Pelajaran Berharga

Ketika surya kembali ke peraduannya, kegelapan menyelimuti angkasa raya. Hari yang semula terang, digantikan dengan kegelapan. Belva masih menyelesaikan beberapa pekerjaan dengan tabletnya. Sementara Sara duduk di sofa, sesekali dia berselancar di handphonenya. Sungguh waktu yang terasa begitu lama bagi Sara. Terkadang, matanya terasa lelah, tetapi jika ingin tidur, rasanya tidak enak dengan sosok Belva.

Hingga akhirnya, Belva menyelesaikan pekerjaannya. Pria itu kemudian menon-aktifkan tablet dan handphonenya. Lantas, dia beranjak untuk menghampiri Sara. Duduk di sebelah gadis itu, tetapi Sara layaknya segera mengerjap dan beringsut dari duduknya.

"Apa yang kamu lakukan?" tanyanya kepada Sara sembari sedikit mencuri arah pandangan ke handphone yang masih digenggam oleh Sara.

"Sekadar membaca," jawab Sara dengan singkat.

Belva lantas menyandarkan punggungnya ke sofa, mengamati sosok gadis itu dari dekat. Kemudian Belva pun berdehem, "Ehem, bisa kita mulai sekarang?" tanya pria itu.

Saat mendengar pertanyaan Belva, ada rasa takut dan sekaligus tidak nyaman yang dirasakan Sara saat ini. Sayangnya, dia pun tidak bisa untuk menghindar. Tubuhnya begitu menegang kali ini. Bereaksi pun susah.

"Sini, dekatlah kepadaku," katanya dengan menepuk sisi sofa yang lebih dekat dengannya.

Melihat Sara yang masih diam dan terlihat begitu defensif, maka Belva yang harus berinisiatif untuk mendekati gadis itu. Kali ini pria itu benar-benar duduk di samping Sara. Tubuh keduanya saling menempel, tidak ada celah.

Setelah itu, tangan Belva bergerak guna meraih tangan Sara. Menggenggam tangan yang halus dan ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan telapak tangannya. Mengusap punggung tangannya dengan ibu jarinya.

"Kamu pernah berciuman?" tanya Belva pada akhirnya.

Sara pun mengangguk, "Pernah," jawabnya dengan singkat.

Oh, jika pernah berciuman, setidaknya gadis itu tidak terlalu amatir.

Pria itu bergumam dalam hatinya dan menyeringai bahwa setidaknya menu pembuka bisa dia lakukan, karena setidaknya Sara pernah berciuman sebelumnya.

Perlahan satu Belva yang lainnya bergerak, untuk menyentuh sisi wajah Sara. Membelainya perlahan.

"Boleh aku menciummu?" tanya pria itu yang masih bersikap santun setidaknya, karena dia meminta izin terlebih dahulu.

Namun Sara masih terdiam, seolah pita suaranya rusak dan tak mampu mengeluarkan suara. Dirinya seolah merasa payah karena tidak bisa menjawab setiap pertanyaan dari Belva.

Melihat tidak ada jawaban dari Sara, Belva kemudian menelisipkan untaian rambut Sara ke belakang telinganya. Pria itu lantas mengikis wajahnya, melabuhkan bibirnya tepat di belah lipatan bibir Sara yang berwarna pink natural layaknya bunga Peony yang indah dengan warna pink yang semarak. Hembusan napas hangat keduanya saling menyapa satu sama lain.

Akan tetapi, Sara benar-benar tegang. Jika boleh jujur, baru kali ini ada seorang pria yang menempelkan bibir di atas bibirnya. Wajah yang seolah saling menempel satu sama lain. Hangatnya napas pria itu yang membelai sisi wajahnya. Bibir Belva hanya sebatas bertengger di bibir Sara. Akan tetapi, Belva bisa merasakan bagaimana tegangnya Sara saat itu.

Beberapa detik berlalu, kemudian Belva mengikis wajahnya. Pria itu sejenak menatap pada Sara.

"Coba, kiss me." Pria itu berbicara dengan menatap Sara.

Sayangnya Sara seolah tak bergeming, sebenarnya dia belum pernah mencium seorang pria. Bagaimana caranya memulai ciuman dia pun tidak tahu.

Melihat diamnya Sara, Belva kemudian tertawa, "Kamu bilang kamu pernah berciuman, kepada setegang ini?" tanyanya.

Pria itu kemudian mengerutkan dahinya, "Apa jangan-jangan kamu tidak pernah berciuman?" tanyanya lagi.

Seketika keringat dingin seolah hadir di sisi kening Sara, ucapannya pun terasa gagap. "** ... Tidak. Aku pernah berciuman kok." Gadis itu menjawab dan menegaskan bahwa dirinya pernah berciuman.

Namun, Belva kembali tertawa, dia sangat tidak percaya dengan ucapan dan pengakuan Sara. Baginya Sara hanya berupaya untuk menunjukkan bahwa dia pernah melakukannya.

Hingga, akhirnya Belva kembali mengikis jaraknya Sara. Pria itu kembali mendaratkan bibirnya di atas bibir Sara. Kedua bibir yang menempel sempurna di sana.

Di dalam hatinya, pria itu kembali menyeringai bahwa tegangnya Sara cukup menjadi alasan bahwa gadis itu memang sama sekali belum pernah Berciuman. Akan tetapi, agaknya bermain-main dengan Sara agaknya enak juga. Ada rasa yang menggelitik hatinya.

Sejenak, mengurai bibirnya lagi untuk kali kedua. Kemudian Belva membawa satu tangannya untuk meraih tangan Sara.

"Supaya kamu cepat hamil, harus berapa kali kita melakukannya?"

Tentu pertanyaan tersebut adalah pertanyaan teraneh yang diterima oleh Sara. Sebagai seorang gadis, Sara sama sekali belum pernah terjawab oleh seorang pria. Berapa lama pembuahan berhasil pun, dia juga tidak tahu.

Oleh karena itulah, Sara pun menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu, Pak," jawabnya singkat.

Kemudian Belva tersenyum, "Kita lakukan beberapa kali ya, kalau sampai kamu sudah positif. Aku akan berhenti." Pria itu berbicara dengan menatap wajah Sara.

"Sekarang, pejamkan matamu. Aku akan mengajarimu, ikuti apa yang aku lakukan ini." Belva mengatakan bahwa dia hendak mengajari Sara sesuatu dan Sara harus melakukannya.

Kedua kelopak matanya perlahan menutup, dan Belva kembali membawa bibirnya untuk melabuh dengan sempurna di bibir Sara. Bibir itu tidak sebatas menempel, tetapi pria itu kemudian memiringkan wajahnya, dan bibirnya pun bergerak seolah menari di dua belah lipatan bibir Sara. Mengecup lipatan atas dan lipatan bawahnya bergantian.

"Ikuti gerakan bibirku," ucapnya seakan meminta Sara untuk mengikuti pergerakan bibirnya.

Dengan mata yang masih terpejam, Sara berusaha melakukan hal yang sama. Mengecupi lipatan bibir sang CEO itu atas dan bawah.

Belva mengurai sejenak bibirnya. "Good, kamu bisa. Walau masih amatir. Jangan lupa bernapas," ucap pria itu yang merasakan bagaimana dada Sara yang seolah kembang kempis.

"Karena penyatuan tidak akan terasa lengkap tanpa sebuah ciuman. Now, i show you what i mean." Belva kembali berbicara, seolah dia benar-benar mengajari Sara dari hal yang paling dasar.

Pria itu kemudian tersenyum dan kembali menyambar bibir Sara. Menciumnya dengan menggebu dan napas yang berderu. Bahkan pria itu sedikit menggigit bibir Sara guna membawa lidahnya menerobos masuk dan menari-nari di dalam kehangatan rongga mulut seorang Sara.

Kesan manis, hangat, dan nikmat seolah membawa bibir dan lidah Belva kian menari-nari di dalam rongga mulut Sara. Menciumnya, menghisapnya, memagutnya, dan seolah mencicipi semua rasa yang tersaji di sana.

Setiap tekanan yang berada di dua belah lipatan bibir dan sapuan lidah yang seolah membawa semua rasa berkecamuk membawa tangan Sara meremas tangan Belva yang masih berada di dalam genggamannya.

******* demi ******* berganti dengan pagutan. Tidak henti-hentinya Belva mencecap semua rasa yang nikmat dan mendebarkan. Sebab, bukan hanya jantung Sara yang berdebar. Pria itu juga merasa jantung berdebar melebihi ambang batasnya. Akan tetapi, Belva tidak ingin berhenti di sini. Dia akan melanjutkan misinya dan membuat Sara untuk segera mengandung anaknya.

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

bukan cuma belva dan sara yg berdebar, aku jg ikut berdebar debar😉😊

2022-10-19

0

Eka Kurniawan

Eka Kurniawan

suka banget sama sikap belva pada sara, memperlakukan sara dengan baik dan lembut walaupun sara hnya istri kontraknya

2022-09-21

0

Dewi Murni Manurung

Dewi Murni Manurung

Thor apa mungkin Sara sm Belva akan bersatu... krn Evan sayang sm mama dan papany

2022-07-14

1

lihat semua
Episodes
1 Kisah Pilu Sara Valeria
2 Menyewa Rahim
3 Hitam di atas Putih
4 Bertemu Istri Sah
5 Pernikahan Lima Milyar
6 Istri Dua Belas Bulan
7 Sikap Baik Anin
8 Sarapan Satu Meja
9 Rumah Hampa Tanpa Cinta
10 Tidak Perlukah Cinta?
11 Satu Malam
12 Upaya Belva
13 Hotel Bintang Lima
14 Pelajaran Berharga
15 Menjalankan Misi Utama
16 Rasa Bersalah
17 Sinkop Vasovagal
18 Menemukan Kesadaran
19 Perasaan Simpati
20 Kedatangan Anin
21 Temanilah Sara
22 Berbagi Harapan
23 Agenda Honeymoon
24 Pilihan Anin
25 Annyeong, Seoul!
26 Panorama Namsan Seoul Tower
27 Semua Butuh Waktu
28 Seoul Trip 1
29 Seoul Trip 2
30 Cerita Belva
31 Perpaduan Genetik
32 Jeju Island
33 Efek Hujan Deras
34 Kali Kedua
35 Menekan Perasaan
36 Tokophobia
37 Keanehan Belva
38 Penghilang Mual
39 Couvade Syndrom
40 Membeli Test Kehamilan
41 Berjaga Semalaman
42 Dua Garis?
43 Mood yang Membaik
44 Keributan Kecil
45 Mengendap-endap
46 Permintaan Tiba-Tiba
47 Saran Dokter
48 Pecel Lele Nasi Uduk
49 Pertanyaan Anin
50 Menidurkan Sementara
51 Berdua di Rumah
52 Lantaran Mati Lampu
53 Tak Bisa Berhenti
54 Pesta Relasi
55 Kenyataan Pahit
56 Perasaan Sakit
57 Menjaga Jarak
58 Boy or Girl
59 Ungkapan Bahagia
60 Bentuk Perhatian
61 Kopi Lab
62 Teman Baru
63 Kecemburuan?
64 Cappuccino vs Latte
65 Menemani Anin Terapi
66 Raut Wajah yang Berbeda
67 Berbagai Pertanyaan Anin
68 Pemotretan
69 Foto yang Bagus
70 Mempersiapkan Nama Baby
71 37 Weeks
72 Haruskah Melakukan Saran Dokter?
73 Kontraksi
74 Mengalihkan Rasa Sakit
75 Welcome Baby Boy!
76 Nama Menyematkan Doa dan Harapan
77 Visiting Baby Evan
78 Pelajaran Berharga Menjadi Ibu
79 Rumah Penuh Kebahagiaan
80 Memberikan Perhatian
81 Malam-Malam Orang Tua Baru
82 Belva yang Impulsif
83 Keputusan Terbesar Anin
84 Anin yang Belajar
85 Sebulan Berlalu
86 Momen Berharga Bersama Baby Evan
87 Sehari Bersama Belva
88 Berpapasan dengan Anthony
89 Menggenggam Perasaan Sendiri
90 Sepekan Tersisa
91 Tawaran Terakhir
92 Keputusan Terakhir Sara
93 Terbawa Perasaan
94 Selamat Tinggal
95 Sama-Sama Kehilangan
96 Memori Terpahit
97 Kepedihan Mendalam
98 Menjadi Ibu Susu
99 Bertemu Seorang Teman
100 Usaha Mencari Sara
101 Terus Melanjutkan Hidup
102 Partner Bisnis
103 Obrolan Suami Istri
104 Soft Opening Coffee Shop
105 Kejujuran Sara
106 Alasan Nikah Mut'ah
107 Tumbuh Kembang Evan yang Terlewatkan
108 Zaid Berterus-terang
109 Semua Karena Perasaan
110 Memberi Waktu
111 Pria Pantang Menyerah
112 Evan Is Turning One
113 Paketan Hadiah untuk Evan
114 Mencoba dengan Serius
115 Mengejar Cinta Janda
116 Memaklumi Masa Lalu
117 Family Holiday
118 Cinta Mula-Mula
119 Menyembunyikan Rasa Sakit
120 Kebiasaan Tersembunyi Belva
121 Keributan di Coffee Shop
122 Kebenaran yang Sulit Diterima
123 Penjelasan Zaid
124 Waktu-Waktu yang Berlalu
125 Frappuccino yang Autentik
126 Kebun Raya Bogor
127 Hari Penuh Kejutan
128 Debaran Tak Terhingga
129 Interaksi Dingin
130 Evan Merajuk
131 Hati Tidak Tenang
132 Kejujuran Belva
133 Lima Belas Menit Berharga
134 Bounding dengan Evan
135 Harus Kembali ke Jakarta
136 Rindu yang Tertahan
137 Kedatangan Tiba-Tiba
138 Dari Bogor ke Jakarta
139 Menginjakkan Kaki di Kediaman Belva
140 Kenyataan Pahit
141 Mempertimbangkan Perasaan
142 Semua Jawaban Belva
143 Keinginan Terbesar Evan
144 Membuka Tabir
145 Sweet Saturday
146 Mengudar Rasa
147 Pria Patah Hati
148 Pangggilan Video
149 Menuju Hari Bahagia
150 Special Moment
151 Pria Berhati Emas
152 Bukan Malam Pertama
153 Gumaman Belva
154 Pagi yang Indah
155 Menata Masa Depan
156 Welcome to Bintan
157 Menuntaskan Misi
158 Kebahagiaan Penuh
159 Pertanyaan Paling Mendebarkan
160 Selamat Pagi
161 Promosi Novel: Hasrat Terlarang Sang Istri
162 One Day Trip in Bintan
163 Kemarau Basah
164 Sensasi Sore
165 Berbagi Cerita
166 Luapan Kerinduan pada Evan
167 Pizza Casa de Italia
168 Menuju ke Singapura
169 Bertemu Mertua untuk Pertama Kali
170 Penjelasan Belva kepada Orang Tuanya
171 Diterima dengan Hangat
172 Kelegaan Sara
173 Cerita Mertua dan Menantu
174 Orchard Road
175 Malam Terakhir di Singapura
176 Kembali ke Jakarta
177 Rumah dengan Harapan Baru
178 Kembali ke Rutinitas
179 Banyaknya Pekerjaan
180 Obrolan Suami dan Istri
181 Evan Merajuk
182 Kooperatif Parenting
183 Penyambung Lidah Anak
184 Bounding Time dengan Evan
185 Swimming Time!
186 Practice Makes Perfect!
187 Pertanyaan Kristis Evan
188 Banyak Anak Banyak Rezeki
189 Mengunjungi Kota Bogor
190 Foto Kenangan
191 Misi Tak Terselesaikan
192 Mengunjungi Coffee Bay
193 Usaha Totalitas Tanpa Batas
194 Menyemai Bibit Unggul
195 Perilaku Aneh Belva
196 Demam Dadakan
197 Morning Sickness Lagi?
198 Dua Garis Merah?
199 Rekrutmen Sekretaris Baru
200 Happy 6 Weeks!
201 Parent Talks
202 Wawancara Sekretaris
203 Efek Rindu
204 Si Sekretaris Baru!
205 Bunga Mawar Merah
206 Sidak ke Agastya Property
207 Keterkejutan
208 Peraduan Malam Bergelora
209 After Play
210 Dinas ke Luar Kota
211 Bumil Malarindu
212 Menyusul Evan
213 Kejutan Tiba-Tiba
214 Tidur Lebih Pulas
215 Pagi Hari Penuh Cerita
216 Seharian Bersama Evan
217 Kabar Affair
218 Reaksi Sara
219 Membutuhkan Waktu Sendiri
220 Second Plan
221 Deep Talk
222 Bertemu dengan Zaid Lagi
223 Penyelidikan
224 Pikiran yang Bercabang
225 Terbenam dalam Pekerjaan
226 Keinginan Protes
227 Menyelesaikan Perkara
228 Kabar Kurang Baik
229 Harus Bedrest!
230 Menyalahkan Diri Sendiri
231 Satu Brankar
232 Ingin Kembali ke Rumah
233 Kegiatan Serba Terbatas
234 Ketika Badai Berlalu
235 Perasaan Lega
236 Bertemu Rival
237 Mencari Kebenaran
238 Membagi Masalah
239 Kebenaran Seorang Anthony
240 Memperketat Keamanan
241 Boy or Girl?
242 Vitamin Booster
243 Piknik Tipis-Tipis
244 Family Time
245 Senja di Pulau Dewata
246 Mengurai Cerita
247 Sunrise di Pulau Dewata
248 Sedikit Kecemburuan
249 Belum Sepenuhnya Usai
250 Penilaian Suami Lebih Utama
251 Tak Ada Keraguan
252 Private Party
253 Teman yang Baik
254 Malam di Pulau Dewata
255 Pagi yang Indah
256 Last Day in Bali
257 Kembali ke Jakarta
258 Oleh-Oleh dari Suami
259 38 Weeks!
260 Keresahan Menjelang Persalinan
261 Bumil's Day Out
262 Kedatangan Keluarga
263 Welcome to The World Baby Boy Junior!
264 Baby E Junior!
265 Kunjungan Keluarga
266 Welcome Home
267 Kabar dari Zaid
268 Tamu Tak Diharapkan
269 Luka yang Kembali Tersayat
270 Memperbaiki Suasana Hati
271 Mendengarkan Cerita Masa Lalu Belva
272 Curhatan Mertua dan Menantu
273 Menemani Makan Malam
274 Cinta Akan Berlabuh
275 Perjalanan Mengarungi Samudera
276 Suami Gentleman
277 Kecemburuan Evan
278 Bedtime Stories
279 Tumbuh Kembang Baby Elkan
280 Keluarga Cemara
281 Elkan is Turning One!
282 Itikad Kerja Sama
283 Semua Orang Memiliki Masa Lalu
284 Tahun-Tahun yang Berlalu
285 Menuju ke London
286 Musim Dingin yang Hangat
287 Berharap Benih kan Bersemi
288 Tour de London
289 Sepanjang Jalan Kenangan
290 Malam Terakhir di Kota London
291 Je Taime
292 City of Love
293 Romansa Cinta
294 Beratapkan Langit Kota Paris
295 Kejutan Pagi Masih Berlanjut
296 Kerinduan Seorang Ibu
297 Family Time
298 Istri Kurang Sehat
299 Dua Garis Lagi
300 Membagi Kabar Baik kepada Kiddos!
301 Happy 9 Weeks!
302 Baby A Junior!
303 Obrolan Suami Istri
304 Oleh-Oleh dari Suami
305 Perhatian yang Lebih Berkesan
306 Baby Boy atau Baby Girl?
307 Kelegaan Bahagia
308 Bahagianya Duo E
309 Jalan-Jalan Sore Berdua
310 Kehamilan yang Terus Bertambah Bulan
311 Kejutan untuk Bumil
312 Mempersiapkan Matang Menjelang Persalinan
313 Menyambut Baby Girl
314 Nama Pilihan Papa
315 Kisah Kita!
316 Promosi Novel: Terjerat Pernikahan Kontrak
317 Akhir Kata!
318 Promosi Novel: Muara Kasih Ibu Tunggal
319 Promosi Novel: Rujuk Bersyarat
320 Promosi Novel: Staycation With Boss
Episodes

Updated 320 Episodes

1
Kisah Pilu Sara Valeria
2
Menyewa Rahim
3
Hitam di atas Putih
4
Bertemu Istri Sah
5
Pernikahan Lima Milyar
6
Istri Dua Belas Bulan
7
Sikap Baik Anin
8
Sarapan Satu Meja
9
Rumah Hampa Tanpa Cinta
10
Tidak Perlukah Cinta?
11
Satu Malam
12
Upaya Belva
13
Hotel Bintang Lima
14
Pelajaran Berharga
15
Menjalankan Misi Utama
16
Rasa Bersalah
17
Sinkop Vasovagal
18
Menemukan Kesadaran
19
Perasaan Simpati
20
Kedatangan Anin
21
Temanilah Sara
22
Berbagi Harapan
23
Agenda Honeymoon
24
Pilihan Anin
25
Annyeong, Seoul!
26
Panorama Namsan Seoul Tower
27
Semua Butuh Waktu
28
Seoul Trip 1
29
Seoul Trip 2
30
Cerita Belva
31
Perpaduan Genetik
32
Jeju Island
33
Efek Hujan Deras
34
Kali Kedua
35
Menekan Perasaan
36
Tokophobia
37
Keanehan Belva
38
Penghilang Mual
39
Couvade Syndrom
40
Membeli Test Kehamilan
41
Berjaga Semalaman
42
Dua Garis?
43
Mood yang Membaik
44
Keributan Kecil
45
Mengendap-endap
46
Permintaan Tiba-Tiba
47
Saran Dokter
48
Pecel Lele Nasi Uduk
49
Pertanyaan Anin
50
Menidurkan Sementara
51
Berdua di Rumah
52
Lantaran Mati Lampu
53
Tak Bisa Berhenti
54
Pesta Relasi
55
Kenyataan Pahit
56
Perasaan Sakit
57
Menjaga Jarak
58
Boy or Girl
59
Ungkapan Bahagia
60
Bentuk Perhatian
61
Kopi Lab
62
Teman Baru
63
Kecemburuan?
64
Cappuccino vs Latte
65
Menemani Anin Terapi
66
Raut Wajah yang Berbeda
67
Berbagai Pertanyaan Anin
68
Pemotretan
69
Foto yang Bagus
70
Mempersiapkan Nama Baby
71
37 Weeks
72
Haruskah Melakukan Saran Dokter?
73
Kontraksi
74
Mengalihkan Rasa Sakit
75
Welcome Baby Boy!
76
Nama Menyematkan Doa dan Harapan
77
Visiting Baby Evan
78
Pelajaran Berharga Menjadi Ibu
79
Rumah Penuh Kebahagiaan
80
Memberikan Perhatian
81
Malam-Malam Orang Tua Baru
82
Belva yang Impulsif
83
Keputusan Terbesar Anin
84
Anin yang Belajar
85
Sebulan Berlalu
86
Momen Berharga Bersama Baby Evan
87
Sehari Bersama Belva
88
Berpapasan dengan Anthony
89
Menggenggam Perasaan Sendiri
90
Sepekan Tersisa
91
Tawaran Terakhir
92
Keputusan Terakhir Sara
93
Terbawa Perasaan
94
Selamat Tinggal
95
Sama-Sama Kehilangan
96
Memori Terpahit
97
Kepedihan Mendalam
98
Menjadi Ibu Susu
99
Bertemu Seorang Teman
100
Usaha Mencari Sara
101
Terus Melanjutkan Hidup
102
Partner Bisnis
103
Obrolan Suami Istri
104
Soft Opening Coffee Shop
105
Kejujuran Sara
106
Alasan Nikah Mut'ah
107
Tumbuh Kembang Evan yang Terlewatkan
108
Zaid Berterus-terang
109
Semua Karena Perasaan
110
Memberi Waktu
111
Pria Pantang Menyerah
112
Evan Is Turning One
113
Paketan Hadiah untuk Evan
114
Mencoba dengan Serius
115
Mengejar Cinta Janda
116
Memaklumi Masa Lalu
117
Family Holiday
118
Cinta Mula-Mula
119
Menyembunyikan Rasa Sakit
120
Kebiasaan Tersembunyi Belva
121
Keributan di Coffee Shop
122
Kebenaran yang Sulit Diterima
123
Penjelasan Zaid
124
Waktu-Waktu yang Berlalu
125
Frappuccino yang Autentik
126
Kebun Raya Bogor
127
Hari Penuh Kejutan
128
Debaran Tak Terhingga
129
Interaksi Dingin
130
Evan Merajuk
131
Hati Tidak Tenang
132
Kejujuran Belva
133
Lima Belas Menit Berharga
134
Bounding dengan Evan
135
Harus Kembali ke Jakarta
136
Rindu yang Tertahan
137
Kedatangan Tiba-Tiba
138
Dari Bogor ke Jakarta
139
Menginjakkan Kaki di Kediaman Belva
140
Kenyataan Pahit
141
Mempertimbangkan Perasaan
142
Semua Jawaban Belva
143
Keinginan Terbesar Evan
144
Membuka Tabir
145
Sweet Saturday
146
Mengudar Rasa
147
Pria Patah Hati
148
Pangggilan Video
149
Menuju Hari Bahagia
150
Special Moment
151
Pria Berhati Emas
152
Bukan Malam Pertama
153
Gumaman Belva
154
Pagi yang Indah
155
Menata Masa Depan
156
Welcome to Bintan
157
Menuntaskan Misi
158
Kebahagiaan Penuh
159
Pertanyaan Paling Mendebarkan
160
Selamat Pagi
161
Promosi Novel: Hasrat Terlarang Sang Istri
162
One Day Trip in Bintan
163
Kemarau Basah
164
Sensasi Sore
165
Berbagi Cerita
166
Luapan Kerinduan pada Evan
167
Pizza Casa de Italia
168
Menuju ke Singapura
169
Bertemu Mertua untuk Pertama Kali
170
Penjelasan Belva kepada Orang Tuanya
171
Diterima dengan Hangat
172
Kelegaan Sara
173
Cerita Mertua dan Menantu
174
Orchard Road
175
Malam Terakhir di Singapura
176
Kembali ke Jakarta
177
Rumah dengan Harapan Baru
178
Kembali ke Rutinitas
179
Banyaknya Pekerjaan
180
Obrolan Suami dan Istri
181
Evan Merajuk
182
Kooperatif Parenting
183
Penyambung Lidah Anak
184
Bounding Time dengan Evan
185
Swimming Time!
186
Practice Makes Perfect!
187
Pertanyaan Kristis Evan
188
Banyak Anak Banyak Rezeki
189
Mengunjungi Kota Bogor
190
Foto Kenangan
191
Misi Tak Terselesaikan
192
Mengunjungi Coffee Bay
193
Usaha Totalitas Tanpa Batas
194
Menyemai Bibit Unggul
195
Perilaku Aneh Belva
196
Demam Dadakan
197
Morning Sickness Lagi?
198
Dua Garis Merah?
199
Rekrutmen Sekretaris Baru
200
Happy 6 Weeks!
201
Parent Talks
202
Wawancara Sekretaris
203
Efek Rindu
204
Si Sekretaris Baru!
205
Bunga Mawar Merah
206
Sidak ke Agastya Property
207
Keterkejutan
208
Peraduan Malam Bergelora
209
After Play
210
Dinas ke Luar Kota
211
Bumil Malarindu
212
Menyusul Evan
213
Kejutan Tiba-Tiba
214
Tidur Lebih Pulas
215
Pagi Hari Penuh Cerita
216
Seharian Bersama Evan
217
Kabar Affair
218
Reaksi Sara
219
Membutuhkan Waktu Sendiri
220
Second Plan
221
Deep Talk
222
Bertemu dengan Zaid Lagi
223
Penyelidikan
224
Pikiran yang Bercabang
225
Terbenam dalam Pekerjaan
226
Keinginan Protes
227
Menyelesaikan Perkara
228
Kabar Kurang Baik
229
Harus Bedrest!
230
Menyalahkan Diri Sendiri
231
Satu Brankar
232
Ingin Kembali ke Rumah
233
Kegiatan Serba Terbatas
234
Ketika Badai Berlalu
235
Perasaan Lega
236
Bertemu Rival
237
Mencari Kebenaran
238
Membagi Masalah
239
Kebenaran Seorang Anthony
240
Memperketat Keamanan
241
Boy or Girl?
242
Vitamin Booster
243
Piknik Tipis-Tipis
244
Family Time
245
Senja di Pulau Dewata
246
Mengurai Cerita
247
Sunrise di Pulau Dewata
248
Sedikit Kecemburuan
249
Belum Sepenuhnya Usai
250
Penilaian Suami Lebih Utama
251
Tak Ada Keraguan
252
Private Party
253
Teman yang Baik
254
Malam di Pulau Dewata
255
Pagi yang Indah
256
Last Day in Bali
257
Kembali ke Jakarta
258
Oleh-Oleh dari Suami
259
38 Weeks!
260
Keresahan Menjelang Persalinan
261
Bumil's Day Out
262
Kedatangan Keluarga
263
Welcome to The World Baby Boy Junior!
264
Baby E Junior!
265
Kunjungan Keluarga
266
Welcome Home
267
Kabar dari Zaid
268
Tamu Tak Diharapkan
269
Luka yang Kembali Tersayat
270
Memperbaiki Suasana Hati
271
Mendengarkan Cerita Masa Lalu Belva
272
Curhatan Mertua dan Menantu
273
Menemani Makan Malam
274
Cinta Akan Berlabuh
275
Perjalanan Mengarungi Samudera
276
Suami Gentleman
277
Kecemburuan Evan
278
Bedtime Stories
279
Tumbuh Kembang Baby Elkan
280
Keluarga Cemara
281
Elkan is Turning One!
282
Itikad Kerja Sama
283
Semua Orang Memiliki Masa Lalu
284
Tahun-Tahun yang Berlalu
285
Menuju ke London
286
Musim Dingin yang Hangat
287
Berharap Benih kan Bersemi
288
Tour de London
289
Sepanjang Jalan Kenangan
290
Malam Terakhir di Kota London
291
Je Taime
292
City of Love
293
Romansa Cinta
294
Beratapkan Langit Kota Paris
295
Kejutan Pagi Masih Berlanjut
296
Kerinduan Seorang Ibu
297
Family Time
298
Istri Kurang Sehat
299
Dua Garis Lagi
300
Membagi Kabar Baik kepada Kiddos!
301
Happy 9 Weeks!
302
Baby A Junior!
303
Obrolan Suami Istri
304
Oleh-Oleh dari Suami
305
Perhatian yang Lebih Berkesan
306
Baby Boy atau Baby Girl?
307
Kelegaan Bahagia
308
Bahagianya Duo E
309
Jalan-Jalan Sore Berdua
310
Kehamilan yang Terus Bertambah Bulan
311
Kejutan untuk Bumil
312
Mempersiapkan Matang Menjelang Persalinan
313
Menyambut Baby Girl
314
Nama Pilihan Papa
315
Kisah Kita!
316
Promosi Novel: Terjerat Pernikahan Kontrak
317
Akhir Kata!
318
Promosi Novel: Muara Kasih Ibu Tunggal
319
Promosi Novel: Rujuk Bersyarat
320
Promosi Novel: Staycation With Boss

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!