Slitherio menelan ludahnya, “Kumohon jangan bunuh aku...” Selesai berkata demikian, Slitherio berlari ke arah kota secepat ia bisa.
Beruang itu melihat Slitherio berlari, tak mau kehilangan mangsanya, beruang itu mengejar Slitherio.
“Argh, kenapa dia mengejarku?!” teriak Slitherio.
Slitherio mempercepat larinya begitu melihat dinding kota yang pendek sambil berteriak, “Tolong aku!”
Dua orang yang menjaga pintu kota melihat ke arah Slitherio. Mata keduanya melebar karena tak pernah melihat ada orang yang mampu menandingi kecepatan lari seekor beruang.
“Kau yang sedang berlari, cepat masuk. Kami akan mengurus ini!” salah satu dari mereka berteriak memanggil Slitherio lalu menarik pedangnya.
Slitherio tersenyum tipis. Ia lalu mempercepat larinya. Slitherio tanpa senyum, salam, sapa langsung melesat lari masuk ke kota.
“Hah...” Slitherio terengah-engah, berusaha mengatur napasnya.
“Dimana aku?” pikir Slitherio setelah berhasil mengatur napasnya. “Permisi, boleh tanya kini aku berada dimana?” tanya Slitherio pada seorang kakek yang lewat.
“Kau pemuda desa yang tersesat ya? Baiklah, akan aku jelaskan. Kota ini bernama Rough. Kota kecil ini berada di pinggir Sky Empire, berbatasan dengan White Mountain yang berada di barat. Itu saja ya? Kuharap perjalananmu disini lancar.” Kakek itu menjelaskan lalu mengelus kepala Slitherio.
[Update now!
Beberapa fitur akan ditambahkan, seperti beberapa Item tingkat Myhtic, Chapter Plot Of Hell Empire, dan beberapa skill series baru.
Kami meminta para pemain untuk meninggalkan permainan selama 15 menit sebelum kembali bermain. Kami harap para pemain dapat memaklumi tindakan ini]
Jendela informasi itu muncul dihadapan seluruh pemain di Midvast. Melihat itu, Slitherio kembali menghela napas pelan, “Aku baru sampai di kota, diberi cobaan ini...”
Slitherio akhirnya memutuskan sambungan.
***
“Hah, mengerikan...” ujar Ryan setelah baru melepas V-Gearnya. Ia lalu bangun meninggalkan tempat tidurnya dan melihat secarik kertas didalam kotak yang tak tertutup.
|Ferdy Ardhana
Salesman. |
“Dasar, kenapa bisa ada ini disini?” pikir Ryan.
Ryan meletakkan kertas itu diatas meja lampu tidurnya dan melihat jam. “00.14?”
Ryan menatap keluar jendela kamarnya dan melihat seluruh lampu rumah tetangganya sudah mati. “Ini?”
Ryan meninggalkan tempat tidurnya dan memilih melihat komputernya mencari anime yang belum selesai 2 hari lalu ia tonton.
“Betsu No Sekai No Ningen sudah update kemarin? Aku terlambat nonton.” Ryan membuka anime itu dan menonton episode yang terakhir ia tonton.
“Kenapa aku mengantuk?” ujar Ryan sambil menguap dan matanya mulai meminta beristirahat.
Ryan mematikan komputernya dan kembali tertidur di atas tempat tidurnya sampai pagi tiba.
***
“Kring...” suara jam weker berbunyi, menandakan hari dimulai.
Ryan membuka matanya perlahan dan melihat jam. “Heh, aku ternyata tidur selama 6 jam.” ucapnya setelah melihat jam yang menunjukkan jam 06.17.
Ryan meninggalkan tempat tidurnya dan menuju kamar mandi untuk menggosok giginya. Setelah selesai menggosok giginya, Ryan membersihkan rumahnya.
Jam menunjukkan jam 07.00 saat Ryan selesai menyapu lantai rumahnya. “Sudah jam, aku akan bekerja dulu.”
***
“Sepinya jalan ini...” Ryan menatap jalanan yang sepi, hampir sama saat sedang pagi buta. Tetapi ini lain lagi, karena kebanyakan orang masih bermain Remaist Online.
“Kudengar kalau Chapter 01 dari Legendary Quest di Remaist Online sudah dimulai sejak tadi pagi...” Ryan mendengar pembicaraan orang-orang di sekitarnya.
“Benar, kudengar kalau hanya 'Sang Pahlawan' saja yang dapat menyelesaikan Chapter 01 ini.” ujar satu orang lagi.
“Bukan 'Sang Pahlawan' tapi hanya 'Remaister' saja bisa menemukan Magic Tube.”
“Remaister ya?” Ryan mempercepat jalannya menuju tempat kerjanya.
Bahkan, di tempat kerjanya saja sangat sepi. Orang yang berlalu lalang masih dapat dihitung dengan jari.
“Hoi, Ryan!” seseorang memanggil Ryan dari kejauhan.
“Apa?” Ryan mengenali orang itu sebagai Rangga, teman kerja Ryan sekaligus yang mengajak Ryan bekerja di tempat kerjanya. Tambahan, Rangga merupakan teman kuliah Ryan di universitas.
“Ada panggilan dari bos, kau malah santai berjalan di halaman. Ayo, kita pergi bersama.” Rangga menarik tangan Ryan.
Tak lama, mereka pun sampai di ruangan pimpinan mereka. Di sana sudah ada 5 orang teman kerja Ryan. Pimpinan mereka yang sedang duduk langsung bangun saat melihat anggotanya yang terakhir dan paling santai baru datang.
“Selamat pagi. Disini saya akan memberikan pengumuman bagi kalian semua...” pimpinan itu memulai pengumumannya.
“Kabar ini mungkin terdengar menyenangkan bagi mereka yang tidak terlalu suka bekerja dan sedikit terdengar menyeramkan bagi yang giat bekerja. Yaitu, tempat kerja kita yang sering kita tempati ini akan cuti...”
“Saya akan bermain sampai Quest tingkat Legendary di Remaist Online selesai, dan saat quest itu tamat, tempat ini akan saya buka lagi.” Pimpinan mereka mengakhiri pengumumannya.
“Anda bermain Remaist Online?” tanya salah satu teman Ryan.
“Yo. Hanya saja, karena saya sebagai pimpinan begini saya tidak bisa menaikkan level dengan mudah.” Jawab pimpinan Ryan.
“Saya akhiri dan selamat berlibur...” pimpinan mereka pergi keluar ruangan dan berkata, “Setelah kalian pulang dan mengunci tempat ini, salah satu dari kalian harus memberikan kuncinya ke rumahku, oke?” ia pun pergi meninggalkan mereka yang bingung harus berkata apa.
“Vicentsa, kau saja yang mengembalikan kunci ini.” Seorang teman Ryan menyuruh perempuan kurus yang dipanggil Vicentsa.
“Kenapa harus aku?” tanya Vicentsa balik.
“Aku mau... Pulang duluan. Karena rumahku belum disapu.” Ucap Ryan dengan cepat dan penuh kebohongan.
“Aku juga...” teriak Rangga kemudian menarik seseorang, “Kudengar kalau tempat makan di dekat rumah Lein sangat enak, jadi aku akan kesana, betul 'kan?”
Orang yang dipanggil Lein hanya mengangguk cepat mengiyakan Rangga. “Eh, i-iya benar itu...”
“Vina, apa kau ada waktu?” tanya Vicentsa dengan penuh harap.
“Iya, tenang saja.” Orang yang dipanggil Vina mengangguk pelan.
“Apa kau mau ikut, Shina?” tanya Vicentsa.
“Aku ada... Ah tidak ada acara aku hari ini.” Shina tersenyum lebar.
Ryan berlari meninggalkan tempat kerjanya yang baru saja ia datangi tadi pagi. “Aku duluan, sampai jumpa.”
Catatan Penulis:
Jangan lupa like, comment, dan share jika kau ingin cerita ini tersebar. Kalau ingin tau update terbaru, favoritkan cerita ini.
Salam
Rio.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 257 Episodes
Comments
Radithya Whenthe
bahkan bosnya mau main
2023-01-25
1
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
next post
2022-08-10
1
Kanjeng Mami
Nyimak
2022-05-18
0