Niken turun dari pesawat tanpa ada yang menjemput, diri nya memang tidak mengatakan pada kedua orang tua nya akan pulang hari ini tapi di undur beberapa hari.
Niken diam - diam menuruti permintaan Ryan, yang diri nya juga merasakan penasaran tentang Ryan dengan apa yang ada di balik nya.
Niken pun tanpa meminta Ryan menjemput namun Niken bermodal alamat di mana pernah Heru memberikan pada nya.
Dengan menggunakan taksi dari Bandara Niken mencoba mencari alamat yang pernah di berikan oleh Heru.
Perjalanan yang memakan 30 menit dari Bandara sampai di tempat tujuan, tepat sebuah rumah dengan pohon mangga yang rindang dan sangat sederhana dengan toko sembako di di samping nya.
Niken pun turun, di mana warga melihat Niken yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di kampung halaman suami nya.
" Terima kasih Pak." Ucap Niken saat sang supir menurunkan 2 koper miliknya.
Niken berdiri dan menarik salah satu koper nya di mana saat akan melangkah masuk Niken melihat seorang wanita paruh baya yang sedang menatap nya.
Niken pun tersenyum dan langsung mencium punggung tangan calon ibu mertua nya.
" Assalamualaikum Ibu." Sapa Niken sambil mencium punggung tangan nya.
" Walaikumsalam. " Balas Ibu Siti sambil memperhatikan wajah Niken.
" Ya Allah calon mantu." Ucap Ibu Siti baru sadar.
Ibu Siti pun memeluk tubuh Niken, begitu juga Niken membalas pelukan Ibu Siti.
" Kamu kenapa nggak bilang - bilang kalau Mau kesini? biar Heru jemput kamu. Malah dia bilang akan kesana jemput kamu bersama kedua orang tua kamu eh sekarang malah kesini." Ucap Ibu Siti.
" Saya ingin kasih kejutan. "
" Kejutan kok kayak gini, Ibu kan nggak bisa siapkan apa - apa buat kamu."
" Nggak usah repot - repot bu, sudah ketemu Ibu saja sudah senang."
" Ya sudah istirahat dulu di kamar Heru, anak itu pulang nya seminggu sekali dan kalau Ryan adiknya di luar kota tinggal di Asrama tapi besok katanya Mau cuti sedang sakit."
Niken menatap photo Heru dan Ryan mulai dari bayi hingga mereka menjadi Tentara. Niken tersenyum saat melihat photo Heru dengan gagah nya memegang senjata dan seekor Anjing di samping nya.
" Itu saat baru tugas jauh pertama nya saat dan di samping nya Ryan saat masih pendidikan. Sayang Bapak sudah meninggal dunia saat Heru masih usia 10 tahun sedangkan Ryan usia 5 tahun." Ucap Ibu Siti.
" Kamu istirahat dulu di kamar Heru, biar kejutan." Ucap Ibu Siti.
" Terima kasih Bu, Niken masuk ya bu."
" Iya. " Ucap Ibu Siti sambil tersenyum.
Saat Niken berada di dalam kamar terdengar Ibu Siti berbicara dengan seorang wanita, Niken mengintip dari balik pintu yang terbuka sendikit. Terlihat seorang wanita berpakaian seksi dengan menggendong anak gadis.
" Bu ini Saya bawakan sesuatu buat ibu, ada kue, ada sedikit obat untuk ibu dan uang dari Bang Ryan."
" Saya heran sama Ryan, kenapa menitipkan uang nya sama kamu. Istri bukan, saudara juga bukan. Jangan - jangan kamu calon istri Ryan ya untuk anak kamu yang nggak jelas bapak nya. " Ucap Ibu Siti sinis.
" Walau Maura bukan darah daging Bang Ryan, tapi Bang Ryan sayang sama Maura dan Saya Bu, dia bertanggung jawab."
" Tika, kamu sadar nggak sih, dari Maura lahir semuanya Ryan yang biayai, jangan lihat kalian itu teman, Saya nggak suka ya apalagi kamu itu PL di sebuah karaoke. Ibu tahu anak itu nggak ada kan yang ngaku, jadi hanya anak Saya Saja yang b****oh."
Niken menatap wanita yang bernama Tika yang hanya diam menunduk, sedang kan gadis kecil yang di gendong nya asik bermain boneka yang ada di tangan nya.
Terlihat Tika menangis saat Ibu Siti mengatakan habis - habisan.
" Apakah dia kekasih Bang Ryan? Kalau pun benar kenapa Bang Ryan mengejar - ngejar Saya. " Ucap Niken dalam hati.
Saat Tika pergi dan Ibu Siti kebelakang, Niken mengejar Tika yang sedang berjalan sambil menggendong anak nya.
" Mba. " Panggil Niken.
Tika menoleh, saat berbalik Tika kaget melihat Niken dan dengan segera memeluk putri nya dengan erat.
" Boleh kenalan?" Niken mengulurkan tangan nya.
Tika pun membalas jabatan tangan Niken, dan Niken pun tersenyum ke arah gadis kecil yang tersenyum pada Niken.
" Maaf Mba teman dekat Bang Ryan ya? " Tanya Niken.
" I - iya." Ucap Tika.
" Mba sering kemari ya walau Bang Ryan nggak ada?"
" Saya di suruh Bang Ryan agar bisa dekat sama Ibu. Tapi Ibu tidak pernah suka sama Saya karena Saya hanya seorang PL di karaoke."
" Ibu itu baik kok, mungkin kalau sudah jadi istri Bang Ryan pasti berubah."
" Saya tidak akan pernah bisa jadi bagian mereka, tidak seperti kamu yang sangat di sayangi Ibu. Calon menantu seorang Dokter kuliah di luar negeri bahkan orang tua yang terhormat. Sedang kan Saya anak yatim piatu yang di besarkan di panti asuhan yang tidak jelas siapa orang tua saya."
" Kamu jangan begitu, kita juga sama - sama manusia dan orang melihat kita belum tentu seperti apa yang mereka kira. Saya orang nya care sama siapa saja, kita bisa jadi teman kan nanti kita pasti jadi keluarga" Ucap Niken.
******
Saat tengah malam terdengar suara gaduh, dan mendengar Ibu Siti berbicara dengan seorang pria. Niken yang tertidur dari sore terbangun saat mendengar suara gaduh dan perut lapar.
" Kamu kenapa nggak di rawat saja, lihat datang - datang kamu pucat begitu. " Ucap Ibu Siti.
Niken membuka pintu kamar Heru sedikit dan melihat Ryan yang berbaring di sofa.
" Kamu masuk lah kamar, jangan tiduran disini. " Ucap Ibu Siti.
Ryan pun segera bangun dan berlari di ikuti Ibu Siti, Niken pun mengikuti dari belakang.
Hoek.. hoek...
Ibu Siti memijat tengkuk leher anak nya yang terus memuntahkan semua isi perut nya.
" Kamu itu kan punya lambung yang kronis, dulu pernah di rawat dengan penyakit yang sama. Apa kamu nggak di rawat sekarang? " Tanya Ibu Siti.
Ryan memegang perut nya dan menatap Niken yang berada di balik punggung Ibu Siti.
Ryan tersenyum saat melihat wanita yang sangat dia cintai dan sebagai calon kakak ipar nya.
" Bang Ryan sakit? " Tanya Niken memulai pembicaraan.
" Kenapa nggak bilang sama Abang? Kalau permintaan Abang kamu penuhi." Jawab Ryan.
" Kamu kenal? " Tanya Ibu Siti.
" Satgas kemarin Saya bertemu Bu, dan Saya tidak tahu kalau Niken itu calon kakak ipar saya." Jawab Ryan.
Niken pun membuka ransel milik Ryan mencari obat milik nya. Dan dengan segera memberikan obat pada Ryan.
" Sempat di rawat? " Tanya Niken.
" Nggak, Saya hanya minta cuti pulang saja. Capek harus di rumah sakit." Jawab Ryan.
" Kalau punya lambung kronis harus benar - benar di jaga pola makan nya. Kalau telat sedikit atau salah makan biasanya cepat kambuh." Ucap Niken.
" Kenapa bikin kejutan? "
" Karena Saya kemari penasaran apa yang ada di balik diri Abang."
" Kamu sudah bertemu Tika? "
" Kok tahu? "
" Tika menghubungi Saya, kalau di rumah ada kamu. "
" Tika sayang sama Abang, tapi kenapa Abang malah mengejar - ngejar Saya? Dia sangat sedih Bang karena Ibu tak merestui nya, disini Abang benar - benar berjuang demi mendapatkan restu nya."
" Kamu harus tahu, kamu adalah menantu idaman Ibu bahkan semua orang tahu calon menantu nya itu seorang Dokter." Ucap Ryan.
" Jadi tujuan mendekati Saya ini, saat tahu Saya adalah calon kakak ipar Abang dan nggak mundur, apakah jalan satu - satu nya karena Saya menantu idaman nya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Marsha Andini Sasmita
😭😭😭😭😭
2022-11-20
0
Marsha Andini Sasmita
🤭🤭🤭🤭🤭
2022-11-20
0
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
wah aku ada disini ya 🤭...siapa sih Tika 😁
2022-05-16
1