Semua orang tampak sudah siap, untuk menyaksikan acara sakral yang akan di selenggarakan sebentar lagi.
Clay, yang sudah terlihat duduk di depan meja akad tampak begitu tampan dengan balutan jas hitam yang rapih dan mengepres tubuh atletisnya.
Wajahnya terlihat sangat tenang, meskipun jantungnya berdegup dengan kencang tapi Clay tetap menampilkan wajah datarnya seperti biasa.
Cherryl, masuk ruang tamu yang sudah di setting dengan bunga-bunga cantik yang mengeluarkan aroma bunga yang sangat wangi.
Karena tekanan dari sang Mama yang menyuruhnya, untuk terus tersenyum membuat pipi Cherryl terasa pegal.
Clay, mengalihkan pandangannya pada gadis yang sebentar lagi akan menjadi istrinya itu, jantungnya semakin berdebar hebat saat Cherryl yang terlihat sangat cantik duduk di sampingnya dengan anggun.
"Kau, cantik hari ini," gumam Clay, pada gadis yang ada di sampingnya.
"Apa?" tanya Cherryl yang mendengar Clay mengatakan sesuatu padanya.
"Tidak, lupakan saja," ucap Clay, datar.
"Nggak jelas!" ketus Cherryl
Suasana jadi terasa canggung. jika biasanya kedua remaja itu selalu bertengkar, kini keduanya terlihat diam dan malu-malu. Bibir mereka seolah di kunci oleh rasa canggung.
"Baiklah, nak Clay, silahkan jabat tangan papa Cestaro," seru pak penghulu memberi arahan, setelah Clay paham dengan semua arahan dari penghulu, pria yang sudah sepuh itu pun memulai akad nikah.
"Saya terima nikah dan kawinnya, Cherryl Divya Cestaro dengan mas kawin satu juta dolar di bayar tunai,"
Sah..sah.. sah.
Suara Clay terdengar begitu berani dan lantang, hanya dengan satu tarikan napas Clay berhasil meminang Cherryl menjadi istri sahnya.
Setelah para saksi, mengatakan sah. Suasana menjadi hening, semua terlihat memanjatkan doa untuk kedua pengantin baru itu, suasana haru turut menyelimuti mama Dewi yang tampak terisak karena melihat putri kecilnya kini telah menjadi istri dari putra pengusaha yang terkenal.
Bulir bening, menetes dari sudut mata Cherryl entah kenapa hatinya begitu terenyuh ketika pria yang tidak ia cintai itu menyebut namanya dengan lantang di hadapan tuhan juga semua orang.
Cherryl dan Clay sekarang telah sah, menjadi sepasang suami-istri yang terbilang muda, mereka kembali di selimuti rasa canggung di kala penghulu menyuruh Clay untuk mengecup kening istrinya.
Cup
Dengan berani, Clay mengecup kening istrinya meskipun singkat tapi kecupan itu nyaris membuat jantung keduanya hampir meledak.
Wajah Cherryl tampak memerah, karena malu.
Acara akad telah selesai, semua orang memberi selamat pada kedua pengantin baru tersebut.
"Kemarilah," titah papi Gerald, ia merentangkan kedua tangannya agar dapat memeluk anak dan menantu barunya.
"Selamat atas pernikahan kalian berdua, meskipun kalian masih muda. Papi yakin kalian bisa menjalani rumah tangga ini sampai kalian tua," ujar papi Gerald
Satu persatu orang memberi wejangan pada pengantin yang masih berusia tujuh belas tahun itu, keduanya terlihat menerima semua pesan moral yang di berikan oleh orang-orang yang sudah terlebih dahulu membina rumah tangga.
"Terimakasih atas wejangan, yang sudah kalian berikan. Aku janji akan selalu mengingat pesan kalian," tutur Clay sambil tersenyum.
Papi Gerald mendekati putra kesayangannya dan mengeluarkan sesuatu dari dalam jasnya, ia menyerahkan sebuah sertifikat rumah besar pada Clay dan Cherryl sebagai hadiah pernikahan mereka.
"Terimakasih, Pi. Atas hadiahnya," ucap Clay memeluk ayahnya.
Bagitu juga dengan Cherryl yang mengucapkan banyak terimakasih pada semua orang yang telah hadir.
Acara akad telah selesai semua orang telah pulang dari kediaman Cestaro, Cherryl yang sejak dari tadi merasa lelah dengan drama yang ia lakukan di hadapan semua orang, kini pergi menuju kamarnya untuk menghitung berapa banyak uang mahar dan hadiah-hadiah yang dia terima.
"Cherryl, kamu mau kemana?" tanya Mama Dewi yang melihat putrinya melengos begitu saja.
"Ke kamar, Cherryl capek," jawab Cherryl sambil berlalu
Mama Dewi menggelengkan kepalanya melihat sikap putrinya.
"Clay, kamu pasti capek juga kan, kamu susul aja istri kamu ke kamarnya. Oh iya Mama udah siapin sesuatu buat kamu," Mama Dewi tersenyum mencurigakan, ia mengambil sebuah kotak berukuran besar dan memberikannya pada menantu barunya itu.
"Apa ini Ma?" tanya Clay penasaran.
"Kamu buka aja nanti di kamar, buat jaga-jaga," Mama Dewi terkekeh. Membuat Clay mengerutkan dahinya.
"Kalau gitu, Mama tinggal dulu ya Mama capek," pamit mama Dewi yang masih mengukir senyum di bibirnya.
Clay, berada di ruang tamu sendirian, ia ingin menunggu papa Cestaro untuk mengobrol tapi ia melihat pria paruh baya itu sejak tadi tak berhenti berbicara dengan seseorang di balik ponselnya.
Karena merasa canggung berada di ruang tamu sendirian, Clay pun beranjak pergi dari ruang tamu tersebut dan mencari kamar istrinya.
Tidak sulit bagi Clay, untuk mencari kamar istri barunya itu. Karena sebuah gantungan pintu bertuliskan Cherryl's private room terpampang dengan jelas di daun pintu.
KLEK..
Clay masuk ke dalam kamar tanpa mengetuk terlebih dulu, membuat gadis yang sedang berganti pakaian itu berteriak. Saat melihat seorang pria masuk ke dalam kamar tanpa ijin darinya.
"Aaarghh!!" teriak Cherryl, yang menyilangkan tangan untuk menutupi tubuhnya
Clay, dengan cepat membalikan badannya agar tidak melihat ke indahan yang di miliki oleh istri barunya itu.
"Sorry, Cher. Gue nggak sengaja," seru Clay gugup
"Dasar pria mesum! ngapain lo masuk kamar gue?"
"Gue, di suruh sama Mama lo. Buat istirahat di sini," jelas Clay
"His, nggak ada ya pokoknya Lo nggak boleh tidur di kamar gue!" dengus Cherryl sembari memakai bajunya.
"Terus gue, tidur dimana?"
"Ya terserah lo, lo mau tidur di gudang kek, di dapur di ruang tamu terserah deh asal jangan di kamar gue!"
"Tapi, Lo kan istri gue sekarang. Gue udah beli lo mahal masa lo, biarin gue tidur di luar,"
"Beli? Lo kira gue barang apa?" ketus Cherryl mengerlingkan matanya
Clay, membalikan tubuhnya dan menghampiri Cherryl yang kini sudah mengenakan pakaian. Pria itu membuat gadis itu terpojok hingga jatuh ke atas ranjang.
"Eh, apa yang akan dia lakukan?" bisik batin Cherryl, ia menelan salivanya dengan kasar. Saat Clay kini menatapnya dari atas
Cherryl, tidak menyangka jika Clay ternyata seberani ini pada dirinya. Padahal Clay selalu membuat darahnya naik tapi kenapa kali ini ia merasa jantungnya berdebar saat Clay berada begitu dekat dengannya, Cherryl menutup kedua matanya saat Clay mendekatkan wajah pada Cherryl.
Clay tersenyum tipis, saat melihat istrinya menutup matanya.
"Kenapa kau menutup kedua matamu?" tanya Clay, dengan lembut.
"Aku takut kau akan menciumku," lirih Cherryl yang masih menutup kedua matanya.
"Heuh, Geer banget lo." dengus Clay, yang menjauhkan tubuhnya dari Cherryl
Cherryl, langsung membuka kedua matanya merasa kesal karena sudah di kerjai oleh suami yang tak di inginkannya itu.
Gadis plin plan itu meraih bantal dan melemparnya ke arah Clay.
Buk..
"Dasar nyebelin, lo," ketus Cherryl.
Tanpa merespon istrinya, Clay membaringkan tubuhnya di atas sofa sambil menatap kotak besar yang di berikan oleh Mama Dewi.
"Apa itu?" tanya Cherryl penasaran
"Nggak tau, di kasih sama Mama," jawab Clay singkat.
"Sini, gue buka," pinta Cherryl
Clay, memberikan kotak tersebut pada istrinya tanpa berdebat terlebih dahulu. Saat Cherryl telah membuka kotak dan melihat isi dari hadiah tersebut Cherryl terkejut dan melempar kotak itu ke lantai.
Sementara Clay yang penasaran apa isi dari kotak itu sampai membuat istrinya bergidik, ia mengambil kotak tersebut dan seketika seringai yang tak pernah di tunjukan pada siapapun kini muncul di sudut bibir Clay.
"Haruskah kita mencobanya malam ini?" ujar Clay, membuat Cherryl kembali melemparkan bantal ke arah suaminya.
.
.
.
. Bersambung
gambar hanya pemanis 😁yang bersumber dari google 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Nana
Bunga untuk kakak
2022-05-26
1
Nana
Hahaha
2022-05-26
1
Nana
jangan ketus napa cher!
2022-05-26
1