Kakimu...

Sederet pelayan berjajar di depan pintu utama, membuat barisan di kiri dan kanan. Pintu kereta kuda yang berada tidak jauh dari mereka terbuka menampakkan kaki yang melangkah keluar.

Seorang laki-laki paruh baya dengan tubuh tinggi gagah keluar dari kereta tersebut. Semua pelayan itu pun membunggkukkan badan mereka.

"Selamat datang kembali, Tuan dan Nyonya."

Sambut Kepala Pelayan yang sudah menggu didepannya.

Pria itu sedikit membalikkan badannya, mengulurkan tangannya yang kemudian disambut oleh seorang wanita yang juga berada di dalam kereta yang ia tumpangi. Dengan anggun wanita tersebut melangkah keluar dari kereta.

Dengan senyuman hangat pria berkharisma itu membalas sambutan mereka.

Ia dan istrinya kemudian berjalan memasuki kediamannya yang telah ia tinggalakan seharian penuh ini. Kepala Pelayan mengikuti langkah mereka dari belakang bersama beberapa kesatria yang bertugas menjaga mereka saat berada di luar ruangan.

Saat memasuki aula masuk, pasangan itu dikejutkan oleh hal yang tidak biasanya terjadi. Dari pelayan yang tidak mengikuti penyambutan di luar, juru masak, hingga para pekerja yang bekerja di luar ruangan, memenuhi seluruh ruangan untuk menyambut mereka.

"Selamat datang kembali, Tuan dan Nyonya." Sambut mereka semua bersamaan.

Biasanya, ia hanya mendapat sambutan di luar oleh para pelayan, namun kini seluruh pekerjanya menyambut kembalinya mereka. Kepergiannya bahkan tidak selama itu hingga harus heboh seperti ini. Tentu itu bukanlah inisiatif yang akan dipikirkan oleh para pekerjanya.

Dari keseluruhan orang yang berdiri di hadapan mereka berdua, hanya satu orang yang tidak membungkukkan badannya. Seorang wanita muda yang sangat familiar baginya.

Bukan karena gadis itu tidak membungkuk, pasangan suami istri itu lebih terkejut dengan kehadiran putrinya disana. Terlebih lagi, ia berdiri dengan kedua kakinya. Mereka berdua dibuat tidak bisa berkata-kata olehnya.

Namun, bukan hanya mereka, Ashley juga dibuat terkejut dengan sosok laki-laki yang ada di hadapannya.

Ashley sengaja berdiri di bordes tangga untuk secara tidak langsung membuatnya menempati posisi tertinggi di rumahnya. Hal itu tentu akan menyinggung Vincent, ayah Ashelia yang adalah kepala keluarga Midgraff.

Ashley sengaja melakukannya karena ingin menekankan bahwa ia tidak akan tunduk pada siapapun kecuali satu orang.

Namun siapa sangka, pria yang hendak ia permainkan, memiliki paras dan perawakan yang sama dengan papanya. Satu-satunya orang yang dapat membuatnya tunduk.

Dengan cepat, Ashley berjalan menuruni tangga. Ia berjalan melewati para pekerja yang ia kumpulkan dan berhenti di depan Vincent.

90°,Ashley membungkukkan badannya 90°. Hal ini bukanlah cara seorang putri bangsawan menyapa seseorang. Hal ini hanya dilakukan oleh pekerja atau pun rakyat jelata.

Tentu pekerja yang masih membungkukkan badannya tidak menyadari hal itu. Mereka bahkan tidak berani mencuri pandang karena takut Ashley akan menghukumnya.

Lain halnya dengan Kepala Pelayan dan kesatria yang ada di belakang Vincent. Mereka sangat terkejut dengan apa yang mereka lihat. Terlebih, Kepala Pelayan, yang sudah menyaksikan betapa menakutkannya Ashley.

"Selamat datang kembali, Count!" Sambut Ashley kepada Vincent.

Ashley biasanya memanggil papanya dengan sebutan Ketua, namun posisi Vincent adalah seorang Count yang mana membuat Ashley memilih memanggilnya Count di sini.

Meski terdengar aneh, bagi Ashley yang tidak mengerti tata cara kehidupan bangsawan, memanggil gelar papanya terasa lebih formal.

Yang ada dipikiran Ashley saat ini adalah kemungkinan bahwa papanya juga terpanggil ke dunia yang sama dengannya dan menempati tubuh Vincent.

Tentu itu memungkinkan.

Sedangkan, yang Vincent pikirkan saat ini adalah, bagaimana putrinya yang biasa menggunakan kursi roda, yang hanya memiliki satu kaki, bisa berjalan begitu lancar dengan kedua kakinya.

Apa yang terjadi pada putrinya yang tidak pernah keluar dari kamarnya, yang tidak berani menatapnya, menjadi begitu enerjik? Bukan hanya menyibak rambutnya dan menunjukan wajahnya, ia juga menatap Vincent, dan bahkan sanggup mengumpulkan dan memerintah orang-orang yang ada di ruangan itu.

Apa yang terjadi selama 10 jam ia meninggalkan rumah?

"Kakimu..."

Marion, ibu tiri Ashelia yang tidak kalah terkejut akhirnya menyuarakan pikirannya.

Tentu Ashley tidak merespon. Ia masih terus menundukan badannya bersama seluruh pekerja di belakangnya. Ia hanya fokus kepada Vincent yang ia pikir adalah papanya.

"Angkat kepalamu, itu bukan cara bangsawan menyapa seseorang." Ucap Vincent memegang kedua lengan Ashley.

"Maaf, Pak. Saya tidak tahu cara bangsawan menyapa atasannya." Jawab Ashley tegas bak anggota militer.

Yah, cara bicara Ashley yang terdengar seperti anggota militer itu membuat orang yang mendengarnya bingung. Mereka mulai berpikir apakah diam-diam Ashelia mendapatkan pelatihan militer? Karena itukah ia menjadi sangat berbeda?

Tentu tidak.

Para pekerja yang masih membungkukan badannya mulai menjadi sangat penasaran setelah mendengar pembicaraan itu. Mereka mencoba melirik tanpa membuat pergerakan yang signifikan, berharap Ashley tidak menyadarinya karena masih fokus dengan Vincent.

Vincent yang melihat ke sekelilingnya seakan mencari sesuatu, membuat mereka yang hendak mencuri pandang kembali mengurungkan niatnya.

Ashelia memang tidak mendapatkan pelatihan etiket secara pribadi, ibunyalah yang mengajarinya. Mungkinkah karena sudah sekian lama tidak menyapa siapapun, ia menjadi lupa? Apakah itu mungkin? Pelayan pribadinyalah yang seharunya mengarahkannya.

"Dimana pelayan pribadimu?" Tanya Vincent lembut membuat Ashley merasa asing.

Bellena memang mengatakan bahwa Vincent adalah orang yang ramah, namun siapa sangka, orang ramah itu berwajah identik seperti papanya yang dikenal akan kekejamannya.

Meski masih dibuat kebingungan dengan sikap Vincent yang sangat bertolak belakang dengan papanya, Ashley mencoba menyesuaikan.

"Sa- Saya menyuruhnya memesan kaki palsu untuk saya."

Semua orang di ruangan itu, termasuk mereka yang sudah bertemu Ashley terkejut mendengar penyataannya. Kaki palsu bukanlah hal yang pernah terlintas di benak mereka, terlepas dari eksistensi benda itu.

"Kaki palsu?" Tanya Vincent memastikan ia tidak salah mendengar.

"Iya. Yang saya pakai saat ini kurang efektif."

"Kau... boleh kulihat- ah maksudku-" Ucap Vincent terbata-bata karena terdorong oleh rasa penasarannya.

"Tentu." Jawab Ashley cepat sambil menyingkap gaunnya ke atas, memperlihatkan kaki kirinya hingga atas lutut.

Gaunnya yang penuh layer pada bagian dalam mampu membantu menutupi kaki kanannya. Vincent sudah mengurungkan niatnya untuk melihat kaki Ashley karena mereka ada di depan banyak orang. Namun siapa sangka putrinya tanpa ragu menyingkap gaunnya hingga setinggi paha. Menunjukan kulit kaki seorang wanita dewasa bukanlah hal yang umum disini.

Ketiga kesatria yang ada di belakang Vincent langsung memalingkan wajah mereka. Meski begitu, rasa penasaran mereka atas 'kaki palsu' itu membuat mereka sedikit melirik kaki Ashley. Begitu pula para pekerja yang mulai lelah membungkukkan tubuh mereka.

Wajah merah para kesatria itu mulai memudar setelah melihatnya. Kulit kaki Ashley sepenuhnya terbalut oleh perban hingga paha karena dalam masa perawatan. Mereka tertegun melihat cara Ashley memadukan kain, kayu, dan tali untuk membuat kaki palsunya.

Cukup simpel namun tidak disangka penggunanya bisa berjalan selancar itu.

Mereka hanya tidak tahu betapa menyakitkannya kayu-kayu tersebut. Ditambah tongkat Ashley sudah patah dan tidak bisa digunakan lagi, membuat beban tekanan pada kaki kirinya bertambah.

"Ah, cukup. Turunkan gaunmu."

"Jangan mengangkatnya seperti itu lagi." Ucap Vincent mencoba melindungi kehormatan pitrinya.

"Baik." Jawab Ashley tanpa mengetahui alasan Vincent.

Kepala Pelayan masih terlihat terkejut, dan ketiga kesatria itu langsung memalingkan wajahnya ketika matanya bertemu dengan Ashley. Marion pun dibuat tak habis pikir olehnya.

"Kenapa kau tidak menggunakan alas kaki?" Tanya Vincent.

Ashley baru sadar. Karena Bellena menganjurkan Ashley untuk istirahat, ia tidak menyiapkan alas kaki untuk nonanya. Terlebih lagi, sedari tadi ia sudah bertelanjang kaki. Hal itu membuatnya terbiasa dan lupa jika ia tidak memakai alas kaki.

Menyadari putrinya selama ini tidak mengenakan alas kaki selama menggunakan kirsi roda, Vincent memaklumi putrinya yang lupa memakai sepatu. Belum sempat menjawab pertanyaan Vincent, pikiran Ashley terhenti saat melihat laki-laki di depannya mengangkat tangannya.

Ashley sedikit tersentak saat Vincent mendaratkan tangannya di atas kepala Ashley. Wanita itu pikir, Vincent hendak memukulnya. Siapa yang akan menyangka, seorang Anthony Miller akan menepuk kepala putrinya dengan lembut? Hal itu jelas menunjukan bahwa Vincent bukanlah Anthony.

Namun bagi Ashley yang mengetahui sifat papanya yang pandai mengelabuhi orang lain, ia masih mencurigai Vincent sebagai papanya.

Mengikuti saran putrinya untuk istirahat sebelum makan malam, pasutri itu pun kembali ke ruangan mereka. Ashley kemudian membubarkan para pekerja itu, menyuruh mereka kembali bekerja.

"Panggil gua kalo udah waktunya makan malem."

Perintah Ashley kepada salah seorang pelayan yang dikejutkan dengan ucapannya.

Tentu bukan hal aneh. Namun karena itu adalah perintah dari Ashelia, yang tidak pernah berani ikut makan bersama orang tuanya, hal itu sangatlah tidak wajar. Setelah mengingat banyak ketidak-wajaran yang ditimbulkan oleh nonanya hari ini, ia masih juga tidak terbiasa.

...****************...

Waktu makan malam pun tiba. Seseorang kemudian datang untuk menjemput Ashley menuju ruang makan.

Sesampainya Ashley di sana, Vincent dan Marion masih belum menampakkan diri. Ashley duduk di kursi yang letaknya berlawanan dengan kursi yang disediakan untuk Vincent. Sama seperti budaya Ashley di rumah, atau pun dimanapun saat Ashley satu meja dengan papanya.

Namun di sini, saat Nyonya rumah masih hidup, kursi itu seharusnya menjadi tempat Marion.

Melihat ini, para pelayan menjadi khawatir, tapi tidak ada yang berani menegur Ashley. Mereka hanya menyiapkan semuanya sesuai dengan keinginan nona tunggal keluarga Midgraff itu.

Pintu ruang makan terbuka, Vincent dan Marion telah tiba. Betapa terkejutnya mereka untuk kedua kalinya, melihat Ashelia datang dan duduk di ruang makan, terlebih lagi di tempat Marion.

Ashley bangkit dari kursi dan memberi salam kepada Vincent.

"Selamat malam, Count."

Kali ini ia menyilangkan kakinya kebelakang, meletakan tangan kanannya di dada, dan menekuk lututnya sedikit sambil menundukkan kepalanya.

Ashley telah memperbaiki caranya menyapa agar sesuai dengan kebudayaan bangsawan di dunia barunya. Sama seperti dirinya, papanya yang ia kenal tidak akan menerima kesalahan lebih dari satu kali.

Sekali lagi, Ashley hanya menyapa Vincent dan mengabaikan keberadaan Marion. Marion mencoba menahan diri, ia tidak boleh marah kepada Ashelia di depan Vincent.

Meski Ashley merebut kursinya, ia juga bertindak seolah hal itu bukanlah masalah besar. Ia kemudian duduk di sisi kanan Vincent dan Ashley kembali duduk setelah Vincent duduk di kursinya.

Mereka pun makan malam bersama untuk pertama kalinya setelah sekian lama.

Table manner bukanlah hal baru bagi Ashley. Ia terbiasa makan sesukanya, namun di depan papanya, ia harus menjaga sikap. Karena itu, ia tidak ada masalah dengan hal ini.

Biasanya, papanya yang akan memulai pembicaran mengenai bisnis dan masalah yang lain. Namun di sini Vincent sama sekali tidak membahas apapun. Bahkan setelah Ashley menanyakan mengenai bisnisnya, Vincent hanya menjawab jika tidak ada masalah apapun.

Ashley mulai menyadari, bahwa Vincent tidak mempercayakan apapun kepada Ashelia. Tidak heran jika ia bahkan dipandang sebagai 'bukan siapa-siapa' oleh pekerja di rumahnya sendiri. Sebagai putri tunggal keluarga Midgraff, bukankah seharusnya ia dilatih untuk menjadi penerus keluarga? Apakah Ashelia se-tidak berkompeten itu?

Terlepas dari semua itu, itu bukan urusan Ashley. Sekali lagi ia mengingatkan dirinya, misinya hanya untuk mencari target balas dendam Ashelia. Ia berpikir, justru bagus jika Vincent tidak memberinya pekerjaan apapun. Ia bisa bebas melakukan apapun, dan fokus pada misinya.

Setelah makan bersama mereka, Ashley kembali ke kamarnya. Tidak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu dari luar.

"Nona, Nyonya ingin bertemu dengan Anda."

^^^Bersambung...^^^

Terpopuler

Comments

Hasan

Hasan

🤣🤣🤣 mau cari masalah nih ibu tiri belom tau siapa nih jiwa penghuni tubuh

2022-09-15

2

lihat semua
Episodes
1 Aku tidak ingin mati
2 ...Dewi?
3 Ngomong yang jelas b******
4 Lo mau gua naik rongsokan ini?
5 Haruskah saya gendong?
6 Otaknya udah rusak dari awal jadi ga masalah kan?
7 Ada pertanyaan?
8 Langsung sikat semua aja kah?
9 Kakimu...
10 Cewe gila
11 Anda mau saya ambilkan gelas, Nona?
12 Bctbgt
13 You're dead
14 Gua tinggal sepatu gua
15 Saya hanya ingin hidup lebih lamaa!
16 Jadi emang pecah?
17 Don't try any funny business
18 Ngebekap?
19 Ba!!
20 All in! 400!
21 Kau mau coba?
22 Mending masukin ke pemotongan kan?
23 Apa? Ada apa? Kenapa?
24 Jadi benar kau sudah tahu
25 Gua sombong dari awal
26 Bisa tolong jauhkan sedikit?
27 This kid, really
28 Dia benar-benar asal
29 Bellena?
30 Tetap di dalam, Nyonya
31 Barusan lo-
32 Ashelia? Ada apa ini?
33 Nganggur, ya?
34 Anda menang?
35 Mandilah
36 Kau percaya teleportasi?
37 Unlucky
38 Gua kan juga pengen deket sama ibu baru gua
39 Dikasi parfum?
40 I'll die with you
41 Joan!
42 Ngikut aja napa
43 Anda teriak seperti perempuan
44 Mati pun lo tetep jadi aset gua
45 Keterlaluan. Don't you think?
46 Aram
47 Hey, you forget this
48 Si ***ing mau jadi nabi?
49 BELLENA!
50 Lakukan jika kau berani
51 Padahal tangan gua kurus, kecil, lemah
52 Hah!? Aku yang menjadi korban di sini!
53 Awasi adek lo
54 Hai
55 Calon suami gua niat banget nyariin gua
56 Masalah kadang justru membuatmu merasa hidup
57 Ngapain ga turun?
58 Congratulation
59 Holy sh*t!
60 Astaga. Nona Ashelia, kau pikir begitu?
61 berisik, mengganggu, dan tidak jelas
62 Kuman yang perlu dibasmi
63 ...Apa-apaan ini
64 Tolong! Aku dirampok!
65 Sebenernya gua lebih milih kaki lo
66 Dari awal, Lozan wilayah Vincent
67 Tunggu, Yang Mulia
68 Kau yang sedang apa!?
69 Kau kenal El?
70 Nona juga sedang kesulitan
71 Glad to be your daughter
72 T-tungggu, ini salah paham-
73 Mau tau rasanya?
74 Slash
75 T-tunggu! Ini aku!
76 On second thought
77 Aku, tidak akan pernah menyesal mengenalmu
78 Merepotkan saja, dasar
79 Masih takut akan menjatuhkanku?
80 Totally my type
81 Semua ada harganya
82 Aku yang akan mengantarkannya
83 Ini bukan cuma perang lo
84 Seminggu?
85 2 Sate Royal Oasis!
86 Terutama lo
87 Dear dog?
88 Pernah liat?
89 Nona bukan orang bodoh
90 Let's get straight to the point
91 I'll go straight.
92 Maybe because I haven't killed you yet
93 The point
94 Penipu?
95 How dare you say that
96 Jantung lo punya gua
97 Hey, jangan terlalu sensitif
98 Karna dari awal gua tau ini ga nyata
99 Don't cry
100 Isn't it sad?
101 Kalo gua bilang ya, lo percaya?
102 Satu aja cukup
103 No, sir!!!
104 Lo bilang apa?
105 Naik pangkat tapi otoritas turun
106 Aku bisa memberi tahumu
107 Apa kau berpihak pada keadilan sekarang?
108 I need to mark my assets
109 Gua lebih suka berbagi
110 Bukannya Far lebih cocok jadi bapa gua?
111 Cek
112 Can we talk now?
113 Nampak berita baru?
114 Akan saya ambil
115 Happy Birthday
116 Your turn
117 Gua kasi hadiah
118 He's way too invincible
119 You look good together
120 Gua mau ketemu bos lo
121 Lo lagi ngetes gua?
122 I just love the thrill
123 ...tapi kau bilang iya
124 Bunuh dia!!!
125 You'll be sorry if you don't take out your weapon
126 Kenapa Anda berjalan mundur?
127 Saya lebih baik mati daripada harus melawan Anda
128 Jangan jadi pengecut yang pake senjata
129 Begini rasanya dipukul preman?
130 Dasar gorila
131 Segini cukup?
132 Sampai jumpa besok
133 I swear, if you bite, gua sarapan sate kuda
134 Calon istri Tuan Daryl?
135 So, cheer up. Will you?
136 Hey, gua pinjem baju lo
137 ...ya. Lebih dari yang kukira
138 Sebuah mawar yang tak hanya berduri namun juga beracun
139 Saya akan bertanggung jawab!
140 Saya sedang membicarakan Nona Ashelia Rosanna Midgraff
141 Mendebarkan
142 Waktu
143 I don't have time for this
144 You won't be the fifth, right?
145 Jauhi Daryl
146 I'll ruin your lil secret instead
147 No touching, b*tch
148 Apa bedanya denganmu?
149 Mungkin
150 Dia bilang dia tahu tempatnya
151 Anj***, rasanya kek bangke
152 Kau yang membuatnya lari, kau yang tanggung jawab
153 Berenti nangis, berisik
154 Sakit?
155 Tidak, kau tidak mengerti
156 Tentu saja akan kuberi tahu
157 Aku hanya memberimu pilihan
158 Dan kenapa lo masi pake baju?
159 Tour guide mana boleh komplain
160 If you got no guts, scram
161 Knock, Knock
162 Lakukan sekarang atau tidak untuk selamanya
163 Primadona
164 Beban
165 Bukan, aku bisa
166 No one lives, after messing with my people
167 Terima kasih
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Aku tidak ingin mati
2
...Dewi?
3
Ngomong yang jelas b******
4
Lo mau gua naik rongsokan ini?
5
Haruskah saya gendong?
6
Otaknya udah rusak dari awal jadi ga masalah kan?
7
Ada pertanyaan?
8
Langsung sikat semua aja kah?
9
Kakimu...
10
Cewe gila
11
Anda mau saya ambilkan gelas, Nona?
12
Bctbgt
13
You're dead
14
Gua tinggal sepatu gua
15
Saya hanya ingin hidup lebih lamaa!
16
Jadi emang pecah?
17
Don't try any funny business
18
Ngebekap?
19
Ba!!
20
All in! 400!
21
Kau mau coba?
22
Mending masukin ke pemotongan kan?
23
Apa? Ada apa? Kenapa?
24
Jadi benar kau sudah tahu
25
Gua sombong dari awal
26
Bisa tolong jauhkan sedikit?
27
This kid, really
28
Dia benar-benar asal
29
Bellena?
30
Tetap di dalam, Nyonya
31
Barusan lo-
32
Ashelia? Ada apa ini?
33
Nganggur, ya?
34
Anda menang?
35
Mandilah
36
Kau percaya teleportasi?
37
Unlucky
38
Gua kan juga pengen deket sama ibu baru gua
39
Dikasi parfum?
40
I'll die with you
41
Joan!
42
Ngikut aja napa
43
Anda teriak seperti perempuan
44
Mati pun lo tetep jadi aset gua
45
Keterlaluan. Don't you think?
46
Aram
47
Hey, you forget this
48
Si ***ing mau jadi nabi?
49
BELLENA!
50
Lakukan jika kau berani
51
Padahal tangan gua kurus, kecil, lemah
52
Hah!? Aku yang menjadi korban di sini!
53
Awasi adek lo
54
Hai
55
Calon suami gua niat banget nyariin gua
56
Masalah kadang justru membuatmu merasa hidup
57
Ngapain ga turun?
58
Congratulation
59
Holy sh*t!
60
Astaga. Nona Ashelia, kau pikir begitu?
61
berisik, mengganggu, dan tidak jelas
62
Kuman yang perlu dibasmi
63
...Apa-apaan ini
64
Tolong! Aku dirampok!
65
Sebenernya gua lebih milih kaki lo
66
Dari awal, Lozan wilayah Vincent
67
Tunggu, Yang Mulia
68
Kau yang sedang apa!?
69
Kau kenal El?
70
Nona juga sedang kesulitan
71
Glad to be your daughter
72
T-tungggu, ini salah paham-
73
Mau tau rasanya?
74
Slash
75
T-tunggu! Ini aku!
76
On second thought
77
Aku, tidak akan pernah menyesal mengenalmu
78
Merepotkan saja, dasar
79
Masih takut akan menjatuhkanku?
80
Totally my type
81
Semua ada harganya
82
Aku yang akan mengantarkannya
83
Ini bukan cuma perang lo
84
Seminggu?
85
2 Sate Royal Oasis!
86
Terutama lo
87
Dear dog?
88
Pernah liat?
89
Nona bukan orang bodoh
90
Let's get straight to the point
91
I'll go straight.
92
Maybe because I haven't killed you yet
93
The point
94
Penipu?
95
How dare you say that
96
Jantung lo punya gua
97
Hey, jangan terlalu sensitif
98
Karna dari awal gua tau ini ga nyata
99
Don't cry
100
Isn't it sad?
101
Kalo gua bilang ya, lo percaya?
102
Satu aja cukup
103
No, sir!!!
104
Lo bilang apa?
105
Naik pangkat tapi otoritas turun
106
Aku bisa memberi tahumu
107
Apa kau berpihak pada keadilan sekarang?
108
I need to mark my assets
109
Gua lebih suka berbagi
110
Bukannya Far lebih cocok jadi bapa gua?
111
Cek
112
Can we talk now?
113
Nampak berita baru?
114
Akan saya ambil
115
Happy Birthday
116
Your turn
117
Gua kasi hadiah
118
He's way too invincible
119
You look good together
120
Gua mau ketemu bos lo
121
Lo lagi ngetes gua?
122
I just love the thrill
123
...tapi kau bilang iya
124
Bunuh dia!!!
125
You'll be sorry if you don't take out your weapon
126
Kenapa Anda berjalan mundur?
127
Saya lebih baik mati daripada harus melawan Anda
128
Jangan jadi pengecut yang pake senjata
129
Begini rasanya dipukul preman?
130
Dasar gorila
131
Segini cukup?
132
Sampai jumpa besok
133
I swear, if you bite, gua sarapan sate kuda
134
Calon istri Tuan Daryl?
135
So, cheer up. Will you?
136
Hey, gua pinjem baju lo
137
...ya. Lebih dari yang kukira
138
Sebuah mawar yang tak hanya berduri namun juga beracun
139
Saya akan bertanggung jawab!
140
Saya sedang membicarakan Nona Ashelia Rosanna Midgraff
141
Mendebarkan
142
Waktu
143
I don't have time for this
144
You won't be the fifth, right?
145
Jauhi Daryl
146
I'll ruin your lil secret instead
147
No touching, b*tch
148
Apa bedanya denganmu?
149
Mungkin
150
Dia bilang dia tahu tempatnya
151
Anj***, rasanya kek bangke
152
Kau yang membuatnya lari, kau yang tanggung jawab
153
Berenti nangis, berisik
154
Sakit?
155
Tidak, kau tidak mengerti
156
Tentu saja akan kuberi tahu
157
Aku hanya memberimu pilihan
158
Dan kenapa lo masi pake baju?
159
Tour guide mana boleh komplain
160
If you got no guts, scram
161
Knock, Knock
162
Lakukan sekarang atau tidak untuk selamanya
163
Primadona
164
Beban
165
Bukan, aku bisa
166
No one lives, after messing with my people
167
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!