[Sign 1: Aries] Tekad

Ānaru terbangun oleh cahaya matahari yang menyilaukan. Ia mengerjap beberapa kali, berusaha untuk membuat pandangannya yang buram menjadi lebih jelas. Matanya pedih karena udara kering mengambang di sekelilingnya. Saat berusaha bangkit, tiba-tiba nyeri di tubuhnya kembali datang. Ānaru segera mengingat kejadian hari sebelumnya saat Airyung menyiksanya dengan latihan yang tak berperikemanusiaan.

Ānaru mengerang lemah, mendapati punggungnya yang melepuh masih menyisakan luka basah yang terasa perih setiap kali ia berusaha bergerak. Kakinya lemas dan terasa nyeri seperti ditusuk-tusuk. Bahkan lengannya tak kuasa ia gerakkan. Ānaru sekali lagi mengerahkan usaha terakhirnya. Sia-sia. Tubuhnya terlalu lemah bahkan setelah tidur yang cukup.

Tak berapa lama kemudian, Airyung datang menunggangi Tsagan. Kudanya berderap pelan lantas berhenti di dekat pohon kering tempat Ānaru dibaringkan. Prihatin atas keadaan Ānaru, Airyung akhirnya mendekati pemuda itu dan membantunya duduk bersandar pada batang pohon. Ānaru mengumpat pelan dengan bahasa sukunya saat punggungnya yang penuh luka menyentuh dahan pohon.

“Menyerahlah. Tubuhmu ini tidak terlatih sebagai petarung. Lihatlah luka-luka di punggungmu ini. Aku sudah mengoleskan ramuan penyembuh dan rutin mengganti kain pembebat lukanya. Tapi luka-luka ini tidak kunjung mengering. Dan sekarang otot-otot lemahmu itu bahkan tidak bisa digerakkan. Bagaimana mungkin kau bisa menjadi petarung hanya dalam waktu satu minggu,” Airyung mulai mencerocos.

Ānaru tidak berkata apa-apa untuk menanggapi. Ia masih kesal dengan perlakuan Airyung tempo hari. Sudah jelas bahwa Airyung memang sengaja membuatnya tersiksa agar ia menyerah dan memutuskan untuk berhenti berlatih. Tapi Ānaru bukanlah pemuda Khitai biasa. Ia punya lebih dari sekedar kemauan. Ānaru adalah pemuda keras kepala yang tidak akan menyerah pada apapun keinginannya. Sifatnya itu sepertinya cukup untuk bisa melawan kelicikan Airyung.

“Aku baik-baik saja. Kalau luka-luka kecil seperti ini membuatku menyerah, aku tidak akan bisa menjadi seorang uluwero sejati. Aku hanya akan berhenti kalau aku mati,” sergah Ānaru tak mau kalah.

Airyung berdecak tak sabar lalu berjalan mengambil kantong-kantong kulit dari pelana kudanya. Gadis itu kemudian mengeluarkan wadah minum bambu dari salah satu kantong kulit berukuran sedang. Sepertinya ia baru saja selesai menampung embun.

“Ini, minumlah.” Airyung menyodorkan wadah bambunya kepada Ānaru. Ānaru berusaha meraihnya, namun sekali lagi tenaganya tak cukup kuat untuk mengangkat tangan.

Airyung kembali bedecak pelan. “Asal kau tahu saja, aku sama sekali tidak ada rencana menambah jumlah hari latihan kita. Kau bilang cukup seminggu, jadi aku tetap hanya akan melatihmu selama seminggu, apapun keadaannya. Tidak lebih.”

Ānaru mengangguk pelan. Meskipun ia sendiri tidak yakin bisa menjadi lebih kuat hanya dalam waktu satu minggu, tapi mungkin ini kesempatan terakhirnya mendapat mentor berkualitas dari suku penunggang kuda. Kapan lagi ia bisa punya kesempatan emas semacam itu. Khitai sudah seperti suku terbuang. Kemungkinan adanya orang-orang dari suku lain yang datang memasuki Khitai sepertinya lebih kecil dari lubang jarum.

“Aku tidak apa-apa. Ayo kita lanjut berlatih,” kata Ānaru parau, setelah Airyung berhasil meminumkan sulingan embun ke bibir Ānaru.

“Memangnya latihan macam apa yang bisa dilakukan seorang pasien yang tidak bisa bergerak begini? Kau mau berlatih meditasi? Aku bukan ahli kultivasi seperti orang-orang suku Tungsik. Aku tidak bisa mengajarimu teknik pernapasan apapun,” kata Airyung sambil tergelak.

Ānaru sekali lagi tidak berkomentar mendengar ejekan Airyung. Ia masih harus bersabar. Meski harus menahan sakit di tubuhnya, tapi mentalnya sekuat baja. Airyung kini mulai menyuapi Ānaru dengan buah-buah beri layu yang mulai mongering. Rasanya hambar dan sedikit pahit.

Gadis itu mengeluh panjang karena alih-alih menemukan orang yang dia cari, kini ia justru harus merawat pemuda menyebalkan yang lemah seperti bayi. Setidaknya ia harus bertahan selama seminggu agar Ānaru menyerah dan mau membantunya tanpa syarat aneh lainnya.

“Sementara kau makan buah-buah ini, aku akan memanggang sisa daging dombamu untuk sarapan. Akan sedikit keras karena aku sudah mengasapinya selama empat hari,” ujar Airyung yang kemudian beranjak mengasapi daging domba kering.

Ānaru mengamati gadis itu bergerak dengan gesit mengeluarkan daging domba dari kantong kulitnya yang lain. Tidak ada bumbu yang ia gunakan, dan daging itu bahkan sudah menghitam karena dibakar berkali-kali. Ānaru membayangkan bertapa keras dan hambarnya rasa makanan itu. Beruntung rahang Ānaru masih bisa bekerja dengan baik.

Lima belas menit kemudian energi mulai terisi di badan Ānaru. Tubuhnya pun mulai terbiasa dengan rasa ngilu. Sedikit demi sedikit Ānaru mulai bisa bergerak. Airyung kembali mengoleskan ramuan penyembuh lantas membebat tubuhnya dengan kain yang baru. Lukanya mulai membaik karena Airyung akhirnya bersedia mengalirkan energi hidupnya pada Ānaru.

Teknik penyembuh itu juga merupakan ciri khas suku Giyatsa. Mereka memang punya spesialisasi di bidang penyembuhan mengingat pekerjaan utama mereka adalah memburu hewan berbahaya dan karena itu mereka rentan terluka.

Ānaru iri sekali dengan kemampuan Airyung. Baik kemampuan bertarung maupun kemampuan penyembuh Airyung terlihat sangat hebat. Seandainya saja ia tidak terlahir di suku Khitai, ia pasti bisa menjadi orang sehebat Airyung. Suku Khitai adalah suku paling lemah di benua Luteria. Mereka tidak punya kemampuan apapun selain menjadi gembala.

Dulu saat dunia belum sehancur sekarang, suku Khitai adalah suku terkaya. Khitai menyuplai bulu dan daging domba ke suku-suku lain di benua. Perdagangan sangat lancar dan orang-orang Khitai sangat kaya raya. Namun karena terlena oleh hal itu, orang-orang suku Khitai melupakan hal paling mendasar yaitu kekuatan militer.

Sekarang, saat dunia diserang kinokambe, kejayaan suku Khitai lambat laun meredup. Dan karena tidak punya keterampilan lain selain menggembala, nasib orang-orang Khitai pun semakin memprihatinkan karena jatuh dalam kemiskinan.

Matahari sudah terik saat akhirnya Anaru mampu berdiri dengan kedua kakinya. Perutnya cukup kenyang walaupun hanya mengonsumsi makanan yang tidak enak. Namun tenaganya sudah pulih dan tubuhnya sudah bisa menoleransi rasa sakit dengan lebih baik. Meski masih lemah tapi Ānaru tidak mengeluh.

“Ayo kita mulai latihan lagi,” ujar Ānaru kemudian.

Airyung yang tengah sibuk menumbuk bahan-bahan ramuan aneh beraroma kuat mendongak tak percaya mendengar kata-kata Ānaru.

“Apa aku tidak salah dengar? Kau mau berlatih kondisi seperti itu?” tanya Airyung tak percaya.

Ānaru mengangguk mantap. “Aku sudah cukup istirahat.”

“Istirahat saja tidak cukup! Kau butuh memulihkan diri dulu,” gerutu Airyung.

Ānaru menggeleng. “Aku tidak bisa menyia-nyiakan kesempatanku untuk berlatih dengan orang dari suku lain. Aku tidak akan berhenti kecuali aku mati.”

Airyung segera menghentikan kegiatannya menumbuk ramuan. Sambil menghela napas panjang gadis itu pun kemudian berkemas dengan cepat lantas turut berdiri menghadapi Ānaru yang keras kepala.

“Baik. Ayo kita lihat sampai dimana kau akan bertahan hari ini,” tantang Airyung kesal.

...... ***......

Terpopuler

Comments

🌹*sekar*🌹

🌹*sekar*🌹

ky kblikan antra "lolas & arael"😁

2023-03-23

0

ilfindazaka ochtafarela

ilfindazaka ochtafarela

nice story

2022-05-25

0

weemora

weemora

mental baja banget anaru

2022-05-10

0

lihat semua
Episodes
1 [Sign 1: Aries] Tok Ara Anaru
2 [Sign 1: Aries] Suku Giyatsa
3 [Sign 1: Aries] Ramalan
4 [Sign 1: Aries] Padang Gersang
5 [Sign 1: Aries] Permintaan
6 [Sign 1: Aries] Awal Mula Penderitaan
7 [Sign 1: Aries] Tekad
8 [Sign 1: Aries] Guru
9 [Sign 1: Aries] Kecepatan
10 [Sign 1: Aries] Uluwero
11 [Sign 1: Aries] Suku Khitai
12 [Sign 1: Aries] Putri Aroha
13 [Sign 1: Aries] Domba yang Hilang
14 [Sign 1: Aries] Carnelian
15 [Sign 1: Aries] Tangaroa
16 [Sign 1: Aries] Tangaroa (2)
17 [Sign 1: Aries] Harapan
18 [Sign 1: Aries] Ujian
19 [Sign 1: Aries] Putaran Kedua
20 [Sign 1: Aries] Kaharap
21 [Sign 1: Aries] Pertandingan Terakhir
22 [Sign 1: Aries] Serangan
23 [Sign 1: Aries] Pengadilan
24 [Sign 1: Aries] Solar Plexus
25 [Sign 1: Aries] Melarikan Diri
26 [Sign 1: Aries] Pengejaran
27 [Sign 1: Aries] Hamal
28 [Sign 1: Aries] Pemulihan
29 [Sign 1: Aries] Hamal (2)
30 [Sign 1: Aries] Kenyataan
31 [Sign 1: Aries] Resonansi
32 [Sign 1: Aries] Sadar
33 [Sign 1: Aries] Takuta
34 [Sign 1: Aries] Perpisahan
35 [Sign 1: Aries] Perjalanan
36 Pengumuman Author
37 [Sign 2: Taurus] DelMonte
38 [Sign 2: Taurus] Perkelahian
39 [Sign 2: Taurus] Malignos
40 [Sign 2: Taurus] Beatrisia Manolette
41 [Sign 2: Taurus] Suku Nuchas
42 [Sign 2: Taurus] Pertarungan Torero
43 [Sign 2: Taurus] Ancaman
44 [Sign 2: Taurus] Ekhtuya
45 [Sign 2: Taurus] Permintaan Tolong
46 [Sign 2: Taurus] Serangan Mendadak
47 [Sign 2: Taurus] Bekerja
48 [Sign 2: Taurus] Kebun Anggur
49 [Sign 2: Taurus] Pekerja Bar
50 [Sign 2: Taurus] Pertemuan Tak Terduga
51 [Sign 2: Taurus] Pembicaraan
52 [Sign 2: Taurus] Pertengkaran
53 [Sign 2: Taurus] Serangan Malignos
54 [Sign 2: Taurus] Alasan
55 [Sign 2: Taurus] Pengakuan
56 [Sign 2: Taurus] Pertengkaran
57 [Sign 2: Taurus] Pemecatan
58 [Sign 2: Taurus] Kematian
59 [Sign 2: Taurus] Selamat
60 [Sign 2: Taurus] Kota Pinggiran
61 [Sign 2: Taurus] Safir Biru
62 [Sign 2: Taurus] Pasar Gelap
63 [Sign 2: Taurus] Pencuri
64 [Sign 2: Taurus] Ruangan Tersembunyi
65 [Sign 2: Taurus] Penumbalan
66 [Sign 2: Taurus] Kekuatan Misterius
67 [Sign 2: Taurus] Menyelamatkan Diri
68 [Sign 2: Taurus] Pelatihan
69 [Sign 2: Taurus] Pertikaian
70 [Sign 2: Taurus] Rekan Lama
71 [Sign 2: Taurus] Siksaan
72 [Sign 2: Taurus] Mimpi
73 [Sign 2: Taurus] Kebangkitan
74 [Sign 2: Taurus] Kehilangan
75 Pengumuman Author
76 [Sign 3: Gemini] Pertaruhan
77 [Sign 3: Gemini] Takdir
78 [Sign 3: Gemini] Alasan
79 [Sign 3: Gemini] Mengendap-endap
80 [Sign 3: Gemini] Venetian
81 [Sign 3: Gemini] Sang Rubah dan Ratu Es
82 [Sign 3: Gemini] Kemarahan
83 [Sign 3: Gemini] Diabos
84 [Sign 3: Gemini] Altan
85 [Sign 3: Gemini] Penyamaran
86 [Sign 3: Gemini] Bertemu
87 [Sign 3: Gemini] Pengakuan
88 [Sign 3: Gemini] Suaka
89 [Sign 3: Gemini] Pertemuan Rahasia
90 [Sign 3: Gemini] Harga Diri
91 [Sign 3: Gemini] Berbaikan
92 [Sign 3: Gemini] Benedict
93 [Sign 3: Gemini] Sosok
94 [Sign 3: Gemini] Nihil
95 [Sign 3: Gemini] Serangan Diabos
96 [Sign 3: Gemini] Pulang
97 [Sign 3: Gemini] Mimpi
98 [Sign 3: Gemini] Saudara Kembar
99 [Sign 3: Gemini] Jebakan
100 [Sign 3: Gemini] Penculikan
101 [Sign 3: Gemini] Kenyataan
102 [Sign 3: Gemini] Berubah
103 [Sign 3: Gemini] Kematian
104 [Sign 3: Gemini] Ingatan
105 [Sign 3: Gemini] Pesan Perpisahan
106 [Sign 3: Gemini] Kawan Lama
107 [Sign 4: Cancer] Damian Castor
108 [Sign 4: Cancer] Gosip
109 [Sign 4: Cancer] Prahara
110 [Sign 4: Cancer] Penengah
111 [Sign 4: Cancer] Red Lotus
112 [Sign 4: Cancer] Surat
113 [Sign 4: Cancer] Perkelahian
114 [Sign 4: Cancer] Hubungan Ayah dan Anak
115 [Sign 4: Cancer] Pengadilan
116 [Sign 4: Cancer] Perayaan
117 [Sign 4: Cancer] Serangan Deimheim
118 [Sign 4: Cancer] Kutzo
119 [Sign 4: Cancer] Penasaran
120 [Sign 4: Cancer] Pulang
121 [Sign 4: Cancer] Tamparan
122 [Sign 4: Cancer] Mad Tonic with Rosemary
123 [Sign 4: Cancer] Kasus Baru
124 [Sign 4: Cancer] Masa Lalu
125 [Sign 4: Cancer] Skandal
126 [Sign 4: Cancer] Serangan
127 [Sign 4: Cancer] Bantuan
128 [Sign 4: Cancer] Luceila Brutus
129 [Sign 4: Cancer] Batu Zodiak
130 [Sign 4 Cancer] Mimpi
131 Pengumuman singkat
Episodes

Updated 131 Episodes

1
[Sign 1: Aries] Tok Ara Anaru
2
[Sign 1: Aries] Suku Giyatsa
3
[Sign 1: Aries] Ramalan
4
[Sign 1: Aries] Padang Gersang
5
[Sign 1: Aries] Permintaan
6
[Sign 1: Aries] Awal Mula Penderitaan
7
[Sign 1: Aries] Tekad
8
[Sign 1: Aries] Guru
9
[Sign 1: Aries] Kecepatan
10
[Sign 1: Aries] Uluwero
11
[Sign 1: Aries] Suku Khitai
12
[Sign 1: Aries] Putri Aroha
13
[Sign 1: Aries] Domba yang Hilang
14
[Sign 1: Aries] Carnelian
15
[Sign 1: Aries] Tangaroa
16
[Sign 1: Aries] Tangaroa (2)
17
[Sign 1: Aries] Harapan
18
[Sign 1: Aries] Ujian
19
[Sign 1: Aries] Putaran Kedua
20
[Sign 1: Aries] Kaharap
21
[Sign 1: Aries] Pertandingan Terakhir
22
[Sign 1: Aries] Serangan
23
[Sign 1: Aries] Pengadilan
24
[Sign 1: Aries] Solar Plexus
25
[Sign 1: Aries] Melarikan Diri
26
[Sign 1: Aries] Pengejaran
27
[Sign 1: Aries] Hamal
28
[Sign 1: Aries] Pemulihan
29
[Sign 1: Aries] Hamal (2)
30
[Sign 1: Aries] Kenyataan
31
[Sign 1: Aries] Resonansi
32
[Sign 1: Aries] Sadar
33
[Sign 1: Aries] Takuta
34
[Sign 1: Aries] Perpisahan
35
[Sign 1: Aries] Perjalanan
36
Pengumuman Author
37
[Sign 2: Taurus] DelMonte
38
[Sign 2: Taurus] Perkelahian
39
[Sign 2: Taurus] Malignos
40
[Sign 2: Taurus] Beatrisia Manolette
41
[Sign 2: Taurus] Suku Nuchas
42
[Sign 2: Taurus] Pertarungan Torero
43
[Sign 2: Taurus] Ancaman
44
[Sign 2: Taurus] Ekhtuya
45
[Sign 2: Taurus] Permintaan Tolong
46
[Sign 2: Taurus] Serangan Mendadak
47
[Sign 2: Taurus] Bekerja
48
[Sign 2: Taurus] Kebun Anggur
49
[Sign 2: Taurus] Pekerja Bar
50
[Sign 2: Taurus] Pertemuan Tak Terduga
51
[Sign 2: Taurus] Pembicaraan
52
[Sign 2: Taurus] Pertengkaran
53
[Sign 2: Taurus] Serangan Malignos
54
[Sign 2: Taurus] Alasan
55
[Sign 2: Taurus] Pengakuan
56
[Sign 2: Taurus] Pertengkaran
57
[Sign 2: Taurus] Pemecatan
58
[Sign 2: Taurus] Kematian
59
[Sign 2: Taurus] Selamat
60
[Sign 2: Taurus] Kota Pinggiran
61
[Sign 2: Taurus] Safir Biru
62
[Sign 2: Taurus] Pasar Gelap
63
[Sign 2: Taurus] Pencuri
64
[Sign 2: Taurus] Ruangan Tersembunyi
65
[Sign 2: Taurus] Penumbalan
66
[Sign 2: Taurus] Kekuatan Misterius
67
[Sign 2: Taurus] Menyelamatkan Diri
68
[Sign 2: Taurus] Pelatihan
69
[Sign 2: Taurus] Pertikaian
70
[Sign 2: Taurus] Rekan Lama
71
[Sign 2: Taurus] Siksaan
72
[Sign 2: Taurus] Mimpi
73
[Sign 2: Taurus] Kebangkitan
74
[Sign 2: Taurus] Kehilangan
75
Pengumuman Author
76
[Sign 3: Gemini] Pertaruhan
77
[Sign 3: Gemini] Takdir
78
[Sign 3: Gemini] Alasan
79
[Sign 3: Gemini] Mengendap-endap
80
[Sign 3: Gemini] Venetian
81
[Sign 3: Gemini] Sang Rubah dan Ratu Es
82
[Sign 3: Gemini] Kemarahan
83
[Sign 3: Gemini] Diabos
84
[Sign 3: Gemini] Altan
85
[Sign 3: Gemini] Penyamaran
86
[Sign 3: Gemini] Bertemu
87
[Sign 3: Gemini] Pengakuan
88
[Sign 3: Gemini] Suaka
89
[Sign 3: Gemini] Pertemuan Rahasia
90
[Sign 3: Gemini] Harga Diri
91
[Sign 3: Gemini] Berbaikan
92
[Sign 3: Gemini] Benedict
93
[Sign 3: Gemini] Sosok
94
[Sign 3: Gemini] Nihil
95
[Sign 3: Gemini] Serangan Diabos
96
[Sign 3: Gemini] Pulang
97
[Sign 3: Gemini] Mimpi
98
[Sign 3: Gemini] Saudara Kembar
99
[Sign 3: Gemini] Jebakan
100
[Sign 3: Gemini] Penculikan
101
[Sign 3: Gemini] Kenyataan
102
[Sign 3: Gemini] Berubah
103
[Sign 3: Gemini] Kematian
104
[Sign 3: Gemini] Ingatan
105
[Sign 3: Gemini] Pesan Perpisahan
106
[Sign 3: Gemini] Kawan Lama
107
[Sign 4: Cancer] Damian Castor
108
[Sign 4: Cancer] Gosip
109
[Sign 4: Cancer] Prahara
110
[Sign 4: Cancer] Penengah
111
[Sign 4: Cancer] Red Lotus
112
[Sign 4: Cancer] Surat
113
[Sign 4: Cancer] Perkelahian
114
[Sign 4: Cancer] Hubungan Ayah dan Anak
115
[Sign 4: Cancer] Pengadilan
116
[Sign 4: Cancer] Perayaan
117
[Sign 4: Cancer] Serangan Deimheim
118
[Sign 4: Cancer] Kutzo
119
[Sign 4: Cancer] Penasaran
120
[Sign 4: Cancer] Pulang
121
[Sign 4: Cancer] Tamparan
122
[Sign 4: Cancer] Mad Tonic with Rosemary
123
[Sign 4: Cancer] Kasus Baru
124
[Sign 4: Cancer] Masa Lalu
125
[Sign 4: Cancer] Skandal
126
[Sign 4: Cancer] Serangan
127
[Sign 4: Cancer] Bantuan
128
[Sign 4: Cancer] Luceila Brutus
129
[Sign 4: Cancer] Batu Zodiak
130
[Sign 4 Cancer] Mimpi
131
Pengumuman singkat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!