[Sign 1: Aries] Awal Mula Penderitaan

Ānaru harus memilih dua opsi: bertahan atau menyerah. Umumnya Ānaru bukan tipe orang yang dapat bertahan melakukan perintah tak masuk akal dari orang lain. Apalagi apa yang ia kerjakan benar-benar tak berguna. Alih-alih belajar teknik-teknik bela diri, Ānaru hanya melakukan hal remeh yang sia-sia dan begitu menyiksa.

Terlebih orang yang terus menyiksanya adalah seorang perempuan yang tingginya sejengkal lebih pendek dari tubuh Ānaru. Padahal Ānaru tergolong pendek untuk ukuran pemuda seumurannya. Belum lagi perempuan itu juga lebih kecil dari Ānaru yang sebenarnya juga tidak bisa disebut berisi.

Tapi Ānaru tidak mau menyerah. Ia harus bertahan meskipun seluruh tubuhnya seperti ditusuk-tusuk oleh ribuan jarum. Ia tetap akan bertahan dari segala tindakan kejam yang dilakukan oleh Airyung.

Semenjak permintaan Ānaru untuk menjadi seorang petarung, Airyung benar-benar serius melatihnya. Bahkan kadang Ānaru curiga sebenarnya Airyung berniat balas dendam padanya dan berusaha membuat pemuda itu menyerah.

Seletah pembicaraan mereka kemarin, Airyung akhirnya setuju untuk menunda perjalanan mereka dan melakukan latihan intens selama satu minggu sebelum acara perekrutan uluwero di desa.

Ānaru berjanji bila ia berhasil menjadi seorang uluwero, ia akan bicara pada Putri Aroha tentang ramalan suku Ehawee. Dengan begitu Airyung bisa leluasa mencari sang terpilih ke seluruh pelosok desa.

Meskipun tampak tak yakin dengan janji yang diucapkan Ānaru – sekalipun sebenarnya lebih tidak meyakinkan Ānaru dapat diterima menjadi uluwero – namun Airyung tak punya pilihan lain. Keduanya pun memilih menetap di sebuah hutan mati yang jauhnya kurang lebih empat hari perjalanan jalan kaki ke desa Kitai.

Disebut hutan mati karena di tempat itu ditumbuhi banyak sekali pohon-pohon kering tanpa daun yang berwarna coklat kehitaman. Hanya ada satu dua pohon yang masih memiliki daun meski sebagian besar telah mengering. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di hutan mati tersebut selain beberapa serangga yang bisa bertahan di tempat kering.

Tempat itulah ‘neraka penyiksaan’ bagi Ānaru. Airyung tampaknya tidak membuang-buang waktu untuk mulai melakukan latihan intensif bagi Ānaru. Ia menyuruh Anaru berlatih di bawah hujaman sinar matahari yang terik dengan bertelanjang dada.

Dari waktu ke waktu Airyung hanya menyuruh Ānaru berlari kesana kemari sementara Airyung berkuda di belakangnya. Pemuda itu berlari dari satu pohon ke pohon yang lain.

“Ini benar-benar tidak masuk akal! Aku ingin bertarung, bukan melarikan diri!” seru Ānaru sambil terus berlari. Nafasnya putus-putus karena kelelahan.

“Kadang kau perlu melarikan diri ketika bertemu lawan yang terlalu kuat,” jawab Airyung ringan.

“Tidak akan,” kata Ānaru terengah-engah. Ia menghentikan larinya lalu rebah di atas tanah yang panas. Bahkan tanah kering yang terbakar matahari itupun tak lagi terasa panas di tubuhnya. Punggungnya sepertinya sudah mati rasa karena hujaman sinar matahari yang menyengat.

“Siapa yang menyuruhmu malas-malasan?” Airyung menghela Tsagan untuk berjalan mengitari pemuda itu.

“Sebenarnya apa gunanya latihan ini? Seharian aku hanya berlari kesana kemari…” keluh Ānaru kesal.

“Jangan manja. Kecepatan adalah yang utama untuk penunggang kuda,” jawab Airyung asal-asalan.

“Kau pikir aku kuda!” sergah Ānaru emosi.

“Itulah masalahnya. Karena kau tidak punya kuda kau harus bisa berlari secepat kuda,” sahut Airyung nyaris tanpa berpikir.

“Jangan main-main…”

“Sudahlah. Lakukan saja perintahku. Latihan ini juga bisa meningkatkan staminamu. Ini baru hari pertama tapi kau sudah merengek seperti seorang gembala. Ah maaf, kau memang seorang gembala,” ejek Airyung sambil terkekeh.

Ānaru bangkit berdiri karena kemarahan. Ia bersiap untuk mengejar Airyung namun gadis itu telah lebih dulu menghela kudanya untuk berlari menjauh dari Ānaru.

“Kalau kau memang begitu marah coba tangkap aku dengan tanganmu sendiri!” seru Airyung sambil terus berkuda menjauhi Ānaru.

“Aku benar-benar akan melumatmu dengan tinjuku begitu berhasil kutangkap!” seru Ānaru geram. Pemuda itu pun kembali berlari mengejar Airyung.

 

Ānaru terus menyumpah sepanjang malam. Meski fisik dan mentalnya benar-benar lelah, tapi tampaknya mulutnya bisa terus bicara. Mungkin itu satu-satunya cara untuk mengungkapkan kemarahan dan emosinya yang meledak-ledak.

Tidak ada bagian tubuh lain selain mulutnya yang masih bisa ia gerakkan. Seluruh persendiannya sakit dan punggungnya melepuh. Ia hanya bisa tidur tengkurap dengan Airyung duduk di sampingnya sambil mengoleskan ramuan penyembuh dari sukunya.

Airyung yang semula tampak puas bisa mengerjai Ānaru kini tak lagi gembira. Sebaliknya ia malah merasa kesal karena pemuda itu menjadi begitu berisik dengan melontarkan makian-makian yang tak dimengertinya. Gadis itu menarik nafas panjang setiap beberapa menit sekali dan menahan keinginannya untuk berhenti mengoleskan ramuan penyembuh.

“Ini minumlah dulu. Kau pasti haus terus bicara selama berjam-jam,” kata Airyung yang dengan sabar menuangkan air hasil sulingan embun yang ia kumpulkan setiap pagi.

“He wheekadang! Kotu wkara kotu ewa?! Tia maku tok inu![1]” geram Ānaru menepis wadah minum bambu yang disodorkan Airyung. Air dalam wadah itu tumpah di atas tanah kering yang dengan cepat menyerapnya hingga tak bersisa.

Airyung menghela nafas tak sabar. Ia memungut kembali wadah bambunya dengan tangan bergetar menahan amarah.

“Kau tahu bagaimana sulitnya aku mengumpulkan embun setiap pagi. Kau tidak perlu bertingkah terlalu dramatis begitu kan? Kau mau kita mati kehausan?” kata Airyung mencoba bicara baik-baik dengan mulut nyaris terkatup.

“Pale! Pirou tagata koruu uloh mat![2]”

“Terserah! Bicara saja terus sesukamu! Aku tak peduli!” seru Airyung melempar sisa-sisa ramuan penyembuh yang becek ke punggung Ānaru dengan kekuatan penuh. Ānaru mengerang kesakitan. Ia lalu bangun dari posisinya lalu duduk menghadap ke arah Airyung yang telah berjalan ke sisi lain api unggun.

“Sakit tahu!” protes Ānaru marah.

Airyung diam saja dan berpura-pura tak mendengar.

“Kau pikir masuk akal membuatku berlari sepanjang hari?! Hanya berlari! Kau sudah berjanji untuk mengajariku bertarung bukan untuk melarikan diri!” seru Ānaru yang sudah naik pitam.

“Aku memang mengajarimu bertarung. Dasar-dasar pertarungan adalah kelincahan. Dengan berlari lebih cepat kau sudah melatih kelincahanmu. Berlari juga bagus untuk membentuk stamina. Aku cuma punya waktu tujuh hari untuk melatihmu. Ini adalah cara terbaikku mengajarimu dalam waktu yang sempit,” jawab Airyung beralasan.

“Tapi aku sama sekali tidak mempelajari gerakan apapun. Menebas, memukul atau teknik-teknik yang lebih berguna lainnya!”

“Kau bisa menyerang dengan instingmu sendiri nanti. Untuk saat ini yang terpenting adalah kelincahan. Kalau kau sudah cukup gesit, kau bisa menghindari atau menyerang uluwero-uluwero lemah itu,” Airyung terus bersikeras.

“Uluwero tidak lemah! Kau saja yang terlalu kuat! Dasar tidak manusiawi!” serapah Ānaru kembali merajam.

Airyung sudah malas berdebat. Ia hanya ingin segera menemukan orang dalam ramalan. Tapi sekarang langkahnya justru harus dibebani oleh pemuda menyebalkan yang ngotot tanpa bisa mengukur kemampuannya sendiri. Karena lelah mendengar ocehan Ānaru, akhirnya Airyung memilih pergi tidur lebih dulu malam itu. Satu hari lagi terlewat tanpa meghasilkan apa-apa

...***...

[1] He wheekadang! Kotu wkara kotu ewa?! Tia maku tok inu! : Dasar sialan! Kau pikir kau siapa? Aku tidak butuh air mimummu!

[2] Pale! Pirou tagata koruu uloh mat! : Masa bodoh! Orang busuk sepertimu pantas mati!

Terpopuler

Comments

Iroshiki

Iroshiki

kak. itu Anaru pake bahasa apa ya?

2023-05-13

0

Kerta Wijaya

Kerta Wijaya

🤟

2022-10-21

0

ilfindazaka ochtafarela

ilfindazaka ochtafarela

good story

2022-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 [Sign 1: Aries] Tok Ara Anaru
2 [Sign 1: Aries] Suku Giyatsa
3 [Sign 1: Aries] Ramalan
4 [Sign 1: Aries] Padang Gersang
5 [Sign 1: Aries] Permintaan
6 [Sign 1: Aries] Awal Mula Penderitaan
7 [Sign 1: Aries] Tekad
8 [Sign 1: Aries] Guru
9 [Sign 1: Aries] Kecepatan
10 [Sign 1: Aries] Uluwero
11 [Sign 1: Aries] Suku Khitai
12 [Sign 1: Aries] Putri Aroha
13 [Sign 1: Aries] Domba yang Hilang
14 [Sign 1: Aries] Carnelian
15 [Sign 1: Aries] Tangaroa
16 [Sign 1: Aries] Tangaroa (2)
17 [Sign 1: Aries] Harapan
18 [Sign 1: Aries] Ujian
19 [Sign 1: Aries] Putaran Kedua
20 [Sign 1: Aries] Kaharap
21 [Sign 1: Aries] Pertandingan Terakhir
22 [Sign 1: Aries] Serangan
23 [Sign 1: Aries] Pengadilan
24 [Sign 1: Aries] Solar Plexus
25 [Sign 1: Aries] Melarikan Diri
26 [Sign 1: Aries] Pengejaran
27 [Sign 1: Aries] Hamal
28 [Sign 1: Aries] Pemulihan
29 [Sign 1: Aries] Hamal (2)
30 [Sign 1: Aries] Kenyataan
31 [Sign 1: Aries] Resonansi
32 [Sign 1: Aries] Sadar
33 [Sign 1: Aries] Takuta
34 [Sign 1: Aries] Perpisahan
35 [Sign 1: Aries] Perjalanan
36 Pengumuman Author
37 [Sign 2: Taurus] DelMonte
38 [Sign 2: Taurus] Perkelahian
39 [Sign 2: Taurus] Malignos
40 [Sign 2: Taurus] Beatrisia Manolette
41 [Sign 2: Taurus] Suku Nuchas
42 [Sign 2: Taurus] Pertarungan Torero
43 [Sign 2: Taurus] Ancaman
44 [Sign 2: Taurus] Ekhtuya
45 [Sign 2: Taurus] Permintaan Tolong
46 [Sign 2: Taurus] Serangan Mendadak
47 [Sign 2: Taurus] Bekerja
48 [Sign 2: Taurus] Kebun Anggur
49 [Sign 2: Taurus] Pekerja Bar
50 [Sign 2: Taurus] Pertemuan Tak Terduga
51 [Sign 2: Taurus] Pembicaraan
52 [Sign 2: Taurus] Pertengkaran
53 [Sign 2: Taurus] Serangan Malignos
54 [Sign 2: Taurus] Alasan
55 [Sign 2: Taurus] Pengakuan
56 [Sign 2: Taurus] Pertengkaran
57 [Sign 2: Taurus] Pemecatan
58 [Sign 2: Taurus] Kematian
59 [Sign 2: Taurus] Selamat
60 [Sign 2: Taurus] Kota Pinggiran
61 [Sign 2: Taurus] Safir Biru
62 [Sign 2: Taurus] Pasar Gelap
63 [Sign 2: Taurus] Pencuri
64 [Sign 2: Taurus] Ruangan Tersembunyi
65 [Sign 2: Taurus] Penumbalan
66 [Sign 2: Taurus] Kekuatan Misterius
67 [Sign 2: Taurus] Menyelamatkan Diri
68 [Sign 2: Taurus] Pelatihan
69 [Sign 2: Taurus] Pertikaian
70 [Sign 2: Taurus] Rekan Lama
71 [Sign 2: Taurus] Siksaan
72 [Sign 2: Taurus] Mimpi
73 [Sign 2: Taurus] Kebangkitan
74 [Sign 2: Taurus] Kehilangan
75 Pengumuman Author
76 [Sign 3: Gemini] Pertaruhan
77 [Sign 3: Gemini] Takdir
78 [Sign 3: Gemini] Alasan
79 [Sign 3: Gemini] Mengendap-endap
80 [Sign 3: Gemini] Venetian
81 [Sign 3: Gemini] Sang Rubah dan Ratu Es
82 [Sign 3: Gemini] Kemarahan
83 [Sign 3: Gemini] Diabos
84 [Sign 3: Gemini] Altan
85 [Sign 3: Gemini] Penyamaran
86 [Sign 3: Gemini] Bertemu
87 [Sign 3: Gemini] Pengakuan
88 [Sign 3: Gemini] Suaka
89 [Sign 3: Gemini] Pertemuan Rahasia
90 [Sign 3: Gemini] Harga Diri
91 [Sign 3: Gemini] Berbaikan
92 [Sign 3: Gemini] Benedict
93 [Sign 3: Gemini] Sosok
94 [Sign 3: Gemini] Nihil
95 [Sign 3: Gemini] Serangan Diabos
96 [Sign 3: Gemini] Pulang
97 [Sign 3: Gemini] Mimpi
98 [Sign 3: Gemini] Saudara Kembar
99 [Sign 3: Gemini] Jebakan
100 [Sign 3: Gemini] Penculikan
101 [Sign 3: Gemini] Kenyataan
102 [Sign 3: Gemini] Berubah
103 [Sign 3: Gemini] Kematian
104 [Sign 3: Gemini] Ingatan
105 [Sign 3: Gemini] Pesan Perpisahan
106 [Sign 3: Gemini] Kawan Lama
107 [Sign 4: Cancer] Damian Castor
108 [Sign 4: Cancer] Gosip
109 [Sign 4: Cancer] Prahara
110 [Sign 4: Cancer] Penengah
111 [Sign 4: Cancer] Red Lotus
112 [Sign 4: Cancer] Surat
113 [Sign 4: Cancer] Perkelahian
114 [Sign 4: Cancer] Hubungan Ayah dan Anak
115 [Sign 4: Cancer] Pengadilan
116 [Sign 4: Cancer] Perayaan
117 [Sign 4: Cancer] Serangan Deimheim
118 [Sign 4: Cancer] Kutzo
119 [Sign 4: Cancer] Penasaran
120 [Sign 4: Cancer] Pulang
121 [Sign 4: Cancer] Tamparan
122 [Sign 4: Cancer] Mad Tonic with Rosemary
123 [Sign 4: Cancer] Kasus Baru
124 [Sign 4: Cancer] Masa Lalu
125 [Sign 4: Cancer] Skandal
126 [Sign 4: Cancer] Serangan
127 [Sign 4: Cancer] Bantuan
128 [Sign 4: Cancer] Luceila Brutus
129 [Sign 4: Cancer] Batu Zodiak
130 [Sign 4 Cancer] Mimpi
131 Pengumuman singkat
Episodes

Updated 131 Episodes

1
[Sign 1: Aries] Tok Ara Anaru
2
[Sign 1: Aries] Suku Giyatsa
3
[Sign 1: Aries] Ramalan
4
[Sign 1: Aries] Padang Gersang
5
[Sign 1: Aries] Permintaan
6
[Sign 1: Aries] Awal Mula Penderitaan
7
[Sign 1: Aries] Tekad
8
[Sign 1: Aries] Guru
9
[Sign 1: Aries] Kecepatan
10
[Sign 1: Aries] Uluwero
11
[Sign 1: Aries] Suku Khitai
12
[Sign 1: Aries] Putri Aroha
13
[Sign 1: Aries] Domba yang Hilang
14
[Sign 1: Aries] Carnelian
15
[Sign 1: Aries] Tangaroa
16
[Sign 1: Aries] Tangaroa (2)
17
[Sign 1: Aries] Harapan
18
[Sign 1: Aries] Ujian
19
[Sign 1: Aries] Putaran Kedua
20
[Sign 1: Aries] Kaharap
21
[Sign 1: Aries] Pertandingan Terakhir
22
[Sign 1: Aries] Serangan
23
[Sign 1: Aries] Pengadilan
24
[Sign 1: Aries] Solar Plexus
25
[Sign 1: Aries] Melarikan Diri
26
[Sign 1: Aries] Pengejaran
27
[Sign 1: Aries] Hamal
28
[Sign 1: Aries] Pemulihan
29
[Sign 1: Aries] Hamal (2)
30
[Sign 1: Aries] Kenyataan
31
[Sign 1: Aries] Resonansi
32
[Sign 1: Aries] Sadar
33
[Sign 1: Aries] Takuta
34
[Sign 1: Aries] Perpisahan
35
[Sign 1: Aries] Perjalanan
36
Pengumuman Author
37
[Sign 2: Taurus] DelMonte
38
[Sign 2: Taurus] Perkelahian
39
[Sign 2: Taurus] Malignos
40
[Sign 2: Taurus] Beatrisia Manolette
41
[Sign 2: Taurus] Suku Nuchas
42
[Sign 2: Taurus] Pertarungan Torero
43
[Sign 2: Taurus] Ancaman
44
[Sign 2: Taurus] Ekhtuya
45
[Sign 2: Taurus] Permintaan Tolong
46
[Sign 2: Taurus] Serangan Mendadak
47
[Sign 2: Taurus] Bekerja
48
[Sign 2: Taurus] Kebun Anggur
49
[Sign 2: Taurus] Pekerja Bar
50
[Sign 2: Taurus] Pertemuan Tak Terduga
51
[Sign 2: Taurus] Pembicaraan
52
[Sign 2: Taurus] Pertengkaran
53
[Sign 2: Taurus] Serangan Malignos
54
[Sign 2: Taurus] Alasan
55
[Sign 2: Taurus] Pengakuan
56
[Sign 2: Taurus] Pertengkaran
57
[Sign 2: Taurus] Pemecatan
58
[Sign 2: Taurus] Kematian
59
[Sign 2: Taurus] Selamat
60
[Sign 2: Taurus] Kota Pinggiran
61
[Sign 2: Taurus] Safir Biru
62
[Sign 2: Taurus] Pasar Gelap
63
[Sign 2: Taurus] Pencuri
64
[Sign 2: Taurus] Ruangan Tersembunyi
65
[Sign 2: Taurus] Penumbalan
66
[Sign 2: Taurus] Kekuatan Misterius
67
[Sign 2: Taurus] Menyelamatkan Diri
68
[Sign 2: Taurus] Pelatihan
69
[Sign 2: Taurus] Pertikaian
70
[Sign 2: Taurus] Rekan Lama
71
[Sign 2: Taurus] Siksaan
72
[Sign 2: Taurus] Mimpi
73
[Sign 2: Taurus] Kebangkitan
74
[Sign 2: Taurus] Kehilangan
75
Pengumuman Author
76
[Sign 3: Gemini] Pertaruhan
77
[Sign 3: Gemini] Takdir
78
[Sign 3: Gemini] Alasan
79
[Sign 3: Gemini] Mengendap-endap
80
[Sign 3: Gemini] Venetian
81
[Sign 3: Gemini] Sang Rubah dan Ratu Es
82
[Sign 3: Gemini] Kemarahan
83
[Sign 3: Gemini] Diabos
84
[Sign 3: Gemini] Altan
85
[Sign 3: Gemini] Penyamaran
86
[Sign 3: Gemini] Bertemu
87
[Sign 3: Gemini] Pengakuan
88
[Sign 3: Gemini] Suaka
89
[Sign 3: Gemini] Pertemuan Rahasia
90
[Sign 3: Gemini] Harga Diri
91
[Sign 3: Gemini] Berbaikan
92
[Sign 3: Gemini] Benedict
93
[Sign 3: Gemini] Sosok
94
[Sign 3: Gemini] Nihil
95
[Sign 3: Gemini] Serangan Diabos
96
[Sign 3: Gemini] Pulang
97
[Sign 3: Gemini] Mimpi
98
[Sign 3: Gemini] Saudara Kembar
99
[Sign 3: Gemini] Jebakan
100
[Sign 3: Gemini] Penculikan
101
[Sign 3: Gemini] Kenyataan
102
[Sign 3: Gemini] Berubah
103
[Sign 3: Gemini] Kematian
104
[Sign 3: Gemini] Ingatan
105
[Sign 3: Gemini] Pesan Perpisahan
106
[Sign 3: Gemini] Kawan Lama
107
[Sign 4: Cancer] Damian Castor
108
[Sign 4: Cancer] Gosip
109
[Sign 4: Cancer] Prahara
110
[Sign 4: Cancer] Penengah
111
[Sign 4: Cancer] Red Lotus
112
[Sign 4: Cancer] Surat
113
[Sign 4: Cancer] Perkelahian
114
[Sign 4: Cancer] Hubungan Ayah dan Anak
115
[Sign 4: Cancer] Pengadilan
116
[Sign 4: Cancer] Perayaan
117
[Sign 4: Cancer] Serangan Deimheim
118
[Sign 4: Cancer] Kutzo
119
[Sign 4: Cancer] Penasaran
120
[Sign 4: Cancer] Pulang
121
[Sign 4: Cancer] Tamparan
122
[Sign 4: Cancer] Mad Tonic with Rosemary
123
[Sign 4: Cancer] Kasus Baru
124
[Sign 4: Cancer] Masa Lalu
125
[Sign 4: Cancer] Skandal
126
[Sign 4: Cancer] Serangan
127
[Sign 4: Cancer] Bantuan
128
[Sign 4: Cancer] Luceila Brutus
129
[Sign 4: Cancer] Batu Zodiak
130
[Sign 4 Cancer] Mimpi
131
Pengumuman singkat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!