Hoshi, My Tiger
Mansion Giandra, Delapan Tahun Lalu...
"Assalamualaikum" sapa seorang remaja pria tampan dengan khas wajah Dan kulit Asia.
"Wa'alaikum salam" balas pria Dan wanita paruh baya yang berada di meja makan. Tampak sang pria sedang asyik membaca melalui iPad nya sedangkan yang wanita memakan camilannya.
"Kok sepi? Pada kemana?" tanya remaja itu setelah mencium punggung tangan kedua opa dan Oma itu.
"Lho kan ya pada sekolah dong Hoshi. Emang kamu yang sudah libur duluan" kekeh Alexandra Giandra.
"Kamu cari siapa? Arimbi? Belum pulang lah!" sambung Ghani Giandra.
"Iya, pengen lihat si Werkudara" cengirnya.
"Hoshi, namanya Bimasena, bukan Werkudara" tegur Alexandra sambil tertawa.
"Suka-suka lah Oma. Kan yang penting masih masuk pak Eko" sahut Hoshi cuek.
"Kamu tuh kenapa sih hobi banget cari musuh sih Hoshi?" Ghani menggelengkan kepalanya.
"Salahnya ngejar Arimbi, ya kudu aku screening lah!" Hoshi mengambil sepotong macaroni schotel buatan Alexandra yang selalu pas di lidahnya.
"Ya ampun Hosh, yang berhak screening kan Oom Bara dan Tante Gendhis" Alexandra rasanya ingin menjewer telinga cucunya yang tampan itu.
"Aku kan mewakili Oom Bara" eyel Hoshi tidak mau kalah.
Ghani hanya mengacuhkan Hoshi. Kalau sudah ngeyel, mirip dengan opanya Eiji Reeves yang sering membuatnya kesal.
"Dah kamu makan siang dulu, lalu istirahat sana" ucap Alexandra lembut.
***
Arimbi dan Rina Kareem sang sahabat tiba di rumah setelah menyelesaikan tugas sekolahnya dan tertegun melihat Hoshi sudah duduk manis di ruang tengah.
"Dih, si mulut cabe ngapain kesini?" ledek Rina ke arah Hoshi.
"Hai cewek Arab. Sini sungkem!" Hoshi memberikan tangannya.
"Astaghfirullah Al Adzim! Lu kesambit apa sih Hoshi?" seru Rina dramatis.
"Gue kan lebih tua dari elu! Ayo sungkem!"
"Amit-amit! Kagak ada kamusnya gue sungkem sama elu, cumiii !" cebik Rina kesal.
Arimbi hanya menggelengkan kepalanya melihat sepupu dan sahabatnya selalu ribut setiap bertemu.
"Kamu ngapain kesini, Hosh?" tanya Arimbi lembut.
"Biasa, mau lihat si cowok gak tahu diri yang kepedean bilang elu calon istrinya" sungut Hoshi.
"Bima maksudnya?" tanya Arimbi lagi.
"Siapa lagi? Aku dah bilang sama bang Travis mau ikut ke RR's Meal ketemu langsung sama bocah songong itu!" Travis Blair adalah putra James Blair, cucu Neil Blair yang berprofesi sama dengan ayah dan opanya sebagai pengacara di Blair & Blair Advocate.
"Kok bang Travis nggak bilang ya?" gumam Arimbi.
"Surprise lah!" seringai Hoshi.
"Rimbi, gue pulang dulu ya. Darting lama-lama gue disini lihat cowok songong bermuka pucat" ucap Rina sambil membawa tas nya. "Tolong pamitin sama Opa Ghani dan Oma Alexandra. Kayaknya lagi pada di kamar."
"Okay Rin. See you tomorrow di sekolah ya. Bilang sama Pak Dudung, jangan ngebut bawa mobilnya" senyum Arimbi.
"Berani ngebut, gue keplak! Lapor ke papa juga!" jawab Rina judes. "Pulang dulu. Bye Rimbi, bye muka pucat. Assalamualaikum."
"Wa'alaikum salam" balas Arimbi dan Hoshi.
"Aku mandi dulu, Hoshi. Kamu gitu aja?" Arimbi melihat sepupunya masih memakai kaos oblong hitam dan celana jeans selutut.
"Ya jelas tidak! Masa Hoshi bajunya sembarangan?"
Arimbi tertawa kecil. "Iya lah! Hoshi gitu lho."
***
Hoshi akhirnya bertemu dengan Bimasena, yang mengaku-ngaku sebagai calon suami masa depan Arimbi, sepupunya. Remaja pria yang lebih tua setahun darinya itu ternyata memiliki permasalahan keluarga yang sangat pelik sampai-sampai Ghani dan Bara meminta Travis membantunya.
Selama pertemuan itu, Hoshi sengaja membuat Bima nyolot dan keduanya pun terlibat adu mulut. Bagi Hoshi, membuat orang kesal itu adalah hobinya.
"Badan ceking gitu apa yang bisa dibanggakan? Kena angin langsung terbang lu!" ucap Hoshi sinis ke Bima.
"Eh muka cewek! Gue baru 17 tahun juga! Masih proses pertumbuhan! Bukannya elu sepantaran sama gue, sok belagak badan lu lebih bagus dari gue!" balas Bima sembari menatap tajam ke sepupu Arimbi. Entah kenapa saban melihat Hoshi, rasanya Bima ingin menjotos muka cantik itu.
"Hoshi! Knock it off!" Hardik Travis yang sebal melihat dua orang itu selalu ribut tidak jelas. "Bima, kita bicarakan urusan kita dulu baru nanti kamu ribut sama Hoshi."
Hoshi mendekati Arimbi yang menatapnya kesal. "What?" tanyanya dengan wajah tidak bersalah.
"Kamu tuh kenapa sih? Seneng banget gegeran?" omel Arimbi.
"Bukannya asyik bikin Bima bete" kekehnya tanpa beban. Arimbi memutar matanya malas.
***
Rina Kareem, putri seorang pengusaha karpet Persia yang memiliki toko di Plaza Senayan dan Grand Indonesia itu datang ke mansion Giandra pada hari Minggu. Pagi ini Arimbi memberi kabar kalau sepupunya Falisha dan sahabatnya Astuti atau Tuti akan datang main ke mansion. Tentu saja Rina memutuskan datang kesana daripada harus menjaga toko keluarganya.
Ayah Rina, Abrisam Kareem yang keturunan Arab, membiarkan putrinya main ke mansion Giandra karena dia mengenal dekat dengan keluarga Sultan itu. Abrisam lebih percaya Rina pergi bersama Arimbi dan para sepupunya daripada bersama teman-temannya yang lain karena tahu, Arimbi bukan tipe neko-neko meskipun putri seorang konglomerat.
Mobil Rina yang disupiri oleh pak Dudung masuk ke dalam halaman mansion Giandra. Rina sendiri sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Bara dan Arum, bahkan Anarghya, adik Arimbi, juga menganggap Rina seperti kakaknya.
Gadis berusia lima belas tahun itu datang sembari membawakan makanan buatan sang mama, Chitra yang asli Jawa, berupa jajanan khas Jogja semar mendem. Penganan yang mirip lemper itu hanya berbeda dari bungkusnya. Kalau lemper dibungkus daun pisang, Semar mendem dibungkus dengan adonan yang terbuat dari campuran adonan antara tepung terigu dan telur, dibentuk seperti dadar.
Rina membawa kotak berisikan banyak Semar mendem ke dalam rumah dan tampak Alexandra asyik mengobrol dengan Ghani sambil melihat iPad.
"Assalamualaikum Opa Ghani, Oma Alexandra" sapa Rina manis.
"Wa'alaikum salam. Anak cantik, bawa apa itu?" tanya Alexandra.
"Bawa Semar mendem, Oma. Aku sama mama tadi buat banyak karena tahu Oma dan Tante Gendhis suka banget" senyum Rina.
"Wah ! Asyik! Alhamdulillah Oma senang banget! Bilang sama mama Chitra, Oma senang sekali" senyum Alexandra. "Ayo masuk saja ke ruang tengah."
"Njih Oma. Nyuwun Sewu Opa" pamit Rina.
"Bilang sama Oom Bara, jangan dihabiskan. Kalau sampai berani ngabisin, bakalan dibanting sama Opa" ancam Ghani.
"Yakin Opa? Nggak yakin Rina encoknya Opa nggak kumat" kekeh Rina durjana.
"Kamu belum tahu saja Rin!" sahut Ghani jumawa. Rina hanya cekikikan melihat gaya Ghani dan tawanya menghilang saat dirinya hampir bertabrakan dengan Hoshi.
"Lu punya mata bisa dipakai ga sih, cewek Arab? Jalan Meleng!" sungut Hoshi. "Sebagai gantinya, sepuluh Semar mendem buat aku!"
Rina menganga. "Opaaaa! Hoshi nakal!" teriaknya.
"HOSSHIIII!"
***
Yuhuu Up Malam Yaaaa
Akhirnya Hoshi launching juga dan sedikit flashback.
Thank you for reading and support author
Don't forget to like and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Murti Puji Lestari
ya ampun muka cewek mulutnya itu lhoo jian tenan kok..
2024-09-19
1
Sri
hallo thor ...baca marathon ini. ...tapi harus baca arimbi dulu yah judulnya apa Thor
2024-03-06
2
🥰Siti Hindun
Mampir sini aku kak..
2023-12-17
1