Gua tinggal sepatu gua

Sejak ia kecil, ia tumbuh dengan segala macam kemudahan. Dilahirkan di keluarga pedagang kaya membuat kebutuhannya selalu tercukupi.

Saat berusia 10 tahun, ia mulai menunjukan ketertarikannya terhadap kerajinan. Dengan bakat yang ia miliki, namanya semakin dikenal oleh masyarakat luas.

Namun, pada saat usianya menginjak dewasa, ia kehilangan semangatnya dalam membuat kerajinan. Kakak perempuannya yang adalah seorang pandai besi menyarankannya untuk datang ke tempatnya bekerja. Tempat dimana ia akan melihat sesuatu yang berbeda.

Pada saat melihat cara kakaknya membuat pedang yang memakan waktu berjam-jam, dan juga harus bergelut dengan suhu ruangan yang sangat panas, keinginannya muncul. Keinginan untuk menjadi seorang pembuat tongkat.

Mengetahui adiknya telah mendapatkan inspirasi dan semangat baru, wanita itu tersenyum.

'Aku tidak paham jalan pikirnya.'

Kakaknya hanya bisa bergumam dalam hati mencoba memahami hubungan antara pandai besi dan pembuat tongkat.

Bagai anak yang diberkati dengan keberuntungan, sesaat setelah ia membuka tokonya, tren pemakaian tongkat oleh kaum pria pun berlangsung. Dengan berbagai macam desain ia selalu berhasil menarik pelanggannya.

Tokonya pun semakin terkenal hingga ke penjuru kerajaan. Banyak orang dari luar Lozan datang untuk memesan tongkat darinya. Segala macam kebaikan selalu datang kepadanya.

Hingga suatu hari, saat matahari baru saja terbenam, seseorang tiba-tiba membuka pintu tokonya sambil berteriak,

"Nyawa Anda dalam bahaya, Tuan!"

2 hari sejak kedatangan gadis itu, kesialan selalu menimpanya. Bak sebuah kutukan, sebelum ia menyelesaikan 2 pesanan milik gadis itu, semua yang ia kerjakan selalu berakhir berantakan. Tidak ada satu pun yang sesuai dengan rencananya.

Perasaannya sangat tidak tenang. Ia tidak bisa makan dengan leluasa dan juga tidak bisa tidur. Yang ada di pikirannya hanyalah secepat mungkin menyelesaikan pesananan dari majikan gadis itu.

Setelah pesanan yang sangat merepotkan itu selesai, ia langsung tertidur. Sangat pulas bagai hewan yang tengah berhibernasi.

Keesokannya, bak sebuah awal dari hal baik, seorang dewi mengunjungi tokonya. Kehadirannya begitu menyilaukan. Sinarnya sangatlah terang. Ia merasa kehidupan lamanya telah kembali.

Hingga akhirnya ia sadar, bahwa api juga menghasilkan cahaya. Orang yang ia kira Dewi Keberuntungan ternyata adalah iblis. Iblis yang hampir merenggut nyawanya sebanyak 4 kali kurang dari satu jam.

Saat ia pikir akhirnya semuanya akan segera berakhir, seekor mamalia penjilat pun datang.

"Hah!? Kau bercanda!? Kau tau siapa yang pesan ini kan? Kau berani mengesampingkannya!?"

Untuk pertama kali dalam hidupnya, laki-laki itu benci menjadi terkenal.

Pemilik toko yang mengetahui siapa yang mengutus manusia bringas itu, tidak berani melanjutkan transaksinya dan dianggap mengesampingkan seorang marquis. Ia kemudian menatap Bellena, seakan bertanya apakah tidak masalah jika mereka menunggu sebentar.

Bellena yang memahami arti tatapan laki-laki itu menjadi sedikit panik. Tentu saja jawabannya 'tidak', nonanya sangat tidak suka menunggu. Ia bahkan tidak berani menoleh ke belakang untuk melihat ekspresi Ashley.

Pemilik toko itu juga tahu, betapa membahayakannya Ashley. Ia kemudian melihat jauh ke belakang Bellena, menatap wanita menakutkan yang kini sedang menunggu transaksi mereka.

Namun tidak tampak raut ketakutan di wajah laki-laki itu setelah ia melihat ke arah Ashley. Hal itu membuat Bellena penasaran dan memberanikan diri untuk menoleh ke belakang.

Ashley hanya melompat-lompat dan berjalan memutar sambil mencoba mengetes pergerakan kaki kirinya dengan leluasa. Ia kemudian berdiri di depan dinding yang penuh dengan tongkat. Sambil tersenyum ia mengamati salah satu tongkat di sana.

Tidak ada yang tahu apa yang ada di pikirannya. Namun ada hal yang sangat mereka percaya, tidak mungkin Ashley hanya melihat-lihat sambil tersenyum, pasti akan terjadi hal buruk setelah ini.

Mereka dapat merasakan hawa dingin menjalar melalui tulang punggung mereka menuju ke leher setelah mendengar suara tawa pelan Ashley.

Pemilik toko itu langsung melanjutkan menulis bukti pembelian mereka tanpa menghiraukan apa yang dikatakan oleh orang utusan marquis tersebut. Seakan sedang diintai oleh kematian, mata Bellena dan Pemilik Toko terpaku pada secarik kertas yang ada di depan mereka.

"Hey! Kau benar-benar ingin tokomu tutup hah!?"

Tutup toko tetaplah lebih baik daripada kematian.

Pemilik toko bergegas mengambil stempel untuk mengesahkan bukti pembelian mereka yang nantinya akan diurus oleh Kepala Pelayan saat kembali ke kediaman.

Melihat dirinya diabaikan, pria itu menjadi geram dan mendorong Bellena hingga terjatuh untuk mendapatkan perhatian penuh si pemilik toko. Hal itu mengejutkan pemilik toko yang sangat membenci laki-laki yang bersikap kasar terhadap wanita.

"Kau gila hah!? Kau pikir siapa yang berani kau abai-"

Sebuah tongkat menghantam telinga kanan orang itu dengan keras.

Ia tersungkur ke lantai, kemudian menoleh ke belakang sambil memegang bagian kepalanya yang terasa nyeri, mencoba melihat siapa yang berani memukulnya.

"Si a*jing ngapain si?" Tanya Ashley.

Seorang wanita muda berdiri di hadapannya sambil membawa tongkat yang ia letakkan dipundak. Senyum lebar tanpa rasa bersalah tergambar di wajah cantiknya.

Seakan berkata, 'Rasakan itu!' Pemilik Toko menyeringai mendukung perbuatan Ashley kali ini. Ia yang hanya bisa menahan rasa kesalnya karena membawa nasib karir orang tuanya juga bersamanya, merasa telah terwakilkan.

Ashley memang menikmati pemandangan di saat Pemilik Toko dan Bellena menjadi panik beberapa saat lalu. Namun ia juga tidak bisa menahan diri untuk menghajar seseorang setiap ada kesempatan. Bukan karena membela pelayan pribadinya, namun murni karena merasa urusannya terhambat.

Entah kenapa, orang-orang selalu menguji kesabaran Ashley yang sejak awal memang sudah tidak ada tersebut.

Sambil menggenggam tongkat yang ada di dekatnya, laki-laki itu bangkit kembali.

"Kau akan menyesal telah memukulku, Wanita Gila."

Melihat orang itu hendak melawan balik, Ashley justru meletakkan tongkat yang ia bawa di meja konter dan berdiri diam, menunggu serangan yang akan dilakukan oleh laki-laki penuh amarah tersebut.

Ia berjalan ke arah Ashley, kemudian mengangkat tongkatnya dan mengayunkannya ke sisi kiri kepala Ashley seperti mengayunkan pedang. Lambat, Ashley dapat dengan mudah melihat pergerakan yang sangat lambat tersebut.

Wanita itu menghindar dengan merunduk dan bergeser ke kiri. Ia kemudian memegang tangan orang itu dan menahannya dengan tangan kanan. Tanpa jeda, punggung tangan kirinya yang terkepal menghantam hidung pria itu.

Laki-laki itu kemudian mencoba memukul Ashley yang berada di samping kanannya dengan tangan kiri. Melihat pukulan itu datang, Ashley memiringkan kepalanya ke kanan menjauhi jangkauan pukulannya. Laki-laki itu memanfaatkan momen tersebut untuk menarik tangannya dan melepaskan diri dari Ashley.

"Kau tahu? Menyerangku sama saja dengan menyerang Tuan Riatoff."

Ashley tertawa mendengar celotehan seorang bawahan yang terus membawa nama tuannya tersebut. Sebenarnya, orang seperti merekalah yang menjatuhnya nama pemimpinnya. Terus menggertak tanpa memiliki kemampuan untuk menanggung beban nama yang mereka bawa-bawa.

Ashley kemudian menanyakan apakah urusan pembayarannya masih belum juga selesai. Bellena dan pemilik toko pun segera melanjutkan transaksi mereka, berusaha menyelesaikannya secepat mungkin.

Namun, Ashley justru mengatakan kepada mereka untuk santai saja dan tidak perlu terburu-buru. Ashley ingin sedikit memberi laki-laki itu gambaran tentang kerasnya dunia.

"Heh b*go, lo harus tau, ada orang-orang yang gaboleh lo usik."

Dengan dua kepalan tangan di dekat dagunya, Ashley melangkah maju menghampiri laki-laki itu. Begitu pula dengan lawannya.

Ashley sedikit mengangkat siku kanannya, mengecoh lawannya untuk menangkis pada sisi itu. Berhasil, ia kemudian dengan cepat menyodok lurus ke wajah laki-laki itu menggunakan telapak tangannya, memukulnya dengan tulang karpal.

Tidak berhenti di situ, Ashley melanjutkan serangannya dengan memukul dagu kiri dan kanan laki-laki itu. Sempoyongan, laki-laki itu masih bisa menyeimbangkan dirinya dan bertahan.

Kemudian, dengan satu langkah Ashley mempersempit jarak mereka. Sangat dekat hingga kepala mereka hampir bersentuhan. Ia menggunakan sikunya kali ini, diarahkan ke leher kanan dan kiri lawannya.

Laki-laki itu mencoba menangkis dari dalam dengan membuka kedua sikunya. Namun, Ashley menahan bagian belakang kepala laki-laki itu dengan lengan kanannya, menekannya ke bawah dan menghantamkan lutut kirinya ke perut.

Tanpa memberinya celah bernapas, Ashley menghunuskan pukulan tangan kirinya lurus dari bawah dagu laki-laki itu. Kemudian ia menambahkan dua pukulan di sisi tulang rusuk kiri laki-laki itu dan memukul lurus di wajahnya dengan tangan kiri.

Tubuh laki-laki itu mendoyong ke belakang dan Ashley mengikutinya dari sisi kiri. Ia kemudian mengaitkan bagian siku dalamnya di leher laki-laki itu dan membantingnya ke lantai.

Masih berusaha mempertahankan kesadaran dirinya, laki-laki itu membalikan tubuhnya dan mencoba untuk bangkit.

Namun kaki kiri Ashley langsung menyepak tepat di wajahnya. Wanita itu sengaja mengurangi kekuatannya karena tidak ingin membuat laki-laki di depannya pingsan. Ia kemudian menendangnya sekali lagi dan membuatnya jatuh terlentang.

Ashley mendekati laki-laki yang babak belur terbujur lemas di lantai tersebut. Ia jongkok di samping kepala orang tersebut dan menepuk pipinya untuk memastikan ia masih sadar.

"Sampein bos lo. Jangan malu-malu buat nyari gua. Gua tunggu."

Ashley kembali berdiri dan mengajak Bellena pergi karena mereka sudah tidak ada urusan lagi di sini. Wanita itu bahkan tidak berniat untuk ganti rugi dengan kerusakan yang ia perbuat.

Namun, sebelum keluar dari toko, Ashley teringat akan sesuatu. Ia kemudian kembali ke samping laki-laki yang masih terkapar itu, membuat Bellena dan Pemilik Toko sedikit was-was.

Ashley melepas sepatunya dan menjatuhkannya di samping laki-laki itu.

"Gua tinggal sepatu gua, buat petunjuk biar lebih gampang nyarinya. Oke?"

Setelah menyesuaikan tinggi kaki palsunya, Ashley berjalan meninggalkan toko itu bersama Bellena.

Beberapa jam kemudian, di sebuah ruangan di kediaman Marquis Ristoff. Sebuah sepatu hak tinggi berwarna putih di atas mejanya menyita perhatian laki-laki bermata biru itu.

Setelah mendengarkan cerita tidak masuk akal dari salah seorang bawahannya yang ia suruh memperbaiki pesanan tongkatnya, ia merasa ada yang aneh.

Di matanya, putri tunggal Keluarga Midgraff adalah gadis yang penakut dan sedikit aneh. Sekeras apapun ia memikirkannya, tetap tidak bisa terbayang olehnya, seorang Ashelia, berubah menjadi preman.

Ia sadar bahwa Ashelia menyukainya, namun tidak pernah ada rasa atau pemikiran sedikit pun dalam dirinya untuk mengenal Ashelia, karena sifatnya yang penakut.

Bagaimana bisa gadis itu tiba-tiba menjadi orang yang sangat berani? Bukan hanya menghajar bawahannya, Ashelia bahkan menantangnya datang dan memberikan sebelah sepatunya sebagai petunjuk untuk mencarinya.

"Pasti orang lain." Ucap pria itu yakin.

Fakta itulah, yang lama-kelamaan akan terlupakan saat ia mulai menerima sifat baru Ashelia. Fakta yang sebenarnya dapat mengantarkannya menuju identitas asli Ashley.

^^^Bersambung...^^^

Terpopuler

Comments

runi nisa

runi nisa

apa cwo ini jodoh ashelia?? bukan anggota kerjaaan kah? kok marquis. kan gelar marquis dibawah count yaa

2022-10-25

2

lihat semua
Episodes
1 Aku tidak ingin mati
2 ...Dewi?
3 Ngomong yang jelas b******
4 Lo mau gua naik rongsokan ini?
5 Haruskah saya gendong?
6 Otaknya udah rusak dari awal jadi ga masalah kan?
7 Ada pertanyaan?
8 Langsung sikat semua aja kah?
9 Kakimu...
10 Cewe gila
11 Anda mau saya ambilkan gelas, Nona?
12 Bctbgt
13 You're dead
14 Gua tinggal sepatu gua
15 Saya hanya ingin hidup lebih lamaa!
16 Jadi emang pecah?
17 Don't try any funny business
18 Ngebekap?
19 Ba!!
20 All in! 400!
21 Kau mau coba?
22 Mending masukin ke pemotongan kan?
23 Apa? Ada apa? Kenapa?
24 Jadi benar kau sudah tahu
25 Gua sombong dari awal
26 Bisa tolong jauhkan sedikit?
27 This kid, really
28 Dia benar-benar asal
29 Bellena?
30 Tetap di dalam, Nyonya
31 Barusan lo-
32 Ashelia? Ada apa ini?
33 Nganggur, ya?
34 Anda menang?
35 Mandilah
36 Kau percaya teleportasi?
37 Unlucky
38 Gua kan juga pengen deket sama ibu baru gua
39 Dikasi parfum?
40 I'll die with you
41 Joan!
42 Ngikut aja napa
43 Anda teriak seperti perempuan
44 Mati pun lo tetep jadi aset gua
45 Keterlaluan. Don't you think?
46 Aram
47 Hey, you forget this
48 Si ***ing mau jadi nabi?
49 BELLENA!
50 Lakukan jika kau berani
51 Padahal tangan gua kurus, kecil, lemah
52 Hah!? Aku yang menjadi korban di sini!
53 Awasi adek lo
54 Hai
55 Calon suami gua niat banget nyariin gua
56 Masalah kadang justru membuatmu merasa hidup
57 Ngapain ga turun?
58 Congratulation
59 Holy sh*t!
60 Astaga. Nona Ashelia, kau pikir begitu?
61 berisik, mengganggu, dan tidak jelas
62 Kuman yang perlu dibasmi
63 ...Apa-apaan ini
64 Tolong! Aku dirampok!
65 Sebenernya gua lebih milih kaki lo
66 Dari awal, Lozan wilayah Vincent
67 Tunggu, Yang Mulia
68 Kau yang sedang apa!?
69 Kau kenal El?
70 Nona juga sedang kesulitan
71 Glad to be your daughter
72 T-tungggu, ini salah paham-
73 Mau tau rasanya?
74 Slash
75 T-tunggu! Ini aku!
76 On second thought
77 Aku, tidak akan pernah menyesal mengenalmu
78 Merepotkan saja, dasar
79 Masih takut akan menjatuhkanku?
80 Totally my type
81 Semua ada harganya
82 Aku yang akan mengantarkannya
83 Ini bukan cuma perang lo
84 Seminggu?
85 2 Sate Royal Oasis!
86 Terutama lo
87 Dear dog?
88 Pernah liat?
89 Nona bukan orang bodoh
90 Let's get straight to the point
91 I'll go straight.
92 Maybe because I haven't killed you yet
93 The point
94 Penipu?
95 How dare you say that
96 Jantung lo punya gua
97 Hey, jangan terlalu sensitif
98 Karna dari awal gua tau ini ga nyata
99 Don't cry
100 Isn't it sad?
101 Kalo gua bilang ya, lo percaya?
102 Satu aja cukup
103 No, sir!!!
104 Lo bilang apa?
105 Naik pangkat tapi otoritas turun
106 Aku bisa memberi tahumu
107 Apa kau berpihak pada keadilan sekarang?
108 I need to mark my assets
109 Gua lebih suka berbagi
110 Bukannya Far lebih cocok jadi bapa gua?
111 Cek
112 Can we talk now?
113 Nampak berita baru?
114 Akan saya ambil
115 Happy Birthday
116 Your turn
117 Gua kasi hadiah
118 He's way too invincible
119 You look good together
120 Gua mau ketemu bos lo
121 Lo lagi ngetes gua?
122 I just love the thrill
123 ...tapi kau bilang iya
124 Bunuh dia!!!
125 You'll be sorry if you don't take out your weapon
126 Kenapa Anda berjalan mundur?
127 Saya lebih baik mati daripada harus melawan Anda
128 Jangan jadi pengecut yang pake senjata
129 Begini rasanya dipukul preman?
130 Dasar gorila
131 Segini cukup?
132 Sampai jumpa besok
133 I swear, if you bite, gua sarapan sate kuda
134 Calon istri Tuan Daryl?
135 So, cheer up. Will you?
136 Hey, gua pinjem baju lo
137 ...ya. Lebih dari yang kukira
138 Sebuah mawar yang tak hanya berduri namun juga beracun
139 Saya akan bertanggung jawab!
140 Saya sedang membicarakan Nona Ashelia Rosanna Midgraff
141 Mendebarkan
142 Waktu
143 I don't have time for this
144 You won't be the fifth, right?
145 Jauhi Daryl
146 I'll ruin your lil secret instead
147 No touching, b*tch
148 Apa bedanya denganmu?
149 Mungkin
150 Dia bilang dia tahu tempatnya
151 Anj***, rasanya kek bangke
152 Kau yang membuatnya lari, kau yang tanggung jawab
153 Berenti nangis, berisik
154 Sakit?
155 Tidak, kau tidak mengerti
156 Tentu saja akan kuberi tahu
157 Aku hanya memberimu pilihan
158 Dan kenapa lo masi pake baju?
159 Tour guide mana boleh komplain
160 If you got no guts, scram
161 Knock, Knock
162 Lakukan sekarang atau tidak untuk selamanya
163 Primadona
164 Beban
165 Bukan, aku bisa
166 No one lives, after messing with my people
167 Terima kasih
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Aku tidak ingin mati
2
...Dewi?
3
Ngomong yang jelas b******
4
Lo mau gua naik rongsokan ini?
5
Haruskah saya gendong?
6
Otaknya udah rusak dari awal jadi ga masalah kan?
7
Ada pertanyaan?
8
Langsung sikat semua aja kah?
9
Kakimu...
10
Cewe gila
11
Anda mau saya ambilkan gelas, Nona?
12
Bctbgt
13
You're dead
14
Gua tinggal sepatu gua
15
Saya hanya ingin hidup lebih lamaa!
16
Jadi emang pecah?
17
Don't try any funny business
18
Ngebekap?
19
Ba!!
20
All in! 400!
21
Kau mau coba?
22
Mending masukin ke pemotongan kan?
23
Apa? Ada apa? Kenapa?
24
Jadi benar kau sudah tahu
25
Gua sombong dari awal
26
Bisa tolong jauhkan sedikit?
27
This kid, really
28
Dia benar-benar asal
29
Bellena?
30
Tetap di dalam, Nyonya
31
Barusan lo-
32
Ashelia? Ada apa ini?
33
Nganggur, ya?
34
Anda menang?
35
Mandilah
36
Kau percaya teleportasi?
37
Unlucky
38
Gua kan juga pengen deket sama ibu baru gua
39
Dikasi parfum?
40
I'll die with you
41
Joan!
42
Ngikut aja napa
43
Anda teriak seperti perempuan
44
Mati pun lo tetep jadi aset gua
45
Keterlaluan. Don't you think?
46
Aram
47
Hey, you forget this
48
Si ***ing mau jadi nabi?
49
BELLENA!
50
Lakukan jika kau berani
51
Padahal tangan gua kurus, kecil, lemah
52
Hah!? Aku yang menjadi korban di sini!
53
Awasi adek lo
54
Hai
55
Calon suami gua niat banget nyariin gua
56
Masalah kadang justru membuatmu merasa hidup
57
Ngapain ga turun?
58
Congratulation
59
Holy sh*t!
60
Astaga. Nona Ashelia, kau pikir begitu?
61
berisik, mengganggu, dan tidak jelas
62
Kuman yang perlu dibasmi
63
...Apa-apaan ini
64
Tolong! Aku dirampok!
65
Sebenernya gua lebih milih kaki lo
66
Dari awal, Lozan wilayah Vincent
67
Tunggu, Yang Mulia
68
Kau yang sedang apa!?
69
Kau kenal El?
70
Nona juga sedang kesulitan
71
Glad to be your daughter
72
T-tungggu, ini salah paham-
73
Mau tau rasanya?
74
Slash
75
T-tunggu! Ini aku!
76
On second thought
77
Aku, tidak akan pernah menyesal mengenalmu
78
Merepotkan saja, dasar
79
Masih takut akan menjatuhkanku?
80
Totally my type
81
Semua ada harganya
82
Aku yang akan mengantarkannya
83
Ini bukan cuma perang lo
84
Seminggu?
85
2 Sate Royal Oasis!
86
Terutama lo
87
Dear dog?
88
Pernah liat?
89
Nona bukan orang bodoh
90
Let's get straight to the point
91
I'll go straight.
92
Maybe because I haven't killed you yet
93
The point
94
Penipu?
95
How dare you say that
96
Jantung lo punya gua
97
Hey, jangan terlalu sensitif
98
Karna dari awal gua tau ini ga nyata
99
Don't cry
100
Isn't it sad?
101
Kalo gua bilang ya, lo percaya?
102
Satu aja cukup
103
No, sir!!!
104
Lo bilang apa?
105
Naik pangkat tapi otoritas turun
106
Aku bisa memberi tahumu
107
Apa kau berpihak pada keadilan sekarang?
108
I need to mark my assets
109
Gua lebih suka berbagi
110
Bukannya Far lebih cocok jadi bapa gua?
111
Cek
112
Can we talk now?
113
Nampak berita baru?
114
Akan saya ambil
115
Happy Birthday
116
Your turn
117
Gua kasi hadiah
118
He's way too invincible
119
You look good together
120
Gua mau ketemu bos lo
121
Lo lagi ngetes gua?
122
I just love the thrill
123
...tapi kau bilang iya
124
Bunuh dia!!!
125
You'll be sorry if you don't take out your weapon
126
Kenapa Anda berjalan mundur?
127
Saya lebih baik mati daripada harus melawan Anda
128
Jangan jadi pengecut yang pake senjata
129
Begini rasanya dipukul preman?
130
Dasar gorila
131
Segini cukup?
132
Sampai jumpa besok
133
I swear, if you bite, gua sarapan sate kuda
134
Calon istri Tuan Daryl?
135
So, cheer up. Will you?
136
Hey, gua pinjem baju lo
137
...ya. Lebih dari yang kukira
138
Sebuah mawar yang tak hanya berduri namun juga beracun
139
Saya akan bertanggung jawab!
140
Saya sedang membicarakan Nona Ashelia Rosanna Midgraff
141
Mendebarkan
142
Waktu
143
I don't have time for this
144
You won't be the fifth, right?
145
Jauhi Daryl
146
I'll ruin your lil secret instead
147
No touching, b*tch
148
Apa bedanya denganmu?
149
Mungkin
150
Dia bilang dia tahu tempatnya
151
Anj***, rasanya kek bangke
152
Kau yang membuatnya lari, kau yang tanggung jawab
153
Berenti nangis, berisik
154
Sakit?
155
Tidak, kau tidak mengerti
156
Tentu saja akan kuberi tahu
157
Aku hanya memberimu pilihan
158
Dan kenapa lo masi pake baju?
159
Tour guide mana boleh komplain
160
If you got no guts, scram
161
Knock, Knock
162
Lakukan sekarang atau tidak untuk selamanya
163
Primadona
164
Beban
165
Bukan, aku bisa
166
No one lives, after messing with my people
167
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!