Part 10 Biang Kerok

Asyik menikmati berbagai gerakan dansa, Angkasa mengangkat satu tangan Bulan agar berputar mengikuti yang lainnya. Bulan terkesima sejenak lalu ambil contoh dari para perempuan itu.

Tubuhnya sangat kaku, tidak lentur seperti biasanya Sekar perlihatkan didepan Angkasa.

"Sayang, kakimu sakit ya?" Lirihnya pelan ketelinga Bulan.

Bulan yang tidak terpikir sama sekali mendapat angin segar agar Angkasa mengajaknya berhenti. "Aduh, iya Sweety. Aku tidak bisa leluasa bergerak." Bulan menunduk memegangi kakinya.

Tiga orang pemuda baru saja memasuki kafe. "Disana saja, Di!" tunjuk Putra disebelah bangku Angkasa dan Bulan.

"Iya, tu. Untung masih kebagian," jawab Adi.

Dino melihat kearah lantai dansa dan melihat sahabatnya Angkasa memeluk seorang perempuan mirip Sekar. Timbulan rasa penasaran dari dalam diri Dino tentang perempuan itu.

"Di, Put...!" menyenggol lengan keduanya yang fokus mengamati pengunjung.

"Apa sih Din?" kesal Putra.

"Lihat itu!" tunjukkan kearah yang menjadi fokus utama. "Kau lihat wanita yang disamping Angkasa?"

Putra dan Adi membelalakan mata. "I_ itu Sekar?"

"Iya, tapi kan Sekar sudah meninggal, apa mungkin dia hidup lagi atau jangan-jangan_ , itu penampakan," asal Adi. begidikan dua bahunya.

plak!

Dino memukul pundak kedua temannya. "Mana ada penampakan muncul disiang bolong."

"Iya sih, buktinya Angkasa memeluk wanita itu," tilas Adi, mempertajam bola matanya saat Angkasa dan Bulan sudah mendekat.

"Dari pada ragu, ayo kita tanya?" Putra mendahului menghampiri keduanya diikuti Adi dan Dino.

"Hai Sobat!" menepuk bahu Angkasa.

"Putra, adi, Dino kalian disini juga?" Angkasa menyambut tangan mereka dengan suka cita sebab tiga pria itu sudah menjadi sahabatnya sekitar 7 tahunan.

"Iya dong, sayang melewatkan makan siang diskonan di resto mewah," canda Dino.

"O ya, dia siapa?" Adi bertanya langsung sambil menggoyang-goyang kan alisnya yang sedikit tebal.

Angkasa mengerutkan dahi. "Hey, ada apa denganmu? kau lupa kalau dia ini istriku sekarang?"

Ketiganya saling melempar pandang. Bagaimana mungkin itu terjadi bahkan mereka melihat secara langsung proses pemakaman Sekar kala itu.

"Kau becanda, Angkasa?" delik Putra.

"Apa maksud kalian?" Angkasa agak kurang suka akan penuturan mereka.

Bulan mulai khawatir, Ia tidak berani mengangkat kepala nya pada ketiga teman Angkasa.

"Kamu yakin dia Sekar?" Putra mengulangi pertanyaan yang intinya sama-sama memastikan.

Angkasa menyeringai. "Apa maksudnya, ha?"

ketiganya menggeleng bersamaan. "Angkasa, kami tahu kau belum move on tapi masak kau lupa jika Sekar sudah meninggal Sebulan lalu. Kami turut hadir waktu itu," ucap Dino.

Brak!

Angkasa paling benci ada yang bilang Sekar meninggal. Ia langsung berdiri dan menggebrak meja. "Tutup mulut kalian! istriku masih hidup."

Ketiganya menodong Sekar dengan tatapan menyeluruh, tubuh Bulan sedikit berisi jika dibandingkan dengan Sekar yang cantik, seksi dan glamour dalam berpenampilan.

Putra dengan sikap lancangnya mengangkat dagu Bulan untuk mengintimidasi kenyataan agar Angkasa tidak gelap mata.

Bug!

Angkasa geram, Ia tidak rela Putra memperlakukan sang istri dengan tidak sopan hingga pukulan keras mendarat dirahangnya.

Putra membulatkan bola matanya, Ia tidak percaya Angkasa memukulnya demi wanita yang mereka bertiga sendiri meragu.

"Jangan sentuh istriku, atau aku akan mematahkan tulang belulang kalian!" amuk Angkasa, semua tamu disana mendadak ricuh.

"Ada apa tu? jangan-jangan itu pacar ceweknya yang ketahuan selingkuh?" tebak orang-orang diantara mereka.

Angkasa makin panas tapi menahan diri sebelum akhirnya Dino kembali memancing emosinya.

"Angkasa, kamu sadar dong. Sekar itu sudah mati. Lalu dimana kau menemukan gadis ini? Jangan hanya karena cinta buta kau bahkan tidak bisa mengenali istrimu sendiri."

"Brengsek! tau apa kamu soal istriku?" Angkasa menyerang Dino sampai Ia terbelalak kelantai.

"Cih, jika tahu aku memiliki sahabat seperti kalian, sudah dari dulu aku menjauh," geram Angkasa.

"Maaf, Angkasa. Kami tidak tahu soal masalah yang kau hadapi, tapi kami hanya ingin kau jangan salah langkah." Adi menengahi.

"Aku yang tahu soal hidupku, bukan kalian!" Baru kali ini ketiganya mendapat perlakuan kasar dari Angkasa.

Putra tidak tinggal diam dan ingin Bulan mengaku. "Hey, wanita ***_*** mengaku saja siapa kamu? jangan memanfaatkan kelemahan Angkasa karena kami sangat care denganya?"

Bulan bungkam, Ia tidak bisa membela, karena dia memang bukanlah Sekar.

"Lihat Angkasa, Sekar tidak akan diam jika memang dia adalah Sekar saat kami menanyainya!" Jengah Dino.

"Sial! dia pasti ketakutan karena kalian!" pekik Angkasa.

Putra pun bangkit dan mendorong Bulan dari atas kursi karena tidak terima jika gadis itu mengambil keuntungan dari keterpurukan Angkasa.

"Aw...!" Bulan merintih, bok_ongnya cukup keras mendarat di bawah disertai isakan samar dari mulutnya.

Angkasa yang melihat aksi Putra langsung menghakiminya, dia berjalan menghampiri pemuda itu, mencekram kerah bajunya ke arah tempat yang cukup luas lalu memukul Putra secara bruntal.

Bug! Big? Bug!

"Bangs_at, kau benar-benar tidak tahu diri, aku tidak akan mengampunimu, Putra. Aku yang suaminya saja tidak pernah memperlakukannya dengan kasar kau yang bukan siapa-siapa malah seenaknya." Angkasa terus mengamuk berbarengan dengan tanganya yang mengepal menghantam dan menghabisi wajah Putra.

"Jangan, Angkasa. Kau bisa membunuh dia!" Adi dan Dino berusaha melerai.

"Lepaskan, biar saja dia mati agar tidak melecehkan istriku." Angkasa mendorong kedua nya dan menghajar Putra membabi buta.

"Hentikan, Sweety!" Bulan tidak sanggup melihat itu lekas Ia menahan lengan Angkasa hingga satu pukulan terlempar kewajahnya. Angkasa Syok, wajah Bulan sampai memerah karenanya.

"Sayang, kenapa kamu membela dia sih? Putra sudah menyakitimu." Angkasa merasa kecewa, karena Bulan mengorbankan wajahnya meski tidak disengajai.

"Aduh, Mas. Ada apa ini?" tanya sang manager Resto. Takut merusak suasana Resto.

Angkasa tidak merusak barang apa pun tapi Ia yang sadar sudah membuat kekacauan mengeluarkan sejumlah uang dari dompetnya ketangan Manager itu.

"Maaf, ini sebagai ganti rugi karena masalah saya!" Angkasa pergi tanpa membawa Bulan, gadis itu segera mengejar karena tahu Angkasa marah.

"Sweety tunggu!" Bulan berusaha membujuk tapi Angkasa terus berjalan, sampai Ia kewalahan dan melepas High heelnya.

"Sweety, maaf. Aku tidak bermaksud menyinggung perasaanmu. Aku janji tidak akan melakukan lagi!" teriaknya tapi tidak didengarkan lebih tepatnya masa bodoh.

"Aw... kakiku sakit!" Bulan mengeluh kakinya memang memerah akibat gesekan dengan sendal tadi.

Angkasa langsung menghentikan langkahnya dan menoleh kearah Bulan yang duduk meringis. Terpaksa Ia kembali lagi dan ikut duduk didepan Bulan. Ia kasihan mengetahui jika kaki Bulan membengkak lumayan parah.

"Maaf, Sayang. Sakit ya?"

Bulan mengangguk. "Sedikit," jawabnya.

Angkasa pun mengamati wajah Bulan yang juga membekas akibat pukulan tidak sengaja darinya. Ia pun menyentuh dan mengusapnya.

Bulan mengkerut. "Aw, sakit!"

"Menyebalkan, harusnya kau biar saja aku memukulnya." Angkasa pun membopong tubuh Bulan kedalam mobil dan membawanya kesebuah taman.

Terpopuler

Comments

Rika Jhon

Rika Jhon

oh putra gw kirain putri pas di pgil put tdi🤣

2022-06-14

0

🦋⃟💎⃞⃟𝘼𝙇𝚏𝚒𝐞𝐞𝐫𝐚.༄㉿ᶻ⋆ ❤

🦋⃟💎⃞⃟𝘼𝙇𝚏𝚒𝐞𝐞𝐫𝐚.༄㉿ᶻ⋆ ❤

vote aku beri lg....dr mt dan nt....pakcikkk jgn lemahh...

2022-06-06

2

🦋⃟💎⃞⃟𝘼𝙇𝚏𝚒𝐞𝐞𝐫𝐚.༄㉿ᶻ⋆ ❤

🦋⃟💎⃞⃟𝘼𝙇𝚏𝚒𝐞𝐞𝐫𝐚.༄㉿ᶻ⋆ ❤

semangat ya thorr jgn lemah.....😊😊

2022-06-05

2

lihat semua
Episodes
1 Part 01 Gadis mirip Sekar
2 Part 02 Tawaran
3 Part 03 Tidak Ada Pilihan
4 Part 04 Menyetujui
5 Part 05 Kebahagian Angkasa
6 Part 06 Sport Jantung
7 Part_07 Kehilangan
8 Part 08 Serba Salah
9 Part 09 Merayakan Hari Jadi
10 Part 10 Biang Kerok
11 Part 11 Bertemu Pacar
12 Part 12 Memastikan
13 Part 13 Alasan
14 Part 14 Hampir
15 Part 15 Pagi Yang menyebalkan
16 Part 16 Kemo Pertama
17 Part 17 Pengetahuan Baru
18 Part 18 Sakit Hati
19 Part 19 Cemas
20 Part 20 Usaha Angkasa
21 Part 21 Cemberut
22 Part 22 Cerita
23 Part 23 Tak Sadar
24 Part 24 Bertemu Bu Widya
25 Part 25 Pikiran Konyol
26 Part 26 Ucapan Indah
27 Part 27 Masa Lalu
28 Part 28 Alergi
29 Part 29 Angkasa Bikin Keder
30 Part 30 Beradu
31 Part 31 Anfal
32 Part 32 Pilihan
33 Part 33 Menenangkan
34 Part 34 Sabar Lagi
35 Part 35 Di bawa Pergi
36 Part 36 Menyiapkan Pesta
37 Part 37 Pengertian Angkasa
38 Part 38 Heart
39 Part 39 Nambah Kerjaan
40 Part 40 Bersiap
41 Part 41 Rule(Aturan)
42 Part 42 Duet
43 Part 43 Pengakuan
44 Part 44 Runyam
45 Part 45 Menggemaskan
46 Part 46 Kecelakaan
47 Part 47 Kabur
48 Part 48 Perhatian
49 Part_ 49 Harapan
50 Part 50 Menarik
51 Part 51 Cemburu
52 Part 52 Makan Malam
53 Part 53 Menegangkan
54 Part 54 Balasan
55 Part 55 Malam Istimewa
56 Part 56 Perasaan Dokter Lintang
57 Part 57 Dihasut
58 Part 58 Bingung
59 Part 59 Sakit Kepala
60 Part 60 Menyadarkan
61 Part 61 Ronde Berlanjut
62 Part 62 Mulai Curiga
63 Part 63 Mencari Tahu
64 Part 64 Ketulusan Cinta
65 Part 65 Harinya Pelangi
66 Part 66 Salah Paham
67 Part 67 Dipertemukan
68 Part 68 Membuktikan
69 Part 69 Belum Menerima
70 Part 70 Tidak Sesuai
71 Part 71 Bersiap
72 Part 72 Mengharu Biru
73 Part 73 Berubah
74 Part 74 Marah
75 Part 75 Nasib
76 Part 76 Maaf
77 Part 77 Hasilnya
78 Part 78 Membandingkan
79 Part 79 Mengaku
80 Part 80 Terungkap
81 Part 81 Aneh
82 Part 82 Bayangan
83 Part 83 Rezeki Tak Kemana
84 Part 84 Berubah
85 Part 85 Benarkah?
86 Part 86 Di Peralat
87 Part 87 Memberi Tahu
88 Part 88 Pernikahan
89 Part 89 Fakta Baru
90 Part 90 Akhir
91 Part 91 Bonus
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Part 01 Gadis mirip Sekar
2
Part 02 Tawaran
3
Part 03 Tidak Ada Pilihan
4
Part 04 Menyetujui
5
Part 05 Kebahagian Angkasa
6
Part 06 Sport Jantung
7
Part_07 Kehilangan
8
Part 08 Serba Salah
9
Part 09 Merayakan Hari Jadi
10
Part 10 Biang Kerok
11
Part 11 Bertemu Pacar
12
Part 12 Memastikan
13
Part 13 Alasan
14
Part 14 Hampir
15
Part 15 Pagi Yang menyebalkan
16
Part 16 Kemo Pertama
17
Part 17 Pengetahuan Baru
18
Part 18 Sakit Hati
19
Part 19 Cemas
20
Part 20 Usaha Angkasa
21
Part 21 Cemberut
22
Part 22 Cerita
23
Part 23 Tak Sadar
24
Part 24 Bertemu Bu Widya
25
Part 25 Pikiran Konyol
26
Part 26 Ucapan Indah
27
Part 27 Masa Lalu
28
Part 28 Alergi
29
Part 29 Angkasa Bikin Keder
30
Part 30 Beradu
31
Part 31 Anfal
32
Part 32 Pilihan
33
Part 33 Menenangkan
34
Part 34 Sabar Lagi
35
Part 35 Di bawa Pergi
36
Part 36 Menyiapkan Pesta
37
Part 37 Pengertian Angkasa
38
Part 38 Heart
39
Part 39 Nambah Kerjaan
40
Part 40 Bersiap
41
Part 41 Rule(Aturan)
42
Part 42 Duet
43
Part 43 Pengakuan
44
Part 44 Runyam
45
Part 45 Menggemaskan
46
Part 46 Kecelakaan
47
Part 47 Kabur
48
Part 48 Perhatian
49
Part_ 49 Harapan
50
Part 50 Menarik
51
Part 51 Cemburu
52
Part 52 Makan Malam
53
Part 53 Menegangkan
54
Part 54 Balasan
55
Part 55 Malam Istimewa
56
Part 56 Perasaan Dokter Lintang
57
Part 57 Dihasut
58
Part 58 Bingung
59
Part 59 Sakit Kepala
60
Part 60 Menyadarkan
61
Part 61 Ronde Berlanjut
62
Part 62 Mulai Curiga
63
Part 63 Mencari Tahu
64
Part 64 Ketulusan Cinta
65
Part 65 Harinya Pelangi
66
Part 66 Salah Paham
67
Part 67 Dipertemukan
68
Part 68 Membuktikan
69
Part 69 Belum Menerima
70
Part 70 Tidak Sesuai
71
Part 71 Bersiap
72
Part 72 Mengharu Biru
73
Part 73 Berubah
74
Part 74 Marah
75
Part 75 Nasib
76
Part 76 Maaf
77
Part 77 Hasilnya
78
Part 78 Membandingkan
79
Part 79 Mengaku
80
Part 80 Terungkap
81
Part 81 Aneh
82
Part 82 Bayangan
83
Part 83 Rezeki Tak Kemana
84
Part 84 Berubah
85
Part 85 Benarkah?
86
Part 86 Di Peralat
87
Part 87 Memberi Tahu
88
Part 88 Pernikahan
89
Part 89 Fakta Baru
90
Part 90 Akhir
91
Part 91 Bonus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!