" Saya takut Bang. " Ucap Tika.
" Kalau nggak ada Abang kenapa nggak takut kemari? Sekarang ada Abang takut kemari. Kamu ini bagaimana sih." Ucap Ryan.
" Tapi di dalam Ibu.. "
" Sudah, jangan di pikirkan."
Tika pun melangkah masuk bersama Ryan yang menggendong Maura, dan saat masuk terlihat Heru, Niken dan Ibu Siti sedang makan bersama.
" Assalamualaikum." Sapa Ryan.
" Walaikumsalam. " Balas ketiga nya sehingga membuat makan mereka terhenti.
" Tika, ayo makan sama - sama." Ajak Niken.
Heru pun menatap Tika, sedang kan Tika selalu menunduk.
" Papah Maura lapar. " Ucap Maura.
" Maura belum makan nak? " Tanya Ryan.
" Sudah, tapi Maura ingin makan lagi." Jawab Maura.
" Sayang makan sama Tante yuk. " Ajak Niken dan Maura pun menganggukkan kepalanya.
" Ayok duduk. " Ajak Ryan pada Tika.
Tika pun duduk di depan Heru, sedangkan Heru menatapnya lurus tanpa berkedip. Hal itu tak luput dari pantauan Ryan.
" Tika, kamu mau makan juga? " Tanya Ryan.
" Eh enak saja makan, ini khusus buat Niken." Ucap Ibu Siti.
" Bu, nggak apa - apa Niken juga nggak bakalan habis." Ucap Niken.
" Tapi ini kan khusus buat kamu."
" Nggak apa - apa Bu." Ucap Niken.
Niken melirik ke arah Heru yang sedang menatap Tika, dan Niken mengusap paha Heru.
" Bang. "
" Ah iya. " Heru pun melanjutkan makan nya kembali.
******
" Tika. " Sapa Heru saat melihat Tika duduk sendiri.
" Bang. " Ucap Tika.
" Apa kabar, kemana saja kamu? " Tanya Heru.
" Kabar saya baik Bang." Jawab Tika.
" Kenapa kamu menghindar dari Abang? sedangkan sama Ryan kamu selalu bertemu." Tanya Heru kembali.
" Sa - saya takut Bang."
" Takut sama siapa? Sama Ibu. Kamu saja sering kemari. " Ucap Heru.
" Bang. "
" Iya? "
" Calon istri Abang cantik ya."
" Saya kan sering cerita dulu sama kamu, kalau Saya sayang sama dia. "
Tika menunduk kan kepalanya, dan meremas ujung pakaian nya.
" Kenapa kamu ceroboh Tika? " Ucap Heru.
Tika pun lalu mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Heru.
" Maksud nya? "
" Kenapa kamu bisa hamil dan melahirkan seorang anak? Saya sudah bilang kamu terjun ke dunia gelap tapi jagalah jangan sampai hamil tapi kamu kelepasan begitu saja."
" Saya memang kotor, Saya memang tidak seperti Niken yang sangat di sayang Ibu. Tapi. anak Saya, bukan dari pria hidung belang, ayah nya seorang yang hebat dan berpangkat tidak seperti Saya, hanya bagaikan sampah."
" Kalau kamu tahu Ayah nya kenapa kamu nggak meminta tanggung jawab? Kenapa Ryan yang tanggung jawab."
" Karena pria itu tidak mencintai Saya, terlahir nya Maura karena sebuah kesalahan." Ucap Tika.
" Tapi kalau dia memang bertanggung jawab pasti dia akan menikahi kamu. Kenapa kamu nggak mencoba berterus terang? "
" Karena Saya sadar diri, saat kami melakukannya Saya ini sudah bukan yang pertama kali. Pasti dia akan bilang pasti bukan anak Saya. "
" Tapi kamu yakin kan, sama siapa saat itu? "
" Karena hanya satu pria saat itu tanpa pengaman, dan Saya sudah mencoba melakukan tes DNA dan positive anaknya." Ucap Tika.
" Maura anak Abang. " Ucap Ryan.
Heru dan Tika tiba - tiba menatap ke arah Ryan yang berdiri di samping mereka.
" Bang Ryan. " Bentak Tika.
" Anak Tika itu anak Bang Heru. " Ucap Ryan kembali.
" Tika, apa benar saat itu yang kamu maksud tadi Abang? " Tanya Heru.
" Tika tidak berani karena takut akan status nya, dan Tika sadar kenapa dia menyembunyikan nya. " Ucap Ryan.
" Cukup Ryan, jangan terus kan. Maura anak Saya, anak tunggal saya. " Ucap Tika.
" Kenapa kamu nggak jujur sama Abang, kenapa nggak bilang kalau kamu hamil anak Saya hah.. pantas kamu selama ini menghindar dari Saya ternyata karena ini." Ucap Heru.
" Buat apa Bang jujur, kalau hati Abang hanya pada Niken, dan Ibu pun tak suka sama saya. Buat apa Bang, Saya hanya sampah."
" Tapi Abang juga akan tanggung jawab kalau kamu mengakuinya. "
" itu lah kenapa Saya masih mengejar Niken, karena Abang nggak pantas untuk Niken. "Ucap Ryan.
" Lantas kenapa kamu nggak jujur sama Abang hah... kenapa kamu tutupi." Bentak Heru pada Ryan.
" Itu karena Saya yang minta, dan karena Bang Ryan Saya bisa lepas dari dunia malam. Bang Ryan yang selama ini membantu hidup kami, berkali - kali Bang Ryan minta Saya untuk jujur sama Abang tapi Saya tolak. Saya tidak mau hati Niken sakit. "Ucap Tika.
" Sekarang keputusan ada di tangan Abang, tanggung jawab atau tetap menikahi Niken?" Ucap Ryan.
" Nggak Bang Ryan, sebatas tahu saja sudah cukup. Kalau Bang Heru memiliki seorang putri. Jangan kecewakan Niken, Saya juga salah saat itu kita sama - sama mabuk. Saya hanya orang ketiga. "
" Tika.. kamu itu b*****oh apa?" Bentak Ryan.
" Saya memang b****oh tapi Saya sadar diri." Ucap Tika.
" Maaf kan Abang tika, maaf dan Abang akan tanggung jawab." Ucap Heru.
" Nggak Bang, jangan. Jangan kecewakan Niken." Ucap Tika.
" Bagus, layaknya lelaki sejati harus bertanggung jawab. " Ucap Ryan.
****
Heru berjalan ke arah Niken yang sedang bermain dengan Maura, Niken tersenyum ke arah Heru saat datang dan duduk di samping Niken sambil melihat Maura menggambar.
" Bang, Saya jadi ingin punya anak perempuan dari Abang. Lihat deh lucu lihat Maura." Ucap Niken sambil bergelayut manja.
" Apa kamu sayang sama Maura? " Tanya Heru.
" Sayang lah Bang, walau Maura itu entah Bapak nya siapa yang jelas Maura nggak salah apa - apa." Jawab Niken.
" Niken, bisa bicara kita di luar? "
*****
Niken duduk berhadapan dengan Ryan, Tika dan Heru. Seakan akan ada pembicaraan serius.
" Ini ada apa sih? " Tanya Niken.
" Seperti nya pada tegang." Ucap Niken kembali.
" Ada sesuatu yang ingin Abang sampai kan, di hadapan Ryan dan Tika. " Ucap Heru
" Apa sih Bang? Seperti nya serius ya? " Tanya Niken.
" Iya, ini sangat serius."
" Mengenai apa? " Tanya Niken.
" Sudah Bang Heru, nggak usah di bahas lagi." Ucap Tika.
" Kamu diam saja Tika, biar pria yang di depan kamu itu bicara jujur. " Ucap Ryan.
" Jangan Bang, salah satu nya nanti akan tersakiti." Ucap Tika.
" Tersakiti sudah menjadi resiko." Ucap Ryan.
" Maksud kalian apa sih? Tanya Niken.
" Memangnya ada apa sih Bang? " Tanya Niken masih penasaran.
" Bang Saya pamit dulu, Abang tinggal kan Maura sama Ibu kan? " Ucap Niken pada Heru.
" Duduk Tika. " Ucap Heru pada Tika yang sudah berdiri.
" Apakah ada hubungan nya sama Tika dan Saya? " Tanya Niken.
" Iya, ini berhubungan dengan hubungan kita." Ucap Heru.
Ryan menatap ke arah Niken yang sudah berwajah pias dan Heru tak berani menatap ke arah Niken dan hanya menatap lurus ke arah Tika yang sedari tadi menunduk.
" Katakan Bang, jangan bikin Saya penasaran." Tanya Niken.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Marsha Andini Sasmita
🤔🤔🤔🤔🤔
2022-11-20
0
Marsha Andini Sasmita
🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭
2022-11-20
0
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
Heru" ternyata kau 🙄
2022-05-16
1