Masalalu Reny.

Pak Renggono mengejar istrinya kedalam. "Jangan bicara begitu Bu. Ibu kan tahu, dari kecil Bapak selalu menyayangi Diah, sampai Diah dewasa," Bapak berbicara pelan.

"Kalau Bapak marah dengan Diah itu.., karena Bapak sayang kepadanya, jangan sampai Diah kebablasan." kata Pak Renggono tidak ada kata terlambat untuk mendidik anak walupun sudah bukan anak-anak lagi.

"Nyatanya! Bapak selalu kasar, jika bicara dengan Diah. Aku sadar kok, kami sejak kecil hanya numpang hidup sama kamu!" ketus bu Reny.

Brak"

Bu Reny masuk kamar membanting pintu.

Pak Renggono menarik napas sesak, lalu melangkah keluar. Beliau duduk di teras rumah, menatap lembayung senja.

Ia akui Diah memang bukan anaknya. Namun begitu, Pak Renggono menyayangi Diah sepenuh hati.

Beliu sadar, memang selama ini terlalu keras mendidik Adit yang notabeni anaknya sendiri, dan juga Diah anak tirinya.

Pak Renggono ingin merubah tabiat Diah yang sejak kecil, selalu mau menang sendiri.

Renggono PoV.

Masih segar dalam ingantan ku. Walaupun sudah 31 tahun yang lalu saat aku menikah dengan wanita pujaan hati ku.

Ratri, gadis lemah lembut lesung pipi membuatku jatuh cinta. Singkat cerita, usia pernikahanku tepat satu tahun. Aku diberi hadiah, istriku melahirkan Wahyu Aditya.

Laki-laki tampan mirip sekali dengan Ratri, kami hidup bahagia. Saat Aditya berumur satu tahun, ujian datang, istriku sakit keras hingga akhirnya meninggal.

Aku tidak bisa melupakan istri yang aku cintai, hingga Abim berumur tiga tahun, masih betah menduda.

"No, kamu cepatlah menikah, anakmu butuh sosok seorang Ibu." kata ibuku, sampai Aditya berumur tiga tahun. Selama itu pula aku menjadi single parent.

"Aku belum mau menikah lagi bu, aku masih belum bisa melupakan Ratri." jawab ku. Aku memang belum bisa mencintai orang lain.

"No, ibu sudah tua, tidak bisa terus menjaga Adit saat kamu kerja." kata ibu berkaca-kaca aku menatapnya tidak tega.

"Tapi aku belum ada calon bu," aku berpikir apa salahnya membuka hati untuk orang lain, toh Ratri tidak akan kembali.

"Masalah itu, kamu jangan bingung No. Kamu tentu mengenal Reny. Nikahi dia le" ibu memohon kepadaku.

"Reny bu?" aku terperangah. Betapa tidak? Ibu menyuruh aku menikah dengan Reny. Yang baru melahirkan tiga bulan yang lalu. Tentu aku menolak, sebab aku tahu Reny bukan wanita baik. Terbukti dia mempunyai anak diluar nikah, dan ayah biologis Diah entah pergi kemana.

Reny selalu menjadi gunjingan orang. Menurut mereka membawa aip di Daerahku.

"Bu, tolong... jangan dia, jika suatu saat aku ingin menikah. Ingin menikahi wanita shaleh." jawabku. Tentu aku ingin mempunyai ibu sambung Adit yang bisa mendidik Adit di jalan Allah.

"No, percayalah, kalian saling membutuhkan. Ibu yakin kok... kalian bisa hidup rukun sampai kakek nenek," terang ibu. "Terlepas Reny mempunyai masalalu yang kurang baik, itu tugasmu No, untuk membimbing dia ke jalan yang lurus."

Saat itu aku mempertimbangkan nasehat Ibu. Shalat istikharah minta petunjuk kepada Allah. Hingga tiga bulan kemudian, aku menikahi wanita pilihan ibu.

Sebenarnya Reny sayang kepada Adit, tetapi, kami selalu berbeda pandangan ketika mendidik anak-anak.

Hingga Adit tumbuh menjadi anak yang kurang mempunyai prinsip. Adit kadang terombang ambing, menjadi anak yang kurang tegas setiap ambil keputusan. Seperti saat menikahi Silfi dulu.

Pernikahan kami selalu diwarnai percekcokan. Kadang aku merasa lelah, sudah berapa kali inigin berpisah. Reny selalu mengedepankan ego, jika dinasehati selalu melawan.

Hingga Adit beranjak dewasa, tiap aku ingin berpisah. Adit pasang badan, menentang perceraian. Jujur aku dengan Reny sudah pernah cerai dua kali. Namun adit selalu menjembatani agar kami tetap bersatu.

Author PoV

Pernikahan Pak Renggono dengan Bu Reny akhirnya bertahan hingga kini.

Adit maupun Diah awalnya tidak mengetahui, masalah ini ditutup rapat. Yang Adit tahu, bu Reny ibu kandungnya dan Diah adiknya.

Baru ketika ingin menikah kemarin, Pak Renggono mengadakan rapat internal keluarga, Mama Sahina dan Papa Wahit pun turut diundang.

Membicarakan masalah ini, Adit dan juga Diah terkejut bukan main.

Pak Renggono sebenarnya tidak tega. Namun Diah harus mengetahui menyangkut wali nikah Diah.

Bu Reny memutuskan adiknya dari Jawa tengah yang menjadi wali nikah Diah.

*******

Keesokan harinya setelah pertengkaran hebat tadi malam Abim membangunkan Diah.

"Diah... bangun Diah, saya mau berangkat." Abim menggoyang kaki Diah. Lantas berjalan membuka gordeng dan jendela, sambil mengibas debu. Rupanya selama bu Reny tidak tinggal disini debu semakin tebal.

"Masih ngantuk" Diah menggeliat.

"Bangun, saya mau bicara" Abim mengulangi. Abim sudah mandi tetapi masih mengenakan kaos, bau sabun mandi dan sampoo, itulah yang bisa membuat Diah membuka mata.

Seketika Diah menarik tangan Abim hingga menimpa dada Diah. Diah memeluk tubuh wangi itu.

"Diah lepas!" Abim berusaha untuk bangun tetapi Diah justeru menggulingkan tubuh Abim ke samping.

Diah tampak blingsatan. "Diah awas!" kata Abim Diah tidak menghiraukan suaminya. Justeru menindih tubuhnya.

Melahap bibir Abim yang sudah segar bau pasta gigi membuat Diah semakin bergairah.

Diah membangunkan junior Abim dengan caranya sendiri. Namun junior Abim tampak tertidur pulas seolah menolak sentuhan Diah.

Diah kesal, lantas menjatuhkan tubuhnya kesamping.

Kesempatan itu digunakan Abim untuk bangun.

"Dasar gila kamu Diah," ujarnya sambil membenahi boxer dan kaos.

"Cepat bangun! mandi sana, saya tunggu di bawah" bicara dingin meninggalkan Diah yang sedang ngomel dalam hati, mengatai keperkasaan Abim.

Abim lantas kekamar mandi dapur, membasuh wajahnya dengan air menyabun kusus sabun wajah dikamar mandi dapur yang selalu ia gunakan.

Abim lantas kekamar tamu memandang wajahnya didepan kaca.

Ia menggeleng ingat Diah yang tampak bernafsu ingin ia gauli. Namun, sudah tidak ada lagi setrum dari tubuh Diah. Wanita yang dulu membuat bergairah hanya dengan menatap matanya, kini telah sirna.

Abim lantas membuka kaos menggantinya dengan kemeja, membuka boxer mengganti dengan celana panjang.

Beberapa detik matanya menangkap juniornya. Kejadian malam pertama itu membuat Abim trauma.

Abim lantas mengenakan celana meninggalkan kamar yang sudah rapi ia bersihkan sendiri setelah subuh tadi.

Abim menuju meja makan, tampak Diah sudah menunggu di sana.

Diah mlengos kesal melihat Abim. Ternyata suaminya sudah tidak bisa memberi nafkah batin.

Abim Ambil piring, lalu mengisinya dengan satu centong nasi goreng. Meletakan telur ceplok di atas, menambahkan irisan timun dan tomat lalu menyatap nasgor buatan sendiri, tidak lupa kerupuk.

"Kamu tidak makan?" tanya nya dingin. Pasalnya Diah belum makan.

Abim segera menghabiskan sarapan. Kemudian mulai bicara.

"Hari minggu besok... kita akan pindah kerumah Mama untuk sementara waktu, sebelum saya mendapat kontrakan." katanya lalu ambil tisu membersihkan mulutnya.

"Nggak! aku nggak mau tinggal di rumah Mama!" tolak Diah tegas. Membayangkan tinggal di rumah mertua tentu tidak bisa bebas seperti sekarang.

"Ya terserah kamu, kalau kamu tidak mau ikut tidak masalah." pungkas Abim, lalu berdiri masuk ruang kerja ambil tas.

"Mulai sekarang, kamu saya beri uang 100 ribu sehari. Gunakan uang itu untuk membeli lauk pauk sayur" ujarnya seperti menasehati anak kecil.

Lalu meletakkan uang diatas meja.

"Apa ini? nggak mau! memang aku anak SD dikasih jajan tiap hari!" Diah melirik uang merah itu lantas mlengos kesal.

"Kamu harus terima konsekuensinya, Diah, nyatanya gaji saya, saya serahkan ke kamu tidak kamu kelola dengan baik." pungkas Abil lalu berangkat kerja, tidak lagi menghiraukan caci maki Diah.

.

.

Terpopuler

Comments

Hiatus

Hiatus

hadir bude
semangat up🤗🤗

2022-07-25

0

Ufika

Ufika

mendidik diah dengan cara seperti itu kayaknya cocok apalagi di suruh tinggal di rumah Ibu mertua kayaknya lebih cocok🤭

2022-07-15

0

Buna_Qaya

Buna_Qaya

Maaf kalo laman komentar kak selalu aku banjiri komentar

2022-07-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Akad nikah.
2 Kesucian Yang Ternoda.
3 Pengantin Nelangsa.
4 Bab 4
5 Jujur Itu Murah Tetapi Berat.
6 Pencerahan Pak Ustadz.
7 Organisasi Bocah Lali Omah.
8 Nasip Baik Sedang Tidak Bersama Diah.
9 Boro-boro Mendapat Jatah Yang Ada Bogem Mentah.
10 Pertengkaran.
11 Kepergok.
12 Pinjam Uang.
13 Bukan Diah Jika Tidak Membuat Ulah.
14 Terlambat Menyadari.
15 Mulai Terkuak.
16 Masalalu Reny.
17 Meuju Babak Baru
18 Satu Malam Dirumah Mertua.
19 Perang Ipar Dimulai.
20 Nasehat Mama Sahina.
21 Pertemuan Tak Terduga.
22 Kesedihan Mama.
23 Kejutan Pagi.
24 Kalap dan Jatuh.
25 Modus Diah.
26 Iri Hati.
27 Keributan Siang.
28 Kontraksi.
29 Kontraksi.
30 Suami Siaga.
31 Ternganga.
32 Tidak Mau Mengakui.
33 Fakta.
34 Andai Dia Adalah Kamu.
35 Akhirnya Menyerah.
36 Tidak Mau Menyusui.
37 Almassyifa.
38 Kembali Kepangkuan Ibu.
39 Perjuangan.
40 Pak Renggono Sakit.
41 Tak Kusangka.
42 Emosi.
43 Cemburu.
44 Daddy vs Mommy.
45 Gagal Beraksi.
46 Terjebak di Kamar.
47 Pesta.
48 Ada Dinding yang Sulit Ditembus.
49 Pria Misterius.
50 Asas praduga tak bersalah.
51 Cinta Tidak Harus Memiliki.
52 Masih Adakah Keajaiban.
53 Kejutan Pagi.
54 Hati Yang Luka.
55 Kini Aku Hanya Sendiri.
56 Besi Belok Mulai Lurus.
57 Kepribadian Ganda.
58 Penyergapan.
59 Penjemputan.
60 Pertemuan Tidak Terduga.
61 Aku Seorang Pelakor.
62 Bak Petir Ditengah Hari.
63 Aku Harus Pergi.
64 Bimbang.
65 Melati Telah Kupetik.
66 Perjalanan Panjang.
67 Honeymoon.
68 Kemarahan Ibu Arisan.
69 Pria Bertubuh Besar.
70 Cerai.
71 Come home Daddy.
72 Tiga Ronde.
73 Pertemuan Dua Wanita Yang Terluka.
74 Drama Masuk Kuliah Pertama.
75 Sabar Abang.
76 Pertolongan Direktur Utama.
77 Kesal.
78 Perselisihan.
79 Gagal.
80 Pertemuan Yang Menyakitkan.
81 Berserah Diri.
82 Sedih & Kecewa.
83 Uang dua ribuan tidak dapat ice tea.
84 Makan Siang.
85 Entog & Jago.
86 Baggaikan Sawah Mengering Menunggu Curah Hujan.
87 Mobilan Dan Boneka.
88 Tangisan Sore.
89 Tidak Terpengaruh.
90 Pulang ke Indonesia.
91 Lamaran.
92 Kesedihan Diah.
93 Kucing vs Tikus.
94 Siapa Yang Salah?
95 Gangguan Bocil.
96 Tertangkap Basah.
97 Kembali Terluka.
98 Tidak Percaya Diri.
99 Prenjak & Kedasih.
100 Resepsi Pernikahan.
101 Babe Bejaw Bejo & Jaja.
102 Biji Salak.
103 Jangan Pernah Berpaling Walaupun Melati Mengering.
104 Kepanikan.
105 Memetik Buah Kesabaran.
106 Pengumaman
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 Akad nikah.
2
Kesucian Yang Ternoda.
3
Pengantin Nelangsa.
4
Bab 4
5
Jujur Itu Murah Tetapi Berat.
6
Pencerahan Pak Ustadz.
7
Organisasi Bocah Lali Omah.
8
Nasip Baik Sedang Tidak Bersama Diah.
9
Boro-boro Mendapat Jatah Yang Ada Bogem Mentah.
10
Pertengkaran.
11
Kepergok.
12
Pinjam Uang.
13
Bukan Diah Jika Tidak Membuat Ulah.
14
Terlambat Menyadari.
15
Mulai Terkuak.
16
Masalalu Reny.
17
Meuju Babak Baru
18
Satu Malam Dirumah Mertua.
19
Perang Ipar Dimulai.
20
Nasehat Mama Sahina.
21
Pertemuan Tak Terduga.
22
Kesedihan Mama.
23
Kejutan Pagi.
24
Kalap dan Jatuh.
25
Modus Diah.
26
Iri Hati.
27
Keributan Siang.
28
Kontraksi.
29
Kontraksi.
30
Suami Siaga.
31
Ternganga.
32
Tidak Mau Mengakui.
33
Fakta.
34
Andai Dia Adalah Kamu.
35
Akhirnya Menyerah.
36
Tidak Mau Menyusui.
37
Almassyifa.
38
Kembali Kepangkuan Ibu.
39
Perjuangan.
40
Pak Renggono Sakit.
41
Tak Kusangka.
42
Emosi.
43
Cemburu.
44
Daddy vs Mommy.
45
Gagal Beraksi.
46
Terjebak di Kamar.
47
Pesta.
48
Ada Dinding yang Sulit Ditembus.
49
Pria Misterius.
50
Asas praduga tak bersalah.
51
Cinta Tidak Harus Memiliki.
52
Masih Adakah Keajaiban.
53
Kejutan Pagi.
54
Hati Yang Luka.
55
Kini Aku Hanya Sendiri.
56
Besi Belok Mulai Lurus.
57
Kepribadian Ganda.
58
Penyergapan.
59
Penjemputan.
60
Pertemuan Tidak Terduga.
61
Aku Seorang Pelakor.
62
Bak Petir Ditengah Hari.
63
Aku Harus Pergi.
64
Bimbang.
65
Melati Telah Kupetik.
66
Perjalanan Panjang.
67
Honeymoon.
68
Kemarahan Ibu Arisan.
69
Pria Bertubuh Besar.
70
Cerai.
71
Come home Daddy.
72
Tiga Ronde.
73
Pertemuan Dua Wanita Yang Terluka.
74
Drama Masuk Kuliah Pertama.
75
Sabar Abang.
76
Pertolongan Direktur Utama.
77
Kesal.
78
Perselisihan.
79
Gagal.
80
Pertemuan Yang Menyakitkan.
81
Berserah Diri.
82
Sedih & Kecewa.
83
Uang dua ribuan tidak dapat ice tea.
84
Makan Siang.
85
Entog & Jago.
86
Baggaikan Sawah Mengering Menunggu Curah Hujan.
87
Mobilan Dan Boneka.
88
Tangisan Sore.
89
Tidak Terpengaruh.
90
Pulang ke Indonesia.
91
Lamaran.
92
Kesedihan Diah.
93
Kucing vs Tikus.
94
Siapa Yang Salah?
95
Gangguan Bocil.
96
Tertangkap Basah.
97
Kembali Terluka.
98
Tidak Percaya Diri.
99
Prenjak & Kedasih.
100
Resepsi Pernikahan.
101
Babe Bejaw Bejo & Jaja.
102
Biji Salak.
103
Jangan Pernah Berpaling Walaupun Melati Mengering.
104
Kepanikan.
105
Memetik Buah Kesabaran.
106
Pengumaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!