penyuka Kangkung dan Ibu Penyuka Kembung
50
Berkunjung ke Kontrakkan Dewi
51
Mencuci Bersama
52
Pulang Ke Apartemen
53
Kunjungan Dadakan
54
Fitnah
55
Sarapan Nasi Uduk di Bandung
56
Curahan Hati Dewi
57
Rasa Curiga Tari
58
Kekecewaan Tari
59
Ratna
60
Tujuan Kedatangan Mommy Tari-1
61
Tujuan Kedatangan Mommy Tari-2
62
Tujuan Kedatangan Mommy Tari-3
63
Membebaskan Bahri-1
64
Membebaskan Bahri-2
65
Ancaman Tari
66
Sepertiga Malam Dewi
67
Sebuah Kata Sayang
68
Air Mata Seorang Agas
69
Perdebatan Agas dan Tari
70
Menahan Sabar
71
Kemarahan Agas
72
Ajakan Sholat
73
Berbicara dari Hati ke Hati
74
Berbicara dari Hati ke Hati-2
75
Bertemu Orangtua Dewi-1
76
Bertemu Orangtua Dewi-2
77
Bertemu Orangtua Dewi-3
78
Musyawarah-1
79
Musyawarah-2
80
Rumah Mertua
81
Mengenal Mommy
82
Pengamatan Carmen
83
Imamku
84
Bukan Mau Nyulik
85
Ensiklopedia
86
Praktek Ensiklopedia
87
Menjalankan Tugas Istri
88
Pecel Ayam Super Pedas
89
Pindah ke Ruko
90
Nasi Goreng Pedas
91
Adu Jotos
92
Sidang di Pos Kamling
93
Penyelesaian Pertikaian
94
Malam Pertama di Ruko
95
Tek tek tek
96
Pesannya Tersampaikan dengan Baik
97
Persiapan Selametan
98
Selametan
99
Punggung yang Selalu Melindungi
100
Pembukaan Bisnis
101
Terima Kasih
102
Hadiah
103
Ketiduran di Motor
104
Mengadu Pada Abi-1
105
Mengadu pada Abi-2
106
Presentasi-1
107
Presentasi-2
108
Meyakinkan Investor-1
109
Meyakinkan Investor-2
110
Permintaan Wira pada Dewi-1
111
Permintaan Wira pada Dewi-2
112
Hari Terakhir Bekerja
113
Tugas Dadakan
114
LDM-1
115
LDM-2
116
LDM-3
117
LDM-4
118
LDM-5
119
LDM-6
120
Periksa ke Dokter
121
Menyampaikan Berita
122
Nasehat Mommy Tari
123
Masih Marah
124
Jalan ke Mall
125
Back to Jakarta
126
Budak Cinta
127
Mobil Baru
128
Belajar dari Mommy
129
Kulineran di Taman
130
Morning Sick
131
Kado
132
Hot Sugar Daddy
133
Si Pekerja Keras
134
Surprise Party
135
Happy Birthday Bangor!
136
Kumpul Keluarga
137
Kado
138
Membangun Bisnis
139
Dilakukan dengan Cinta
140
Gelombang
141
Tangisan Seorang Wirata Agastya
142
Saling Menguatkan
143
Bisnis Plus Plus yang Sukses
144
Waktu Berdua
145
Warkop I'm In Love
146
Truth or Dare
147
I Love You
148
Hampir Tamat
149
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!