" Sebenarnya You cari siapa? " Tanya Fatimah.
" Cari calon imam Saya lah." Jawab Niken.
" Disini banyak Tentara, dan ada yang memakai masker." Ucap Fatimah.
" Oh iya semua nya sudah beres kan jadi bisa masuk ke rumah singgah. Nanti untuk peralatan medis akan kami bantu." Ucap Ryan.
Niken dan teman - teman nya pun masuk kedalam rumah singgah yang di jadikan rumah sakit darurat untuk sementara.
Hingga malam menjelang, semuanya berkumpul di ruang tengah untuk membagi tugas pada masing - masing Tim. Naura dan Nino yang satu Tim untuk membantu Dokter Andre di lapangan.
" Kita satu Tim." Ucap Nino.
" Terus? " Ucap Niken kesal.
" Berarti kita akan selalu bersama."
" Jangan mimpi kebersamaan kita ini berakhir bahagia. Karena calon suami Saya ada disini, jadi kamu siap - siap saja kecewa."
" Memangnya calon suami kamu seperti apa sih gantengnya? Pasti gantengan saya." Ucap Nino dengan sombong.
" Lihat saja nanti, kalau kamu sudah bertemu sama dia."
*****
" Kamu masuk Tim siapa? " Tanya Niken pada Fatimah.
" Awak sama Tim Dokter Maria bersama Steven." Jawab Fatimah.
" Kenapa juga Saya bisa satu Tim sama Nino, bikin hidung dia kembang kempis."
" Nino kan suka sama kamu, berarti kesempatan."
" Justru itu membuat Saya risih."
" Nikmati saja." Ucap Fatimah tersenyum.
******
Niken berjalan keluar menikmati indahnya malam pertama di negara yang baru dia injak. Niken melihat Tentara yang tadi dia kenalan sedang duduk sendiri di depan api unggun sambil memakan jagung bakar.
" Bang kok sendirian teman nya Mana? " Tanya Niken lalu duduk di depan nya.
" Sedang patroli nanti gantian sama Saya setiap 1 jam sekali." Jawab Ryan.
" Ehm... Bang Saya mau tanya."
" Tanya apa? "
" SetiapTentara dari negara kita yang di kirim kemari apa di kota ini semua? "
" Tergantung sih, satu kota juga kadang dari sini jarak nya ada yang 1 kilo bahkan 2 kilo."
" Ehm.. Bang Saya mau Tanya, kenal nggak sama Heru Maulana."
" Heru Maulana itu ada banyak disini, Heru yang Mana? "
" Heru.. "
" Ryan giliran kamu patroli." Ucap teman Ryan yang datang untuk berganti patroli malam dengan nya.
Niken pun tersenyum pada teman Ryan, dan memutuskan untuk masuk.
******
" Perlengkapan obat - obat an habis kapten? " Ucap salah satu anggota.
" Besok Saya akan ke rumah singgah sekalian mengantar kan laporan tentang kondisi warga." Ucap Heru.
" Saya akan catat apa saja yang nanti akan Kapten ambil.'
" Iya sebelum berangkat besok taruh saja di atas meja sama dengan laporan saya."
Heru pun dengan segara keluar dari ruangannya dan mencoba menghubungi Niken. Namun ponsel Niken tak aktif dan memutuskan untuk menghubungi esok hari.
*******
" Niken, Nino kita mulai di lapangan hati ini." Ucap Dokter Andre yang bisa berbahasa seperti Niken dan Nino dengan Fasih.
" Kita sama siapa nanti Dokter? " Tanya Niken.
" Nanti akan di antar sama Pak Tentara tampan, Pak Ryan." Jawab Dokter Andre.
Nino pun tengah sibuk menyiapkan beberapa obat - obat an yang akan dia bawa. Sedangkan Niken membantu membawa tas berisi peralatan medis Milik Dokter Andre.
" Kalian sudah siap? " Tanya Ryan dengan senyum khasnya.
" Siap Pak Ryan."
" Kita akan kemana? " Tanya Niken.
" Ada salah satu perkampungan yang berada di atas bukit Sana. Sekitar 2 jam dari sini kita berkendara. " Jawab Ryan.
" Apakah di Sana banyak anak Kecil dan Lansia? " Tanya Dokter Andre.
" Banyak sekali, bahkan Ibu hamil hampir 20 persen." Jawab Ryan.
" Kalau begitu kita berangkat sekarang." Ucap Ryan kembali.
Niken lebih memilih duduk di depan samping Ryan karena Niken enggan duduk di samping Nino. Hingga membuat Nino sangat kecewa.
Ryan yang terus sesekali melirik Niken dengan wajah cabtik yang natural dan hanya make up tipis membuat Ryan memiliki rasa suka pada Niken.
" Ehm.. kamu semester berapa? " Tanya Ryan memulai percakapan.
" 2 semester lagi selesai, disini juga Saya selalu melaporkan tugas dan mengikuti kelas jarak jauh." Ucap Niken.
*****
" Here's a list of some medications that are exhausted ( Ini daftar beberapa obat yang habis) " Ucap Heru saat sudah sampai di rumah singgah.
" Let's get it ready ( kami siapkan dulu) " Ucap salah satu perawat.
Heru mengedarkan pandangan nya, mencari adiknya yang bertugas berjaga di rumah singgah.
" Ryan di mana? " Tanya Heru pada salah satu Tentara yang lewat di depan nya.
" Dia mengantar Dokter sukarelawan bersama dua orang Mahasiswa ke Dokter an yang sedang menuju ke kota M. " Jawab nya.
" Terima kasih."
" These are the drugs that were asked for ( Ini obat - obat an yang tadi di minta )." Ucap perawat tadi sambil menyerahkan obat yang di minta Heru.
" Thank you."
*****
Niken pun membantu Dokter Andre menyiapkan obat untuk pasien yang di periksa nya. Sedangkan Nino menensi beberapa warga, dan menyuntik.
Ryan terus menatap ke arah Niken, sesekali dengan ponselnya Ryan mengabadikan setiap momen yang di lakukan oleh Niken.
" Kamu cantik Niken, baru kali ini Saya jatuh cinta pada pandangan pertama." Ucap Ryan Pelan sambil bersandar di samping Mobil Jeep. nya.
Tiba - tiba ponsel Ryan berdering, dan terlihat kakak nya menghubungi nya.
" Halo Bang." Sapa Ryan.
" Hallo dek, Abang ada disini sedang ambil obat - obat an sama menyerahkan laporan. Kamu masih lama di Sana? " Ucap Heru dari seberang.
" Masih Bang, seperti nya Saya ingin kegiatan ini tak segera selesai."
" Maksud kamu? "
" Bang, disini ada Bidadari sangat cantik. Dia satu negara sama kita. Dia seorang Mahasiswa."
" Oh iya, akhir nya kamu jatuh cinta juga."
" Benar - benar cantik Bang, entah pertama bertemu dengan nya Saya punya rasa berbeda sama dia."
" Abang dukung kamu, cepat tembak dia."
" Saya harus cari tahu dulu Bang, dia punya pacar belum kalau sudah Saya mundur.'
" Ingat Dek, sebelum janur kuning melengkung kamu masih bisa terus maju."
" Saya akan coba Bang dekati dia."
Saat mengakhiri teleponnya, terlihat Niken berjalan mendekati Ryan. Dengan jantung berdegup sangat kencang Ryan berusaha untuk biasa saja.
" Bang, Saya haus." Ucap Niken tiba - tiba.
" Haus ya, ini minum punya Abang." Ucap Ryan sambil memberikan air minum dalam botol kemasan.
" Apakah disini air nya bersih?" Tanya Niken.
" Bersih, karena di ambil dari mata air gunung langsung. Bahkan sangat segar." Jawab Ryan.
" Saya suka pemandangan nya, dan penduduknya ramah - ramah."
" Disini banyak tempat bagus, nanti kalau kamu ada waktu libur Saya akan ajak kamu jalan - jalan."
" Boleh tuh Bang, mumpung ada disini. Kalau sudah balik ke tanah air kapan lagi akan kembali kesini."
Ryan terus menatap Niken, wajah cantik yang membuat nya jatuh cinta pada pandangan pertama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Marsha Andini Sasmita
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🤭🤭🤭🤭🤭
2022-11-20
1
Marsha Andini Sasmita
😄😀😄😀😄😀😄😀😄🤭🤭🤭🤭
2022-11-20
1
yuri antoni
ngakak🤣🤣,abang nya malah nyuruh adiknya buat nikung pacarnya sendiri
2022-05-21
2