Bctbgt

Mengenakan setelan celana biru tua dengan corak putih yang baru ia beli beberapa hari lalu, dipadukan dengan sepatu hak tinggi berwarna putih, Ashley memasuki kereta kudanya.

Kali ini Ashley pergi menggunakan kereta kuda milik keluarga Midgraff dengan perpaduan warna kuning dan biru tua khas keluarga mereka dan juga lambang keluarga yang berada di bagian atap depan dan punggung kereta.

Ashley menutup tirai jendelanya, tidak mengijinkan siapapun melihat orang yang menaiki kereta itu dari luar. Hal itu seperti sebuah kebiasaan yang ia lakukan tanpa sadar karena tahu kaca kereta mereka tidak berlapiskan film.

Tidak perlu waktu lama bagi mereka untuk sampai ke tujuan. Letak kediaman keluarga Midgraff yang dekat dengan pusat kota mempermudah akses Ashley ke manapun ia ingin pergi.

Kota itu juga cukup besar dan lengkap, jika dibandingkan dengan kota lain. Memang bukan ibu kota kerajaan, namun kota Vinnas merupakan daerah terpadat dan terbesar di wilayah Lozan. Bahkan salah satu kota besar di Kerajaan Durman.

Melihat kereta kuda keluarga Midgraff berhenti di salah satu toko di sana, membuat orang-orang di sekeliling memusatkan perhatian mereka pada toko tersebut. Sebuah toko tongkat yang cukup terkenal.

Mereka menghentikan aktivitas mereka sejenak, yakin akan orang yang berada di dalam adalah Vincent, pemimpin wilayah tempat mereka tinggal. Kebaikan hati Vincent membuatnya bagai idola bagi masyarakat di wilayah Lozan, memberi mereka alasan berkumpul memenuhi jalanan untuk sekedar melihatnya.

Berbeda dengan yang mereka harapkan, sesaat setelah pintu kereta dibuka, Ashley melangkah keluar dari sana. Wajah cerah orang-orang di sekelilingnya berubah, mengetahui orang yang keluar dari kereta itu bukanlah Vincent, melainkan putri tunggalnya yang sudah lama tidak menunjukan diri di depan publik setelah kehilangan kakinya.

Namun wajah kecewa mereka kini tergantikan oleh ekspresi bingung.

"Siapa itu?"

Melihat penampilan yang berbeda, yang seolah menyalahi aturan karena seorang wanita berpakaian seperti pria, membuat mereka mengernyitkan dahi. Namun beberapa diantaranya justru kagum melihat gaya Ashley yang terlihat pintar dan kharismatik bagai seorang pria, namun juga elegan bagai wanita berkelas.

Bukan hanya gaya busana, namun wajahnya juga sangat menarik perhatian. Mata mereka terpana melihat kecantikan Ashelia yang selama ini tertutupi karna sifat pemalunya, tidak berani mengangkat atau pun menunjukan wajah cantiknya. Meski terkesan sangat berbeda, namun wajah gadis itu mengingatkan mereka kepada mendiang Nyonya Midgraff, ibu Ashelia.

"Bukannya itu Nona Ashelia?"

"Putri Tuan Midgraff?"

"Bukankah kakinya..."

"Kakinya...."

Tentu semua orang akan membahas kaki Ashelia jika melihat Ashley berjalan dengan kedua kakinya. Tanpa rasa canggung atau pun tidak enak hati, mata mereka kini terpusat pada kaki Ashley, mengabaikan etika demi rasa ingin tahu.

'Apa yang membuat gadis itu bisa berjalan lagi?' Pikir mereka.

Dengan setelan celana yang dikenakan Ashley, dapat terlihat jelas bahwa Ashley benar-benar menggerakan kaki kirinya. Setelah melihat ke bawah, mereka pun menyadari adanya kayu yang terlihat dari balik celana Ashley.

Seakan puas dengan apa yang baru saja mereka lihat, tanpa merasa lebih penasaran, mereka membubarkan diri. Bagaikan seseorang yang bukan pecinta seni namun melihat suatu barang yang dipamerkan di pameran seni, mereka hanya merasa kagum sesaat lalu pergi tanpa mengetahui apapun.

Bagi mereka, semua memungkinkan jika memiliki uang. Ashelia yang merupakan putri bangsawan kaya pasti telah melakukan sesuatu pada kakinya agar bisa berjalan lagi dengan menggunakan kekayaannya.

Benar, salah, dan salah.

Benar ia melakukan sesuatu agar dapat berjalan lagi, salah karena ia sudah berusaha sebelum menggunakan uangnya, dan salah karena ia adalah Ashley, bukan Ashelia.

Bagi mereka yang berpikiran maju, pasti memperkirakan penggunaan kaki palsu yang idenya memang sudah ada sejak lama dan Ashley adalah bukti nyatanya. Namun, orang-orang itu hanya terpaku pada pemikiran 'uang dapat memberimu apapun', menutup segala alternatif yang bisa dilakukan tanpa uang.

Bagaimanapun itu, pasti hanya orang kaya yang bisa melakukannya. Begitulah pikir mereka sembari membubarkan diri sesaat setelah Ashley memasuki toko.

"Selamat datang." Sambut pemilik toko.

Sama halnya dengan orang-orang di luar sebelumnya, Ia tertegun melihat gadis yang begitu cantik dengan penampilan unik memasuki tokonya.

Ashley kemudian tersenyum ramah kepadanya, menambah rasa kagumnya atas pesona gadis itu. Di mata pemilik toko saat ini, Ashley bagaikan malaikat yang turun dari kahyangan. Ia bahkan bisa melihat cahaya yang memancar kuat dari balik tubuh wanita itu.

Seakan tidak terlihat sebelumnya, laki-laki itu sedikit kaget saat melihat ada orang lain di sana selain mereka berdua. Setelah menyadari bahwa orang yang tiba-tiba 'terlihat' itu adalah Bellena, ia langsung paham bahwa mereka datang untuk mengambil pesanan.

Sesaat, ia tidak menyadari bahwa Ashleylah yang memesan kaki palsu itu. Namun mendengar suara langkah kaki yang tidak biasa, membuatnya menyadari bahwa gadis cantik yang berjalan begitu lancar itu sebenarnya mengenakan kaki palsu.

Beberapa hari sebelumnya, saat melakukan pemesanan, Bellena memperingatkannya untuk berhati-hati dengan nonanya- orang yang memesan kaki palsu itu, jika ia tidak ingin hal buruk terjadi kepadanya. Namun setelah melihat wanita itu secara langsung, ia sedikit ragu.

Apakah benar wanita cantik yang tersenyum ramah kepadanya itu adalah orang yang kejam?

Dengan dua kotak kayu panjang di tangannya, ia berjalan kembali ke meja konter untuk menyerahkan kedua karya kebanggaannya tersebut.

Dibukanya kedua kotak itu, menampakkan barang-barang pesanan Ashley yang tersimpan aman terbenam dalam kain merah halus.

Ashley melirik ke kotak di sebelah kirinya, melihat kaki palsu yang laki-laki itu buat dengan begitu rapi. Namun menu utamanya akan ia sisihkan untuk bagian akhir.

Dilihatnya kotak yang satunya lagi. Ia kemudian mengambil tongkat kayu yang dipoles mulus mengkilap dengan warna coklat kehitaman itu. Ashley tidak terlalu mempedulikan warna, namun warna gelap memang sangat sesuai dengannya.

Bagian genggaman tangannya bulat dan dibuat sedemikian rupa agar nyaman saat dipegang. Tidak seperti tongkat kayu yang ia gunakan saat menuruni gunung dan berakhir ia patahkan tempo hari.

Untuk mengetes genggaman tongkatnya, Ashley memutar tongkatnya vertikal searah jarum jam secara tiba-tiba dan mengagetkan kedua orang tersebut.

Pada bagian tubuh tongkat itu juga terdapat ornamen dari bahan metal menjalar hingga bagian tengah. Kemudian bagian bawahnya juga dilapisi metal dengan tujuan memperkuat dan sekaligus mempercantik.

Ashley tersenyum. Membayangkan berapa harga tongkat ini jika ia lelang di dunianya. Terlebih lagi, kegunaannya bukan hanya sebagai tongkat.

Ashley menarik keluar pedang yang tersembunyi di bagian dalam tokatnya. Ia menatapnya lurus tinggi, kemudian menjajarkannya, melihatnya dari bagian pegangan, memastikan tempaan pedang itu lurus dan halus. Ia juga mengecek seberapa tipis dan rapinya mata pedang dari kedua sisi itu.

"Taun berapa si, masi pake pedang?"

"Tahun 2022, Nona."

Ashley berhenti sejenak dan melihat ke arah Bellena setelah mendengar ia berada di tahun yang sama seperti saat di dunianya. Bellena pun ikut dibuat bingung saat melihat tatapan bingung Ashley.

"Masehi?"

"Gaulus." Jawab Bellena menebak jika Masehi adalah nama penanggalan yang digunakan di dunia Ashley.

Pemilik toko dibuat mereka kebingungan dengan percakapan aneh tersebut. Ia hanya diam mendengarkan tanpa berhenti tersenyum, selagi Ashley melanjutkan pengecekannya.

Namun inspeksi Ashley tidak akan lengkap tanpa praktek. Karena yang terlihat di mata tidak selalu fakta.

Ashley mengayunkan tongkat-pedangnya kesamping dengan satu tangan. Suara tebasan angin itu memang memberi rasa puas tersendiri. Ia kemudian berbalik dan menghampiri rak yang ada di belakangnya.

Tanpa aba-aba Ashley langsung mengayunkan pedangnya lagi, menebas rak penuh tongkat di depannya. Semuanya terpotong dengan rapi, menunjukan betapa tajamnya bilah pedang itu.

"Nona! Apa yang Anda lakukan?" Protes pemilik toko menyayangkan barang daganganya yang sudah tidak bisa dijual lagi.

Ashley terkekeh tanpa peduli dengan kerugian si pemilik toko. Ia mengoper pelindung pedang atau badan tongkat itu kepada Bellena.

"Tahan." Ucapnya singkat sebelum mengayunkan pedangnya ke Bellena.

Sambil menggenggam tongkat itu erat, Bellena berteriak. Begitu pula si pemilik toko yang terlambat menyadari perbuatan Ashley.

Pedangnya mengenai tongkat itu dan membuat pegangan Bellena terlepas. Kini kekuatan Ashelia tidak lagi selemah dulu. Ashley melatih fisiknya selama dua hari terakhir ini dan merasakan kram di sekujur tubuhnya hari ini.

Namun itu tidak cukup untuk membuatnya 'melemah'. Ia justru sedikit memaksakan tubuh lemah Ashelia agar terbiasa. Hal ini mengingatkan wanita itu pada masa kecilnya, saat ia baru mulai melatih fisiknya.

Tidak begitu signifikan, namun lebih baik. Hanya Ashley yang bisa merasakannya. Dari tubuh yang kuat tiba-tiba berubah menjadi sangat lemah dalam sekejap, membuat perubahan sekecil apapun dapat ia rasakan dengan jelas.

Syok, Bellena jatuh dengan posisi duduk di lantai. Tubuhnya gemetaran memikirkan bahwa ia baru saja berpapasan dengan maut.

Ashley sudah menyadari ketajaman pedangnya. Terlebih lagi karena pedang itu baru, tidak seperti yang ia miliki dirumahnya, pedang antik yang ia asah setiap hari saat kecil. Meski memiliki umur yang jauh berbeda, keduanya terasa sama. Kuat, cukup ringan, dan tajam.

Ashley bukan ahli pedang, namun ia juga bukan amatir. Setidaknya, ia ingin memastikan pelindung pedangnya juga cukup kuat untuk menangkis pedang. Agar ia bisa memadukan serangan dan pertahanan dengan lebih efisien.

"Bangun Bell, lo harus nangkis serangan gua kalo ga mau mati."

Bellena mencoba bangun perlahan. Melihat gadis malang di depannya kesulitan berdiri, pemilik toko itu mencoba menghentikan Ashley.

"Nona, tolong jangan bercanda seperti itu." Ucapnya sambil berjalan keluar dari meja konter.

Ashley harus memperkirakan arah tebasan dan kekuatannya agar tidak mengenai Bellena. Gadis malang itu bukan hanya tidak memiliki kekuatan untuk menangkis namun ia juga tidak memiliki keberanian untuk membuka matanya. Ia langsung memejamkan matanya saat melihat Ashley bergerak.

"Atas!"

Tanpa menghiraukan si pemilik toko, Ashley mengayunkan pedangnya lurus ke bawah. Wanita itu terlihat begitu bersemangat, berbeda dengan Bellena yang ketakutan setengah mati saat mencoba menangkisnya.

Bellena belum bangun sepenuhnya namun sudah kembali ke posisi duduk karena kehilangan kekuatannya. Tanpa mengeluarkan suara, air mata gadis itu mengalir. Tangannya masih gemetaran menggenggam tongkat Ashley, tidak kuat untuk mengangkatnya.

"Nona! Anda-"

Dengan cepat Ashley mengayunkan pedangnya ke tujuan berikutnya.

Pemilik toko yang hendak menolong Bellena harus mengurungkan niatnya, karena sekarang mata pedang Ashley telah menyentuh lehernya.

"B-c-t-b-g-t."

^^^Bersambung...^^^

Episodes
1 Aku tidak ingin mati
2 ...Dewi?
3 Ngomong yang jelas b******
4 Lo mau gua naik rongsokan ini?
5 Haruskah saya gendong?
6 Otaknya udah rusak dari awal jadi ga masalah kan?
7 Ada pertanyaan?
8 Langsung sikat semua aja kah?
9 Kakimu...
10 Cewe gila
11 Anda mau saya ambilkan gelas, Nona?
12 Bctbgt
13 You're dead
14 Gua tinggal sepatu gua
15 Saya hanya ingin hidup lebih lamaa!
16 Jadi emang pecah?
17 Don't try any funny business
18 Ngebekap?
19 Ba!!
20 All in! 400!
21 Kau mau coba?
22 Mending masukin ke pemotongan kan?
23 Apa? Ada apa? Kenapa?
24 Jadi benar kau sudah tahu
25 Gua sombong dari awal
26 Bisa tolong jauhkan sedikit?
27 This kid, really
28 Dia benar-benar asal
29 Bellena?
30 Tetap di dalam, Nyonya
31 Barusan lo-
32 Ashelia? Ada apa ini?
33 Nganggur, ya?
34 Anda menang?
35 Mandilah
36 Kau percaya teleportasi?
37 Unlucky
38 Gua kan juga pengen deket sama ibu baru gua
39 Dikasi parfum?
40 I'll die with you
41 Joan!
42 Ngikut aja napa
43 Anda teriak seperti perempuan
44 Mati pun lo tetep jadi aset gua
45 Keterlaluan. Don't you think?
46 Aram
47 Hey, you forget this
48 Si ***ing mau jadi nabi?
49 BELLENA!
50 Lakukan jika kau berani
51 Padahal tangan gua kurus, kecil, lemah
52 Hah!? Aku yang menjadi korban di sini!
53 Awasi adek lo
54 Hai
55 Calon suami gua niat banget nyariin gua
56 Masalah kadang justru membuatmu merasa hidup
57 Ngapain ga turun?
58 Congratulation
59 Holy sh*t!
60 Astaga. Nona Ashelia, kau pikir begitu?
61 berisik, mengganggu, dan tidak jelas
62 Kuman yang perlu dibasmi
63 ...Apa-apaan ini
64 Tolong! Aku dirampok!
65 Sebenernya gua lebih milih kaki lo
66 Dari awal, Lozan wilayah Vincent
67 Tunggu, Yang Mulia
68 Kau yang sedang apa!?
69 Kau kenal El?
70 Nona juga sedang kesulitan
71 Glad to be your daughter
72 T-tungggu, ini salah paham-
73 Mau tau rasanya?
74 Slash
75 T-tunggu! Ini aku!
76 On second thought
77 Aku, tidak akan pernah menyesal mengenalmu
78 Merepotkan saja, dasar
79 Masih takut akan menjatuhkanku?
80 Totally my type
81 Semua ada harganya
82 Aku yang akan mengantarkannya
83 Ini bukan cuma perang lo
84 Seminggu?
85 2 Sate Royal Oasis!
86 Terutama lo
87 Dear dog?
88 Pernah liat?
89 Nona bukan orang bodoh
90 Let's get straight to the point
91 I'll go straight.
92 Maybe because I haven't killed you yet
93 The point
94 Penipu?
95 How dare you say that
96 Jantung lo punya gua
97 Hey, jangan terlalu sensitif
98 Karna dari awal gua tau ini ga nyata
99 Don't cry
100 Isn't it sad?
101 Kalo gua bilang ya, lo percaya?
102 Satu aja cukup
103 No, sir!!!
104 Lo bilang apa?
105 Naik pangkat tapi otoritas turun
106 Aku bisa memberi tahumu
107 Apa kau berpihak pada keadilan sekarang?
108 I need to mark my assets
109 Gua lebih suka berbagi
110 Bukannya Far lebih cocok jadi bapa gua?
111 Cek
112 Can we talk now?
113 Nampak berita baru?
114 Akan saya ambil
115 Happy Birthday
116 Your turn
117 Gua kasi hadiah
118 He's way too invincible
119 You look good together
120 Gua mau ketemu bos lo
121 Lo lagi ngetes gua?
122 I just love the thrill
123 ...tapi kau bilang iya
124 Bunuh dia!!!
125 You'll be sorry if you don't take out your weapon
126 Kenapa Anda berjalan mundur?
127 Saya lebih baik mati daripada harus melawan Anda
128 Jangan jadi pengecut yang pake senjata
129 Begini rasanya dipukul preman?
130 Dasar gorila
131 Segini cukup?
132 Sampai jumpa besok
133 I swear, if you bite, gua sarapan sate kuda
134 Calon istri Tuan Daryl?
135 So, cheer up. Will you?
136 Hey, gua pinjem baju lo
137 ...ya. Lebih dari yang kukira
138 Sebuah mawar yang tak hanya berduri namun juga beracun
139 Saya akan bertanggung jawab!
140 Saya sedang membicarakan Nona Ashelia Rosanna Midgraff
141 Mendebarkan
142 Waktu
143 I don't have time for this
144 You won't be the fifth, right?
145 Jauhi Daryl
146 I'll ruin your lil secret instead
147 No touching, b*tch
148 Apa bedanya denganmu?
149 Mungkin
150 Dia bilang dia tahu tempatnya
151 Anj***, rasanya kek bangke
152 Kau yang membuatnya lari, kau yang tanggung jawab
153 Berenti nangis, berisik
154 Sakit?
155 Tidak, kau tidak mengerti
156 Tentu saja akan kuberi tahu
157 Aku hanya memberimu pilihan
158 Dan kenapa lo masi pake baju?
159 Tour guide mana boleh komplain
160 If you got no guts, scram
161 Knock, Knock
162 Lakukan sekarang atau tidak untuk selamanya
163 Primadona
164 Beban
165 Bukan, aku bisa
166 No one lives, after messing with my people
167 Terima kasih
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Aku tidak ingin mati
2
...Dewi?
3
Ngomong yang jelas b******
4
Lo mau gua naik rongsokan ini?
5
Haruskah saya gendong?
6
Otaknya udah rusak dari awal jadi ga masalah kan?
7
Ada pertanyaan?
8
Langsung sikat semua aja kah?
9
Kakimu...
10
Cewe gila
11
Anda mau saya ambilkan gelas, Nona?
12
Bctbgt
13
You're dead
14
Gua tinggal sepatu gua
15
Saya hanya ingin hidup lebih lamaa!
16
Jadi emang pecah?
17
Don't try any funny business
18
Ngebekap?
19
Ba!!
20
All in! 400!
21
Kau mau coba?
22
Mending masukin ke pemotongan kan?
23
Apa? Ada apa? Kenapa?
24
Jadi benar kau sudah tahu
25
Gua sombong dari awal
26
Bisa tolong jauhkan sedikit?
27
This kid, really
28
Dia benar-benar asal
29
Bellena?
30
Tetap di dalam, Nyonya
31
Barusan lo-
32
Ashelia? Ada apa ini?
33
Nganggur, ya?
34
Anda menang?
35
Mandilah
36
Kau percaya teleportasi?
37
Unlucky
38
Gua kan juga pengen deket sama ibu baru gua
39
Dikasi parfum?
40
I'll die with you
41
Joan!
42
Ngikut aja napa
43
Anda teriak seperti perempuan
44
Mati pun lo tetep jadi aset gua
45
Keterlaluan. Don't you think?
46
Aram
47
Hey, you forget this
48
Si ***ing mau jadi nabi?
49
BELLENA!
50
Lakukan jika kau berani
51
Padahal tangan gua kurus, kecil, lemah
52
Hah!? Aku yang menjadi korban di sini!
53
Awasi adek lo
54
Hai
55
Calon suami gua niat banget nyariin gua
56
Masalah kadang justru membuatmu merasa hidup
57
Ngapain ga turun?
58
Congratulation
59
Holy sh*t!
60
Astaga. Nona Ashelia, kau pikir begitu?
61
berisik, mengganggu, dan tidak jelas
62
Kuman yang perlu dibasmi
63
...Apa-apaan ini
64
Tolong! Aku dirampok!
65
Sebenernya gua lebih milih kaki lo
66
Dari awal, Lozan wilayah Vincent
67
Tunggu, Yang Mulia
68
Kau yang sedang apa!?
69
Kau kenal El?
70
Nona juga sedang kesulitan
71
Glad to be your daughter
72
T-tungggu, ini salah paham-
73
Mau tau rasanya?
74
Slash
75
T-tunggu! Ini aku!
76
On second thought
77
Aku, tidak akan pernah menyesal mengenalmu
78
Merepotkan saja, dasar
79
Masih takut akan menjatuhkanku?
80
Totally my type
81
Semua ada harganya
82
Aku yang akan mengantarkannya
83
Ini bukan cuma perang lo
84
Seminggu?
85
2 Sate Royal Oasis!
86
Terutama lo
87
Dear dog?
88
Pernah liat?
89
Nona bukan orang bodoh
90
Let's get straight to the point
91
I'll go straight.
92
Maybe because I haven't killed you yet
93
The point
94
Penipu?
95
How dare you say that
96
Jantung lo punya gua
97
Hey, jangan terlalu sensitif
98
Karna dari awal gua tau ini ga nyata
99
Don't cry
100
Isn't it sad?
101
Kalo gua bilang ya, lo percaya?
102
Satu aja cukup
103
No, sir!!!
104
Lo bilang apa?
105
Naik pangkat tapi otoritas turun
106
Aku bisa memberi tahumu
107
Apa kau berpihak pada keadilan sekarang?
108
I need to mark my assets
109
Gua lebih suka berbagi
110
Bukannya Far lebih cocok jadi bapa gua?
111
Cek
112
Can we talk now?
113
Nampak berita baru?
114
Akan saya ambil
115
Happy Birthday
116
Your turn
117
Gua kasi hadiah
118
He's way too invincible
119
You look good together
120
Gua mau ketemu bos lo
121
Lo lagi ngetes gua?
122
I just love the thrill
123
...tapi kau bilang iya
124
Bunuh dia!!!
125
You'll be sorry if you don't take out your weapon
126
Kenapa Anda berjalan mundur?
127
Saya lebih baik mati daripada harus melawan Anda
128
Jangan jadi pengecut yang pake senjata
129
Begini rasanya dipukul preman?
130
Dasar gorila
131
Segini cukup?
132
Sampai jumpa besok
133
I swear, if you bite, gua sarapan sate kuda
134
Calon istri Tuan Daryl?
135
So, cheer up. Will you?
136
Hey, gua pinjem baju lo
137
...ya. Lebih dari yang kukira
138
Sebuah mawar yang tak hanya berduri namun juga beracun
139
Saya akan bertanggung jawab!
140
Saya sedang membicarakan Nona Ashelia Rosanna Midgraff
141
Mendebarkan
142
Waktu
143
I don't have time for this
144
You won't be the fifth, right?
145
Jauhi Daryl
146
I'll ruin your lil secret instead
147
No touching, b*tch
148
Apa bedanya denganmu?
149
Mungkin
150
Dia bilang dia tahu tempatnya
151
Anj***, rasanya kek bangke
152
Kau yang membuatnya lari, kau yang tanggung jawab
153
Berenti nangis, berisik
154
Sakit?
155
Tidak, kau tidak mengerti
156
Tentu saja akan kuberi tahu
157
Aku hanya memberimu pilihan
158
Dan kenapa lo masi pake baju?
159
Tour guide mana boleh komplain
160
If you got no guts, scram
161
Knock, Knock
162
Lakukan sekarang atau tidak untuk selamanya
163
Primadona
164
Beban
165
Bukan, aku bisa
166
No one lives, after messing with my people
167
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!