Slitherio dan Atra memasuki sebuah toko Potion yang menurut orang sekitar adalah toko potion yang paling terkenal akan Potionnya yang sangat hebat.
Tampilan dalam toko tersebut tidak ada bedanya dengan toko potion Tatha menurut penilaian Slitherio sendiri.
Seseorang pemuda datang menyambut mereka berdua ketika mereka sampai di barisan rak Potion yang terlihat berisi Potion mahal.
“Selamat datang di Toko Potion Sedav, ada yang bisa kubantu?” pemuda itu menyapa mereka sambil bertanya apa yang diperlukan.
“Begini, kami ingin Potion yang dapat meningkatkan seluruh Stat. Kalau bisa yang selama 1 jam.” Slitherio mengeluarkan sekeping Gold.
“Ah, All Stat Potion? Aku sepertinya punya...” pemuda tersebut melesat pergi mencari potion pang dimaksud. Tak lama, ia kembali dengan botol yang berisi cairan 4 warna, yaitu merah, hijau, kuning, dan biru.
“Potion ini dapat meningkatkan seluruh kemampuan seseorang selama satu setengah jam, dijamin kalian mampu menjatuhkan monster berlevel tinggi.” Pemuda itu menjelaskan dengan penuh semangat. “Harganya adalah 150 Silver.”
Slitherio menjadi lemas sedangkan Atra sedikit pucat. “Ehm, harga yang sesuai dengan kemampuan... Kami mencari 2 botol.” Ujar Slitherio dengan perlahan.
Meskipun kini ia memiliki gold yang banyak, tetap saja ia sulit mengeluarkan uangnya hanya untuk membeli sebotol Potion. Tetapi ia tetap menyadari bahwa terkadang Potion dapat menyelamatkan hidupnya kapan pun selama memilikinya cukup.
Atra melihat Slitherio, mengharapkan dirinya dapat memberikan sedikit bantuan. Tetapi Slitherio menolaknya.
Slitherio menyerahkan 3 Gold dan mengambil All Stat Potion. Mereka kembali melanjutkan perjalanan mengelilingi kota WhiteMountain dan mencari toko bumbu dapur.
Dari saran orang-orang yang Slitherio tadi tanyai, Toko Rempah Xues dikenal memiliki rempah tiada duanya tentang harum dan cita rasa.
Ketika mereka memasuki toko, harum rempah langsung mengisi hidung mereka dan membuat mereka sangat tenang.
Sang penjual sendiri adalah seorang kakek tua yang bernama Xues dan dahulu dikenal orang sebagai koki terhebat sepanjang masa. Kini ia menghabiskan hari tuanya dengan berjualan rempah yang sangat harum dan dapat menambah cita rasa terhadap masakan.
Ada banyak jenis rempah yang dijual, salah satunya adalah merica yang mampu memberikan efek semangat pada yang mengonsumsinya, cabai yang mampu memberikan rasa tenang, sampai kayu pahit yang dapat memberikan rasa manis tak terhingga.
Slitherio memutuskan mencari bumbu yang dulu Zon pernah menyuruhnya mencarinya, seperti bawang, kayu manis, batu asin, cabai, anggur lesu, dan jahe.
Mereka keluar toko dan memilih melanjutkan perjalanan menuju Underworld Empire. Kini, mereka akan menyeberangi pegunungan White agar sampai di wilayah kekuasaan Abyss Kingdom dan lanjut sampai di Underworld Empire.
Hari mulai bertambah terang seiring perjalanan mereka masuk ke hutan.
***
“Harus kuakui, kau memang berbakat...” seorang pria paruh baya memuji seorang gadis yang terlihat berusia 20 tahun yang sedang berlutut dihadapannya.
“Terima kasih atas pujiannya, Yang Mulia Kivlev.” Dihadapan gadis itu adalah penguasa Abyss Kingdom yang berada di dasar jurang yang sangat dalam.
“Baiklah, kau boleh pergi.” Kivlev mempersilahkan gadis itu untuk keluar ruangannya.
“Anak ini berbakat, jika aku menurunkan jiwaku kepadnya, tidak masalah, bukan?” Kivlev bergumam setelah gadis itu pergi cukup jauh.
Kivlev akhirnya memutuskan untuk menurunkan kekuatannya pada gadis itu sekaligus murid pertamanya.
Kivlev memusatkan pikirannya pada jiwanya yang terdapat di jantungnya, ia mencoba mengeluarkan jiwa tersebut. Di wajahnya, tak terlihat satu pun penyesalan terlihat pada wajahnya, menunjukkan dirinya rela melepas seluruh ikatan keduniawian dan menuju keabadian.
Jiwa dan roh itu berbeda. Jiwa masih dapat diturunkan pada seseorang sedangkan roh akan menuju ke kehidupan selanjutnya.
“Yang...” gadis itu kembali pada saat yang bersamaan Kivlev sedang berusaha melepaskan ikatan keduniawian pada rohnya. Gadis itu memilih diam dibanding harus mengganggu proses yang bahkan dirinya tidak tahu proses apa itu.
Ketika gadis itu mencoba mendekat, tubuh Kivlev langsung meledak dan menjatuhkan sebuah kotak yang terlihat berisi api berwarna keunguan.
“Inikah... Soul Remaist yang melegenda tersebut?” gadis itu memungut kotak itu dan menyimpannya, “Dengan ini, aku bisa menjadi tak terkalahkan...”
Gadis itu tertawa lepas, mengisi kekosongan ruangan tahta Abyss Kingdom yang sepi.
***
Slitherio menatap api unggun yang baru saja ia nyalakan. Hari sudah malam ketika mereka berhasil menemukan jalan setapak yang Atra kira akan menuju salah satu tempat di Midvast barat.
Mereka kembali menepi untuk membuat api unggun dan sekedar beristirahat. Slitherio mengeluarkan bumbu masak yang baru ia beli tadi siang untuk dimasak bersama dengan sepotong daging ayam.
Setelah selesai makan, mereka duduk di depan api unggun sambil membaca. Atra terlihat membaca buku yang sama sedangkan Slitherio mengeluarkan buku yang luarnya bertuliskan “Flame Sword Technique”.
Flame Sword Technique adalah salah satu skill yang terlihat cocok dengan job Flame Knight milik Slitherio. Job ini memiliki beberapa skill bawaan, tidak termasuk pada Flame Warmage Technique dan Flame Sword Technique.
Slitherio mendapatkan kedua skill series ini dari barang-barang yang dijatuhkan ketika Zon meninggalkan dunia. Sejauh ini, Slitherio sudah mempelajari Flame Warmage Technique dan tinggal mempelajari Flame Sword Technique.
Detik berganti menit, menit berganti jam, akhirnya malam semakin larut.Tak lama, Atra merasa bosan hingga akhirnya ia berbaring sebentar.
Slitherio sebenarnya merasa sedikit mengantuk, tetapi ia merasa perlu tetap bersiaga untuk mengantisipasi adanya serangan.
Slitherio menyimpan bukunya kemudian melepaskan jubahnya dan memakainya untuk tidur. Mungkin jika Zon melihatnya, ia pasti akan marah-marah karena jubah yang terhormat itu dipakai tidur.
Waktu berlalu, matahari pun menampakkan diri di ujung timur Midvast. Atra bangun dan melihat Slitherio sedang tertidur sambil memeluk jubah miliknya. Api unggun yang kemarin ia nyalakan masih menyala karena api abadi milik Slitherio membuat serangan apa pun tak akan membuatnya mati begitu saja.
Slitherio bangun tak lama setelah Atra bangun ia melihat Atra sedang mencari buah-buahan yang ada disekitar mereka. Kebetulan tempat mereka beristirahat terdapat macam-macam buah yang terlihat segar.
Selesai memakannya, mereka melanjutkan perjalanan menelusuri jalan setapak yang mereka temukan. Tak sampai 1 jam mereka berjalan, mereka dihadang oleh seekor makhluk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 257 Episodes
Comments
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
lanjut
2022-08-11
1
Andi Bergerboy
.
2022-02-26
0
arfan
322
2021-04-07
0