Bugh...
Cherryl dengan refleks meninju seseorang di balik topeng hantu seram itu, tinjuan Cherryl yang cukup keras membuat orang itu meringis ke sakitan.
"Arrghhh, Gila Lo Cher!" Hardik Erick yang merupakan teman sekolah Cherryl, sembari melepas topeng seram yang tadi di pakainya.
"Ya lagian, lo ngapain ngagetin gue jadi gue nggak sengaja ninju lo," timpal Cherryl, membela diri.
"Kamu nggak apa-apa Rick?" tanya pak Austin khawatir, karena melihat hidung muridnya mengeluarkan darah.
"Enggak, pak. Hanya sedikit perih," keluh Erick memegangi hidungnya.
Austin membawa Erick ke loby dan mengobati hidung muridnya, yang tadi terkena bogem Cherryl.
Sementara gadis yang sudah membuat hidung temannya berdarah, terlihat tidak bersalah sama sekali. Cherryl melipat tangan di dadanya sembari mendengus.
"Btw, lo ngapain di sini sendirian?"
Glek.
Erick menelan liurnya kasar.
"Mampus gue! gue lupa kalau lagi di suruh mata-matain si Cherryl. kenapa gue malah nakutin dia ya?" Gumam batin Erick, akibat ide jahilnya kini ia bingung harus menjawab apa pada gadis yang, ada di hadapannya.
Masa iya, dia harus terus terang jika dirinya di suruh oleh Clay. Untuk membuntuti Cherryl. Erick menggelengkan kepalanya ia tampak sedang berpikir.
Cherryl yang tak sabar menunggu jawaban dari pria yang sedang menyumpal hidungnya dengan tisu itu. Merasa curiga, jika Erick berada di bioskop atas perintah Clay. Bukan tidak mungkin dirinya menonton di sini sendirian, jika melihat dari gelagat Erick pria itu seperti menyembunyikan sesuatu darinya, belum lagi Erick adalah satu-satunya orang yang paling dekat dengan Clay.
"Ooh!! gue tau. Kenapa Lo bisa ada di sini!" seru Cherryl memancing Erick.
"Apa si lo, emangnya Lo pikir ini bioskop milik lo pribadi. Gue mau kesini atau nggak itu hak gue kali," dengus Erick, sambil meringis.
"Ya.... emang sih. Tapi gue nggak percaya, Biasanyakan Lo lebih suka nongkrong kenapa tiba-tiba datang ke bioskop?"
"Serah lo, deh. Kalau lo nggak percaya ribet emang kalau ngomong sama cewek," ketus Erick yang berpamitan pada gurunya.
Erickpun pergi meninggalkan Cherryl dan gurunya, setelah sedikit menjauh, dengan tergesa Erick langsung bersembunyi untuk kembali memata-matai Cherryl.
"Dasar orang aneh!" umpat Cherryl, yang menatap punggung Erick sampai menghilang dari pandangan.
"Lain kali, jangan begitu. Kasiankan anak orang jadi terluka," Tegur Austin pada Cherryl.
"Salah dia sendiri, membuat aku kaget jadi dia kena getahnya kan,"
"Yaudah, kita mau pulang? atau makan dulu?"
"Terserah, mas saja," ujar Cherryl.
"Gimana kalau kita makan dulu, habis itu kita pulang,"
Cherryl mengangguk, menyetujui ajakan Austin. Merekapun berjalan menuju tempat parkir dan melanjutkan perjalanan mereka menuju sebuah restoran.
Erick yang melihat Cherryl pergi, ia pun bergegas untuk mengikutinya tapi begitu ia membalikan badan. Ia di kejutkan oleh kehadiran Clay yang berdiri di hadapannya.
"Ngapain lo?" dengus Clay,
Erick tersenyum sembari menggaruk tengkuk lehernya, ia tahu pasti Clay sudah mengetahui jika dirinya telah membuat kesalahan.
"Gue, cuman nyuruh lo buat ngikutin si Cherryl masa gitu aja lo, nggak bisa!"
"Ya sorry Clay, habisnya gue nggak tahan lihat wajah si Cherryl yang ketakutan jadi gue jailin aja," Erick terkekeh saat mengingat kejadian sebelum hidungnya terluka.
"Eh, ngomong-ngomong kenapa lo, nyuruh gue buat ngikutin si Cherryl? ada hubungan apa Lo sama dia?" Erick bertanya penuh selidik.
Saat Clay akan menjawab, Tiara yang baru saja kembali dari toilet membuat Clay kembali menutup mulutnya, pria tampan itu memelototi Erick seraya memberi isyarat untuk tidak berkata apa-apa di depan Tiara.
"Eh, Rick lo di sini juga?" sapa Tiara yang melingkarkan tangannya di lengan Clay, membuat pria yang Tiara ajak bicara itu merasa panas.
"Gue, habis nonton juga," jawab Erick sekenanya.
"Sendiri? nonton apa?"
"G-gue sama pacar gue kok, habis nonton drama romansa tadi."
"Terus pacar lo, mana?"
"Dia udah di mobil, karena gue ketemu Clay, jadi gue suruh dia duluan," Erick tersenyum getir, dengan apa yang ia ucapkan barusan. Karena tidak ingin Tiara terus bertanya keberadaan pacar gaibnya, Erick memilih untuk pergi lagi pula Clay juga menyuruhnya untuk pulang karena misinya telah gagal.
"Clay, gue balik dulu ya. Kasian pacar gue kelamaan nunggu," pamit Erick pada sahabatnya.
"Ra gue pulang ya,"
"Oke, lain kali kenalin pacar lo ke gue ya," sahut Tiara melambaikan tangannya pada pria yang berjalan dengan gontai itu.
Clay, hanya berdecak melihat kepergian Erick yang terlihat kecewa saat melihat dirinya bersama gadis yang Erick sukai.
"Oh, ya Clay. Sekarang kita kemana?" tanya Tiara, yang terus bergelayut manja di lengan Clay.
Ingin rasanya Clay, mendorong gadis itu menjauh darinya tapi saat ini ia masih butuh kehadiran Tiara untuk membuntuti kemana istrinya pergi jadi dia membiarkan Tiara bergelayut sesuka hatinya, selama itu masih dalam batas wajar.
"Kita makan, habis itu gue anter Lo pulang," timpal Clay datar.
***
Shushi restauran.
Cherryl dan Austin duduk di meja sudut ruangan, sementara Clay dan Tiara duduk di luar restauran dekat jendela kaca.
Clay, terus memperhatikan istrinya seketika hatinya terasa panas ketika melihat gurunya menyuapi sepotong shushi, pada Cherryl dengan mesra.
Tangan Clay kembali mengepal ia, meremas sumpit yang di pegang nya dengan erat. Tiara yang sejak dari tadi mengajak Clay berbicara merasa kesal karena Clay tidak memperhatikannya.
Penasaran dengan apa yang di lihat oleh Clay, Tiara pun hendak menoleh. Tapi pria yang ada di hadapannya mulai sadar dari lamunannya, tak ingin hal buruk terjadi. Clay dengan cepat menangkup wajah Tiara membuat gadis itu merona karena malu.
"Sial!" Desis batin Clay, sepertinya tindakan bodohnya pada Tiara akan berujung panjang.
"Clay, a-apa yang akan kamu lakukan?" ucap Tiara terbata, ia merasa gugup karena wajahnya hampir dekat dengan Clay.
Tiara tampak menahan senyum di bibirnya, hatinya seolah bersorak kegirangan karena akhirnya pria yang selama ini ia idamkan sudah memberi lampu hijau. Meskipun wajahnya masih terlihat dingin dan datar tapi itu tidak jadi masalah untuk Tiara, dengan Clay mengajak dirinya menonton dan makan bareng pun ia sudah merasa sangat senang.
Melihat Tiara yang senyum-senyum sendiri, dengan cepat Clay melepaskan tangannya dari wajah gadis yang sedang berbunga-bunga itu. Ia kembali melahap makanan yang ia pesan tadi dengan cepat agar ia bisa segera pulang.
****
Kediaman Cestaro
Cherryl melambaikan tangannya pada guru muda itu, setelah mobil sport kuning itu menghilang dari pandangan. Kini gadis itu masuk ke dalam rumah.
"Habis dari mana Cher?" tanya papa Cestaro pada putrinya yang baru pulang.
"Em, i-itu pah. Cherryl habis nengok ibunya Aulya," jawab Cherryl berbohong
"Maafin gue Al, gue jadiin ibu Lo alesan," gumam batin Cherryl.
"Sama Clay?" sambung papa Cestaro.
"Enggak, pah. Kalo Cherryl pergi sama si kamp,.. eh sama Clay nanti Aulya bisa curiga sama Cherryl. Papa taukan kalau Cherryl sama Clay di sekolah nggak akur," Cherryl menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Oh, gitu. Ya udah kamu sekarang istirahat gih."
"Iya pah, Cherryl ke atas dulu ya," pamit Cherryl pada papanya.
Cherryl masuk ke dalam kamarnya, ia melihat Clay masih di tempat yang sama saat dirinya tadi pergi hanya saja kini pria yang merupakan suaminya itu telah tertidur dengan pulas.
Gadis itu, membiarkan Clay yang tertidur di atas sofa. Kini ia beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket dengan keringat, saat dirinya tengah asik berendam di dalam bathtub tiba-tiba saja bayangan hantu yang ada di film itu melintas di benak Cherryl.
Ia berusaha menepis bayangan seram itu, tapi lama-kelamaan tubuhnya mendadak merinding. Cherryl dengan cepat membilas tubuhnya menggunakan air bersih, dengan tergesa kemudian ia memakai handuk kimononya.
Namun beberapa saat kemudian, Clay yang saat itu berpura-pura tidur mendengar suara teriakan Cherryl dari dalam kamar mandi.
.
.
.
"Cherryl! lo, nggak apa-apa!" teriak Clay menggedor pintu kamar mandi.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Padahal aku lebih demen novel yg Alur ceritanya Guru dengan Murid,Tapi sayangnya di sini Cherryl udah nikah sama Clay..
2024-12-31
0
Betty Nurbaini
🤣🤣
2022-07-05
1