Acara resepsi Bima dan Arimbi pun digelar di sebuah hotel bintang lima di Jakarta. Hoshi sendiri sudah siap dengan tuxedonya dan lagi-lagi dia harus menjemput pasangan pengantin baru itu. Entah apa yang ada di benak keluarga besarnya yang membuat dirinya harus bagian jemput-jemput dan dirinya ditunjuk menjadi best man Bima.
Iya bener, gue ma Bima jarang akur tapi masa ya kudu begini?
Hoshi Paramudya Quinn Reeves
Sambil manyun pria itu pun berjalan menuju kamar tempat Bima dan Arimbi bersiap-siap. Kalau bukan Oma Alexandra yang minta, nggak bakalan aku turuti dah!
***
"Bima!" panggil seseorang. Bima tersenyum lebar melihat pria yang datang menghampirinya.
"Yudha! Akhirnya elu datang juga bro!" Bima langsung memeluk pria tampan yang baru datang itu.
"Alhamdulillah bisa pas waktunya. Elu tahu sendiri kan kerja di perminyakan bikin susah cuti" kekeh Yudha sahabat Bima waktu SMA. "Lho Rina? Kok elu jadi cantik?" godanya.
"Ya iyalah! Kan gue sudah cantik dari dulu! Elunya saja yang kagak ngeh" kekeh Rina.
"Eh itu Arimbi? Masyaallah! Bim, doa lu terkabul juga ya akhirnya bisa sama gadis idamanmu."
"Alhamdulillah." Bima tersenyum melihat istrinya datang. Ayune jeng Arimbiku.
Yudha melirik ke arah Rina. Sejak kapan dia jadi cantik begini? Masih jomblo nggak ya?
Hoshi yang bertugas sebagai best man Bima menatap pria yang sedang mencuri-curi pandang ke Rina. Kok gue pengen colok matanya tuh cowok ya?
"Yuk jalan ke pelaminan!" suara Hoshi terdengar judes yang membuat Rina menoleh.
"Siapa yang ke pelaminan? Gue sama elu?" tanya Rina.
"Ya kali!" jawab Hoshi asal. "Bima sama Arimbi, cewek Arab, bukan gue sama elu!"
"Ih, dasar mulut cabe setan!" cebik Rina kesal.
"Lagian elu juga ngomong ambigu, muka cewek!" kekeh Bima geli.
"Dianya aja yang kagak ngeh Werkudara!" balas Hoshi.
"Mas, B aja, kagak usah ngegas" lerai Yudha.
"Siape lu?" selidik Hoshi.
"Gue Yudha, sobatnya Bima." Yudha mengulurkan tangannya dan disambut Hoshi dingin.
"Udah yuk, tuh papi dan Opa dua-duanya sudah bete mukanya" senyum Arimbi.
Siapa sih cowok songong satu ini? - batin Yudha.
Sok kecakepan! Gue tendang ke Timbuktu, nyahok lu! - batin Hoshi.
Kayaknya ada yang panas nih! - seringai Bima.
***
Hoshi menatap sebal ke arah Rina dan Yudha yang asyik mengobrol. Meskipun dirinya seperti sedang minum tapi mata elangnya menatap tajam ke arah dua orang di hadapannya.
Kenapa gue jadi dongkol lihat si cewek Arab sama cowok nggak jelas begitu?
"Lihatin apa?" tanya Ega sambil menyesap minumannya. Mata putra Danisha Giandra dan Iwan Yustiono mengikuti mata sepupunya. "Rina sama siapa itu?"
Pandega Adhinata Giandra Yustiono
"Tauk!" jawab Hoshi ketus.
"Elu suka sama Rina?" tanya Ega cuek.
"Kagak!"
"Kalau kagak, kenapa tampang lu seperti pengen makan orang?" kekeh Ega.
"Siapa yang mau makan orang?" sahut Hoshi judes.
Ega tertawa kecil. "Are you jealous with that dude?"
"I'm not jealous with that dude, Ega!"
"Oh man, you're SO jealous" gelak Ega durjana.
"Kampret lu Ga! Bikin mood drop!" umpat Hoshi.
"Kalau elu demen sama Rina, Pepet aja Quinn. Jangan elu ajak gelut terus, males lama-lama dia! Mulutmu itu harus lebih Alus dan syahdu lagi harusnya kalau mau menarik perhatian cewek, bukan elu ajak debat terus. Oh, muka lu dikondisikan, jangan jutek."
Hoshi menatap sinis ke Ega. "Ngaca cumiii! Muka lu juga jutek!"
"Jutekan elu, bambaaannggg." Ega tertawa terbahak-bahak.
"Nyebelin lu ah!" Hoshi pun memilih keluar dari ballroom lalu menuju balkon.
***
Hoshi menatap pemandangan kota Jakarta dari balkon dan entah kenapa rasanya kok kesal melihat Rina sama cowok yang ngaku namanya Yudha.
"Mas Hoshi" sapa seorang gadis yang usianya di seumuran dengan Anarghya.
Faranisa Al Jordan
Hoshi pun menoleh. "Faranisa."
Faranisa, putri Fuji Al Jordan dan Seira Hayami yang berprofesi sebagai model pun langsung menggamit lengan sepupunya.
"Kenapa jutek? Eh tapi dirimu memang biang jutek sih!" kekehnya. "Aduuuhh!" Gadis campuran Jepang - Jawa - Belanda itu memegang dahinya yang ditoyor oleh Hoshi.
"Jahat ih cumiii satu ini! Aset ini mas, aset!" ucapnya dongkol sambil mengusap dahinya.
"Dasar model! Semua jadi aset!" sungut Hoshi.
"Iyalah! Semua diasuransikan ini" gelak Faranisa yang membuat Hoshi melengos. "Mas ku jutek kenapa? Patah hati?"
Hoshi hanya diam saja.
"Wah... WHHAAATTT?" seru Faranisa heboh. Gadis berusia 18 tahun itu langsung memasang wajah syok.
"Diam, cumiii!"
"Oh come on! Belum ada janur kuning melengkung kan? Hajar dong mas!" kompor Faranisa.
"Kamu kok bener sih?" Hoshi melirik ke adik sepupunya.
"Seriously? Hoshi Paramudya Quinn Reeves, yang dikaruniai otak cerdas ternyata bisa begok soal remeh begini yaaa... Aduuuhh! Mas Hoshi!" jerit Faranisa setelah mendapatkan toyoran kedua kalinya.
"Thank Nisa!" Hoshi mencium pipi adiknya namun sejurus kemudian wajahnya membeku ketika melihat Rina dan Yudha berdiri disana menatap dirinya mencium Faranisa.
"Errrr maaf mengganggu" bisik Rina yang langsung menggamit Yudha pergi.
Faranisa yang melihat itu langsung berusaha memanggil Rina.
"Eh mbak... Ini nis...a yang dicium mas Hoshi" ucapnya lirih lalu melihat kakak sepupunya hanya bisa mematung. "Mas? Kok nggak dikejar buat kasih penjelasan? Kalau nggak, Nisa aja deh yang kasih..." suara Faranisa menghilang ketika tangannya dipegang oleh Hoshi.
"Nggak usah Nis. Percuma dikasih tahu juga."
"Kenapa mas?"
"Dia sudah memilih."
Faranisa hanya bisa memeluk kakaknya. "Berjuang lah mas. Nisa dukung."
***
Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Murti Puji Lestari
wuih anaknya bu danisha dan pak iwan guatengnyaaa, sayang banget kalau sampe ngak ada cerita sendiri 😅😅😅✌
2024-09-20
1
Nurmawati
sama sama suka sama sama jutek sama sama salah paham
2022-06-29
1
R@3f@d lov3😘
ngomong klo suka😏😏 hoshi jangan gengsi 🙄🙄
2022-05-29
1