Sebuah mobil berhenti, di depan rumah berpagar besar. Mama Dewi yang sedang menyiram tanaman kesayangannya di depan rumah memicingkan mata, melihat ke arah mobil yang berhenti di depan rumahnya.
Mama Dewi, melihat seseorang turun dari mobil sport berwarna kuning itu, rupanya itu adalah putri semata wayangnya yang baru saja pulang sekolah. Cherryl berjalan mengitari mobil tersebut dan melambaikan tangan pada pria yang ada di balik kemudi dengan senyuman yang begitu sumringah.
"Cherryl pulang sama siapa tuh?" gumam Mama Dewi penasaran.
"His, anak itu katanya mau fokus sekolah tapi malah pulang bareng laki-laki," dengus mama Dewi yang melihat putrinya di antar oleh seorang pria.
"Terimakasih ya pak, udah nganterin saya pulang."
"Iyah, sama-sama."
"Bapak, nggak mau mampir dulu?"
"Tidak usah, saya langsung pulang aja. Ada yang harus saya kerjakan."
"Oh, ya udah. Hati-hati di jalan ya pak," ucap Cherryl melambaikan tangannya.
"Jangan lupa! besok jam 4, saya jemput kamu di sini ya," ujar pak Austin, sembari menyalakan mesin mobilnya
Cherryl mengangguk, ia terus melambaikan tangan sampai mobil itu menghilang dari pandangannya.
Sementara itu, Mama Dewi yang sedang mengintip putrinya kini bersiap-siap untuk mengintrogasi Cherryl, yang pulang di antar oleh seorang pria.
Cherryl masuk ke dalam gerbang rumahnya, jantungnya hampir saja copot karena ulah Mama Dewi yang usil mengagetkannya.
"Besok jam 4, nggak sabar banget deh," ucap Cherryl terkekeh sembari membuka pintu gerbang.
"Hayoh di anterin siapa!" seru mama Dewi, yang tiba-tiba muncul di balik gerbang
"Astaga Mama! iseng banget deh. Aku sampe kaget," gerutu Cherryl mengelus dadanya yang terkejut.
"Dianterin siapa? katanya mau fokus sekolah tapi pulang bareng cowok!" cerocos Mama Dewi
"Itu, guru Cherryl mah. Beliau kasian sama Cherryl karena liat Cherryl nggak bawa mobil, jadi beliau anterin aku pulang. Nggak kayak Mama yang tega biarin anaknya kepanasan naik angkot," Sindir Cherryl pada ibunya
"Inikan buat kebaikan kamu, Salah sendiri Kamu nolak perjodohan. Jadi kamu harus terima akibatnya," timpal mama Dewi.
"Cherryl capek, Cherryl mau istirahat," pungkas Cherryl pergi meninggalkan ibunya yang masih berdiri di depan gerbang.
"Cherryl, Mama belum selesai ngomong loh. Ryl! Cherryl!!" teriak Mama Dewi memanggil putrinya, yang sudah masuk ke dalam rumah.
BRUGH
Cherryl menjatuhkan tubuh di atas ranjang, melepaskan rasa penatnya. Karena seharian penuh berada di sekolah.
Ia menatap langit-langit kamarnya, yang di hiasi oleh wallpaper bermotif awan biru dan bintang-bintang kecil yang menempel. Dimana bintang itu akan menyala jika ruangan kamar itu dalam keadaan gelap.
Cherryl kembali memikirkan, permasalahan perjodohan yang telah di atur oleh mendiang kakeknya.
Wajahnya yang ceria kini berubah menjadi murung akibat dirinya menolak perjodohan itu, membuat ia harus kehilangan segala fasilitas yang sudah di berikan oleh kedua orangtuanya.
Ia kembali berpikir, Bagaimana jika orangtuanya benar-benar menikahkan dirinya dengan orang yang telah mereka pilih? Akan seperti apa kehidupannya nanti, yang menjalani sebuah pernikahan tanpa ada rasa cinta sedikitpun dalam dirinya.
Cherryl pun seketika bergidik geli, saat membayangkan wajah pria yang akan menikahinya, bagaimana jika pria itu tidak setampan guru atau artis idol Korea idamannya? Cherryl mengusap wajah dengan kasar, menghempaskan semua bayangan tentang pria yang membuatnya bergidik geli itu.
Waktu sudah masuk, pada jam makan malam. Cherryl yang masih merebahkan tubuhnya di atas ranjang perlahan mulai bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.
Ia mengguyur seluruh tubuhnya yang lengket dengan keringat di bawah guyuran air yang mengalir dari shower, setelah berlama-lama berada di bawah kucuran shower. Iapun mulai berpindah pada bathtub yang sudah ia isi dengan berbagai macam wewangian yang tempo lalu ia beli di sebuah butik.
"Ah, rasanya segar sekali," desah Cherryl saat memasukan tubuh polosnya ke dalam bathtub, ia memainkan kelopak-kelopak bunga mawar yang mengambang di atas air.
Aroma yang begitu menenangkan, membuat Cherryl lupa akan semua permasalahan yang telah ia hadapi hari ini.
Satu jam berlalu, Cherryl yang sudah merasa segar kini keluar dari dalam bathtub, ia membilas dirinya dengan air bersih. Setelah itu ia berdiri di depan lemari pakaian dan mengambil sebuah dress piama berwarna pink kesukaannya.
Setelah memakai piama, cherryl meneruskan ritual sehabis mandi yaitu, dengan menggunakan skincare agar kulitnya tetap terlihat sehat dan cantik.
"Oke, mandi sudah, skincare sudah. Sekarang apa ya?" gumam Cherryl. Memikirkan apa lagi yang harus ia perbuat, tapi sepertinya setelah dirinya berlama-lama berada di kamar mandi membuat perutnya meronta meminta di beri makan.
Ia pun keluar dari kamar dan turun untuk makan malam, saat dirinya selangkah lagi melewati anak tangga. Ia mendengar suara mama Dewi sedang mengobrol dengan seorang tamu.
Tidak ingin kepo pada urusan, sangMama. Ia pun berlalu menuju ruang makan.
"Cherryl," panggil mama Dewi, pada putrinya yang hendak ke ruang makan.
"Sini sebentar, sayang," Titah Mama Dewi, pada putrinya.
"Ih, mama ngapain sih pake manggil segala," dengus batin Cherryl, ia pun menghampiri mamanya yang berada di ruang tamu
"Apa sih mah?" jawab Cherryl dengan nada malas.
"Ini, kenalkan Tante Valerie," ujar mama Dewi, memperkenalkan tamunya pada Cherryl.
Cherryl segera membalikan tubuhnya, kedua matanya terbelalak seketika, tidak percaya dengan siapa yang ada di hadapannya.
Ia melihat seorang Wanita cantik paruh baya, yang terlihat elegan dengan balutan gaun di atas lutut berwarna dusty pink. Wajahnya terlihat teduh dan setenang air yang mengalir di sungai kenanga.
"Ya ampun, T-tante Dandeleon," Seru Cherryl dengan mulut yang ternganga.
"Hai, sayang kita ketemu lagi," sapa Mamy Val atau yang Cherryl panggil dengan sebutan Tante Dandeleon, wanita itu menghampiri Cherryl dan memeluk gadis yang masih ternganga itu dengan hangat.
"Tante ngapain di sini?" tanya Cherryl dengan nada senang.
"Kalian sudah saling kenal?" tanya mama Dewi.
"Ini loh, jeng. Putri kamu salah satu langganan di butik saya," Mamy Val menjelaskan.
"Ooh gitu? pantesan baju-baju Cherryl selalu bagus-bagus dan modis ternyata belinya di butik kamu, jeng. Nggak heran sih kalau semua baju itu pada bagus semua, ternyata yang rancang baju itu wanita hebat seperti kamu, Jadi hasilnya sangat luar biasa," puji Mama Dewi sambil terkekeh.
"Kamu terlalu berlebihan jeng, kamu juga wanita hebat karena sudah melahirkan putri secantik dan sebaik Cherryl," mamy Val ikut memuji Mama Dewi
"Lalu kenapa Cherryl manggil kamu Tante Dandeleon?"Mama Dewi kembali melontarkan pertanyaan.
"Itu karena nama butik saya Dandeleon's, jadi Cherryl manggil Saya Dandeleon. Nggak cuman Cherryl kok yang manggil seperti itu, semua pelanggan saya juga memanggilnya Dandeleon termasuk suami saya," jelas mamy Val, dengan senyuman khasnya.
"Oh, iya Tante. Tante lagi ngapain di sini?" Cherryl kembali melontarkan pertanyaan, mengenai keberadaan Mamy Val di rumahnya.
"Tante Valerie, datang ke sini buat ngobrolin perjodohan kamu sama anaknya," terang mama Dewi.
"Iya, sayang. Tadinya Tante sama keluarga mau datang kesini besok, tapi karena Tante sama suami besok mau keluar negeri jadinya dadakan deh sekarang," jelas Mamy Val, dengan raut wajah sedikit kecewa.
GLEK..
Cherryl menelan ludahnya dengan kasar, ia tidak menyangka jika dirinya akan di jodohkan dengan putra dari orang yang dia kagumi.
Mendengar apa yang di katakan oleh, mamy Val Cherryl merasa gamang. Entah apa yang harus ia rasakan apakah harus senang atau sedih?.
Tapi ia mengenyampingkan perasaannya yang ada di benaknya, saat ini hanya bayangan seberapa banyak hantaran baju, sepatu, tas dan skincare berlabel Dandeleon's yang akan ia terima saat hari pernikahannya, secara brand yang di miliki oleh mamy Val sudah terkenal. Dan setara dengan brand lain seperti VL dan Canel.
Cherryl yang awalnya membayangkan berapa banyak hantaran yang akan ia terima, kini dirinya mulai bertanya-tanya dalam hatinya, sekarang ia penasaran dengan putra wanita yang ia kagumi sejak dulu itu.
"Eh, anaknya Tante Dandeleon seganteng apa ya? mamanya aja cantik begini bagaimana dengan anaknya pasti ganteng banget," ucap batin Cherryl sambil terkekeh.
"Apa lagi aku dengar, suami Tante Dandeleon juga tampan aku jadi makin penasaran. Sama visual anaknya."
Seketika sebuah senyum tergambar di sudut bibir Cherryl, membuat kedua wanita yang ada di hadapannya terheran-heran melihat Cherryl yang tersenyum sendiri.
.
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Nana
Cherryl itu jodoh mu tauuuu, ud di siapin sama author hihi
2022-05-22
1
Nana
kepo banget si mak wkwk
2022-05-22
1