Cottage Pinggir Pantai-1

Hati Wira sangat berbunga-bunga. Agas sudah mengirimkan uang ke rekeningnya untuk dia gunakan membeli apartemen baru. Tidak sia-sia Ia meminta bantuan pada adiknya, Carmen. Abinya memang paling lemah jika Carmen meminta sesuatu.

Bukan hal itu saja yang membuat Wira berbahagia. Hari ini, Ia akan mendapatkan service dari pelayanan bisnis plus-plus antara dirinya dengan Dewi. Wira pun mulai memilih beberapa tempat yang menurut dia asik dan tidak akan mengganggu terjadinya bisnis plus-plus tersebut.

Pilihan Wira pun jatuh pada sebuah cottage di pinggir pantai dengan pemandangan laut yang indah tentunya. Ia sudah menyewa cottage tersebut untuk weekend ini.

Sesuai janji Wira menjemput Dewi di halte cafe tempat Dewi bekerja. Kemarin, Wira membawa mobil milik Mommy Tari dengan alasan sering hujan jadi malas membawa motor. Tentu saja, Tari mengizinkan mobilnya dibawa oleh anak kesayangannya tersebut.

Wira melihat dari kejauhan nampak Dewi sedang menunggunya sambil duduk di halte. Dewi nampak sedang menundukkan wajahnya sambil menendang sesuatu di kakinya. Banyak puntung rokok yang berserakan. Dewi asik menendang puntung rokok tersebut sambil menunggu rekan bisnis plus-plusnya datang.

Wira membunyikan klakson mobilnya. Dewi lalu mengangkat wajah dan melihat kalau jemputannya sudah tiba. Ia pun langsung masuk ke dalam mobil Wira. "Pakai seat beltnya!" perintah Wira.

Dewi pun menurut. Ia memakai seat belt dan menaruh tas yang Ia bawa di kursi belakang. Agak besar memang karena Ia ijin mau menginap di rumah teman pada kedua orang tuanya.

"Bagaimana keadaan Bapak kamu? Sudah sehat?" rupanya Wira cukup perhatian dengan menanyakan bagaimana keadaan Bapaknya Dewi yang belum lama pulang dari rumah sakit.

"Alhamdulillah sudah lebih baik. Semua berkat bantuan Pak Wira yang sudah membantu biaya operasi dan rumah sakit Bapak saya." kata Dewi dengan suara pelan.

"Syukurlah! Hari ini, kita akan menginap di cottage pinggir pantai. Kamu bawa baju ganti kan?" Wira lalu melihat Dewi dari ujung rambut sampai ujung kaki, sepertinya gaya berpakaian Dewi memang kurang sesuai dengan tipe cewek idamannya. Jauh dari kata seksi dan aduhai.

Dewi mengenakan kaos dan celana jeans. Ia memakai sepatu kets miliknya yang sudah usang dan pudar, namun terlihat bersih. Rupanya dia rajin menjaga kebersihan barang-barang miliknya. Usang bukan berarti kotor dan jorok. Gaya rambutnya berubah, terlihat lebih segar.

"Bawa, Pak. Kita hanya menginap satu malam saja kan? Soalnya, besok saya masuk shift 2." tanya Dewi.

Sudah menjadi peraturan cafe dan bisnis f&b pada umumnya kalau weekend semua karyawan wajib masuk. Hari libur hanya boleh diambil pada weekday. Wira juga tak mau apa yang Ia lakukan dengan Dewi dicurigai oleh karyawan yang lain. Karena itu, Ia menyuruh Dewi mengambil shift pagi hari ini dan esok shift 2. Masih cukup waktunya untuk bersenang-senang toh mereka tidak pergi jauh-jauh sampai ke luar kota.

"Iya. Gue juga nggak mau orang tua gue curiga dan tau apa yang gue lakuin! Ingat ya, lo jangan pernah cerita sama siapapun tentang apa yang kita lakukan! Termasuk sama Bude Inah!" pesan Wira.

Dewi terlihat agak terkejut mendengar Wira menyebut nama Ibu Inah, tetangganya. "Bapak tahu tentang saya dan Ibu Inah?! "

"Jelas aja gue tahu, kemarin waktu gue pulang ke rumah Bude Inah bilang kalau lo adalah orang yang Ia masukin kerja di cafe. Katanya, kalian tetanggaan ya? Gue nggak peduli apa hubungan lo dengan Bude Inah. Yang pasti gue nggak mau hubungan kita diketahui sama keluarga gue. Gue nggak mau, orang tua gue marah dan berakibat sama diri gue nanti!" ancam Wira.

Dewi mengangguk patuh. Dia juga tak mau membuat orang tuanya tahu apa yang Ia lakukan. "Iya, Pak."

Wira lalu melajukan mobilnya menuju tempat yang sudah Ia booking duluan lewat aplikasi pemesanan hotel secara online. Sesampainya di sana, Ia langsung check in dan merasa puas dengan kamar yang dia pesan. Sesuai dengan seleranya.

Dewi yang belum pernah diajak ke cottage mahal seperti ini pun terlihat seperti orang norak. Ia melihat-lihat isi kamar yang menurutnya sangat bagus tersebut. Dewi terus saja memperhatikan barang-barang di dalam cottage.

"Lo udah makan belum? Gue mau pesan makan. Gue nggak mau saat kita sedang bersenang-senang lo kelaparan!" sebenarnya maksud Wira baik, hanya ucapannya saja yang terdengar ketus.

Dewi menggelengkan kepalanya. Ia memang belum sempat makan. Selesai bekerja, Ia langsung pergi ke halte tanpa makan terlebih dahulu. Ia takut telat karena takut diomelin oleh Wira tentunya.

"Ya udah, kalo lo juga mau makan kita ke restoran aja!" semula Wira ingin memesan lewat telepon namun urung Ia lakukan karena Dewi juga belum makan. Lebih enak makan di tempat langsung. Tentu saja Dewi sangat senang dengan ajakan Wira. Menginap di cottage yang sangat keren lalu diajak makan di restoran. Siapa yang nolak?

Sudah lama sekali rasanya Dewi tidak makan di restoran. Dulu, waktu Bapak-nya masih bekerja di pabrik, Bapak sesekali mengajaknya sekeluarga makan di luar. Mereka biasanya makan di saung rumah makan Sunda. Itu pun bisa dihitung dalam setahun hanya beberapa kali saja jika Bapak sedang ada tambahan uang lembur.

Dewi mengikuti langkah Wira yang sudah berjalan duluan di depan. Langkah Wira yang panjang tentu saja harus diimbangi dengan langkah Dewi yang seperti setengah berlari. Jangan mengharapkan Wira menggandeng tangan Dewi dengan mesra. Anak itu bahkan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana sambil berjalan dan tak peduli kalau Dewi bahkan harus setengah berlari untuk mengejar langkahnya.

Mereka pun lalu sampai di restoran yang letaknya tak begitu jauh dari cottage yang mereka sewa. Wira lalu memilih tempat duduk yang jauh dari keramaian. Ia takut ada yang mengenali dirinya sedang makan bersama Dewi dan menyebarkan rumor ke semua fansnya.

Tak lama, pelayan datang dan menanyakan apa pesanan yang ingin mereka makan. Dewi tentu saja bingung melihat banyaknya menu makanan yang tertulis di dalam buku menu. Harga yang tertera di sana juga sangat mahal, membuat Dewi harus mikir beberapa kali kalau mau makan di restoran itu dengan uang sendiri.

"Saya... pesan yang sama kayak Bapak aja!" kata Dewi.

Tak mau ambil pusing, Wira menyamakan menu makanan mereka. "Boleh gue tahu, Bapak lo kerja dimana? Kenapa saat Bapak lo kecelakaan nggak ada yang membiayai? Bukannya kalau perusahaan pasti bakalan biayain karyawannya yang kecelakaan?!" Wira pun memulai percakapan mereka setelah pelayan yang mencatat pesanan mereka pergi. Tak enak rasanya jika hanya berdiam diri seperti orang asing.

"Dulu Bapak kerja di pabrik. Karena kecelakaan kerja, Bapak sudah tidak kerja di sana lagi. Bapak lalu bekerja sebagai tukang ojek pangkalan, mau daftar ojek online Bapak agak kurang mengerti teknologi dan lebih nyaman sebagai tukang ojek pangkalan saja."

Wira mengerti sekarang kenapa Dewi membutuhkan uang untuk biaya operasi Bapaknya. Tidak ada yang mengcover dan memang harus membayar sendiri. Wira juga tak yakin apakah mereka memiliki asuransi. Untuk makan sehari-hari saja sulit, asuransi bagi mereka pasti bukan hal yang utama.

"Terus lo nggak ngelanjutin kuliah? Setidaknya, kalau lo kuliah, lo bakalan dapat pekerjaan yang lebih bagus dari sekarang!" pertanyaan bodoh, Wira menyadarinya. Mau apalagi, sudah terlanjur ditanya. Tinggal tunggu saja jawaban Dewi.

****

Terpopuler

Comments

Amalia Khaer

Amalia Khaer

itu msih mending, Wi. aq yg tinggal dgn saudara nenek, dlm setahun untung bnget klo ad sehari bisa kluar rumah ngumpul dgn tmn. itupun hanya 1 2 jam doang. blum lgi klo merekanya ngaret. kelar dah.

2023-08-21

1

Marlina Palembang

Marlina Palembang

kl ada duit mah si Dewi kuliah bang

2023-02-28

0

susi 2020

susi 2020

😲😲😲😲😲

2022-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 It's All About The Money
2 Ngebut
3 Ruangan Kelas Tiga
4 Anak Abi dan Mommy yang Baik
5 Si Keras Kepala
6 Penolakan Wira
7 Bisnis Plus Plus
8 Perjanjian Enak-Enak
9 Kamar Kecil yang Menjadi Saksi
10 Pengorbanan yang Tidak Sia-sia
11 Serangan di Waktu Malam
12 Zaky
13 Bahri
14 Go Home
15 Keluarga Agastya Wisesa
16 Me and My Little Sister
17 Cottage Pinggir Pantai-1
18 Cottage Pinggir Pantai-2
19 Uang Tip
20 Senyum Keluarga
21 Tersulut Gairah
22 Apartemen Baru
23 Detektif Bahri Part 1
24 Detektif Bahri Part 2
25 Detektif Bahri Part 3
26 Detektif Bahri Part 4
27 Scraft Pemberian Abi
28 Pernikahan Dadakan
29 Hari Pertama Menikah
30 Kejujuran Wira
31 Lelaki Baik
32 Bertemu Tanpa Sengaja
33 Kekesalan Wira
34 Tugas Seorang Istri
35 Khilaf di Pagi Hari
36 Rumah Kontrakkan
37 Tak Berkutik
38 Mie Instan
39 Tergoda
40 Suamiku Berbeda
41 Kacang Rebus dan Susu Jahe
42 Ibukota di Malam Hari
43 Uang Jajan
44 Kebahagiaan Kecil Untuk Keluarga
45 Rindu Hiruk Pikuk
46 CCTV
47 Dijemput Mobil Sedan
48 Bertemu di IndoJuni
49 Ibu Penyuka Kangkung dan Ibu Penyuka Kembung
50 Berkunjung ke Kontrakkan Dewi
51 Mencuci Bersama
52 Pulang Ke Apartemen
53 Kunjungan Dadakan
54 Fitnah
55 Sarapan Nasi Uduk di Bandung
56 Curahan Hati Dewi
57 Rasa Curiga Tari
58 Kekecewaan Tari
59 Ratna
60 Tujuan Kedatangan Mommy Tari-1
61 Tujuan Kedatangan Mommy Tari-2
62 Tujuan Kedatangan Mommy Tari-3
63 Membebaskan Bahri-1
64 Membebaskan Bahri-2
65 Ancaman Tari
66 Sepertiga Malam Dewi
67 Sebuah Kata Sayang
68 Air Mata Seorang Agas
69 Perdebatan Agas dan Tari
70 Menahan Sabar
71 Kemarahan Agas
72 Ajakan Sholat
73 Berbicara dari Hati ke Hati
74 Berbicara dari Hati ke Hati-2
75 Bertemu Orangtua Dewi-1
76 Bertemu Orangtua Dewi-2
77 Bertemu Orangtua Dewi-3
78 Musyawarah-1
79 Musyawarah-2
80 Rumah Mertua
81 Mengenal Mommy
82 Pengamatan Carmen
83 Imamku
84 Bukan Mau Nyulik
85 Ensiklopedia
86 Praktek Ensiklopedia
87 Menjalankan Tugas Istri
88 Pecel Ayam Super Pedas
89 Pindah ke Ruko
90 Nasi Goreng Pedas
91 Adu Jotos
92 Sidang di Pos Kamling
93 Penyelesaian Pertikaian
94 Malam Pertama di Ruko
95 Tek tek tek
96 Pesannya Tersampaikan dengan Baik
97 Persiapan Selametan
98 Selametan
99 Punggung yang Selalu Melindungi
100 Pembukaan Bisnis
101 Terima Kasih
102 Hadiah
103 Ketiduran di Motor
104 Mengadu Pada Abi-1
105 Mengadu pada Abi-2
106 Presentasi-1
107 Presentasi-2
108 Meyakinkan Investor-1
109 Meyakinkan Investor-2
110 Permintaan Wira pada Dewi-1
111 Permintaan Wira pada Dewi-2
112 Hari Terakhir Bekerja
113 Tugas Dadakan
114 LDM-1
115 LDM-2
116 LDM-3
117 LDM-4
118 LDM-5
119 LDM-6
120 Periksa ke Dokter
121 Menyampaikan Berita
122 Nasehat Mommy Tari
123 Masih Marah
124 Jalan ke Mall
125 Back to Jakarta
126 Budak Cinta
127 Mobil Baru
128 Belajar dari Mommy
129 Kulineran di Taman
130 Morning Sick
131 Kado
132 Hot Sugar Daddy
133 Si Pekerja Keras
134 Surprise Party
135 Happy Birthday Bangor!
136 Kumpul Keluarga
137 Kado
138 Membangun Bisnis
139 Dilakukan dengan Cinta
140 Gelombang
141 Tangisan Seorang Wirata Agastya
142 Saling Menguatkan
143 Bisnis Plus Plus yang Sukses
144 Waktu Berdua
145 Warkop I'm In Love
146 Truth or Dare
147 I Love You
148 Hampir Tamat
149 The End
Episodes

Updated 149 Episodes

1
It's All About The Money
2
Ngebut
3
Ruangan Kelas Tiga
4
Anak Abi dan Mommy yang Baik
5
Si Keras Kepala
6
Penolakan Wira
7
Bisnis Plus Plus
8
Perjanjian Enak-Enak
9
Kamar Kecil yang Menjadi Saksi
10
Pengorbanan yang Tidak Sia-sia
11
Serangan di Waktu Malam
12
Zaky
13
Bahri
14
Go Home
15
Keluarga Agastya Wisesa
16
Me and My Little Sister
17
Cottage Pinggir Pantai-1
18
Cottage Pinggir Pantai-2
19
Uang Tip
20
Senyum Keluarga
21
Tersulut Gairah
22
Apartemen Baru
23
Detektif Bahri Part 1
24
Detektif Bahri Part 2
25
Detektif Bahri Part 3
26
Detektif Bahri Part 4
27
Scraft Pemberian Abi
28
Pernikahan Dadakan
29
Hari Pertama Menikah
30
Kejujuran Wira
31
Lelaki Baik
32
Bertemu Tanpa Sengaja
33
Kekesalan Wira
34
Tugas Seorang Istri
35
Khilaf di Pagi Hari
36
Rumah Kontrakkan
37
Tak Berkutik
38
Mie Instan
39
Tergoda
40
Suamiku Berbeda
41
Kacang Rebus dan Susu Jahe
42
Ibukota di Malam Hari
43
Uang Jajan
44
Kebahagiaan Kecil Untuk Keluarga
45
Rindu Hiruk Pikuk
46
CCTV
47
Dijemput Mobil Sedan
48
Bertemu di IndoJuni
49
Ibu Penyuka Kangkung dan Ibu Penyuka Kembung
50
Berkunjung ke Kontrakkan Dewi
51
Mencuci Bersama
52
Pulang Ke Apartemen
53
Kunjungan Dadakan
54
Fitnah
55
Sarapan Nasi Uduk di Bandung
56
Curahan Hati Dewi
57
Rasa Curiga Tari
58
Kekecewaan Tari
59
Ratna
60
Tujuan Kedatangan Mommy Tari-1
61
Tujuan Kedatangan Mommy Tari-2
62
Tujuan Kedatangan Mommy Tari-3
63
Membebaskan Bahri-1
64
Membebaskan Bahri-2
65
Ancaman Tari
66
Sepertiga Malam Dewi
67
Sebuah Kata Sayang
68
Air Mata Seorang Agas
69
Perdebatan Agas dan Tari
70
Menahan Sabar
71
Kemarahan Agas
72
Ajakan Sholat
73
Berbicara dari Hati ke Hati
74
Berbicara dari Hati ke Hati-2
75
Bertemu Orangtua Dewi-1
76
Bertemu Orangtua Dewi-2
77
Bertemu Orangtua Dewi-3
78
Musyawarah-1
79
Musyawarah-2
80
Rumah Mertua
81
Mengenal Mommy
82
Pengamatan Carmen
83
Imamku
84
Bukan Mau Nyulik
85
Ensiklopedia
86
Praktek Ensiklopedia
87
Menjalankan Tugas Istri
88
Pecel Ayam Super Pedas
89
Pindah ke Ruko
90
Nasi Goreng Pedas
91
Adu Jotos
92
Sidang di Pos Kamling
93
Penyelesaian Pertikaian
94
Malam Pertama di Ruko
95
Tek tek tek
96
Pesannya Tersampaikan dengan Baik
97
Persiapan Selametan
98
Selametan
99
Punggung yang Selalu Melindungi
100
Pembukaan Bisnis
101
Terima Kasih
102
Hadiah
103
Ketiduran di Motor
104
Mengadu Pada Abi-1
105
Mengadu pada Abi-2
106
Presentasi-1
107
Presentasi-2
108
Meyakinkan Investor-1
109
Meyakinkan Investor-2
110
Permintaan Wira pada Dewi-1
111
Permintaan Wira pada Dewi-2
112
Hari Terakhir Bekerja
113
Tugas Dadakan
114
LDM-1
115
LDM-2
116
LDM-3
117
LDM-4
118
LDM-5
119
LDM-6
120
Periksa ke Dokter
121
Menyampaikan Berita
122
Nasehat Mommy Tari
123
Masih Marah
124
Jalan ke Mall
125
Back to Jakarta
126
Budak Cinta
127
Mobil Baru
128
Belajar dari Mommy
129
Kulineran di Taman
130
Morning Sick
131
Kado
132
Hot Sugar Daddy
133
Si Pekerja Keras
134
Surprise Party
135
Happy Birthday Bangor!
136
Kumpul Keluarga
137
Kado
138
Membangun Bisnis
139
Dilakukan dengan Cinta
140
Gelombang
141
Tangisan Seorang Wirata Agastya
142
Saling Menguatkan
143
Bisnis Plus Plus yang Sukses
144
Waktu Berdua
145
Warkop I'm In Love
146
Truth or Dare
147
I Love You
148
Hampir Tamat
149
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!