Part 11 Bertemu Pacar

...🌕🌕🌕🌕🌕...

Hai-hai bertemu lagi di novel barunya Author yang kecenya gak ketulungan. Semoga kalian yang baca terhibur dan suka dengan jalan ceritanya ya.

Jangan lupa seperti biasa Author, yang ya ampun kacau abis ini Menanti Like, komen, Vote, Gift and rate bintang lima dari sahabat reader.

Hehehe... maaf jika banyak typo bagaikan bintang-bintang di Angkasa menemani Bulan berpijar🙏🙏🙏🙏

...🍁🍁🍁🍁🍁🍁...

Keduanya duduk di bangku kosong biasa tempat orang santai ketika menikmati pemandangan sejuk. Banyak berbagai bunga tumbuh indah disana. Angkasa melihat seorang penjual Es-cream di penuhi oleh beberapa anak sedang membeli. Biasanya Sekar selalu merayunya dengan itu saat Ia sedang marah. Sekarang Angkasa ingin pura-pura masih ngambek dan membisu, Ia tidak bicara sepatah katapun seperti biasanya dan berharap kejadian masa itu terulang lagi.

Bulan jadi tak enak hati, itu semua pasti gara-gara kesalahannya tadi. "Kamu masih marah sama aku?"

Angkasa tidak menjawab.

"Aku minta maaf, seharusnya aku membiarkan kamu bunuh saja dia," lanjut Bulan, sedikit mengerucutkan bibirmu.

Angkasa tergelak lalu menoleh. "Kau ingin aku masuk penjara?" Nadanya sewot.

"Bu_ bukan begitu, apa yang harus kulakukan agar kamu memaafkan ku?" tanya Bulan lagi, bingung.

Angkasa senyum-senyum sendiri melihat ekspresi Bulan yang penuh permohonan.

"Aku janji tidak akan ulangi asal kamu tidak marah, suwer." Bulan menunjukkan dua jarinya.

"Bukan itu yang ku mau?"

Bulan menggerakkan bola matanya kekiri dan kekanan. "Terus apa dong?" tidak mengerti juga kemauan Angkasa. Beli es-cream satu buah dan makan bersama.

Angkasa memalingkan wajah dan bersedekap. "Pikir saja sendiri?"

Bulan berpikir keras. Mungkin gak ya kalau Sekar merayunya dengan memberi satu ciuman? ya, itu pasti senjata Sekar saat Angkasa marah.

Bulan pun menghela nafas, Ia memberanikan diri melakukan hal menggelikan itu. Meski tanganya berkeringat dingin. Malu bercampur berdebar-debar langsung menyerang.

"Bagaimana dengan ini?"

Cup!

Satu kecupan manis benar-benar dilakukannya. Angkasa cukup kaget dan kecewa tapi juga senang saat seorang yang dicintainya memberikan hadiah yang istimewa.

"Baiklah, ini lebih baik dari es-cream," celotehnya, masih dengan rasa malas.

Bulan menganga lalu tertuju pada dimana Angkasa memandang dan tiba-tiba saja idenya muncul. "Em, iya. Aku punya sesuatu tunggu disini ya!"

Bulan berlari ke tukang es Cream dan memesan dua buah. Mennn_jiilat miliknya lebih dulu dan itu terasa segar.

"Ini...!" diulurkannya es cream yang lain.

Angkasa menggeleng. "Kamu gak suka?"

Menggeleng lagi. "Lalu apa?"

Angkasa menunjuk es cream miliknya. "Ini..?"

Ia mengangguk. "Tapi bekas a_."

Angkasa tidak peduli dan berhasil menyambarnya dengan mulut. "Rasa bekas bibirmu lebih nikmat," ungkapnya, berlagak cengengesan.

Bulan akhirnya balas tersenyum, Ia benar-benar menaruh rasa kagum pada Angkasa. Tatapan lekat terus di tujukan pada pemuda yang kini nampak bahagia bersamanya.

"Sayang, es-creamnya luber!" Tukas Angkasa.

Bulan mennnjiiila_tnya lagi. "Sayang kalau jatuh."

"Berikan padaku," pinta Angkasa.

"Ini saja masih utuh?" Paksa Bulan.

"Tidak, aku mau milikmu."

Alhasil rebutan terjadi hingga akhirnya es-cream yang sudah tinggal sisa itu terjatuh.

Bulan jadi cemberut. "Em, tu kan. Kamu sih?"

Angkasa tidak peduli dan malah memeluk Bulan dari belakang. Keduanya tenggelam dalam kebahagiaan yang mereka sendiri tidak menyadari karena timbul dengan sendirinya.

"Kalau begitu, ini milikku!" Bulan mellu-mmat Es-Cream yang yang satunya lagi.

"Aku juga mau, Sayang," rengek Angkasa.

"Yakin mau?" Bulan mulai jahil.

Angkasa mengangguk lucu. "Sini, mendekatlah!"

Posisi Angkasa yang berada dibelakang Bulan pun menyandar dibahu.

Cup!

Es-cream itu Bulan tempelkan ke hidungnya dan berlari.

"Rasain, tu!"

"Em, jahil ya. Awas kau!" Angkasa mengejar Bulan yang berlari kesana-kesini.

"Ayo tangkap!" tantangnya.

"Awas saja kalau kena," ancam Angkasa.

Bulan melangkah mundur dengan memposisikan diri ancang-ancang bersiap menghindar dan tidak sadar tubuhnya membentur seseorang.

"Astaga, maaf, maaf, saya tidak sengaja!" ujarnya, dan berbalik. Betapa terkejutnya Bulan saat Ia melihat siapa orang didepannya sekarang.

Dia adalah Awan kekasih Bulan yang sudah seminggu tidak bertemu. Awan yang sangat merindukannya langsung memeluk Bulan.

"Bulan, aku tidak menyangka kamu ada disini?"

Tubuh Bulan seakan kaku, Ia tidak bisa bergerak sama sekali. Angkasa yang melihat perlakuan Awan langsung memisahkan keduanya.

"Heh, siapa kamu? berani sekali memeluk istriku?" sentak Angkasa dengan mata melotot tajam dan memindahkan tubuh Bulan kebelakang punggungnya.

Awan mengernyit. "Istrimu? dia ini Bulan pacarku," jawab Awan yakin.

Angkasa sangat kesal dan menggertak lagi. "Enak saja, panggil dia Bulan kamu buta ya. Dia ini Sekar istriku."

Awan jadi ragu, padahal Ia sangat yakin jika yang dilihatnya adalah Bulan kekasihnya.

"Bulan, aku tidak salah kan?" tanya nya pada gadis itu. Bulan menunduk tidak berani menjawab.

"Kau lihat sendirikan, Sekar tidak kenal sama kamu?" pekik Angkasa.

Awan menggeleng, Ia kecewa karena Bulan tidak mengakuinya didepan Angkasa. "Aku tidak menyangka Bulan, aku yakin kalau aku tidak salah orang."

"Pergi...!" usir Angkasa.

Awan mengalah dan meninggalkan mereka. Bulan jadi merasa bersalah dia memang belum menceritakan apapun soal Angkasa padanya.

Maaf, Awan. Kamu pasti marah besar padaku

Bulan terpaku memandang punggung Awan sampai menghilang di balik bunga yang menyerupai pagar.

"Sayang...!" Panggil Angkasa. "Ayo kita pulang. Dunia luar tidak aman untukmu." Angkasa merangkul gadis itu ke arah dimana mobil terparkir.

Pikiran Bulan tidak tenang, Ia sama sekali tak mengharapkan akan menyakiti Awan yang sudah 6 bulan menjadi kekasihnya. Selama itu pula Awan sangat baik dan banyak membantunya ketika dalam kesulitan.

Angkasa menyadari kegalauan diwajah Bulan. "Kenapa, Sayang? Apa kau mengenal dia?"

"Ti-tidak," elak Bulan. Sudah berapa kali Ia bohong sejak bersama Angkasa.

Angkasa memasangkan sabuk pengaman dan melajukan mobilnya. "Ingat ya, jangan pernah mau direndahkan orang lain saat aku tidak disampingmu."

"Iya, aku tahu. Sweety, kau percaya denganku?"

Angkasa mengangguk. "Aku sangat mencintai dan percaya dengan mu, Sayang." Angkasa mengusap rambut Bulan penuh Sayang.

Bulan menjadi puas. Setidaknya Angkasa tidak mencurigai dirinya untuk saat ini. Jadi dia tidak akan takut jika Pak Dewok menghentikan biaya Fatan.

"Makasih untuk semua," ujarnya."

"Sama-sama, Sayang. Itu sudah jadi kewajibanku sebagai suami mu."

Tak terasa hari hampir gelap, keduanya baru tiba dirumah. Tapi Bulan kepikiran Fatan karena Ia tidak lagi menengok sang Adik sejak tadi pagi.

Bagaimana kabar Fatan sekarang? apa dia baik-baik saja?

"Sayang, ayo masuk!" Angkasa sudah jalan dulu tapi balik lagi saat Bulan malah mematung.

"Iya, ayo!" ucapnya pelan, namun resah dan khawatir.

"Baru pulang?" tanya Bu Arumi yang tengah duduk didepan televisi.

Terpopuler

Comments

Rika Jhon

Rika Jhon

mengapa nama bu arumi & pk dewok beda.seharus nya nma mrk jg ngambil dr isi alam semesta yg di langit.biar tmbh zeruuu

2022-06-14

0

Rika Jhon

Rika Jhon

ahaha omg nama2 para tokoh nya bnr2 unik,beda dr yg lain😀 nama2 tokoh nya mengambil dari isi alam semesta jagad raya ini🤣🤣

2022-06-14

0

🦋⃟💎⃞⃟𝘼𝙇𝚏𝚒𝐞𝐞𝐫𝐚.༄㉿ᶻ⋆ ❤

🦋⃟💎⃞⃟𝘼𝙇𝚏𝚒𝐞𝐞𝐫𝐚.༄㉿ᶻ⋆ ❤

mulut bulan terkunci guna passwod,tdk dpt mengaku dirinya sebenar....yg mampu membuka psswod ny..pak dewok...😁😁😁

2022-06-07

2

lihat semua
Episodes
1 Part 01 Gadis mirip Sekar
2 Part 02 Tawaran
3 Part 03 Tidak Ada Pilihan
4 Part 04 Menyetujui
5 Part 05 Kebahagian Angkasa
6 Part 06 Sport Jantung
7 Part_07 Kehilangan
8 Part 08 Serba Salah
9 Part 09 Merayakan Hari Jadi
10 Part 10 Biang Kerok
11 Part 11 Bertemu Pacar
12 Part 12 Memastikan
13 Part 13 Alasan
14 Part 14 Hampir
15 Part 15 Pagi Yang menyebalkan
16 Part 16 Kemo Pertama
17 Part 17 Pengetahuan Baru
18 Part 18 Sakit Hati
19 Part 19 Cemas
20 Part 20 Usaha Angkasa
21 Part 21 Cemberut
22 Part 22 Cerita
23 Part 23 Tak Sadar
24 Part 24 Bertemu Bu Widya
25 Part 25 Pikiran Konyol
26 Part 26 Ucapan Indah
27 Part 27 Masa Lalu
28 Part 28 Alergi
29 Part 29 Angkasa Bikin Keder
30 Part 30 Beradu
31 Part 31 Anfal
32 Part 32 Pilihan
33 Part 33 Menenangkan
34 Part 34 Sabar Lagi
35 Part 35 Di bawa Pergi
36 Part 36 Menyiapkan Pesta
37 Part 37 Pengertian Angkasa
38 Part 38 Heart
39 Part 39 Nambah Kerjaan
40 Part 40 Bersiap
41 Part 41 Rule(Aturan)
42 Part 42 Duet
43 Part 43 Pengakuan
44 Part 44 Runyam
45 Part 45 Menggemaskan
46 Part 46 Kecelakaan
47 Part 47 Kabur
48 Part 48 Perhatian
49 Part_ 49 Harapan
50 Part 50 Menarik
51 Part 51 Cemburu
52 Part 52 Makan Malam
53 Part 53 Menegangkan
54 Part 54 Balasan
55 Part 55 Malam Istimewa
56 Part 56 Perasaan Dokter Lintang
57 Part 57 Dihasut
58 Part 58 Bingung
59 Part 59 Sakit Kepala
60 Part 60 Menyadarkan
61 Part 61 Ronde Berlanjut
62 Part 62 Mulai Curiga
63 Part 63 Mencari Tahu
64 Part 64 Ketulusan Cinta
65 Part 65 Harinya Pelangi
66 Part 66 Salah Paham
67 Part 67 Dipertemukan
68 Part 68 Membuktikan
69 Part 69 Belum Menerima
70 Part 70 Tidak Sesuai
71 Part 71 Bersiap
72 Part 72 Mengharu Biru
73 Part 73 Berubah
74 Part 74 Marah
75 Part 75 Nasib
76 Part 76 Maaf
77 Part 77 Hasilnya
78 Part 78 Membandingkan
79 Part 79 Mengaku
80 Part 80 Terungkap
81 Part 81 Aneh
82 Part 82 Bayangan
83 Part 83 Rezeki Tak Kemana
84 Part 84 Berubah
85 Part 85 Benarkah?
86 Part 86 Di Peralat
87 Part 87 Memberi Tahu
88 Part 88 Pernikahan
89 Part 89 Fakta Baru
90 Part 90 Akhir
91 Part 91 Bonus
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Part 01 Gadis mirip Sekar
2
Part 02 Tawaran
3
Part 03 Tidak Ada Pilihan
4
Part 04 Menyetujui
5
Part 05 Kebahagian Angkasa
6
Part 06 Sport Jantung
7
Part_07 Kehilangan
8
Part 08 Serba Salah
9
Part 09 Merayakan Hari Jadi
10
Part 10 Biang Kerok
11
Part 11 Bertemu Pacar
12
Part 12 Memastikan
13
Part 13 Alasan
14
Part 14 Hampir
15
Part 15 Pagi Yang menyebalkan
16
Part 16 Kemo Pertama
17
Part 17 Pengetahuan Baru
18
Part 18 Sakit Hati
19
Part 19 Cemas
20
Part 20 Usaha Angkasa
21
Part 21 Cemberut
22
Part 22 Cerita
23
Part 23 Tak Sadar
24
Part 24 Bertemu Bu Widya
25
Part 25 Pikiran Konyol
26
Part 26 Ucapan Indah
27
Part 27 Masa Lalu
28
Part 28 Alergi
29
Part 29 Angkasa Bikin Keder
30
Part 30 Beradu
31
Part 31 Anfal
32
Part 32 Pilihan
33
Part 33 Menenangkan
34
Part 34 Sabar Lagi
35
Part 35 Di bawa Pergi
36
Part 36 Menyiapkan Pesta
37
Part 37 Pengertian Angkasa
38
Part 38 Heart
39
Part 39 Nambah Kerjaan
40
Part 40 Bersiap
41
Part 41 Rule(Aturan)
42
Part 42 Duet
43
Part 43 Pengakuan
44
Part 44 Runyam
45
Part 45 Menggemaskan
46
Part 46 Kecelakaan
47
Part 47 Kabur
48
Part 48 Perhatian
49
Part_ 49 Harapan
50
Part 50 Menarik
51
Part 51 Cemburu
52
Part 52 Makan Malam
53
Part 53 Menegangkan
54
Part 54 Balasan
55
Part 55 Malam Istimewa
56
Part 56 Perasaan Dokter Lintang
57
Part 57 Dihasut
58
Part 58 Bingung
59
Part 59 Sakit Kepala
60
Part 60 Menyadarkan
61
Part 61 Ronde Berlanjut
62
Part 62 Mulai Curiga
63
Part 63 Mencari Tahu
64
Part 64 Ketulusan Cinta
65
Part 65 Harinya Pelangi
66
Part 66 Salah Paham
67
Part 67 Dipertemukan
68
Part 68 Membuktikan
69
Part 69 Belum Menerima
70
Part 70 Tidak Sesuai
71
Part 71 Bersiap
72
Part 72 Mengharu Biru
73
Part 73 Berubah
74
Part 74 Marah
75
Part 75 Nasib
76
Part 76 Maaf
77
Part 77 Hasilnya
78
Part 78 Membandingkan
79
Part 79 Mengaku
80
Part 80 Terungkap
81
Part 81 Aneh
82
Part 82 Bayangan
83
Part 83 Rezeki Tak Kemana
84
Part 84 Berubah
85
Part 85 Benarkah?
86
Part 86 Di Peralat
87
Part 87 Memberi Tahu
88
Part 88 Pernikahan
89
Part 89 Fakta Baru
90
Part 90 Akhir
91
Part 91 Bonus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!