Otaknya udah rusak dari awal jadi ga masalah kan?

Melihat seseorang yang jelas-jelas bekerja dirumahnya, dan menjadi bawahannya, namun bersikap semena-mena seolah ia bukan bagian dari otoritas Ashley, membuat wanita itu sangat marah.

Bagaimana bisa ada orang seperti ini di bawah lingkup kekuasaannya. Terlebih lagi, ini adalah tempat tinggalnya, tempat dimana ia akan sering menurunkan tingkat kewaspadaannya.

Virus.

Virus yang harus ditangani sebelum keadaan menjadi lebih buruk. Orang yang harus didisiplinkan untuk memperkokoh pondasi istananya.

Saat itu, pemuda di depan Ashley tidak menyadarinya. Namun jika bisa kembali ke masa lalu, ia lebih memilih untuk pura-pura pingsan setelah dipukul dengan tongkat Ashley. Tidak, ia akan menyapa Ashley, atau tidak pergi ke halaman depan hingga Ashley masuk. Atau bahkan sedari awal ia lebih baik tidak bekerja di sana.

"Anda gila!?" Teriak pemuda itu merasakan nyeri di daerah pelipis kepalanya.

Ashley kemudian menendang wajah lelaki itu dengan kaki kayunya, membuat pemuda tersebut semakin marah namun juga bingung dengan apa yang baru saja mengenai wajahnya. Sebelum sempat merespon, tangan kiri Ashley menarik rambutnya ke atas dan melancarkan serangan berikutnya ke wajah pemuda itu.

Tidak ingin terus dipukul, ia mencoba menahan pukulan Ashley namun meleset dan pukulan Ashley tetap mendarat di wajahnya. Wajahnya bersimbah darah. Pukulan Ashley memang tidak terlalu sakit namun ia terus memukul di satu titik, pada hidung pemuda itu.

Laki-laki itu berusaha membalas. Ia menarik lengan kiri Ashley dan melayangkan pukulannya ke pipi kanan wanita tersebut. Alih-alih membuat Ashley terjatuh, ia justru membuat keadaan lebih buruk.

Ashley yang melihat pukulan pemuda itu datang langsung menahan bagian siku dalam pemuda itu dangan lengan bawahnya. Ia mendaratkan lutut kirinya di lengan atas pemuda itu, menarik tangan kanannya yang gagal memukul dan menahan pergerakan tangan itu dengan kaki Ashley yang satunya.

Pemuda itu hampir berteriak saat lutut Ashley menusuk lengannya. Ia meringis kesakitan merasakan tekanan di lengan kanannya. Karena berat badan Ashelia sangat kurang, tulang lengan pemuda itu tidak sampai retak. Ia justru hampir membalikan tubuh kurus Ashelia.

Namun Ashley langsung menguatkan tekanan pada kedua kakinya, sambil mengeratkan genggaman tangannya yang masih memegang kendali atas kepala pemuda itu. Ashley langsung membenturkan kepalanya beberapa kali ke tanah, membuatnya berhenti melawan akibat guncangan di otaknya.

Kepala pelayan yang sedari tadi hanya melihat karena kejadian itu terjadi begitu cepat, akhirnya bertindak.

Bellena menahannya sambil menggelengkan kepala. Wajah gadis itu terlihat sangat pucat dan tangannya gemetar. Ia hanya tidak ingin nonanya semakin marah lagi.

Namun, itu berarti sama saja dengan membiarkan pemuda itu terbunuh. Bellena hanya meyakini bahwa hal itu tidak bisa dihindari karena apa yang terjadi kepada pemuda itu adalah karena kesalahannya sendiri.

Boss! Cukup! Anda bisa merusak otaknya!

Sambil terus memukulinya tanpa henti, Ashley teringat akan masa lalunya. Saat terjadi masalah internal dan ia menghajar salah satu anak buahnya habis-habisan. Tidak ada yang berani benar-benar menghentikannya saat itu. Anak buahnya pun tidak sadarkan diri selama 3 hari.

Saat Kenny, salah satu orang kepercayaannya mencoba menghentikannya, Ashley justru berkata,

"Otaknya udah rusak dari awal jadi ga masalah kan?"

Mendengar ucapan Ashley, pemuda yang hampir kehilangan kesadarannya itu menyadari sesuatu. Nona Ashelia yang ia tahu, kini sudah menjadi iblis. Tidak terhitung sudah berapa kali ia dipukul, ia merasa jika ia pingsan mungkin rasa sakitnya akan hilang.

Namun sebelum ia benar-benar pingsan, seseorang menahan tangan Ashley, menghentikannya melanjutkan penyiksaan itu.

Pikiran wanita itu terselimuti amarah yang meluap-luap, ia tidak bisa mendengar apa yang kepala pelayan itu katakan kepadanya.

Ia bangun perlahan sambil masih menggenggam rambut pemuda itu. Tangan kepala pelayan tersebut sudah tidak lagi menyentuhnya, namun Ashley masih bisa merasakannya. Bukan karena kepala pelayan itu menggenggam lengan Ashley dengan kuat, wanita itu hanya sangat tidak suka disentuh tanpa seijin darinya.

Ashley menengok kebelakang, bertatapan dengan kepala pelayan yang ekspresinya bercampur aduk antara bingung dan takut. Tidak ada lagi arogansi dimatanya.

"Berani ikut campur lagi, gua patahin tangan lo."

Kepala pelayan itu membeku melihat tatapan Ashley yang sangat dalam dan penuh dengan kebencian. Untuk pertama kalinya ia merasa terancam oleh nonanya. Sosok Ashelia yang ada didepannya saat ini mengingatkannya dengan Count wilayah Lozan, ayah Ashelia. Kepala pelayan itu dapat merasakan aura superior yang begitu kuat dan menekan.

Ashley berjalan melewatinya sambil menyeret kepala pemuda itu, memaksanya merangkak mengikuti langkah Ashley.

"Kumpulin semuanya kecuali penjaga." Perintah Ashley kepada siapapun yang mendengarnya.

Kedua orang itu pun bergegas mengumpulkan semua pekerja yang ada di kediaman Ashley. Pelayan, tukang kebun, koki, semua orang berkumpul tanpa tahu permasalahannya.

Wajah mereka yang semula terlihat tidak nyaman kerena pekerjaan mereka terganggu, setelah memasuki aula masuk, berubah menjadi ekspresi terkejut.

Gadis yang selalu mereka remehkan, mereka pandang sebelah mata, kini berdiri di sana dengan kedua kakinya. Tangan kanannya bermandikan darah, dan tangannya yang satu lagi menggengam rambut seseorang yang menjadi bukti perbuatannya.

Mata yang tidak penah mereka tatap itu kini memancarkan sesuatu yang membuat mereka semua merinding.

Apa yang terjadi? Apakah itu Ashelia? Kenapa dia seperti itu? Pertanyaan-pertanyaan itu tergambar jelas di raut wajah mereka. Suara bisikan mereka pun memenuhi ruangan besar itu, seakan tidak bisa membaca situasi.

"Bell."

Mendengar sepatah kata dari orang yang mereka pertanyakan, membuat orang-orang itu berhenti berbisik dan memusatkan perhatian mereka pada Ashley.

"Ya! -Nona?" Bellena hampir saja memanggilnya Dewi.

"Lain kali, kalo masih ada orang yang ngomong selain gua pas gua suruh kumpul,"

"Gua potong lidah lo." Lanjut Ashley sambil melirik Bellena.

Posisi Bellena yang hanya seorang pelayan tentu tidak berani memberi perintah kepada mereka, yang bahkan beberapa darinya memiliki posisi yang lebih tinggi. Namun hal itu hanyalah cara Ashley memberi mereka semua peringatan.

Itu juga sekaligus menjadi sindiran atas betapa tidak berkompetennya Kepala Pelayan hingga Ashley lebih percaya kepada Bellena yang hanya seorang pelayan.

"Yang ngerasa atasan gua maju."

Ashley sengaja memberi jeda namun tentu saja tidak ada yang berani melangkahkan kakinya ke depan meski mereka berpikir demikian.

"Yang ngerasa posisinya lebih tinggi dari gua maju kesini!!!"

Suaranya menggema ke seluruh sisi rumah melewati lorong-lorong kosong. Para pekerja itu tercengang melihat kemarahan nonanya untuk pertama kali.

"Padahal bawahan tapi belagunya kelewat akhirat."

Tidak pernah terbayangkan oleh mereka gadis yang mereka kenal penakut itu bisa menjadi sangat mengintimidasi seperti ini.

"Kalo lo pada liat majikan lo, sapa!" Lanjut Ashley sambil melangkah mendekati salah seorang juru masak yang ada di dekatnya.

"Hal dasar aja gapaham. Kepala lo semua isinya apaan, b*ngsat?"

Ashley memukul perut juru masak itu dengan keras membuatnya membungkuk kesakitan. Gadis itu kemudian menekan bagian belakang kepala orang itu hingga membungkuk 90°.

"Gua patahin kaki lo kalo lebih tinggi dari ini." Terangnya menunjukan cara seorang bawahan menyapa atasannya.

Ia menekankan kesan bahwa derajat mereka berada di bawahnya. Tidak ada seorang pun yang merespon saat itu, namun mereka semua paham dengan poin yang disampaikan Ashley.

"Lo, sini."

Ashley memanggil seorang wanita berusia sekitar 20 tahunan keatas yang berada di barisan depan sebelah kanan.

Saat ia berjalan perlahan mematuhi perintah Ashley dengan kewaspadaan tinggi, Ashley berkata,

"Lo dipecat."

Jelas hal itu membuatnya bingung. Ia hendak memprotes keputusan tanpa alasan Ashley. Namun, respon itulah yang ingin wanita itu tes.

"Hah? Kenapa-"

Hanya berjarak sekitar 1 meter darinya, Ashley melepaskan tendangan kaki kirinya lurus keatas tepat mengenai dagu wanita itu.

"Dilarang ngomong balik ke gua."

Wanita itu hampir terjatuh. Ia langsung mundur menjauhi Ashley beberapa langkah sambil memegangi mulut dan dagunya, berharap dapat memulihkan rasa sakinya. Hampir saja lidahnya tergigit.

Baru saja Ashley menyebutkan poin kedua, namun seseorang sudah melanggarnya lagi dengan unjuk suara memrotes tindakan semena-menanya.

"Nona, kepala keluarga ini masih Tuan Vincent. Anda tidak bisa mengambil keputusan tanpa persetujuan beliau."

Ia bahkan berani menatap Ashley dengan tatapan mengancam.

Melihat tidak ada yang berani angkat suara, ia pun memberanikan diri. Karena tidak tahan melihat rekannya dianiaya, karena merasa yang dilakukan Ashley sudah melewati batas, dan demi menyelamatkan hak rekan-rekan kerjanya.

Benarkah?

Ashley Miller, wanita yang sangat sulit mengendalikan emosinya tersebut, merasa ditantang oleh bawahannya.

Tidak mudah memang merubah pandangan seseorang. Bagaimana bisa ia merubah sekumpulan orang yang awalnya sangat meremehkan dirinya, menjadi orang yang harus menuruti keinginannya hanya dengan ucapan?

Ada yang namanya harga diri. Sesuatu yang bisa dilihat sebagai tolak ukur kehormatan, namun bisa juga dilihat sebagai keteguhan gengsi.

Bahkan dengan semua pertunjukan kekerasan yang dilakukan oleh Ashley, tidak cukup untuk melemahkan keteguhan hati wanita yang menentangnya tersebut.

Wanita tersebut seakan menekankan bahwa selama Vincent masih hidup, Ashelia selamanya bukanlah siapa-siapa. Entah karena loyalitasnya yang tinggi atau harga dirinya yang tinggi. Wanita 40 tahunan itu tidak ingin tunduk di bawah Ashelia yang ia pandang rendah selama ini, apapun yang terjadi.

Tingginya sekitar 175 senti, sedikit lebih tinggi dari Ashelia. Perawakannya besar, cukup untuk membuat orang lain merasa terintimidasi. Namun bukan itu alasan utama orang-orang di ruangan itu mendengarkannya. Posisinya sebagai seorang kepala pelayan wanitalah yang membuatnya cukup percaya diri.

Orang-orang yang semula sangat menuruti Ashley mulai mendapat kepercayaan diri mereka karena orang yang berpengaruh telah angkat bicara.

Ashley tersenyum. Ia sangat mengapresiasi orang yang memiliki kepercayaan diri tinggi, namun ia sangat membenci orang yang mengabaikan ucapannya. Kepercayaan diri saja tidaklah cukup untuk melawan seorang bos mafia.

Ashley melihat sebuah vas besar di sana. Ia mengambil vas itu dan mengamatinya sejenak. Seperti vas antik yang ia punya di rumahnya, vas yang terbuat dari porselen itu pun terlihat sangat bagus. Harganya di dunia asal Ashley pasti sangat mahal. Entah jika disini.

Tanpa pertimbangan, Ashley langsung melemparkannya ke arah wanita itu. Tidak peduli murah atau mahal, merusak barang tetaplah sebuah kesalahan.

Secara spontan, layaknya kebanyakan orang pada umumnya, wanita itu menghindar melihat vas besar dilemparkan ke arahnya, yang tentu saja berakhir dengan pecahnya vas tersebut akibat menghantam dinding dengan keras.

Ekspresi terkejut masih tergambar jelas di wajahnya. Begitu pula semua orang yang menyaksikan kejadian itu.

"Kenapa dipecahin? Itu vas mahal. Harusnya lo tangkep." Ucap Ashley tidak lagi tersenyum.

^^^Bersambung...^^^

Terpopuler

Comments

Hasan

Hasan

hajar terus biar pada tahu siapa pemilik sebenarnya

2022-09-15

2

lihat semua
Episodes
1 Aku tidak ingin mati
2 ...Dewi?
3 Ngomong yang jelas b******
4 Lo mau gua naik rongsokan ini?
5 Haruskah saya gendong?
6 Otaknya udah rusak dari awal jadi ga masalah kan?
7 Ada pertanyaan?
8 Langsung sikat semua aja kah?
9 Kakimu...
10 Cewe gila
11 Anda mau saya ambilkan gelas, Nona?
12 Bctbgt
13 You're dead
14 Gua tinggal sepatu gua
15 Saya hanya ingin hidup lebih lamaa!
16 Jadi emang pecah?
17 Don't try any funny business
18 Ngebekap?
19 Ba!!
20 All in! 400!
21 Kau mau coba?
22 Mending masukin ke pemotongan kan?
23 Apa? Ada apa? Kenapa?
24 Jadi benar kau sudah tahu
25 Gua sombong dari awal
26 Bisa tolong jauhkan sedikit?
27 This kid, really
28 Dia benar-benar asal
29 Bellena?
30 Tetap di dalam, Nyonya
31 Barusan lo-
32 Ashelia? Ada apa ini?
33 Nganggur, ya?
34 Anda menang?
35 Mandilah
36 Kau percaya teleportasi?
37 Unlucky
38 Gua kan juga pengen deket sama ibu baru gua
39 Dikasi parfum?
40 I'll die with you
41 Joan!
42 Ngikut aja napa
43 Anda teriak seperti perempuan
44 Mati pun lo tetep jadi aset gua
45 Keterlaluan. Don't you think?
46 Aram
47 Hey, you forget this
48 Si ***ing mau jadi nabi?
49 BELLENA!
50 Lakukan jika kau berani
51 Padahal tangan gua kurus, kecil, lemah
52 Hah!? Aku yang menjadi korban di sini!
53 Awasi adek lo
54 Hai
55 Calon suami gua niat banget nyariin gua
56 Masalah kadang justru membuatmu merasa hidup
57 Ngapain ga turun?
58 Congratulation
59 Holy sh*t!
60 Astaga. Nona Ashelia, kau pikir begitu?
61 berisik, mengganggu, dan tidak jelas
62 Kuman yang perlu dibasmi
63 ...Apa-apaan ini
64 Tolong! Aku dirampok!
65 Sebenernya gua lebih milih kaki lo
66 Dari awal, Lozan wilayah Vincent
67 Tunggu, Yang Mulia
68 Kau yang sedang apa!?
69 Kau kenal El?
70 Nona juga sedang kesulitan
71 Glad to be your daughter
72 T-tungggu, ini salah paham-
73 Mau tau rasanya?
74 Slash
75 T-tunggu! Ini aku!
76 On second thought
77 Aku, tidak akan pernah menyesal mengenalmu
78 Merepotkan saja, dasar
79 Masih takut akan menjatuhkanku?
80 Totally my type
81 Semua ada harganya
82 Aku yang akan mengantarkannya
83 Ini bukan cuma perang lo
84 Seminggu?
85 2 Sate Royal Oasis!
86 Terutama lo
87 Dear dog?
88 Pernah liat?
89 Nona bukan orang bodoh
90 Let's get straight to the point
91 I'll go straight.
92 Maybe because I haven't killed you yet
93 The point
94 Penipu?
95 How dare you say that
96 Jantung lo punya gua
97 Hey, jangan terlalu sensitif
98 Karna dari awal gua tau ini ga nyata
99 Don't cry
100 Isn't it sad?
101 Kalo gua bilang ya, lo percaya?
102 Satu aja cukup
103 No, sir!!!
104 Lo bilang apa?
105 Naik pangkat tapi otoritas turun
106 Aku bisa memberi tahumu
107 Apa kau berpihak pada keadilan sekarang?
108 I need to mark my assets
109 Gua lebih suka berbagi
110 Bukannya Far lebih cocok jadi bapa gua?
111 Cek
112 Can we talk now?
113 Nampak berita baru?
114 Akan saya ambil
115 Happy Birthday
116 Your turn
117 Gua kasi hadiah
118 He's way too invincible
119 You look good together
120 Gua mau ketemu bos lo
121 Lo lagi ngetes gua?
122 I just love the thrill
123 ...tapi kau bilang iya
124 Bunuh dia!!!
125 You'll be sorry if you don't take out your weapon
126 Kenapa Anda berjalan mundur?
127 Saya lebih baik mati daripada harus melawan Anda
128 Jangan jadi pengecut yang pake senjata
129 Begini rasanya dipukul preman?
130 Dasar gorila
131 Segini cukup?
132 Sampai jumpa besok
133 I swear, if you bite, gua sarapan sate kuda
134 Calon istri Tuan Daryl?
135 So, cheer up. Will you?
136 Hey, gua pinjem baju lo
137 ...ya. Lebih dari yang kukira
138 Sebuah mawar yang tak hanya berduri namun juga beracun
139 Saya akan bertanggung jawab!
140 Saya sedang membicarakan Nona Ashelia Rosanna Midgraff
141 Mendebarkan
142 Waktu
143 I don't have time for this
144 You won't be the fifth, right?
145 Jauhi Daryl
146 I'll ruin your lil secret instead
147 No touching, b*tch
148 Apa bedanya denganmu?
149 Mungkin
150 Dia bilang dia tahu tempatnya
151 Anj***, rasanya kek bangke
152 Kau yang membuatnya lari, kau yang tanggung jawab
153 Berenti nangis, berisik
154 Sakit?
155 Tidak, kau tidak mengerti
156 Tentu saja akan kuberi tahu
157 Aku hanya memberimu pilihan
158 Dan kenapa lo masi pake baju?
159 Tour guide mana boleh komplain
160 If you got no guts, scram
161 Knock, Knock
162 Lakukan sekarang atau tidak untuk selamanya
163 Primadona
164 Beban
165 Bukan, aku bisa
166 No one lives, after messing with my people
167 Terima kasih
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Aku tidak ingin mati
2
...Dewi?
3
Ngomong yang jelas b******
4
Lo mau gua naik rongsokan ini?
5
Haruskah saya gendong?
6
Otaknya udah rusak dari awal jadi ga masalah kan?
7
Ada pertanyaan?
8
Langsung sikat semua aja kah?
9
Kakimu...
10
Cewe gila
11
Anda mau saya ambilkan gelas, Nona?
12
Bctbgt
13
You're dead
14
Gua tinggal sepatu gua
15
Saya hanya ingin hidup lebih lamaa!
16
Jadi emang pecah?
17
Don't try any funny business
18
Ngebekap?
19
Ba!!
20
All in! 400!
21
Kau mau coba?
22
Mending masukin ke pemotongan kan?
23
Apa? Ada apa? Kenapa?
24
Jadi benar kau sudah tahu
25
Gua sombong dari awal
26
Bisa tolong jauhkan sedikit?
27
This kid, really
28
Dia benar-benar asal
29
Bellena?
30
Tetap di dalam, Nyonya
31
Barusan lo-
32
Ashelia? Ada apa ini?
33
Nganggur, ya?
34
Anda menang?
35
Mandilah
36
Kau percaya teleportasi?
37
Unlucky
38
Gua kan juga pengen deket sama ibu baru gua
39
Dikasi parfum?
40
I'll die with you
41
Joan!
42
Ngikut aja napa
43
Anda teriak seperti perempuan
44
Mati pun lo tetep jadi aset gua
45
Keterlaluan. Don't you think?
46
Aram
47
Hey, you forget this
48
Si ***ing mau jadi nabi?
49
BELLENA!
50
Lakukan jika kau berani
51
Padahal tangan gua kurus, kecil, lemah
52
Hah!? Aku yang menjadi korban di sini!
53
Awasi adek lo
54
Hai
55
Calon suami gua niat banget nyariin gua
56
Masalah kadang justru membuatmu merasa hidup
57
Ngapain ga turun?
58
Congratulation
59
Holy sh*t!
60
Astaga. Nona Ashelia, kau pikir begitu?
61
berisik, mengganggu, dan tidak jelas
62
Kuman yang perlu dibasmi
63
...Apa-apaan ini
64
Tolong! Aku dirampok!
65
Sebenernya gua lebih milih kaki lo
66
Dari awal, Lozan wilayah Vincent
67
Tunggu, Yang Mulia
68
Kau yang sedang apa!?
69
Kau kenal El?
70
Nona juga sedang kesulitan
71
Glad to be your daughter
72
T-tungggu, ini salah paham-
73
Mau tau rasanya?
74
Slash
75
T-tunggu! Ini aku!
76
On second thought
77
Aku, tidak akan pernah menyesal mengenalmu
78
Merepotkan saja, dasar
79
Masih takut akan menjatuhkanku?
80
Totally my type
81
Semua ada harganya
82
Aku yang akan mengantarkannya
83
Ini bukan cuma perang lo
84
Seminggu?
85
2 Sate Royal Oasis!
86
Terutama lo
87
Dear dog?
88
Pernah liat?
89
Nona bukan orang bodoh
90
Let's get straight to the point
91
I'll go straight.
92
Maybe because I haven't killed you yet
93
The point
94
Penipu?
95
How dare you say that
96
Jantung lo punya gua
97
Hey, jangan terlalu sensitif
98
Karna dari awal gua tau ini ga nyata
99
Don't cry
100
Isn't it sad?
101
Kalo gua bilang ya, lo percaya?
102
Satu aja cukup
103
No, sir!!!
104
Lo bilang apa?
105
Naik pangkat tapi otoritas turun
106
Aku bisa memberi tahumu
107
Apa kau berpihak pada keadilan sekarang?
108
I need to mark my assets
109
Gua lebih suka berbagi
110
Bukannya Far lebih cocok jadi bapa gua?
111
Cek
112
Can we talk now?
113
Nampak berita baru?
114
Akan saya ambil
115
Happy Birthday
116
Your turn
117
Gua kasi hadiah
118
He's way too invincible
119
You look good together
120
Gua mau ketemu bos lo
121
Lo lagi ngetes gua?
122
I just love the thrill
123
...tapi kau bilang iya
124
Bunuh dia!!!
125
You'll be sorry if you don't take out your weapon
126
Kenapa Anda berjalan mundur?
127
Saya lebih baik mati daripada harus melawan Anda
128
Jangan jadi pengecut yang pake senjata
129
Begini rasanya dipukul preman?
130
Dasar gorila
131
Segini cukup?
132
Sampai jumpa besok
133
I swear, if you bite, gua sarapan sate kuda
134
Calon istri Tuan Daryl?
135
So, cheer up. Will you?
136
Hey, gua pinjem baju lo
137
...ya. Lebih dari yang kukira
138
Sebuah mawar yang tak hanya berduri namun juga beracun
139
Saya akan bertanggung jawab!
140
Saya sedang membicarakan Nona Ashelia Rosanna Midgraff
141
Mendebarkan
142
Waktu
143
I don't have time for this
144
You won't be the fifth, right?
145
Jauhi Daryl
146
I'll ruin your lil secret instead
147
No touching, b*tch
148
Apa bedanya denganmu?
149
Mungkin
150
Dia bilang dia tahu tempatnya
151
Anj***, rasanya kek bangke
152
Kau yang membuatnya lari, kau yang tanggung jawab
153
Berenti nangis, berisik
154
Sakit?
155
Tidak, kau tidak mengerti
156
Tentu saja akan kuberi tahu
157
Aku hanya memberimu pilihan
158
Dan kenapa lo masi pake baju?
159
Tour guide mana boleh komplain
160
If you got no guts, scram
161
Knock, Knock
162
Lakukan sekarang atau tidak untuk selamanya
163
Primadona
164
Beban
165
Bukan, aku bisa
166
No one lives, after messing with my people
167
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!