Setelah memberikan obat untuk Ryan, Niken membuka tudung di meja makan dan terlihat masih ada lauk yang belum tersentuh.
" Mau makan? " Tanya Ibu Siti yang membuat Niken tersentak kaget.
" Eh.. Iya Bu, maaf nggak sopan." Jawab Niken.
" Nggak apa - apa, Ibu sengaja masak untuk kamu, Ibu lihat kamu nya tidur, ya sudah jadi Ibu biarkan kamu tidur pasti capek."
" Maaf ya Bu, memang benar tadi capek." Ucap Niken.
" Ya sudah makan saja, Ibu melanjutkan tidur dulu."
" Baik bu."
Niken pun mengambil nasi dan lauk nya, saat sedang makan Ryan mendekati nya.
" Abang mau makan? " Tanya Niken.
" Nggak, Abang ingin melihat kamu dari dekat sebelum Bang Heru datang." Jawab Ryan.
" Bang, sebaiknya Abang perhatikan Tika. Seperti nya dia sangat mencintai Abang. Dia sangat berharap bisa menjadi bagian keluarga Abang."
" Saya tidak mencintai Tika, dan sampai kapan pun Saya tidak akan pernah mencintai Tika."
" Lantas hubungan Abang sama Tika? "
" Hanya sebuah tanggung jawab untuk anak nya. "
" Bang, jangan membuat Ibu sedih. Tolong Bang, bagaimana pun Ibu sangat menyayangi kalian berdua jangan sampai hubungan dengan Abang dan Bang Heru pecah gara - gara Saya."
" Saya mengantuk sudah malam, lanjutkan makan nya." Ucap Ryan langsung pergi meninggalkan Niken.
******
Ceklek
Saat masuk kamar terlihat sangat gelap, dengan segera melepaskan seragamnya Heru melihat ada dua buah koper dan bau perfume wanita.
Heru menyalakan lampu kamar nya dan terlihat seorang wanita yang sangat diri nya kenal.
" Niken." Ucap Heru pelan.
Dengan usil Heru mendekati Niken dengan naik di atas tempat tidur dan berbaring di samping nya dengan memeluk dari belakang Heru menciumi tengkuk leher nya, hingga sang pemilik terbangun dan saat akan berteriak Heru langsung membungkamnya dengan sebuah ciuman.
Saat sadar yang mencium nya Heru, Niken berhenti memberontak dan membalas ciuman calon suaminya.
" Kenapa nggak bilang kalau Mau kesini?" Tanya Heru.
" Kejutan dong." Ucap Niken.
Awwwww
Heru menggigit hidung Niken, hingga sang pemilik hidung mancung tersebut cemberut.
" Papah sama Mamah tahu kamu kesini? " Tanya Heru.
" Nggak tahu Bang, mereka nggak tahu. Hanya tahu nya Saya masih di sana, kan namanya kejutan." Jawab Niken.
" Kalau ada kamu disini, Abang nggak Mau keluar kamar." Ucap Heru
" Mau nya begitu, apa nggak malu nanti apa kata Ibu dan Bang Ryan."
" Memang Ryan sudah pulang? "
" Sudah Bang, dia lagi sakit."
" Ya sudah tidur lagi masih jam 3 pagi." Ucap Heru mengeratkan peluk kan nya pada Niken.
Niken yang baru tidur 2 jam pun akhirnya ikut tertidur kembali.
*****
" Kamu pulang jam berapa? Ibu nggak tahu. " Tanya Ibu Siti.
" Jam 2 pagi, Bu katanya Ryan sakit mana dia? " Tanya Heru.
" Ada di kamar nya, eh tadi malam sudah bertemu kan Saya Niken? "
" Sudah Bu. "
Niken pun bangun dan terlihat Heru dengan Ibu nya yang sedang duduk berhadapan di depan meja makan.
" Sini nak sarapan." Ucap Ibu Siti.
" Terima kasih Bu, ehm.. Bang Ryan belum bangun? " Tanya Niken.
" Ngapain kamu tanya Ryan? " Tanya Heru kesal.
" Dia itu sedang sakit Bang, kemarin saja Saya bantu dia minum obat." Jawab Niken.
*****
" Niken mana Bu? " Tanya Ryan saat baru bangun tidur.
" Niken keluar sama Abang kamu." Jawab Ini Siti.
" Jadi Bang Heru sudah pulang? "
" Iya ibu juga tidak tahu jam berapa nya dia kan bawa kunci cadangan, tahu - tahu sudah keluar kamar saja." Ucap Ibu Siti.
Ryan pun duduk sambil menatap lurus ke arah makan an yang ada di depan nya tanpa menyentuhnya.
" Kamu mau makan atau tidak? Ibu mau bereskan ini." Tanya Ibu Siti.
" Nggak Bu, belum lapar. " Jawab Ibu Siti.
" Bu, Tika masih suka kasih uang kan sama Ibu? "
Ibu Siti meletakkan kembali piring yang berisi lauk di atas meja.
" Masih, terus kenapa kamu nggak kirim sendiri dan harus titip sama Tika? " Ucap Ibu Siti.
" Biar Ibu sama Tika dekat."
" Nggak, sampai kapan pun Ibu nggak mau punya menantu nggak jelas begitu." Ucap Ibu Siti pergi meninggalkan Ryan.
*****
" Ini sawah siapa Bang? " Tanya Niken.
" Ini punya Abang, kalau Ryan punya nya tambak udang" Jawab Heru.
" Luas Bang sawah nya. "
" Iya, selama jadi Tentara Abang nabung buat hari tua ya ini Abang beli sawah hanya saja di kerjai oleh orang bagi hasil. Sama hal nya dengan Ryan, dia lebih memilih membuka usaha tambak udang, ada sekitar 3 tambak udang yang sudah lumayan hasil nya. "
" Bang. "
Heru pun lalu menoleh ke arah Niken, dan tersenyum ke arah nya.
" Tika itu kekasih Bang Ryan? " Tanya Niken.
" memang nya tahu dari mana? " Tanya Heru kembali.
" Seperti nya yang nama Tika sering loh datang ke rumah Ibu, tapi Ibu nggak suka gitu." Jawab Niken.
" Kok Abang nggak pernah tahu ya Tika suka ke rumah dan Ibu nggak pernah cerita selama ini."
" Karena Ibu nggak suka Tika. "
Heru menoleh ke arah Niken, dan menatap lurus kembali ke arah sawah.
" Kami bertiga itu, Abang, Ryan dan Tika sahabatan hanya saja Tika di jalur yang salah. Dia menjadi pe********ur, bisa di bilang salah pergaulan. Kadang kalau kita sedang suntuk menemui dia hanya sebatas menemani minum. Terakhir bertemu 4 tahun yang lalu, saat Abang pindah tugas di Kota W padahal seminggu sekali Abang pulang, Abang cari dia nggak ada. "
" Tapi Bang Ryan masih suka bertemu." Ucap Niken.
" Apa Abang punya masalah sama Tika? " Tanya Niken Kembali.
" Masalah?? "
" Iya masalah, kaya nya sahabat tapi kenapa hanya Bang Ryan yang dekat, dan Bang Ryan kaya nya membiayai hidup Tika. Jadi sudah jelas Bang Ryan punya hubungan sama Tika. "
*****
" Papah. " Ucap Maura memeluk tubuh Ryan.
Gadis kecil itu sangat bahagia saat Ryan menggendong tubuh nya dan apa lagi Ryan membawakan sebuah boneka untuk Maura.
" Bang, boneka sudah banyak. Jangan beli lagi. " Ucap Tika.
" Nggak apa - apa, ini kan untuk Maura bukan untuk main perempuan." Ucap Ryan.
" Bang, Niken cantik ya dan terlihat berkelas. Pantas Ibu suka sama dia, tidak seperti saya."
" Kamu sedikit demi sedikit mendekati Ibu, kamu juga sudah lama kan meninggalkan dunia kamu. Sekarang kamu telah di angkat derajat nya sama Abang walau kita belum punya ikatan." Ucap Ryan.
" Bang, Tika takut."
******
" Niken mumpung kamu disini, Ibu masakin spesial buat kamu. " Ucap Ibu Siti sambil menyuguhkan masakan gulai kepala kambing.
" Ini Ibu yang masak? " Tanya Niken.
" Benar Ibu yang masak, spesial untuk calon mantu idaman." Jawab Ibu Siti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Marsha Andini Sasmita
🤔🤔🤔🤔
2022-11-20
0
Marsha Andini Sasmita
🤫🤫🤫🤫
2022-11-20
0
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
masih penasaran ma Tika
2022-05-16
2