" Bang Saya ingin tanya, kalau bang Ryan itu bagaimana sih? " Tanya Niken.
" Dia baik, dia penurut sama Abang. Memang nya kenapa. " Jawab Heru kembali bertanya.
" Nggak apa - apa hanya tanya saja." Ucap Niken.
" Yank, kapan Abang keluar dari disini? "
" Nanti Bang kalau sudah enakan."
" Abang sudah bisa gerak kok."
" Bisa gerak juga Bang, ini masih sangat rawan." Ucap Niken sambil menunjuk punggungnya.
" Abang nggak kerja berat - berat kok."
" Nggak jamin, sudah Bang nurut sama Niken."
Heru menarik tangan Niken, hingga menempel pada tubuh Heru yang sedang duduk di tepi ranjang.
Wajah mereka sangat begitu dekat hingga hidung mereka saling menempel."
" Abang sangat mencintai kamu sayang, Abang ingin cepat menghalalkan kamu." Ucap Heru sambil membelai pipi Niken dengan salah satu tangan nya.
" Abang ingat kan pesan Papah? "
" Abang akan selalu ingat pesan Papah, tak akan pernah lupa."
Niken mengalungkan kedua tangan nya di leher Heru begitu pun juga Heru menarik pinggang Niken hingga sangat dekat.
Bibir mereka saling bersentuhan, dengan saling berciuman dan *******. Ciuman mereka saling tak terkendali hingga Niken kini di rebahkan di atas tempat tidur.
Heru terus menciumi wajah Niken, sedang kan Niken mencengkram rambut Heru. Saat tangan nakal Heru sudah bertamasya kesana kemari dan akan berganti posisi. Heru berteriak kencang hingga membuat Niken refleks mendorong Heru hingga punggung nya terbentur ujung penyangga tempat tidur.
Aaaawwwww
Aaaarrrggh
" Abang...!!! " Teriak Niken panik.
" Yank, tulang belakang nya nyeri." Ucap Heru sambil memegang pinggang nya yang ikut terasa sakit.
" Abang sih, jadi seperti ini."
" Kamu jangan salah kan Abang dong, kamu juga menikmati nya. "
" Ya habis Abang ganjen, pake seperti kayak tadi. Sudah tahu punggung nya masih rawan."
" Sudah jangan ngomel terus, ini bagaimana sakit tahu."
Aarrrrggghhh
" Ya sebentar, Saya panggil Dokter Andre."
Heru kesakitan hingga membuat tubuhnya tak bisa diam. Ryan pun ikut berada di samping Heru, saat Heru di periksa oleh Dokter Andre.
" Apakah tadi Bapak melakukan aktifitas yang membuat tulang nya bergeser kembali? " Tanya Dokter Andre.
" Itu Dokter, tadi melakukan senam, gerakan badan." Jawab Niken.
" Ehm.. pantas, seharusnya jangan dulu minimal 3 bulan." Ucap Dokter Andre.
" Saya nggak tahu kalau berakibat fatal begini." Ucap Heru.
" Makan nya Bang, jangan macam - macam. Sudah tahu operasi an Abang baru Mau satu minggu loh. Ini memang nya tulang Abang di las apa. " Ucap Ryan kesal.
" Maaf habis nggak tahu." Ucap Heru.
" Solusinya bagaimana? " Tanya Niken.
" Jalan satu - satu nya kita operasi ulang." Jawab Dokter Andre.
" Operasi ulang? " Ucap Heru kaget.
" Iya Pak, kalau tidak segera di atasi tulang Bapak akan seperti ini terus sakit dan lama kelamaan Pak Heru akan seperti orang lumpuh berbaring terus."
" Lakukan tindakan Dokter sekarang juga." Ucap Niken.
" Apakah nggak ada cara selain operasi? " Tanya Heru.
" Nggak ada."
*****
Ryan pun menunggu Heru yang kini di operasi ulang, ada rasa jengkel ulah kakak nya yang ceroboh. Hingga terus mengumpati kakak nya.
Dokter Andre pun keluar bersama Niken dan satu orang perawat. Ryan pun segera mendekati Dokter Andre.
" Bagaimana Dokter? " Tanya Ryan.
" Alhamdulilah lancar, dan Pak tolong nanti ini benar - benar harus bedrest. " Jawab Dokter Andre.
" Terima kasih Dokter."
*****
Ryan sedang berdiri menatap ke arah kakak nya yang baru saja sadar. Lantas Ryan mendekat ke wajah Heru.
" Sekali lagi ya Bang, biar sekalian di cabut nyawanya. " Bisik Ryan sambil tertawa.
" Sembarangan saja kalau ngomong."
" Habis kayak anak kecil ceroboh banget sih."
" Nama nya juga cedera Dek."
" Abang istirahat total." Ucap Ryan.
" Iya bawel."
*****
" Jangan cemberut saja dong Yank, masa gara - gara kemarin masih marah. Kamu yang ngerti kenapa nggak ingatkan Abang."
" Ya nggak ingat. " Ucap Niken.
" Hah.. nggak ingat Yank? Berarti kemarin menikmati ya. " Ledek Heru.
" Ih.. Abang, udah akh jangan bikin malu."
Hahahahaha
" Lucu tahu tuh wajahnya sampe memerah."
" Akh... sudah dong Bang."
Niken dan Heru tertawa lepas di dalam kamar rawat. Hal itu tak luput dari pengawasan Ryan yang memasang kamera kecil di salah satu sudut kamar.
Ryan pun memutar video yang kemarin saat kejadian, Ryan sangat penasaran dengan apa yang di katakan Niken ada rasa janggal.
Saat Ryan memutar, sungguh membuat Ryan mengelus dada dan langsung di matikan rekaman video tersebut.
" Abang, sempat - sempat nya melakukan hal seperti itu." Ucap Ryan setelah melihat hasil rekaman kemarin.
******
" Fatimah laporan sudah di kirim ke pihak kampus? " Tanya Niken.
" Sudah beres." Jawab Fatimah.
" Akh... ini cepat Fatimah, kita nanti tahu - tahu sudah wisuda dan punya anak."
" Kamu akan jadi Dokter di mana? " Tanya Niken.
" Saya akan kembali ke kota asal Negara saya." Jawab Fatimah.
" Kita akan banyak kenangan" Ucap Niken.
" Apakah kamu akan menikah dan meninggalkan sarjana ke Dokter an kamu."
" Menikah iya tapi pekerjaan juga nomer satu."
" Benar Saya setuju." Uap Niken.
******
" Pagi Niken." Sapa Ryan.
" Pagi." Ucap Niken datar."
" Kamu Mau kemana? " Tanya Ryan .
" Jenguk Abang Heru." Jawab Niken datar.
" Kamu kenapa sih, jutek begitu sama Saya? "
" Malas saja bicara sama Abang, dan juga Saya ingin menghindar dari Abang."
" Buat apa menghindar, toh kita pasti akan selalu bertemu terus. Apa lagi kamu akan jadi kakak ipar saya."
" Dan ingat ya Bang, calon kakak ipar, jangan membuat onar di keluarga."
" Saya memang baru pertama jatuh cinta, dari awal Saya nggak tahu kalau kamu itu kekasih Abang Saya. Hati Saya nggak pernah berbohong dan nggak mau naif. "
" Lantas Bang Ryan nggak ingin membuang jauh - jauh perasaan itu? Ingat Bang Heru, dia kakak Abang. Dia baik sama Abang, jangan membuat hati nya sakit hanya merebut kan Saya. "
Awwwww
Ryan menarik tangan Niken hingga membentur dada nya.
" Ingat Saya akan dapat kan kamu, cinta yang lama itu tak menjamin sebuah kepercayaan." Ucap Ryan.
" Bukan nya seorang Prajurit itu memegang janji setia nya, dan sangat menghargai wanita nya. Bukan seperti Bang Ryan, Abang seperti rendah di hadapan Saya, mengejar seorang wanita yang sama sekali tak cinta dan sampai mengemis cinta." Ucap Niken melepaskan tangan Ryan.
Ryan menatap pergi Niken yang masuk ke dalam kamar rawat Heru. Dan diri nya lebih memilih untuk pergi menjauh dari kamar rawat Heru.
******
" Wajahnya kenapa lagi sih? " Tanya Heru yang sedang sedikit memiringkan tubuhnya.
" Bang, nanti kalau sudah nikah Abang pengajuan pindah tugas yang sangat jauh bila perlu daerah pelosok. Dan pulangnya satu tahun sekali. Itu pun kalau Abang nggak ada halangan." Jawab Niken.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Marsha Andini Sasmita
👍👍👍👍
2022-11-20
0
Marsha Andini Sasmita
🙊🙊🙊
2022-11-20
0
Mochamadribut
lanjutkanlah
2022-05-14
0