rate 18+
Pagi hari, suara cuitan burung-burung kecil yang bertengger di dahan pohon terdengar sangat merdu, mereka bernyanyi dengan riang seraya membangunkan penghuni kamar atas yang masih terlelap di atas sofa, berwarna ungu.
Clay, remaja tampan yang banyak di kagumi oleh kaum hawa itu mengerjapkan matanya. Sepertinya nyanyian burung-burung itu telah berhasil membangunkannya.
Pria itu membuka matanya perlahan, tangannya terasa keram. lengan Clay keram bukan karena ia tidur di atas sofa. Melainkan karena seorang gadis cantik yang entah sejak kapan menjadikan lengan Clay sebagai bantal.
Gadis itu tampak begitu nyenyak dalam dekapan suaminya, Clay menatap wajah istrinya dengan seksama. Kalau sedang tidur gadis itu terlihat sangat cantik dan kalem, berbeda jika sedang sadar gadis itu sangat berisik dan cerewet terkadang seperti orang yang kerasukan reog.
Sudut bibir Clay, seketika mengembang saat istrinya semakin menenggelamkan kepalanya di dada bidang miliknya.
Meskipun usia Clay masih muda tapi jangan salah, tubuh Clay sudah terbentuk atletis, sejak usianya 14 tahun papi Gerald selalu mengajaknya berolahraga gym, jadi tidak heran jika di usianya yang sekarang tubuh Clay tidak seperti remaja pada umumnya.
Bahkan di balik baju yang selalu Clay gunakan, terdapat barisan roti sobek yang tersembunyi di dalamnya.
Clay begitu menikmati, pemandangan indah di hadapannya jantungnya kini mulai terasa berdebar kencang.
Ketika ia sedang asik menatap wajah istrinya, kelopak mata Cherryl mulai bergerak-gerak. Ia tahu jika Cherryl terbangun, gadis itu pasti berteriak saat menyadari jika dirinya telah tidur bersamanya.
Clay yang sudah menyiapkan sebuah rencana untuk membuat gadis itu tidak berteriak, terlihat sangat santai bahkan ia menantikan momen ketika Cherrly membuka matanya.
Cherryl mengerjapkan kedua matanya, gadis itu menatap samar pada pria yang sedang ia peluk itu.
Pandangan samar itu, kini terlihat sangat jelas ketika mulutnya mulai terbuka untuk berteriak, Clay dengan cepat menempelkan bibirnya dengan bibir milik Cherryl.
"A-," suara Cherryl seketika menghilang saat Clay dengan cepat membungkam mulut Cherryl dengan bibirnya.
Sebuah kecupan hangat mendarat dengan sempurna di bibir ranum milik Cherryl, ini adalah first kiss bagi keduanya. Meskipun hanya menempel tapi kecupan itu terasa begitu manis.
Tautan itu berlangsung cukup lama, kedua manik mata Cherryl terbelalak membulat dengan sempurna. Jantungnya terasa berdegup kencang, ketika Clay memeluknya dengan erat.
"Lo!" Sentak Cherryl saat Clay melepaskan tautan bibirnya, mata Cherryl melotot seperti akan lompat dari tempatnya.
"Kalau teriak, gue bakal lakuin hal yang sama kayak barusan!" ancam Clay dengan suara serak.
Bugh
Gadis itu memukul dada Clay dengan keras.
"Lepasin gue! ngapain sih lo peluk-peluk gue? harusnya kan Lo tidur di sofa bukan di sini!" Cherryl mendengus kesal.
Tanpa bicara, Clay menuruti permintaan istrinya. Dengan sengaja ia merentangkan kedua tangannya membuat gadis itu jatuh dari sofa tersebut.
"Clay!!" teriak Cherryl, kesal karena telah membuat dirinya jatuh.
"Berisik tau Cher, masih pagi," protes Clay, mengucek telinganya yang pengang.
"Lo, bener-bener nyebelin ya. Bisa-bisanya lo nyari kesempatan, harusnya semalem gue biarin aja Lo tidur di kamar sebelah! Dasar mesum," Cerocos Cherryl, gadis itu tidak sadar jika semalam dirinyalah yang memohon agar suaminya tidur di kamar yang sama.
"Lo nggak liat, barusan Lo jatuh dari mana?" Clay memicingkan matanya ke arah Cherryl.
Cherryl melihat ke sekeliling, ternyata dirinya jatuh dari atas sofa.
Ia berpikir sejenak untuk mengingat apa yang terjadi semalam, kenapa dirinya bisa tidur di sofa bersama pria yang selalu membuatnya kesal itu .
Flashback on
Pukul 02 malam, Cherryl masih tidak bisa tidur karena bayangan seram terus menghantuinya.
Ia melirik ke arah Clay yang sudah berada jauh di alam mimpinya, Cherryl berusaha menghitung domba agar matanya mau terpejam.
Entah domba yang ke berapa ribu yang ia hitung, tapi matanya tetap saja tidak bisa terpejam. Cherryl mencoba mengamati Clay yang tertidur, wajahnya yang tampan dan kalem terlihat begitu mempesona. Membuat gadis itu tanpa sadar turun dari ranjangnya dan berbaring di samping Clay.
Cherryl tidur berdesakan di atas sofa, tapi ajaibnya begitu kepala Cherryl menyentuh dada bidang Clay. Mata yang sejak tadi tidak merasakan kantuk dalam hitungan detik, kedua mata itu dengan perlahan terpejam dan tidur dengan pulas.
flashback off.
Setelah mengingat kejadian semalam, pipi Cherryl jadi memerah ia malu karena sudah menuduh Clay yang tidak-tidak. Padahal dirinya sendiri yang menghampiri suaminya dengan suka rela.
Cherryl melirik ke arah sofa, saat akan berbicara pada Clay, ternyata pria itu sudah tidak ada di sana.
"His, dasar menyebalkan. Gue mau ngomong dia malah ngilang!" gerutu Cherryl, kini ia berpindah duduk di atas sofa merasakan pinggangnya yang kembali terasa sakit.
KLEK..
Clay keluar dari kamar mandi, hanya dengan sebuah handuk yang di lilitkan di pinggangnya.
Deretan roti sobek yang begitu menggoda mata, terekspose dengan sempurna. Cherryl yang tanpa sengaja melihat tubuh suaminya begitu atletis sampai lupa untuk berkedip.
"Tutup mulutmu, air liurmu mau jatuh," sindir Clay pada Cherryl membuat gadis itu langsung mengerjapkan mata dan membuang pandangannya ke arah lain.
"Kenapa nggak ganti baju di kamar mandi aja sih," seru Cherryl, ia terlihat sangat malu.
Padahal yang nggak pake baju Clay, tapi yang malu malah dirinya. Pipinya sampai merah seperti tomat masak.
"Gue lupa bawa, mandi sana sekarang kita harus anter Mamy sama papi ke bandara."
"Emang Tante Dandeleon mau kemana?" tanya Cherryl kepo.
"Mamy sama papi mau pindah ke luar negeri hari ini."
"Pindah?" sentak Cherryl kaget,
"Terus butik Tante... eh maksud gue, butik Mamy ikut pindah juga?" sambung Cherryl, yang belum terbiasa memanggil Tante Val dengan panggilan Mamy.
"Nggak, ada Tante Nadia yang bakal kelola butik Mamy," jawab Clay, sembari memakai kaos casual.
"Ooh, syukurlah," ucap Cherryl yang bernapas dengan lega.
"Kenapa?"
"Nggak, cuman kepo aja. Kalau butiknya ikut pindah kan sayang, pelanggan mamy banyak. Masa di tinggalin gitu aja," jelas Cherryl, sambil tersenyum.
"Gue pikir, karena lo takut nggak bisa pakai skincare buatan Mamy lagi," celetuk Clay, pria itu kini sudah terlihat rapih dengan kaus casual dan celana jins.
"Apa sih lo, ngapain gue mesti takut. Lagian hantaran kemaren aja nggak akan habis satu tahun. Tambah lagi Sekarang gue menantunya Mamy Val, kalau skincare gue habis gue tinggal bilang aja sama mamy Val," celoteh Cherryl sambil terkekeh.
"Gue baru tahu, selain lo kayak radio rusak lo juga nggak tahu malu juga ya," cibir Clay.
"Ya biarin, seengaknya gue nikah sama lo nggak rugi-rugi amat kan."
"Kalau lo, dapet ke untungan dari nyokap gue. Harusnya gue juga dapet keuntungan dong dari lo, gue juga nggak mau rugi sendiri kali."
"Maksud lo?"
Clay, tersenyum kecut pada Cherryl.
"Lo, udah dewasa harusnya Lo tau kan apa yang gue maksud,"
Serrr....
Seketika bulu kuduk Cherryl mulai merinding kembali, tapi kali ini bukan karena hantu melainkan karena perkataan yang di ucapkan oleh Clay, pikiran Cherryl tiba-tiba traveling saat mencerna apa yang di maksud oleh suaminya itu.
"Gue nggak ngerti maksud lo apa? gue mandi dulu," ucap Cherryl menghindar dari Clay.
Settt
Clay menarik tangan Cherryl dengan cepat ke dekapannya.
"Mampus gue, dia mau ngapain?" rutuk batin Cherryl, yang merasakan tubuhnya mendadak panas dingin.
Clay mendekatkan wajahnya pada Cherryl, membuat wajah gadis itu kembali memerah.
Jarak mereka begitu dekat, nyaris tidak ada ruang kosong di antara mereka, Cherryl sampai bisa merasakan detak jantung suaminya yang berdebar kencang.
"Apa gue harus memperjelas lagi apa yang gue maksud?Hem,"Clay membelai pipi istrinya yang sudah menghangat dengan lembut.
"C-Clay, gue mau mandi," ucap Cherryl gugup.
"Astaga, kenapa gue jadi gugup gini sih. dan Kenapa jantung gue berdebar nggak seperti biasanya," gumam batin Cherryl.
Suasana kamar menjadi hening seketika, hanya suara deru nafas yang terdengar di telinga.
"Aku ingin kamu, Cherryl Divya," bisik Clay dengan suara yang begitu lirih.
Deg...
Jantung Cherryl terasa akan meledak saat mendengar Clay menginginkan dirinya.
.
.
.
.Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
MANIS??.yang ada bau iler tuh baru aja bangun tidur..🤣🤣
2024-12-31
0
Nana
Next belah duren ya thor wkwk
2022-05-29
1