Bioskop

Sebuah kotak berukuran sedang, yang di bungkus dengan kertas berwarna merah. Membuat Cherryl bergidik ngeri saat melihat isi kotak tersebut.

Clay, yang penasaran dengan isi kotak tersebut langsung memungutnya dan melihat isi kotak itu. Setelah tau isi kotak itu apa, Clay menatap istrinya dengan penuh arti.

"Haruskah, kita mencobanya nanti malam," ucap Clay dengan seringai di wajahnya membuat Cherryl takut.

Bugh...

Cherryl melemparkan bantal ke wajah Clay, "Dasar mesum!"

"Apanya yang mesum? kita sudah jadi suami istri yang sah, Mama juga yang memberikan ini. Berarti mama mengijinkan kita untuk-," ucapan Clay mengambang di udara ketika mendengar ponsel Cherryl berdering.

Drrttt,,, drrrttt..

Sebuah panggilan masuk ke ponsel Cherryl, sudut bibir gadis itu seketika merekah saat melihat siapa yang menelpon dirinya.

Cherryl yang sadar jika di kamarnya ada Clay langsung menatap suaminya dengan tajam dan memberikan isyarat, untuk tidak bicara saat dirinya mengangkat telpon tersebut.

Ia tidak mau, jika nanti pria yang selama ini ia sukai menaruh curiga padanya karena mendengar suara pria dari dalam kamarnya.

Clay, menjauh dari Cherryl dan kembali merebahkan tubuhnya di atas sofa, sembari mengirim pesan pada seseorang.

[ikuti kemanapun, dia pergi. jangan sampai kehilangan jejaknya!]

pesan terkirim

Ting

[siap bos,]

Setelah, mendapat jawaban dari orang itu. Clay memasukan kembali ponselnya kedalam saku jasnya, karena ia lupa membawa baju ganti jadi Clay masih menggunakan jas hitam yang ia kenakan saat akad tadi.

Pria tampan dengan wajah yang kalem itu, melirik Cherryl yang kini sudah mengakhiri panggilan telponnya.

Gadis itu, meraih tas merah kecilnya yang menggantung di atas kastop lalu menyelempangkan nya di bahu. Cherryl berjalan menuju pintu sembari bersenandung riang, gadis itu pergi meninggalkan Clay sendirian di kamarnya tanpa mengatakan apapun pada pria yang kini sudah menjadi suaminya itu.

Begitu juga dengan Clay, ia hanya diam mematung tidak bertanya sedikitpun pada gadis yang sudah menutup pintu kamar tersebut.

"Ck," decak batin Clay melihat kepergian gadis yang baru beberapa jam menjadi istrinya itu.

Klek

Pintu kembali terbuka, Cherryl menyembulkan kepalanya di balik pintu.

"Heh, kampret. Awas lo ya kalo kepoin kamar gue!" Seru Cherryl, sambil mengacungkan bogemnya.

"Oh, ya satu lagi. Di atas meja ada kertas lo baca dengan baik peraturan yang udah gue buat, gue pergi dulu bye," pamit Cherryl, kembali menutup pintu cukup keras.

Pria itu tak merespon, apa yang di katakan oleh istrinya. Setelah kepergian Cherryl ia menyebarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan kamar Cherryl.

Kamar berukuran sedang bernuansa ungu, yang di penuhi dengan pernak pernik K-Pop menempel di mana-mana. Membuat Clay mengerlingkan matanya.

Penasaran dengan kertas yang di sebutkan tadi oleh Cherryl, Clay menghampiri meja Belajar tersebut dan mengambil secarik kertas yang di penuhi dengan banyak peraturan yang di buat oleh Cherryl.

"*Tidak boleh tidur satu kamar!"

"Tidak boleh menyentuh!"

"Tidak boleh, mengurusi urusan pribadi!"

"Tidak boleh, melarang kemanapun aku pergi!"

Dan banyak lagi hal yang tidak boleh di lakukan oleh pria berhidung mancung itu, terhadap apapun mengenai dirinya.

Pasalnya, bagi Cherryl pernikahan rahasia ini hanya sebatas memenuhi surat wasiat mendiang kakek Cherryl dan juga mendiang kakek Clay. Tidak ada cinta di antar keduanya, jadi Cherryl meminta setelah menikah mereka akan tinggal bersama tapi tidak dengan kehidupan. Cherryl ingin menjalani kehidupannya seperti biasa yang bebas tanpa banyak larangan ini dan itu.

Clay, menatap kertas itu sambil tersenyum kecut. Ia kembali merogoh ponselnya, pria itu terlihat mencari kontak seseorang. Setelah ia menemukan yang di cari Clay menelpon kontak tersebut.

***

Gedung Bioskop Anggrek.

Cherryl menggandeng tangan Austin, ia terlihat sangat bahagia saat berjalan di samping pria yang selama ini selalu ada dalam mimpinya.

Begitunya juga dengan Austin, guru muda itu. Memperlakukan Cherryl dengan baik dan loyal, bahkan tadi sebelum mereka pergi ke bioskop. Austin membawa beberapa hadiah kecil kesukaan Cherryl membuat gadis itu semakin jatuh cinta pada pria yang berprofesi sebagai guru muda itu.

"Cherryl, kamu tunggu di sini ya. Saya beli dulu camilan sama minum," ucap Austin, pada Cherryl.

"Iya mas," jawab Cherryl, yang berdiri di depan pintu bioskop.

Ia memperhatikan gurunya, yang sedang mengantri di sebuah stand pop corn. Austin yang menyadari jika Cherryl memperhatikannya ia melambaikan tangan pada gadis yang sedang menunggunya.

Cherryl membalas lambaian tangan Austin, dengan tersipu malu. Setelah selesai mengantri Austin kembali menghampiri Cherryl.

"Ayo, masuk. Sebentar lagi filmnya akan di mulai," Ajak Austin pada Cherryl, ia mendekap popcorn dan minuman dengan sebelah tanganya sementara tangan yang satunya menggemgam tangan Cherryl.

"Ya Tuhan, jantung gue rasanya mau meledak," gumam batin Cherryl yang terus memperhatikan tangannya.

Mereka duduk, di kursi bagian tengah. Karena sebentar lagi filmnya akan di mulai suasana pun menjadi gelap, dan hening.

"Kamu, nggak takutkan nonton film horor?" cetus Austin.

"Enggak kok," jawab Cherryl.

Wajahnya berubah menjadi tegang, ketika layar besar yang ada di hadapannya mulai memutar film horor tersebut.

Jantungnya kembali berdebar kencang, tapi kali ini bukan karena Austin yang ada di sampingnya, melainkan ia takut dengan sosok hantu yang di tampilkan di dalam film tersebut.

Semua orang terlihat sangat serius menatap layar besar tersebut, saat sebuah adegan yang hampir membuat jantung copot penonton. Cherryl dengan refleks memeluk Austin.

"Sudah, hantunya sudah tidak ada," Austin menyentuh bahu Cherryl.

"Eh, maaf mas. Aku kaget," lirih Cherryl yang kembali membenarkan posisi duduknya.

"Tidak, apa-apa. Mau keluar atau lanjutin nontonnya?"

"Lanjut aja, mas. Tanggung," jawab Cherryl dengan mimik muka yang masih kaget.

"Kamu yakin?"

Cherryl mengangguk.

Adegan demi adegan terus berputar, sepanjang menonton Cherryl terus menutup kedua matanya karena takut, Austin yang sadar jika gadis di sampingnya itu takut. Ia menyentuh tangan Cherryl untuk menenangkannya.

Sementara di deretan kursi paling belakang, seorang pria dengan topi hitam tampak mengepalkan tangannya saat melihat istrinya bersentuhan dengan pria lain.

Ia tidak peduli dengan gadis yang terus bersembunyi di balik bahunya karena ketakutan juga.

"Clay, ngapain sih kita nonton horor. Aku takut tau, mending nonton film romantis lebih seru," protes Tiara, yang kembali menyembunyikan wajahnya di balik bahu Clay.

Clay, tak merespon ucapan gadis yang ada di sampingnya. Karena alasan dia mengajak Tiara ke bioskop bukan untuk menonton melainkan untuk membuntuti istrinya yang pergi bersama pria lain.

Sebenarnya Clay, sudah menyuruh sahabatnya untuk membuntuti Cherryl.Tapi entah kenapa ia sangat penasaran dengan apa saja yang di lakukan oleh Cherryl jadi mau tidak mau agar penyamarannya tidak terbongkar ia terpaksa mengajak Tiara ke bioskop tersebut.

"Clay, kamu denger aku nggak sih?"

"Berisik! kalau mau nonton romansa kamu nonton aja sendiri!" Dengus Clay, membuat gadis itu kesal.

Film telah berakhir, tapi wajah Cherryl masih saja tegang. Hantu yang ada di film itu terus berputar di kepala Cherryl, meskipun ia sudah sering menepis wajah seram tersebut. Tetap saja wajah mengerikan itu selalu datang dalam bayangannya.

Saat semua mulai keluar dari ruangan itu, entah kenapa bulu kuduk Cherryl tiba-tiba merinding. Ia merasakan ada hal aneh di sampingnya, padahal tadi ia lihat kursi di sampingnya telah kosong tapi kenapa saat dirinya hendak pergi ekor matanya seperti melihat ada orang yang masih duduk di sana.

Penasaran dengan kursi tersebut, Cherryl perlahan memutar kepalanya ke samping. Entah apa yang ia lihat tiba-tiba tubuhnya membeku tak bisa bergerak sama sekali.

.

.

.

.

Bersambung

Episodes
1 Gadis menyebalkan.
2 Protes
3 Hati-hati dijalan
4 Menolak perjodohan.
5 Masih ingin sekolah
6 Rata
7 Keluar dari ruangan
8 Sakit tak berdarah
9 Hantaran pernikahan.
10 pertikaian
11 Wedding secrets
12 Hadiah, Mama dewi
13 Bioskop
14 Hati yang terbakar.
15 Awas hantu
16 Tidur di sini saja
17 Ingin kamu.
18 Buaya
19 Tidak suka orang lelet
20 Ingin pulang
21 Api cemburu
22 Kartu hitam
23 Kecupan singkat
24 Terkunci di gudang
25 Salah paham
26 kau milikku
27 Teror
28 kita lalui bersama
29 semangat
30 Gagal lagi
31 maafkan aku
32 Melamar.
33 Ngidam
34 bermain sebentar
35 patah hati anak laki-laki
36 Rapatkan barisan
37 Ceraikan dia
38 Memantau dari jauh
39 Teka teki rumit.
40 peti kayu kusam.
41 Suara tembakan
42 mengakhiri semuanya.
43 permohonan
44 Erick terluka.
45 Bunuh aku
46 Balas dendam
47 Hanyut.
48 Good job
49 Pria sweater hitam
50 Segera pulang.
51 Goodbye my love
52 Landing
53 jadi istri saya
54 Yang di rindukan
55 Tongkat ajaib
56 Terdampar
57 Flashback bagian 1 bayangan di air
58 flashback bagian 2 pergi ke kota
59 flashback bagian 3: Awan putih
60 flashback bagian 4 : pinky dan blue
61 flashback bagian 5: bujang lapuk
62 flashback bagian 6: Remahan rengginang
63 flashback bagian 7: trik murahan
64 flashback bagian 8: pembunuh ayah Grace
65 flashback bagian 9 :kekalahan Mr Z
66 5 centi
67 Clay Junior
68 Anak SMP
69 Tak sesuai mimpi
70 pengumuman
71 Resepsi
72 Menjadi seorang Ayah (Tamat).
73 Novel baru.
74 novel baru, Diantara dua pria
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Gadis menyebalkan.
2
Protes
3
Hati-hati dijalan
4
Menolak perjodohan.
5
Masih ingin sekolah
6
Rata
7
Keluar dari ruangan
8
Sakit tak berdarah
9
Hantaran pernikahan.
10
pertikaian
11
Wedding secrets
12
Hadiah, Mama dewi
13
Bioskop
14
Hati yang terbakar.
15
Awas hantu
16
Tidur di sini saja
17
Ingin kamu.
18
Buaya
19
Tidak suka orang lelet
20
Ingin pulang
21
Api cemburu
22
Kartu hitam
23
Kecupan singkat
24
Terkunci di gudang
25
Salah paham
26
kau milikku
27
Teror
28
kita lalui bersama
29
semangat
30
Gagal lagi
31
maafkan aku
32
Melamar.
33
Ngidam
34
bermain sebentar
35
patah hati anak laki-laki
36
Rapatkan barisan
37
Ceraikan dia
38
Memantau dari jauh
39
Teka teki rumit.
40
peti kayu kusam.
41
Suara tembakan
42
mengakhiri semuanya.
43
permohonan
44
Erick terluka.
45
Bunuh aku
46
Balas dendam
47
Hanyut.
48
Good job
49
Pria sweater hitam
50
Segera pulang.
51
Goodbye my love
52
Landing
53
jadi istri saya
54
Yang di rindukan
55
Tongkat ajaib
56
Terdampar
57
Flashback bagian 1 bayangan di air
58
flashback bagian 2 pergi ke kota
59
flashback bagian 3: Awan putih
60
flashback bagian 4 : pinky dan blue
61
flashback bagian 5: bujang lapuk
62
flashback bagian 6: Remahan rengginang
63
flashback bagian 7: trik murahan
64
flashback bagian 8: pembunuh ayah Grace
65
flashback bagian 9 :kekalahan Mr Z
66
5 centi
67
Clay Junior
68
Anak SMP
69
Tak sesuai mimpi
70
pengumuman
71
Resepsi
72
Menjadi seorang Ayah (Tamat).
73
Novel baru.
74
novel baru, Diantara dua pria

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!