" Niken, You tahu di Negara L perbatasan rawan konflik, di Sana banyak sekali warga yang masih kelaparan dan penyakit menular. Fakultas kita beberapa Mahasiswa nya akan ikut kesana bersama para Dokter." Ucap Fatimah.
" Itu negara calon suami Saya, dia hari ini berangkat kesana." Ucap Niken.
" Beberapa Mahasiswa terpilih katanya hari ini akan ada pengumuman."
" Siapa ya yang akan ke Sana? "
" Mudah - mudah an kita berdua terpilih untuk ikut serta membantu Tim medis yang akan pergi kesana."
" Jelas kalau terpilih, Saya bisa temu kangen sama pacar Saya Fatimah."
" Kalian pasti akan terpilih, karena nama - nama terpilih itu Saya yang memilih sesuai di lapangan." Ucap Nino.
" Kamu sogok Professor Robert? "
" Nggak usah pake sogok - sogok kan, Professor juga sudah tahu ke ahlian kalian. Ada 5 orang yang nanti akan berangkat, lusa besok kita berangkat di antar oleh pesawat militer."
" Yes." Ucap Pelan Niken.
*****
" Fatimah, apa Saya kasih tahu pacar Saya saja ya, kalau Saya nanti akan pergi ke negara L."
" You berilah dia surprise, jangan you kasih tahu dia sekarang." Ucap Fatimah.
" Benar juga kata kamu, kalau di kasih tahu sekarang nanti nya nggak surprise."
******
" Bang... Heru." Panggil dari jauh terlihat seorang perwira berlari dengan pangkat di bawahnya.
" Kita bertemu disini Bang." Ucap Ryan nama perwira tersebut.
" Abang senang kamu sehat disini." Ucap Heru.
" Ya Bang, Saya tahu nama Abang sudah disini." Ucap Ryan.
" Kita sekarang sering ketemu, setelah hampir 2 tahun kita tidak bertemu." Ucap Heru.
" Maaf Bang, Ryan hanya bisa ber kabar saja.".
*****
" I'd like to say to all of you, there is something very important. For the students and elected coeds of the 300 faculty students to the faculty, there are 5 who will come to state I help the medical team that was on the way ( Saya ingin menyampaikan kepada kalian semua, ada suatu info yang sangat penting sekali. Untuk Mahasiswa dan Mahasiswi terpilih dari 300 Mahasiswa fakultas ke Dokteran ada 5 yang akan ikut berangkat ke Negara L membantu Tim medis yang di berangkat kan kesana.) " Ucap Professor Robert.
" The names to depart were nino, Steven, fatimah, niken and William. These are specifically for the top five students selected to be added to your thesis hearing's supplementary value list. ( nama - nama yang akan berangkat adalah Nino, Steven, Fatimah, Niken dan William. Ini khusus bagi ke 5 Mahasiswa yang terpilih masuk kedalam daftar nilai tambahan sidang skripsi kalian.) " Ucap Professor Robert kembali.
" When do we leave? ( Kapan kita berangkat?)" Tanya Niken.
" The day after tomorrow, so you guys get everything ready from now on. ( Besok lusa, jadi kalian siapkan semua nya dari sekarang.)" Jawab Professor Robert.
*****
" Kamu terpilih ke negara rawan konflik? " Tanya Alvino saat mendapatkan kabar di Niken melalui panggilan ponselnya.
" Iya Papah, Niken terpilih. Dan ini sebuah nilai tambahan untuk sidang skripsi." Jawab Niken.
" Hati - hati kamu di Sana, jangan lupa berkabar." Ucap Alvino.
" Iya Papah sayang, Niken jujur setiap hari kangen sama Papah."
" Niken, sebentar lagi kamu nggak akan bermanja lagi sama Papah, malah suami kamu lah yang akan kamu bermanja. Jujur saat kemarin Heru melamar kamu, hati Papah sedih. Anak gadis Papah sebentar lagi akan di bawa oleh suaminya."
" Pah, jangan bicara seperti itu. Niken sedih Pah mendengar nya."
" Mamah kamu di surga, pasti sangat bahagia melihat kamu bahagia. "
" Doa niken tak pernah putus Pah untuk Mamah Wulan, begitu juga untuk Mamah Alena yang memberikan kehidupan yang sempurna untuk Niken. Tanpa kedua ginjalnya, Niken mungkin tak bisa kuliah di luar negeri bahkan bertemu Bang Heru."
*****
" Jadi Niken akan di kirim ke Negara L? " Tanya Alenka.
" Iya, kalau nggak salah Heru juga di Sana kan?" Jawab Alvino kembali bertanya.
" Benar, terus masalah nya? "
" Mah, mereka bakalan pacaran di Sana, Papah nggak Mau mereka terjadi sesuatu."
" Pah, pikiran Papah terlalu jauh. Mereka juga kalau bertemu memangnya Mau pacaran terus. Nggak bakalan Heru nya juga sibuk sendiri sama juga dengan Niken. Jadi Papah jangan lebay."
" Papah nggak lebay mah, hanya khawatir anak kita perempuan. Kalau Heru ngapa - ngapain anak kita bagaimana? "
" Pah, kalau pun terjadi tinggal nikahkan saja. Mereka kan sudah tunangan."
" Mah.. kok ngomong nya begitu."
******
Niken bersama teman - teman nya berada di dalam pesawat militer yang akan membawa nya ke negara L berserta 10 Dokter. Dengan membawa berbagai macam peralatan medis dan obat - obat an.
Niken pun tak tahan ingin memejamkan matanya, dan tanpa sadar Kepalanya bersandar pada Nino.
Nino tersenyum saat melihat wajah dari dekat Niken, namun Niken tersadar saat mencium aroma perfume yang dia kenal Milik siapa.
" Ih... Nino." Niken langsung mendorong tubuh Nino kesamping, sendang kan Nino hanya tersenyum bahagia.
" Sini bersandar lagi." Ucap Nino.
" Ogah." Ucap Niken yang langsung duduk memunggungi Nino dan lebih memilih berhadapan dengan Fatimah.
" Kenapa You menghadap ke arah awak? " Tanya Fatimah.
" Teman you g****la" Jawab Niken.
*****
Rombongan Tim Dokter pun telah sampai dan mendarat dengan selamat, mereka lantas di jemput oleh sebuah mobil bis yang akan membawa mereka.
Niken mencari sosok ke kasih nya saat mobil sudah berjalan karena banyak Tentara yang berlalu lalang dengan membawa senjata.
" Mana pacar Saya, kok nggak kelihatan." Ucap Niken.
Saat mobil berjalan posisi Niken duduk di bangku paling depan dengan kepala menoleh ke kanan dan ke kiri.
" Permisi Saya ikut duduk di samping mba." Ucap salah satu Tentara yang satu warga kenegaraan bersama Niken.
" Hy.. Saya Niken, kita satu Negara." Sapa Niken.
" Oh.. Saya kira kamu bukan satu warga Negara seperti saya."
" Kok bisa ada di dalam Bis? " Tanya Niken.
" Saya sedang membantu mereka menjemput Tim medis tambahan." Jawab nya.
Niken melirik ke arah nama di seragam nya, lalu menatap wajahnya sekilas mengingat seseorang yang sangat dirinya rindu kan.
" Kenapa menatap Saya? " Tanya Tentara tersebut.
" Nggak apa - apa, hanya ingin tahu nama nya saja. Ternyata nama kamu Ryan." Ucap Niken.
" Senang berkenalan sama kamu." Ucap Ryan.
Mobil bis pun sampai di sebuah rumah singgah di mana rumah tersebut adalah rumah sakit darurat untuk penduduk sekitar.
Sambil menarik koper nya Niken terus menoleh ke kanan dan ke kiri mencari sosok ke kasih nya.
" Mau Saya bantu? " Ucap Ryan menawarkan.
" Oh.. terima kasih. Hem.. boleh Saya tanya?" Ucap Niken.
" Tanya apa? " Ucap Ryan.
" Apakah semua Tentara pendatang dari luar negeri di sini semua? "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Marsha Andini Sasmita
💝🥰💝🥰💝💝💝💝🥰🥰🥰🥰🥰
2022-11-20
1
Marsha Andini Sasmita
❤️❤️❤️❤️🌹🌹🌹❤️❤️❤️❤️❤️❤️
2022-11-20
1
wow akan dikirim ke luar negeri
2022-05-29
1