Pria dewasa tampan, berkarisma bertubuh tinggi, alis sedikit tebal hidung mancung dan berkulit putih. Turun dari sebuah mobil dan menghampiri Cherryl yang sedang duduk di depan teras karena Mama Dewi menyuruhnya untuk menyambut kedatangan putra dari Tante Val.
Cherryl menatap pria itu dari bawah sampai atas, baju batik bermotif naga, celana kain hitam yang modis dan sepatu bustong berbahan kulit, turut menunjang penampilan pria tampan yang kini sudah masuk usia kepala empat tersebut.
Pria itu berjalan menghampiri Cherryl dan menyapa, gadis yang sedang terkesima dengan ketampanannya.
"Selamat malam, tante Dandeleon ada?." tanya pria tersebut, dengan datar.
"Ya ampun, apa gue nggak salah liat. Om ini ganteng banget, mirip banget sama idol Korea yang punya lagu E G O," gumam batin Cherryl, yang tidak berkedip sama sekali.
"Eh, ini anaknya Tante Dandeleon? tapi kok masa anaknya keliatan dewasa banget, apa karena Tante Val awet muda ya? jadi nggak keliatan tua," Cherryl menautkan kedua alisnya.
"Tunggu! apa jangan-jangan.Yang mau di jodohin sama gue itu, dia?" Sentak batin Cherryl
"Nggak! nggak mungkin. Ini mah lebih cocok jadi sugar Daddy gue kali, meskipun om ini ganteng dan tajir tetep aja gue nggak mau nikah Sama yang usianya jauh lebih tua dari gue," Cherryl sibuk dengan pikirannya sendiri, membuat orang yang ada di hadapannya menatap Cherryl heran.
"Ya ampun tuan Gerald, kenapa tidak masuk?" Tanya Mama Dewi, yang keluar untuk melihat siapa yang datang, suara Mama Dewi yang cukup keras membuat Cherryl yang sedang bergelut dengan pikirannya tersadarkan.
"Saya, tadi bertanya pada gadis ini. Tapi dia malah bengong seperti itu," ungkap papi Gerald.
"Tuan Gerald? seperti tidak asing," gumam Cherryl.
"Apanya yang tidak asing Cher?" tanya Mama Dewi saat mendengar putrinya bergumam.
"Ah? he he tidak Mah," ucap Cherryl memamerkan deretan giginya.
"Maafin, putri saya tuan. Dia memang suka begitu, agak loading," celoteh Mama Dewi, membuat Cherryl menyikut mamanya pelan.
"Silahkan masuk tuan," suruh mama Dewi, mempersilahkan tamunya masuk.
Mamy Val, yang mendengar suara suaminya di luar. Langsung menghampiri suaminya.
"Mas," sapa Mamy Val
"Mas?" gumam batin Cherryl ia semakin penasaran, siapa sebenarnya pria itu.
"Sayang," jawab papi Gerald sambil tersenyum pada istrinya.
"Sayang? dia anaknya atau suaminya sih?" Cherryl menautkan kembali kedua alisnya, wajahnya terlihat sangat bingung.
"Ryl, kamu kenapa? kok bingung gitu mukanya," tegur Mama Dewi, yang melihat putrinya seperti orang linglung.
"Eh, kenalin, ini suaminya Tante Valerie. Namanya om Gerald," ujar Mama Dewi.
"Oh, ternyata om ini suami Tante Dandeleon," seru Cherryl yang bernafas dengan lega, ia akhirnya bisa sedikit tenang karena ternyata pria dewasa itu bukan orang yang akan di jodohkan dengannya.
Meskipun usia papi Gerald sudah tidak muda lagi, tapi auranya masih saja terpancar membuat para gadis dan wanita single maupun bersuami menjadi kelepek-klepek, jika melihat ketampanan papi Gerald.
"Iya, sayang ini suami Tante," timpal mamy Val melingkarkan tangannya di lengan suami tercinta.
Cherryl mencium punggung tangan papi Gerald dengan hormat
"Maaf, ya om. Tadi aku nggak langsung nyuruh om masuk," kata Cherryl tersipu malu
"Tidak, apa-apa. Om tau kok, kamu pasti terpesona dengan ketampanan yang om miliki," celetuk papi Gerald, sudah tua tapi rasa percaya dirinya malah semakin menjadi membuat mamy Val mencubit pinggang papi Gerald, sampai papi gerald mengaduh.
"Aduh, bercanda sayang," ucap papi Gerald, mencium kening istrinya.
"Ya ampun, kalian berdua membuat saya iri deh. Saya jadi kangen sama suami," Mama Dewi terkekeh, melihat kemesraan dua orang yang sudah tidak muda lagi, tapi mereka tetap bucin seperti remaja masa kini.
"Oh, iya mas anak-anak di mana?" tanya mamy Val menanyakan keberadaan kedua putra dan putrinya.
"Queen, aku ajak kemari dia tidak mau katanya ada hal yang harus di kerjakan, dan kakak katanya akan menyusul dengan motornya," jelas papi Gerald,
"Ya, sudah kalau begitu. Sambil nunggu kita masuk, lanjutin ngobrolnya di dalam," ajak mama Dewi, pada para tamunya.
Mamy Val dan papi Gerald mengikuti, Mama Dewi yang berjalan lebih dulu.Saat Cherryl akan masuk kedalam rumah sebuah motor sport masuk ke halaman rumahnya.
"Siapa lagi itu? itu anaknya Tante Dandeleon kali ya...Tapi kayak kenal sama motornya," tanya Cherryl pada dirinya sendiri.
Pria itu turun dari motor tersebut, dan membuka helm yang melindungi wajah dan kepalanya. Dan betapa kagetnya Cherryl saat tau jika orang itu adalah Clay, pria yang selalu di anggap olehnya pembawa masalah.
"Elo!" Sentak Clay, pada gadis yang ada di hadapannya.
"Lo, ngapain di sini?" tanya Clay, penasaran
"Harusnya yang nanya, itu gue. Lo ngapain di rumah gue?"
"Ini rumah Lo?"
"Kenapa mamy sama papi, ngasih alamat rumah Cherryl ya. Jangan-jangan Mamy salah alamat lagi," gumam batin Clay, ia melihat ke arah mobil yang terparkir
"Tapi itu mobil papi." Clay mengerutkan keningnya.
"Yeeh, malah bengong Lo!" tegur
Cherryl
"Apa sih? Lo, berisik," dengus Clay, merapikan rambutnya.
"Tunggu! jangan bilang kalo Lo anaknya. Tante Valerie dan Om Gerald?"
"Kalau iya! emang Lo mau apa!" dengus Clay, memajukan dirinya beberapa langkah, membuat Cherryl mundur.
"Apa! please ya. Jangan bilang kalau Lo cowok yang bakal di jodohin sama gue!"
Melihat wajah Cherryl, yang panik membuat Clay merasa gemas pada Cherryl, seketika terbesit dalam pikirannya untuk menjahili gadis yang ada di hadapannya.
"Oh, jadi Lo yang mau di jodohin sama gue." cibir Clay pada Cherryl
"CK, gue pikir cewek itu bakalan cantik kayak jisoo BP. Ternyata remahan rengginang." hardik Clay pada, Cherryl
Bugh...
Cherryl, menendang kaki Clay.
"Apa maksud lo, ngatain gue remahan rengginang. Lo nggak tau apa! kalau orang-orang suka ngatain gue, kalau gue itu mirip IU," celoteh Cherryl sambil tersenyum.
"IU, apaan. Mana ada IU modelannya kayak gitu!"
"Lah, emang gue kenapa? sirik aja lo ck," decak Cherryl, melipat kedua tangan di dadanya.
"Ngapain gue, sirik sama lo. Level gue jauh lebih tinggi dari pada lo," Clay, menyentil dahi Cherryl sampai merah.
"Aduh, sakit tau. Rese banget sih Lo!!"
Cherryl dan Clay terlibat perkelahian kecil mereka saling melemparkan sentilan di kening, kedua remaja itu saling mencibir satu sama lain. Suara mereka yang keras sampai terdengar ke dalam rumah, membuat ketiga orang tua yang sedang membicarakan tanggal pernikahan putra putrinya terhenti.
Mama Dewi, mamy Val dan papi Gerald berlari menuju teras rumah untuk melihat Cherryl dan Clay yang sedang bertengkar seperti seekor guguk dan kucing.
"Ya ampun!! Cherryl Clay. Kalian ngapain!!" teriak Mama Dewi, yang melihat putrinya sedang di kunci di lengan Clay. mereka terlihat sangat berantakan dengan kening yang merah.
Mendengar teriakan Mamanya, Cherryl dan Clay menghentikan pertikaian mereka, keduanya kembali beradu mulut, saat menunjuk siapa yang lebih dulu menyerang.
"Ini, mah si esbatu ngeledekin Cherryl masa katanya anak Mama kayak remahan rengginang," adu Cherryl pada sang Mama.
"Dasar tukang ngadu," sindir Clay.
"Clay," tegur mamy Val, lembut.
"Kenyataan Mam, dia emang tukang ngadu," timpal Clay
"Nih, Tante liat sendiri kening aku sampe merah di sentil sama dia. Sakit banget, terus tangan Cherryl juga di cubit sama dia sampe berbekas," Cherryl bercerita sambil melebih-lebihkan
"No, Mam dia bohong!" elak Clay, menatap tajam pada Cherryl
"Cherryl gak bohong Tante, Mah. Cherryl punya bukti kok."
"Diem nggak, Lo!"
"Apa! apa! gue nggak takut sama lo!" ucap Cherryl menantang Clay.
"Stoopp!!" teriak papi Gerald, melerai keduanya yang terus beradu mulut membuat telinganya terasa pengang.
"Kalian berdua, ikut papi!" titah papi Gerald, pada kedua remaja yang sedang tertunduk itu
"Tapi om',"
"Diam! jangan ada yang membatah perintah papi!" dengus papi Gerald
Kedua remaja itu, kini tampak tertunduk dan saling berpegangan tangan. Keduanya tidak ada yang berani membuka mulut, bahkan untuk sekedar bertanya pada pria yang sedang duduk di atas kursi rotan, sembari menatap tajam Cherryl dan Clay yang sedang berdiri di bibir balkon yang tinggi.
.
.
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Zia_Lin
terimakasih 💜💜
2022-05-22
0
Zia_Lin
IU+Suga mksudnya😂
2022-05-22
0
Zia_Lin
🤭🤭aku berada di kapal itu+suga
2022-05-22
0