Niken berlari keluar mencari Ryan, namun Ryan tak ada. Niken terus berjalan mengelilingi rumah singgah berharap Ryan masih ada di sekitar Rumah Singgah.
Mata Niken terus menyapu sekeliling, namun saat itu Niken melihat Ryan sedang berbicara dengan Sersan Anwar.
" Bang bisa kita bicara? " Tanya Niken menghampiri Ryan.
Ryan pun menganggukkan kepala nya dan Anwar yang mengerti keadaan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.
" Ini maksud nya apa? " Tanya Niken sambil menunjukkan surat dari Ryan.
" Itu buat kamu." Jawab Ryan.
" Kenapa harus nanti saat Saya akan pulang ke Tanah air? Kalau ada sesuatu Abang katakan saja disini." Ucap Niken.
" Kamu sebelum pulang ke kota asal kamu, mampir lah ke kota kami, kamu juga belum pernah bertemu dengan ibu kan, dan hanya lewat panggilan telepon. Saya harap kamu mau mampir, sebelum kalian menikah." Ucap Ryan.
" Untuk itu Saya pikir kan lagi, dan Saya harus kasih tahu Bang Heru."
" Tolong jangan kasih tahu, biar lah jadi kejutan. Dan Saya berharap banyak sama kamu untuk datang, percaya sama Saya. Saat tiba nanti Saya tidak akan berbuat jahat sama kamu." Ucap Ryan.
*****
Hari di nanti pun tiba, semua Tim bersalaman mengucapkan selamat tinggal pada penduduk setempat dan Para Prajurit yang membantu mereka.
Terlihat Heru berjalan mendekat ke arah Niken dan memberikan ciuman kecil pada kekasih nya.
" Tunggu Abang pulang, jangan lupa kasih kabar kalau sudah sampai." Ucap Heru.
" Iya Bang, Niken selalu tunggu janji Abang yang tak pernah ingkar. Niken akan tunggu Bang."
Niken dan rombongan pun menaiki bis untuk menuju ke Bandara, di mana Niken duduk di samping jendela dan melihat Heru tengah melambaikan tangan nya.
" Saya akan merindukan kamu kembali Bang." Ucap Niken pelan.
Namum saat mobil bis berjalan dengan kecepatan sedang terlihat Ryan duduk di atas motor nya sambil menatap bis yang tengah berjalan.
Niken menatap Ryan begitu juga Ryan yang menatap nya, Niken kembali duduk dengan pandangan lurus namun tidak dengan Ryan yang terus menatap bis hingga hilang dari pandangan.
*******
Tim Sukarelawan pun sampai mereka pun langsung menuju ke Asrama untuk segera mungkin melepas lelah.
Niken pun memeluk bantal yang hampir 6 bulan diri nya tinggal kan.
" Ah.. akhir nya bisa tidur tenang." Ucap Niken.
" Rasa trauma tidur takut ada suara ledakan pun sekarang nyenyak, damai tidur awak." Ucap Fatimah.
" Fatimah, kamu tadi lihat Bang Ryan nggak saat kita keluar dari rumah Singgah sekitar jarak 500 meter." Ucap Niken.
" Awak lihat, dia duduk di atas motor. Menatap bis yang sedang melaju." Ucap Fatimah.
" Ternyata dia masih menyimpan rasa, dan kamu harus tahu malam itu dia datang ke rumah singgah memberikan bunga sama sepucuk Surat. Dan dia minta saat Saya kembali ke Tanah air untuk mampir ke rumah nya."
" You nggak ada curiga? "
" Adalah rasa curiga, dia katakan malah tenang Saya tidak akan berbuat yang tidak - tidak." Ucap Niken.
" Jadi You bagaimana? Apakah akan datang kesana? "
' I don't know, dia juga nggak tahu kan kapan Saya pulang kecuali Bang Heru."
******
" Bagaimana perjalanan nya? " Tanya Heru di panggilan video call nya.
" Capek Yank, ehm.. sedang apa? " Tanya Niken.
" Abang sedang di luar nih jaga saja." Jawab Heru.
" Bang."
" Iya sayang."
" Kangen."
" Sama Yank, padahal baru 48 jam kita sekarang sudah LDR an lagi."
" Tinggal menunggu bulan saja Bang."
" Ehm.. Yank, nanti kalau kamu pulang kasih tahu Abang ya. Nanti Abang akan jemput kamu. "
" Iya sayang, pasti."
" Begitu kamu pulang kita langsung pengajuan Nikah."
" Ah... Abang Heru, Niken jadi ingin cepat - cepat nih Bang."
" Sama sayang, kalau sama Papah waktu itu kita Nikah saja dulu. Malah sama Papah nggak boleh."
" Karena Papah nggak ingin cita - cita Saya gagal Bang gara - gara perihal nikah. Dan Abang tahu sendiri pacaran dulu saja kita sembunyi - sembunyi." Ucap Niken sambil memasang efek kelinci di camera video nya hingga membuat Heru tersenyum.
" Bang."
" Iya sayang. "
" Cium dong."
Mmmmuuuuaaaaccccchhhhh
Heru memberikan ciuman dengan mengecup kamera ponsel nya hingga membuat Niken tertawa.
Hahaha hahaha
" Kenapa Yank? " Tanya Heru.
" Lucu Bang, kayak bebek." Jawab Niken yang masih tertawa terbahak - bahak.
" Kata nya minta cium, ya Abang kasih ini lah."
" Sudah ah nggak seru." Ucap Niken.
" Ya sudah lanjut besok lagi, Abang lagi Dinas."
" Bye sayang I love you, sarange." Ucap Niken.
" I Love you too. " Ucap Heru.
***
" Wah... lancar ya. " Ucap salah satu Prajurit.
" Amin... pulang dari sini Nikah." Ucap Heru.
" Siipp... lah.. " Ucap nya.
*******
" Halo.... cantik nya Papah, kemarin kirim boneka besar yang Maura minta." Ucap Ryan di panggilan video nya. Terlihat gadis kecil berusia 3 tahun sedang berjalan menuju ke arah kursi dan mengambil boneka teddy bear berukuran lebih tinggi dari nya.
" Papah, ini bagus Pah." Ucap Maura sambil menunjukkan boneka tersebut.
" Maura Mau apa lagi sayang? " Tanya Ryan.
" Maura ingin bertemu Papah, Papah cepat pulang." Jawab Maura dari jauh.
" Sabar sayang, Papah akan pulang." Ucap Ryan.
" Mamah mana? " Tanya Ryan.
Lantas seorang wanita muncul di depan kamera sambil tersenyum.
" Terima kasih Bang kiriman uang nya." Ucap Tika.
" Berhemat lah itu untuk sampai Abang kirim kembali." Ucap Ryan.
" Iya Bang."
" Kamu tengok Ibu, hanya kamu disana keluarga kami sekarang. " Ucap Ryan.
" Iya Bang, Saya akan kasih uang untuk Ibu juga."
" Ya sudah Abang mau patroli."
" Abang, apakah sudah bertemu yang Abang maksud kemarin cerita? "
******
Niken pun telah menyelesaikan tugas skripsi nya dan kini akan menuju sidang. Dimana jantungnya berdetak sangat kencang.
" Ya Allah semoga sidang nya berjalan lancar, amin...!!! " Ucap Niken.
Lantas sebuah pesan masuk pada ponsel milik Niken, dan terlihat Heru mengirimkan sebuah pesan.
From My Love
Good luck sayang, semangat.. 🥰🥰🥰*
Niken pun tersenyum dan membalas chat tersebut.
Me
Thank' s honey 🥰🥰
Lantas giliran Niken di panggil ke dalam ruang sidang, dengan menarik nafas dalam - dalam Niken berjalan masuk.
******
" Pah, hari ini Niken sidang ya? " Tanya Alenka.
" Benar Mah, Papah nggak bisa tidur malam ini. Disana kan siang, dia sedang berjuang hari ini." Jawab Alvino.
" Semoga saja, Niken mendapatkan nilai A. " Ucap Alenka.
" Amin...!!! " Ucap Alvino.
" Mah Panji mana? "
" Nggak tahu, sejak sore belum pulang sampai. sekarang." Ucap Alenka.
" Semoga anak itu seperti kakak nya bisa mendapatkan bea siswa tak dapat juga asal sekolah sampai ke jenjang lebih tinggi." Ucap Alvino.
" Mamah sangat takut pah sama Panji semakin hari semakin melunjak, sampai darah tinggi mamah nggak turun - turun."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Marsha Andini Sasmita
😎😎😎😎😎
2022-11-20
1
Marsha Andini Sasmita
🙄🙄🙄🙄
2022-11-20
1
Mochamadribut
lanjut up ⚡🔨
2022-05-14
1