Niken merasakan sebuah tubuh melindungi nya dengan tangan yang melingkar di perut nya. Niken pun tertelungkup melindungi tubuh pasien yang terluka, dan Niken merasakan tetesan darah mengalir di pipi nya.
Perfume khas yang Niken kenal dengan melirik sedikit terlihat Heru tak sadarkan diri. Tubuh nya tertindih tembok beton yang mengenai punggungnya.
" A - abang." Ucap Niken pelan.
Lantas terdengar suara orang yang berteriak memanggil mereka.
" Bang, ba - bangun." Ucap Niken pelan.
Niken masih merasakan deru nafasnya yang mengenai kulit Pipi nya namun Heru tak sadarkan diri.
Orang - orang pun membantu mengangkat runtuhan puing - puing yang mengenai punggung Heru.
Satu persatu tubuh mereka di angkat, Niken langsung dengan tertatih mendekati tubuh Heru yang terluka berbaring di atas blankar.
" Bang, bangun Bang. " Ucap Niken sambil terisak.
" Kamu kenal dia? " Tanya Dokter Andre.
" Dia calon suami Saya. " Jawab Niken.
" Bagus, kamu saat ini keluarga nya. Jadi kamu harus putuskan." Ucap Dokter Andre.
" Dia harus di operasi, tulang punggung nya retak, harus di operasi saat ini juga. " Ucap Dokter Andre kembali.
" Lakukan Dokter, Saya ingin calon suami Saya ini bisa bergerak lagi. Dan saat kembali dia sehat wa'alfiat." Ucap Niken.
" Bagus, sekarang kamu bantu Saya untuk operasi . "
" Sa - Saya? "
" Benar, kamu bantu Saya. Kamu seorang Dokter jangan kecewakan diri kamu sendiri. Saat kamu praktek di mulai dari tubuh pacar kamu."
" Baik Dokter.''
*****
Dokter Andre di bantu Nino dan Niken mengoperasi punggung Heru. Sedikit retak tulang bagian belakang, membuat Niken hati nya sangat sedih.
Kekasihnya rela menaruhkan nyawanya untuk dia.
" Good, operasi berhasil." Ucap Dokter Andre.
Dokter Andre di bantu Nino memindahkan tubuh Heru ke atas blankar untuk di bawa di ruang perawatan.
Niken pun dengan setia menemani kekasihnya.
" Ini kah kekasih kamu? " Tanya Nino.
" Benar, ini kekasih Saya. " Jawab Niken membelai pipi nya saat tubuh Heru terbaring dengan terkelungkup.
" Pantas kamu sangat mencintai nya, kekasih kamu rela pertaruhkan nyawanya untuk kamu."
" Sekarang kamu paham kan? Tak ada pria yang bisa menggeser posisinya."
Dokter Andre pun datang memeriksa kondisi Heru, dan memberikan suntikan ke dalam selang infus.
" Dokter untuk sementara boleh kan Saya merawat calon suami Saya? " Ucap Niken.
" Rawat lah calon suami kamu, dalam insiden ini kamu juga terkena cedera ringan dan kamu pun harus istirahat." Ucap Dokter Andre.
" Terima kasih Dokter."
******
Mata Heru terbuka dan melihat Niken sedang tertidur di sofa. Heru berusaha bangun namun masih merasakan sakit.
Heru tersenyum saat melihat calon istri nya masih tertidur pulas, setelah 15 menit menatap Niken, tubuh Niken menggeliat dan membuka matanya.
" Bang." Ucap Niken langsung bangkit dan menuju ke arah Heru.
Niken memeriksa kondisi Heru, kekasih nya hanya tersenyum sambil menatap ke arah kekasihnya yang berada di samping nya.
" Abang kenapa senyum terus sih? " Tanya Niken.
" Abang senang Sayang, hari ini masih bisa menatap indah nya senyuman kamu. Dan masih bisa memegang tangan kamu." Ucap Heru sambil memegang tangan Niken.
" Bang, kok tahu sih bisa tepat datang saat itu."
" Abang nggak Sengaja saat itu pas datang melihat kamu, eh terdengar ada yang mau roboh. Lihat sudah ada yang mau jatuh Abang segera melindungi kamu dan korban tersebut."
Niken membelai kedua pipi Heru, lalu turun ke bibir nya.
" Makasih Sayang, Bang Heru sudah mengorbankan nyawa Abang untuk kami."
" Abang nggak mau orang yang Abang cintai terluka, biarlah Abang yang menanggung luka."
Niken mendekatkan bibir mencium bibir Heru dengan *******, dan Heru hanya memejamkan matanya menikmati apa yang di berikan Niken.
*****
" Niken mana? " Tanya Ryan yang berjalan tertatih pada Fatimah.
" Niken berada di ruangan paling ujung, menemani kekasihnya yang terluka." Jawab Fatimah.
" Terluka, apa dia tertembak? "
" Tidak, dia menolong Niken dan korban saat terkena runtuhan tembok."
" Lantas Niken bagaimana? " Tanya Ryan panik.
" Hanya cedera ringan saja." Jawab Fatimah.
*****
" Yank, kamu tolong ambilkan ponsel Abang. " Pinta Heru pada Niken.
Niken pun mengambil ponsel milik Heru di kan tong seragam nya, dan memberikan nya pada Heru.
" Mau menghubungi siapa? " Tanya Niken.
" Abang ingin hubungi Adik Abang disini." Jawab Heru.
" Oh, sini biar Saya yang coba hubungi."
Niken pun mengambil ponsel milik Heru, dan mulai mencari nama di kontak.
" Nama nya siapa? " Tanya Niken.
" Cari saja nama Ade." Jawab Heru.
Niken pun mencari kontak nama Ade dan mencoba menghubungi nomer tersebut. Dan lantas panggilan pun di angkat, Niken menyerahkan ponsel tersebut ke Heru.
" Hallo Bang. " Sapa dari seberang.
" Dek, Abang ada disini di rawat. " Ucap Heru.
" Abang kenapa? " Tanya dari seberang.
" Abang terkena runtuhan tembok."
" Ya Allah Bang, terus bagaimana kondisi sekarang? "
" Abang patah tulang belakang, tapi sudah di atasi Abang di operasi."
" Abang di ruang mana? "
" Abang di ruang ujung."
" Bang nanti saya kesana, soalnya cewek yang Saya suka juga di ruang ujung dia terluka juga."
" Ya sudah kamu kesini, nanti gantian sama cewek Abang dek."
" Iya Bang nanti Saya kesana."
Heru pun mematikan ponselnya dan memberikan pada Niken.
" Yank, kalau Mau istirahat kembali saja ke kamar, Abang akan di temani sama Adik Abang."
" Nggak akh Bang, biar saja disini."
" Yang, kamu juga cedera. Istirahat ya kalau disini nggak akan bisa istirahat."
" Benar nih, nggak apa - apa? "
" Nggak apa - apa sayang."
" Ya sudah Niken ambil air sama makanan untuk Abang dulu nanti kesini lagi terus Saya istirahat. "
" Iya sayang."
***
Niken berjalan sambil memegang lehernya yang masih sakit, dan sedikit goresan pada lengan nya.
Saat sedang jalan Niken melihat Ryan berjalan tertatih lantas dengan segera Niken menghampirinya.
" Abang...!! "
" Niken kamu nggak apa - apa kan? " Tanya Ryan khawatir.
" Nggak apa - apa Bang, hanya luka ringan. Abang bagaimana kaki nya? "
" Masih sedikit sakit."
" Seharusnya Abang jangan dulu gerak, ini nanti bisa bengkak."
" Abang ingin memastikan kondis kamu."
" Saya baik - baik saja Bang, yang harus di khawatir kan ya kondisi Abang. Kita kembali ke kamar Bang Ryan ya." Ucap Niken.
" Abang Mau ada perlu dulu menemui seseorang."
"Niken antar ya."
" Nggak usah, biar Abang sendiri saja. Abang sehat kok."
" Ya sudah, kalau butuh sesuatu hubungi Saya ya."
" Baik cantik."
*****
" Bang." Ucap Ryan.
" Kamu kenapa? " Tanya Heru.
" Sama seperti Abang hanya Saya kena kakinya." Jawab Ryan.
" Abang bagaimana? masih sakit? " Tanya Ryan kembali.
" Masih sedikit sakit untuk di gerak kan, tapi tadi lumayan ada calon kakak ipar kamu bantuin Abang."
" Saya juga Bang tadi bertemu sama cewek yang Saya sukai. Dia juga cedera ringan tapi tetap saja khawatir. "
" Terus dia di rawat di kamar mana? "
" Katanya sih mau kembali ke kamarnya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Marsha Andini Sasmita
🤫🤫🤫🤫🤫🙊🙊🙊🙊🙊🙊🙊
2022-11-20
1
Marsha Andini Sasmita
🤭🤭🤭🤭🤭🤭
2022-11-20
1
Lia Shechibie'slove
gak kebanyang, sama2 mencintai wanita yg sama.
2022-10-16
2