*Untuk muridku,
Mungkin ketika kau membaca ini, aku sudah tak ada di dunia ini. Tetapi, aku meninggalkan beberapa hal yang akan membantumu mencapai puncak dunia. Ada bahaya yang harus kau hentikan. Dan juga ingatlah, setelah kau selesai memakai perlengkapanku, kau harus kembali ke Rough untuk mengambil jubah milikku.
Gurumu,
Zon*
Slitherio tersenyum tipis saat membaca surat yang ditinggalkan gurunya. Beberapa hal, seperti perlengkapan Zon dan api unggun masih berada di tempatnya.
Slitherio menyimpan surat itu kemudian menatap langit. “Tenang saja guru, aku akan mewujudkan dunia sebagaimana yang guru inginkan...”
Slitherio mengambil seluruh perlengkapan Zon kemudian sebuah kotak yang Slitherio pikir berisi jiwa Zon dan berlari memasuki goa lebih dalam.
Sementara itu, di luar goa sudah terdapat dua orang yang semuanya memakai jubah berwarna hitam. “Aku bisa merasakan aura Zon menghilang...”
Rekannya kemudian menghela napas, “Yah, setidaknya Zon sudah pergi lebih dulu yang berarti beban Yang Mulia berkurang satu.” jawabnya.
“Tapi ingatlah, masih ada 'naga tua' yang pasti akan menggangu rencana Yang Mulia.” salah seorang berjubah hitam itu bangkit kemudian berjalan menjauhi goa itu. Rekannya yang lain mengikutinya.
***
“Baiklah, aku siap...” Slitherio meregangkan seluruh tubuhnya sebelum ia menyerap Soul Remaist milik Zon.
Slitherio duduk bersila kemudian mulai menyerap Soul Remaist milik Zon. Sekujur tubuh Slitherio merasa kepanasan yang langsung menusuk tubuhnya dari dalam.
“Tahan...” batin Slitherio perlahan.
Tubuh Slitherio mengeluarkan cahaya merah keemasan yang sangat terang, yang mengalahkan cahaya matahari sekalipun.
[Selamat, kini Slitherio sudah menjadi Remaister pertama!
Slitherio mendapat Soul Remaist dari Zon, General of Phoenix Gold Kingdom]
Jendela informasi tersebut muncul di hadapan seluruh pemain yang masih tersambung. Di saat yang sama, Slitherio mendarat di tanah.
“Kekuatan yang sangat besar...” Slitherio mengepalkan tangannya. Ia lalu mengeluarkan pedang yang ditinggalkan Zon.
[Flame Phoenix Sword (Legendary)
Merupakan pedang milik Zon, General dari Phoenix Gold Kingdom. Terbuat dari baja Urotunium, baja terkuat milik Phoenix Gold Kingdom.
Atk : 500-900
Atk. Spd : 49%
Skill unik: Red Sword: mengubah warna menjadi merah api dan meningkatkan Atk sebesar 1000 serta Atk. Spd sebesar 50%]
Seorang Remaister dapat menggunakan Equip tingkat tinggi tanpa memedulikan level dan Status yang dimilikinya.
Sebab itulah Slitherio dapat menggunakan Flame Phoenix Sword dan Phoenix Set milik Zon.
“Terlalu kuat...” Slitherio memasangkan pedangnya di pinggangnya kemudian berjalan menuju Rough yang berjarak 15 jam jika berlari dan 5 jam jika terbang.
***
Seorang Hunter sedang bertarung melawan sekelompok Grizzly saat jendela informasi muncul di hadapannya.
[Selamat, kini Slitherio sudah menjadi Remaister pertama!
Slitherio mendapat Soul Remaist dari Zon, General of Phoenix Gold Kingdom]
“Sudah kuduga...” Hunter itu menghela napas panjang. “Kejayaan N5S akan berlanjut...”
***
Di tempat lain, seorang wanita yang memiliki job Ranger sedang bertarung melawan sekelompok White Wolf ketika jendela informasi yang sama muncul.
[Selamat, kini Slitherio sudah menjadi Remaister pertama!
Slitherio mendapat Soul Remaist dari Zon, General of Phoenix Gold Kingdom]
“Ryan, kaukah itu?” wanita itu teringat akan seorang yang pernah membuat dirinya merasakan apa itu cinta. Wanita itu menggelengkan kepalanya sebelum melanjutkan pertarungannya.
***
“Sudah kuduga...” Ryan melihat ke laptopnya yang kini ramai oleh notifikasi dari All Chat forum Remaist Online.
Sean: Reister akan selalu terbuka gerbang nya untukmu @Slitherio
Selena: Jangan dengarkan dia, masuk Guildku saja.
Atra: Oh kawanku, kau sudah terkenal... @Slitherio
Naze:Sang legenda telah kembali @Slitherio
WhiteFang: Legenda?
Naze: Slitherio adalah mantan Top Global selama 5 Season berturut-turut dan menjadi MVP Player di World Tournament Physical And Magic S3.
WhiteFang: Sekali lagi gerbang Archero akan terbuka untukmu @Slitherio
LoghSeveria: Nampaknya @Slitherio akan melakukan perjalanan panjang akhir-akhir ini...
“Hendra? Dia bermain juga?” Ryan teringat seseorang melihat nama LoghSeveria tertulis disana. Ia juga menebak alasan Rio tak pernah mengganggunya pagi-pagi pasti karena ia bermain Remaist Online.
“Diluar hujan...” Ryan menoleh ke jendela yang sedikit berembun karena tetesan hujan yang mengenai luar jendelanya. Ia lalu menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa yang lebar.
Jam menunjukkan jam 11.54 ketika Ryan mulai menutup matanya perlahan karena mengantuk. Ryan terus tersambung selama seminggu penuh sehingga wajar jika tubuhnya butuh istirahat.
“Punggungku mulai pegal... Apa tidak ada obat yang bisa menghilangkan sakit punggung?” batin Ryan ketika merasakan punggungnya yang mulai sakit.
Ryan bangun mencari sesuatu di dapur yang mungkin bisa dimakan. “Kruk...” perut Ryan kembali berbunyi, padahal baru lewat 30 menit ia memakan sepiring nasi dan sedikit sayur yang ia buat dengan bahan seadanya.
“Ha...” Ryan tertunduk lesu melihat kulkas miliknya yang hampir tak berisi apapun, “Sebaiknya aku ke minimarket mencari makanan.”
Ryan memakai jaket dan celana panjangnya lalu mengambil payungnya untuk pergi menuju minimarket terdekat.
Dengan perlahan, Ryan berjalan menuju minimarket mencari makanan. Jalanan yang masih sepi karena hujan menambah suasana yang menenangkan bagi Ryan, “Sudah berapa tahun aku tak pernah merasakan hujan yang menenangkan...” gumam Ryan.
Ketika tempat yang ditujunya mulai terlihat, Ryan mempercepat langkah kakinya. Sesampainya disana, Ryan masuk mencari makanan yang bisa disimpan lama.
Ketika di minimarket itu, Ryan bertemu dengan Hendra, teman SMAnya sekaligus teman satu Squadnya saat menjadi player MOBA.
Mereka berbincang seru tentang kehidupan mereka yang berubah setelah mereka berpisah dan menempuh kehidupan mereka sendiri-sendiri.
“Hais, aku sudah lupa berapa tahun sudah kita berpisah...” Hendra tersenyum tipis berusaha mengingatnya.
“Anggap saja kita berpisah saat berusia 18 tahun, artinya sudah 7 tahun kita tak pernah bertemu. Pengecualian untuk Rio.” Ryan terkekeh pelan mengingat temannya yang satu itu.
Hendra tertawa kemudian mengalihkan topik, “Aku yakin Slitherio sang Remaister pertama itu adalah dirimu.” tebak Hendra setelah berbasa-basi singkat.
“Nama Slitherio memang sulit dilupakan begitu saja ya...” Ryan teringat akan Nicknamenya yang dulu melegenda, yang bahkan saat ia bermain Rank. Lawan-lawannya akan memilih menyerah lebih dahulu dibanding harus berhadapan dengan PanMan dan Lagundri miliknya. Apalagi jika levelnya sudah 15 dan Equipmentnya sudah jadi semua.
“Benar, akulah orang yang dimaksud itu...” Ryan merasa jika temannya ini dapat dipercaya.
Ryan berjalan meninggalkan Hendra yang masih berusaha mencerna situasi yang baru saja terjadi, “Ryan, sepertinya aku akan kalah lagi denganmu...”
Catatan Penulis:
Jangan lupa like, comment, dan share jika kau ingin cerita ini tersebar. Kalau ingin tau update terbaru, favoritkan cerita ini.
Salam
Rio.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 257 Episodes
Comments
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
next post
2022-08-11
2
arfan
436
2021-04-07
0
Ara Setiawan
u
2021-04-02
0