" Fatimah seperti nya Saya harus ganti ponsel deh, karena sinyal nya nggak muncul gini." Ucap Niken.
" You nggak coba di betulkan saja dulu ponselnya." Ucap Fatimah.
" Betulin di mana? Beli ponsel juga mungkin harus ke kota."
" You ada duit beli ponsel disini? "
Niken tersenyum sambil menunjukkan deretan giginya.
" Boleh pinjam ponsel nggak untuk menghubungi orang tua saya? " Tanya Niken.
" Boleh lah, pakai lah ponsel awak." Jawab Fatimah.
Niken pun lantas mencoba menghubungi nomer ponsel Papah nya, namun tak di angkat. Dan Niken mencoba menghubungi lagi, lantas oleh Alvino di angkat.
" Hallo Papah." Sapa Niken.
" Niken, kamu pakai nomer ponsel siapa? " Ucap Alvino dari seberang.
" Pah seperti nya ponsel Niken rusak, tak ada sinyal malah disini ada. " Ucap Niken.
" Mungkin itu kartu kamu sayang, coba kamu pindah kan kartu nya ke ponsel lain." Ucap Alvino.
" Ah iya Niken belum coba, tapi Papah transfer uang ya buat Niken."
" Iya nanti Papah transfer sekarang."
" Niken, kamu sudah bertemu dengan Heru? " Tanya Alvino.
" Belum karena Niken sengaja ingin beri dia kejutan."
" Hubungi dia, kamu di Sana di Negara orang. Minta bantuan dia mengantar kamu beli ponsel atau kartu. Jangan sering jalan sendiri tanpa orang yang menjaga kamu."
" Niken disini ada Tentara Pah, dia baik." Ucap Niken.
" Heru tahu? "
" Niken bilang belum bertemu, bahkan ingin tanya sama dia kemarin nggak sempat saja."
" Sudah Papah hubungi Heru, kamu banyak drama. Mau bikin kejutan sampai kapan, nanti Heru suruh ke tempat kamu biar bantu masalah kamu."
" Iya deh, tapi transfer uangnya."
" Iya cantik."
" Salam buat Mamah sama Panji."
Setelah mengakhiri telepon nya bersama Papah nya Niken mencoba kartu telepon nya di ponsel Fatimah. Ternyata kartu nya bermasalah, dan ponsel nya tak rusak.
"So ponsel you baik - baik saja." Ucap Fatimah.
" Iya, kartu saya."
*****
Ryan menunggu Niken sesuai janji nya, dirinya berdiri sambil terus menunggu Niken. Tak memiliki nomer ponsel membuat Ryan tak bisa menghubungi nya kalau dirinya sudah menunggu.
Ryan pun masuk kedalam rumah singgah dan menanyakan Niken pada salah satu perawat yang sedang off.
" Excuse me, I want to ask if niken is inside? ( permisi, saya ingin tanya apakah Niken ada di dalam?) " Tanya Ryan.
" Niken? I do not know ( Niken? Saya tidak kenal ) " Jawab nya.
" She's a grad student who came in the other day with some medical team ( Dia seorang Mahasiswi ke Dokteran yang datang beberpa hari lalu bersama beberapa Tim Medis) " Ucap Ryan.
" I'm sorry. I don't know. ( Maaf saya tidak tahu)" Ucap nya.
" Ok, thank you."
Ryan pun keluar dari tempat di mana Niken tinggal, dan saat ini Ryan melihat Nino.
" Bro, kamu tahu di mana Niken? " Tanya Ryan.
" Saya tidak tahu, biasanya dia sama Fatimah." Jawab Nino.
" Ehm... apa bisa minta tolong hubungi Niken atau temannya, karena kami sudah janjian.' Ucap Ryan.
Nino menatap ke arah Ryan, dan menyilang kan kedua tangan nya di dada.
" Kamu jangan coba - coba dekati Niken, karena yang boleh dekati Niken itu adalah saya." Ucap Nino.
Ryan pun menyilang kan kedua tangan nya di dada, dan tersenyum sinis ke arah Nino.
" Kamu itu hanya suka kan bukan pacaran? Sedangkan pacar Niken itu seorang Tentara." Ucap Ryan tak Mau kalah.
" Sudah tahu kenapa masih kejar dia? "
" Karena janur kuning belum melengkung, terus kamu juga kenapa sudah tahu masih kejar dia?"
" Sama seperti kamu, sebelum janur kuning melengkung."
******
Setelah mendapatkan kabar dari Papah nya, Niken di suruh untuk menunggu di depan rumah singgah di samping tank baja.
Niken terus menoleh ke kanan dan ke kiri menunggu calon suaminya yang akan menuju ke rumah singgah.
" Mana lagi Bang Heru, kata Papah sudah otw."
Niken pun bersandar di tank baja yang sedang terparkir, sambil sesekali kakinya menendang Kecil kerikil di depan nya.
Karena lama menunggu Niken memutuskan untuk pergi beralih tempat, namun saat akan melangkah sebuah tangan kekar memeluk dari belakang.
Aaaarrrggh
Mmmmpppp
Niken segera menoleh kebelakang, dan mata Niken membulat sempurna.
" Surprise. " Ucap Heru.
" Abang..!! " Ucap Niken yang langsung berbalik badan dan memeluk tubuh Heru.
" Nakal ya tahu disini nggak cepat kasih kabar." Ucap Heru yang masih memeluk tubuh Niken.
" Papah yang bilang suruh hubungi Abang sekarang."
" Makan nya jangan suka kasih kejutan - kejutan, sok kasih kejutan. "
" Tadi nya mau cari info dari Tentara lain, atau saat di jalan terus langsung samperin eh gagal."
" Abang kangen."
" Sama Niken juga kangen sama Abang."
" Oh iya katanya ada yang rusak, ponsel atau kartu nya? "
" Kartu nya Bang, tapi Papah tadi transfer sih buat beli ponsel."
" Memang mau sekalian beli ponsel? "
" Nggak akh, ganti kartu saja."
" Kita harus ke kota, yuk berangkat sekarang nanti keburu malam."
****
Sepanjang perjalanan, Niken tak henti bergelayut di lengan Heru yang sedang menyetir Mobil. Percakapan Kecil hingga tawa mengiringi perjalanan mereka.
Hingga sampai di salah satu kota dengan berjejer sebuah macam - macam toko. Heru dan Niken pun masuk kedalam toko ponsel, Niken pun di suruh memilih ponsel oleh Heru.
" Bang, Saya hanya butuh chip nya saja, bukan ponsel."
" Abang beli kan kamu ponsel baru, uang dari Papah kamu simpan saja."
" Benar nih? " Tanya Niken dengan mata berbinar.
" Iya sayang." Jawab Heru sambil mengusap pucuk kepala Niken.
Setelah ke toko ponsel dan mengganti kartu, Heru membawa Niken ke suatu tempat yang sangat indah. Sebuah jalanan yang melewati tepian pantai dengan pasir putih.
Niken terpesona akan keindahan pantainya, Heru pun menarik tangan Niken menuju ke suatu kapal boat yang Heru sewa.
" Bang kita kemana? " Tanya Niken saat Heru membawanya ke tengah lautan.
" Lihat ada pulau Kecil di Sana indah sekali." Jawab Heru.
Hanya 15 menit, mereka pun sampai di sebuah pulau Kecil, dengan banyak pohon kelapa dan ada salah satu pondok beralas daun kelapa.
" Yuk masuk." Ajak Heru.
Di dalam pondok yang tak berpenghuni Niken melihat ada sebuah ayunan dan kursi, dengan jendela yang lebar memperlihatkan pantai dengan suara deburan ombak.
" Bang indah sekali, setelah pulang dari sini Saya bakalan rindu tempat ini."
Heru memeluk tubuh Niken, di cium nya pipi kanan ke kasih nya.
" Bertahun - tahun Abang rindu kamu sayang, rindu memeluk kamu dan aroma wangi perfume kesukaan kamu. Di sini kita di pertemukan, Abang terobati rasa rindu sama kamu."
Niken membalikkan tubuh nya dan mengalungkan kedua tangan nya di leher Heru.
" Niken juga sama Bang, rindu nya terobati."
Mereka pun saling berciuman, saling ******* dan menjelajahi setiap rongga. Dengan jemari Niken yang terus mengusap tengkuk leher Heru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Marsha Andini Sasmita
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2022-11-20
1
Marsha Andini Sasmita
🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗
2022-11-20
1
Goe Soka Cara Loe
aku tergoda..
2022-05-14
3