Slitherio melompat dari satu atap ke atap lainnya sambil mencari letak Warrior Training, tempat Atra mencari uang.
Ketika sedang melompat, Slitherio mendapat sebuah jendela informasi.
[Kau mendapat pencerahan dari jiwa Zon!
Zon mengatakan bahwa dirinya berhasil menemukan lokasi terakhir Magic Cube dideteksi. Lokasi tersebut berada di barat Midvast, tepatnya Altar of King di Underworld Empire]
“Altar of King? Jauh sekali...” Slitherio mengeluh karena jaraknya yang sebenarnya sedikit jauh. “Mungkin Atra bisa membantu...”
***
“Selamat, kau sudah menjadi Spearman...” Atra menyalami kesekian orang yang menerima pelatihan darinya.
“Ah, terima kasih.” Pemuda itu menunduk hormat kemudian keluar dari ruangan pelatihan.
Atra tersenyum memandangi pintu tersebut, berharap orang yang dia ingin temui muncul dari balik pintu tersebut dan mengucapkan selamat pagi atau siang.
Ketika Atra mendengar sahabatnya menjadi Remaister, bertambahlah rasa kesepian yang mungkin akan terjadi karena sahabatnya itu mungkin akan pergi jauh.
Lamunan Atra terpecah karena seorang pegawai yang mengurus pendaftaran didepan masuk ke ruangannya, “Atra, seorang temanmu datang ingin berbicara denganmu.”
“Siapa namanya?” tanya Atra.
“Dia bernama Slitherio dan mengaku sebagai salah satu temanmu.” sahut pegawai tersebut.
“Menyingkir kau!” Atra melesat keluar ruangan, mencari kawannya yang ia tunggu.
Di luar, terlihatlah seorang pemuda yang memakai jubah berwarna merah dan perlengkapan yang tertutup jubah. Atra menilai, ini adalah perlengkapan dari Soul Remaist milik Slitherio.
“Slitherio...”
“Atra...”
***
Slitherio melihat ke sekeliling berusaha mencari tempat Atra bekerja. Tak lama, ia menemukan sebuah bangunan yang terlihat paling kokoh.
Slitherio tersenyum melihat tempat itu dan melompati atap satu persatu. Ketika sampai, Slitherio melompat turun dan mendarat dengan aman.
“Atra, aku memenuhi janjiku...” Slitherio masuk kedalam dan melihat tempat itu yang sedikit ramai. Suasana menjadi senyap ketika Slitherio menginjakkan kakinya di tempat itu.
Mereka semua bisa melihat, kemampuan Slitherio dapat mengalahkan mereka semua hanya dengan sebelah tangannya.
“Permisi, aku mencari seorang Coach yang bernama Atra.” Ujar Slitherio kepada pengurus pendaftaran yang duduk di belakang meja.
“Siapa namamu?” tanya pengurus itu tanpa menoleh ke Slitherio.
“Slitherio. Aku adalah temannya Atra.” Ujar Slitherio santai.
Pengurus itu terperanjat, langsung menatap Slitherio. “Ini bukan mimpi kan?” pengurus itu mendengar bahwa ada seorang pemuda api yang memiliki ciri-ciri seperti Slitherio nantinya akan menyelamatkan Midvast dari ambisi tersembunyi sebuah kekaisaran.
“Tunggu sebentar, aku akan memanggilnya.” Pengurus itu langsung berlari mencari Atra.
Tak lama, seorang pemuda terlihat melesat dari ruangan Slitherio mendapatkan jobnya. Pemuda itu menyapa Slitherio.
“Slitherio...”
Slitherio menoleh dan melihat orang itu sambil berkata, “Atra... Sudah 2 Minggu ya...”
Atra menghampiri Slitherio kemudian menariknya ke ruangannya dan meminta agar rekannya tidak mengganggunya saat bersama tamunya.
“Aku ingin bertanya sesuatu...” Atra memulai pembicaraannya dengan Slitherio ketika sudah sampai di ruangannya, “Bagaimana rasanya memiliki Soul Remaist?”
Slitherio menaikkan alisnya mendengar pertanyaan Atra kemudian menjawab, “Biasa saja.”
Nada bicara Slitherio yang terdengar seperti ia sudah sering mendapatkannya membuat Atra kebingungan, “Bagaimama bisa biasa saja, kau itu ditakdirkan menjadi penyelamat Midvast!”
“Tujuanku kesini bukanlah untuk pamer, melainkan ingin memberitahumu sesuatu...” Slitherio menceritakan tentang pencerahan yang didapatkannya dari jiwa Zon dan bertanya tentang Altar of King.
“Artinya, kau mendatangiku untuk mengajakku ke tempat yang bernama Altar of King?” Atra menyimpulkan penjelasan Slitherio.
“Itu dia.” Sahut Slitherio.
“Sayangnya aku tidak bisa...” Atra menghela napas sambil berbalik memunggungi Slitherio, “Meskipun aku sangat ingin berpetualang mengelilingi dunia, tapi aku akan kehilangan pekerjaanku.”
“Tenang saja, kupastikan kau akan mendapat pekerjaan yang lebih baik dari sekedar menjadi pelatih pemula.” Slitherio berjalan kearah Atra berdiri dan menepuk pundak Atra pelan.
Atra menoleh dan menatap Slitherio, “Benarkah itu?”
“Tentu saja.” Slitherio mengacungkan jari kelingkingnya yang disambut oleh Atra dengan senyum yang lebar.
Atra mengeluarkan seluruh perlengkapan yang dimilikinya dulu dan mengenakannya. Atra mengajak Slitherio keluar untuk mengajukan permintaan mengundurkan diri kepada atasannya.
Atasannya merasa bingung karena Atra memilih jalan menjadi petualang yang lebih berbahaya dibanding menjadi pelatih yang duduk tenang menunggu peserta pelatihan.
“Aku tidak terlalu suka hanya dengan duduk tenang.” Atra mengeluarkan medali yang menunjukkan dirinya sebagai pelatih dan mengembalikannya kepada atasannya.
“Baiklah jika itu memang maumu.” Atasannya mengambil medali itu dan mempersilakan Atra untuk menempuh jalannya sendiri.
“Apa kau yakin dengan perjalanan ini?” Atra bertanya pada Slitherio yang menggunya di luar gedung.
“Jika aku tidak yakin, aku tidak akan mengajakmu pergi.” Slitherio menyahutinya sambil berbalik berjalan meninggalkan tempat bertemunya Atra dan dirinya.
Slitherio melihat Atra yang memiliki level 40 dan memiliki job sebagai Swordman. Secara level, mungkin Slitherio lebih rendah, namun jika bertarung mengandalkan kemampuan serang dan skill sudah pasti Atra akan memilih menyerah sebelum bertarung.
Slitherio menarik Atra dan mengajaknya pergi keluar dari kota menuju hutan agar perjalanannya lebih cepat.
Slitherio dan Atra menantikan petualangan yang menantang di depan mereka.
***
“Sudah hampir malam, ayo kita istirahat dulu.” Slitherio mencari ranting pohon yang kering untuk dibuat menjadi api unggun.
“Dimana?” tanya Atra, mengingat hari sudah mulai gelap dimana mereka akan mencari tempat istirahat.
“Disana...” Slitherio menunjuk sebuah goa yang terlihat masih ada sedikit nyala apinya.
Slitherio berjalan menuju goa itu dan memeriksa di dalamnya. Terlihat api unggun yang mulai meredup akibat waktu menyala yang sangat lama.
“Ini adalah tempatku dan guruku terakhir bersama... Api unggun ini saksi dari perjalanan terakhir guruku di dunia ini.” Slitherio menjelaskan dengan pelan.
“Kau sudah mencari ranting bukan? Kita tambahkan ranting itu ke api ini agar terus menyala.” Atra meminta ranting yang barusan diambil oleh Slitherio dan menambahkannya ke api unggun tersebut.
Atra mengeluarkan daging dan membakarnya untuk dimakan bersama Slitherio. Ketika sudah jadi, mereka memakannya sampai habis.
Mendadak, Slitherio mendengar suara yang terdengar seperti orang-orang yang berdiskusi.
“Aku merasakan keberadaannya, Tuanku...”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 257 Episodes
Comments
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
next post
2022-08-11
2
arfan
393
2021-04-07
0
Ara Setiawan
k
2021-04-02
0