Mundeuk saenggakhae neodo nal jigeum bogo isseulkka
nae apeun sangcheokkaji nege da deulkijin anheulkka
ne juwireul maemdolge
ne gyeote isseo julge
ne bichi doeeo julge
All for you
Suara merdu Cherryl dari dalam kamar mandi yang menyanyikan bagian reff dari lagu MOON milik Jin bts.
"Huuuu... ganteng banget ayang gue," seru Cherryl setelah dirinya cosplay menjadi penyanyi kamar mandi, ia menatap sebuah photo seorang idol terkenal asal negeri ginseng yang berukuran besar, menempel di dinding kamarnya.
"Mirip banget sama ayang Austin, sama-sama ganteng hehehe," Cherryl terkekeh, saat membayangkan wajah gurunya melayangkan flaying kiss padanya.
"Maaf jjagia kamu balik badan dulu ya, aku mau pakai baju hihi," ujar Cherryl membalikan photo idol tersebut, meskipun hanya sebuah gambar. Dirinya tetap merasa malu jika gambar itu terus menatapnya saat hendak membuka handuk.
Cherryl sudah rapih dengan seragamnya, ia keluar dari kamar dan menuruni tangga, sembari bersenandung.
"Maahh!!!! kunci mobilku mana?"
Teriak Cherryl, memanggil Mama Dewi
"Kunci mobil? bukankah kita sudah sepakat kalau kamu tidak mau di jodohkan semua fasilitas yang kamu punya di ambil lagi sama papah."
"Ih, Mama terus aku naik apa sekarang ke sekolah?" protes Cherryl, sambil menghentakkan kakinya.
"Naik angkot, bis atau ojek online, kan banyak yang bisa kamu tumpangin," Mama Dewi memberi saran.
"Oh, ya mana kartu atm kamu?" sambung Mama dewi
"Nggak ada!" tegas Cherryl
Mama Dewi, menarik tas milik Cherryl secara paksa dan mengambil kartu atm yang ada di dalam dompet putrinya.
"Coba, Mama liat."
"Ish, Mama! apa-apaan sih," dengusnya ketika Mama Dewi membongkar isi tasnya.
"Nah sekarang kamu berangkat sekolah sana, nanti kesiangan loh," kata Mama Dewi, menyuruh Cherryl pergi setelah Mama mendapatkan kartu atm itu.
"Mah, kalau kartu atm Cherryl di ambil. Terus aku bayar angkotnya gimana?" rengek Cherryl, ia tidak terima jika atmnya diambil
Mamah Dewi merogoh saku baju dasternya.
"200 ribu, cukupkan buat satu Minggu. Lagian mana bisa bayar angkot pake kartu atm," Mama Dewi memberikan dua lembar uang pecahan seratus ribu pada putrinya
Cherryl menatap getir uang yang menggantung di hadapannya.
"Dua ratus ribu, buat satu Minggu? yang bener aja sih mah, dua ratus ribu mana cukup."
"Ya, kamu cukup-cukup aja," seru Mama Dewi sambil tersenyum sinis.
"Ih, Mama gak seru ah bercandanya, balikin kartu atm Cherryl mah."
"Siapa yang bercanda, kartu atm dan mobil akan kembali kalau kamu mau menerima perjodohan itu."
"Aku gak mau mah, kenapa sih Mama ngebet banget jodohin aku!"
"Ya, udah kalau kamu tetep gak mau. Selamat menikmati nyamannya naik angkot ya sayang," ejek Mamah Dewi
"Huh, mamah pikir aku gak bisa apa, naik angkutan umum! Aku bisa kok buktiin ke mamah kalau aku mampu hidup susah!" Cherryl menantang pada ibunya
"Baguslah, kalau begitu. Mama mau lihat sehebat apa anak Mama, kalau hidup tanpa fasilitas dari papa," ungkap mamah Dewi menerima tantangan putri semata wayangnya.
Anak dan ibu itu saling menatap tajam, persaingan sengit akan segera di mulai. Sambil mendengus Cherryl pergi meninggalkan ibunya, yang terlihat tersenyum setelah melihat putrinya pergi.
Perlu beberapa menit untuk Cherryl bisa sampai ke jalan raya, dan naik angkutan umum.
"Mama, nyebelin banget deh. cuman karena aku gak mau di jodohin Mama sampe tega bikin anak satu-satunya ini, sengsara. sebenarnya Mama itu ibu kandung aku atau bukan sih!" Cherryl berjalan sambil menggerutu.
Ia telah sampai di jalan raya, Cherryl berdiri di sebuah halte dan menunggu kedatangan bis untuk ia tumpangi ke sekolah.
Beberapa menit berlalu bis yang di tunggu Cherryl tak kunjung datang, Cherryl yang sudah kesal menunggu bis yang tidak lewat akhirnya memutuskan untuk naik angkutan umum.
Angkutan umum yang Cherryl tumpangi sangat penuh dengan penumpang, di tambah dengan barang bawaan mereka, yang membuat angkot itu terasa sesak dan panas.
Cherryl yang pertama kalinya, naik angkutan umum terlihat sangat tersiksa. Selain kepanasan Dirinya juga harus duduk berhimpitan dengan seorang pria paruh baya yang membawa ayam tanpa di beri kandang dan aromanya begitu menusuk kedalam hidung.
"Astaga, panas banget sih. mana bau lagi, Gue heran kenapa orang-orang itu bisa nyaman naik angkot seperti ini." keluh, batin Cherryl.Ia menjadikan tangannya, sebagai kipas.
Cekiiiiiiitt....
Suara rem mobil, yang mendadak berhenti. Membuat para penumpang oleng ke samping, begitu juga dengan Cherryl yang nyaris jatuh menimpa ayam yang di bawa oleh penumpang tersebut, karena ayam itu juga merasa kaget. Ayam itu tiba-tiba berontak dan lepas dari tangan pemiliknya, ayam itu meloncat dalam angkot membuat para penumpang jadi rusuh begitu juga dengan Cherryl yang berteriak ketika ayam itu terbang ke arahnya.
"argh!!!" teriak Cherryl, membuat pemilik ayam itu buru-buru mengambil ayam tersebut yang ada di atas kepala gadis cantik itu.
"Maaf ya neng, maaf," pemilik ayam itu mengambil bulu-bulu ayam yang ada di kepala Cherryl.
"Udah pak, nggak usah. Saya bisa sendiri," dengus Cherryl menepis tangan pria itu.
"Pelan-pelan dong pak, bawa mobilnya. Kalau terjadi sesuatu emang bapak mau tanggung jawab!" tegur salah seorang penumpang
"Iya nih, gimana sih. Bisa nyetir gak sih, Pak?" sahut salah satu penumpang yang ikut protes dengan cara menyetir sopir angkot tersebut.
"Maaf, ya maaf. Barusan ada motor yang tiba-tiba nyebrang," ucap supir angkutan umum tersebut
Setelah menerima, protes dari para penumpangnya. Supir angkot itu kembali menyalakan mesin mobilnya yang mati, setelah beberapa kali mencoba menyalakan mesin mobil, angkutan umum itu masih tidak mau menyala.
"Maaf ya, bapak-bapak, ibu-ibu adek-adek. Angkotnya mogok," kata supir angkutan umum sembari tersenyum konyol.
"Huuhh,,, gimana sih saya udah telat nih."
"Gak bener banget."
Para penumpang itu, keluar dari dalam angkot tersebut sambil mengomel. Begitu juga dengan Cherryl wajahnya yang sudah merah karena merasakan panas dan seragamnya juga bau akibat ayam tadi. kini ia harus turun di tengah jalan dan mencari angkot lain.
"Sshhh,..Ngeselin banget sih, udah panas, ngerem ngedadak sekarang pake mogok lagi! mana gue jadi bau gara-gara ayam sialan itu.... aaaa gini banget sih hidup gue!" Cherryl mendesis kesal, rasanya ia ingin menangis kencang saat itu juga.
"Mana udah telat lagi, kalau sampai hari ini gue kesiangan lagi dan yang jaga piket gerbang si es balok mampus deh gue. Bisa-bisa-," ucapan Cherryl terhenti ketika sebuah motor sport melintas di hadapannya dan melindas genangan air yang membuat seragamnya terkena cipratan air kotor.
"Aarrrgghh!! Rese banget sih tuh orang!" teriak Cherryl membersihkan roknya
Motor itu berhenti beberapa meter dari tempat Cherryl berdiri, setelah melihat sekilas pengendara motor itu kembali melajukan kendaraannya tanpa berkata apapun.
"Yak! " teriak Cherryl memanggil motor yang sudah menghilang dari pandangannya.
"Sial, banget sih gue hari ini. Mobil gue di ambil, ATM gue di sita, sekarang naik angkot malah mogok. dan sekarang seragam gue," Cherryl terus saja menggerutu dan merengek dalam batinnya.
***
SMA HARAPAN BANGSA.
Cherryl turun dari ojek online, melihat Abang ojek yang menutup hidungnya Cherryl buru-buru pergi menjauh dari ojek online itu. Saat ia akan ke kelas langkahnya terhenti ketika ia melihat sebuah motor sport yang tidak asing terparkir di parkiran sekolah.
Cherryl mengingat-ingat plat nomor yang sudah membuat seragamnya kotor, saat dirinya sudah ingat dengan motor tersebut, Cherryl menendang motor itu dengan rasa kesal.
"Dasar nyebelin, udah bikin seragam gue kotor, lo pergi seenaknya gitu aja tanpa minta maaf, ih ih rasain lo," geram Cherryl, ia terus menendang motor sport itu yang tidak tahu siapa pemiliknya.
"Hei, hei ngapain lo nendang-nendang motor gue?" tegur Clay, yang melihat Cherryl sedang menendang motor kesayangannya.
"Ohh, jadi ini motor punya lo! lo liat nih baik-baik seragam gue. Baju gue kotor gara-gara lo!"
Cherryl menunjukan seragamnya yang kotor, tapi Clay malah melihat ke arah lain. Matanya melihat pada sesuatu yang menonjol di balik seragam Cherryl.
Gadis itu terus mengomel tanpa henti pada pria yang masih memperhatikan benda itu, membuat kuping Clay merasa pengang.
"Apaan sih lo! rata juga, Minggir-minggir kasian motor gue nih jadi kotorkan," seru Clay membuat Cherryl terdiam tidak mengerti dengan apa yang di katakan oleh pria yang selalu mendatangkan masalah baginya.
"RATA? apa maksudnya?" Cherryl mengerutkan keningnya, penuh tanya.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments