Jangan bermain api!

Reno tidak pernah absen memberi kabar pada istrinya setiap hari. Terutama ketika malam. Jadwal yang semula hanya semalam, kini berubah menjadi dua malam. Ia bersyukur mengikutsertakan Jefri, sehingga ia tak berdua saja dengan Dewi, karena setelah obrolan tentang perasaan yang tertunda itu, Dewi semakin perhatian dan itu membuat Reno sedikit canggung.

“Ren, aku ambilkan sarapan ya. Kamu mau apa?”

Dewi berdiri tepat di hadapan Reno yang duduk bersama Jefri di restoran hotel. Siang nanti jadwal mereka kembali ke tanah air.

“Sama sepertimu saja,” jawab Reno.

“Oke.” Dewi lanngsung menuju meja prasmanan dan meninggalkan dua pria yang duduk di sana.

Jefri menatap punggung Dewi yang kian menjauh. “Ren, sepertinya Dewi suka sama kamu.”

Reno diam. Salah Reno yang membiarkan perasaan Dewi berkembang. Kalau ia tidak suka dengan Dewi harusnya ia mengatakan lagi kata-kata yang sempat terpotong oleh kedatangan Jefri waktu itu. Reno juga seharuskan tidak menerima perhatian Dewi. Di sini, Dewi melayani Reno bak seorang istri.

“Kamu juga suka sama dia?” tanya Jefri.

Reno menggeleng. “Ngga. Aku memang mengagumi dia sejak SMA, karena dia pintar. Tapi hanya sebatas itu. Jujur, aku butuh dia di kantor. Dia banyak bantuin aku.”

“Apa Alana akan mengerti itu?” tanya Jefri lagi.

“Alana pasti mengerti.” Reno menjawab dengan yakin.

Jefri tertawa. “Enak dong, Ren. Ada Alana yang melayani lu di rumah dan Dewi di kantor. Anjay, gue mau banget jadi lu.”

Reno menyesap kopi yang sebelumnya dibuatkan oleh Dewi. Ia pun melihat Dewi tengah tersenyum sembari berjalan ke arahnya dengan membawa dua piring di tangan.

“Jangan bermain api, Ren! Nanti ke bakar. Cukup gue jadi contoh. Sekarang gue keilangan Anna, wanita berhati baik karena kelakuan gue sendiri. Sekarang, gue mati-matian ngejar dia lagi,” ucap Jefri lirih.

Dampak dari sikap Jefri yang masih senang bermain-main, padahal sudah memiliki kekasih yang cantik dan baik hati. Akhirnya, Anna kekasihnya itu pun menyerah dan meminta putus dari Jefri yang sudah menduakannya. Sekarang, Jefri menyesali itu dan mengejar kembali cinta Anna. Ia pun berniat akan langsung melamar mantan kekasihnya itu jika Anna sudah kembali berada dalam pelukannya.

Reno tersenyum. “Itu karena kamu nakal.”

“Nakal sama naif beda tipis. Gue nakal, tapi lu naif.”

Reno menggeleng. “Aku ga akan sepertimu.”

“Kalau lu ga bisa tegas dengan Dewi. Bisa jadi Alana bakal seperti Anna.”

“Kalian belum menikah, makanya Anna bisa dengan mudah meninggalkanmu. Kalau aku dan Alana sudah menikah, tidak semudah itu Alana meninggalkanku,” jawab Reno.

“Ya, kita lihat saja nanti.”

“Hai, seru banget sih dari tadi ngobrolnya.” Kedatangan Dewi menghentikan pembicaraan dua pria itu.

Reno menerima piring yang diberikan Dewi. Entah perasaan apa yang ia miliki untuk Dewi? Mengapa lidahnya terasa sulit untuk mematahkan hati Dewi, walau sebenarnya ia tidak memiliki perasaan yang sama. Namun di sisi lain, ia membutuhkan Dewi dikantor. Ia pun menerima perhatian dari asistennya itu. Menurutnya, ada sesuatu yang tidak dimiliki Alana dan dimiliki oleh Dewi.

****

Di rumah minimalis itu, Alana tampak cantik dengan balutan kemeja putih dan blazer berwarna krem. Ia juga memakai rok sepan dengan warna yang sama seperti blazernya.

Alana kembali membolak-balikkan tubuhnya di depan cermin. Hari ini, ia akan melakukan beberapa tes di perusahaan Bilqis. Kemarin, Bilqis mengabari ternyata berkas Alana lolos dan berhak mengikuti tahap tes selanjutnya.

Dret … Dret … Dret …

Reno menelepon Alana dengan panggilan video call. Sekarang, Alana berusaha mengurangi kegiatannya untuk menelepon Reno. Ia tidak ingin terlihat terlalu posesif pada suaminya. Walau hati dan pikiran tidak tenang karena kedekatan sang suami dengan asistennya. Namun, ia tetap berusaha untuk berpositif thinking.

“Halo.” Alana menjawab panggilan telepon suaminya.

Di layar itu, Reno tampak tersenyum. “Kamu cantik sekali. Mau kemana?”

Alana ikut tersenyum. “Tes di kantor Bilqis.”

“Secepat itu?”

Alana mengangguk. “Iya, karena bosnya memang sedang butuh sekretaris.”

“Oh.” Reno hanya membulatkan bibirnya.

Ia melihat istrinya berdandan cantik. Sama seperti dulu saat mereka masih berpacaran. Stiap kali Reno mengajak Alana kencan untuk berjalan-jalan dan nonton, Alana pasti akan berdandan rapi seperti ini. Walau tetap menggunakan pakaian kasual tetapi ia mendandani sedikit wajahnya dengan make up natural yang membuat wajah cantik itu tampak lebih cantik.

“Kamu tidak pernah menelepon, Mas. Kenapa?” tanya Reno.

“Aku tidak ingin menganggu Mas. Mas kan disana kerja. Mulai saat ini, aku akan sepenuhnya percaya sama Mas.”

Reno tersenyum mendengar jawaban itu. Entah ia senang atau malah sedih ketika Alana tidak lagi cemburu dan posesif.

“Oh, ya Mas. Udah dulu ya. Aku mau berangkat sekarang,” ucap Alana yang hendak mengakhiri sambungan telepon itu.

“Oh iya, Mas juga ingin mengabari. Siang ini Mas berangkat ke Jakarta. Sekitar pukul 16.10 Mas sampai di bandara Sotta. Kamu jemput Mas, kan?”

Alana menampilkan kepala yang menggeleng.

"Sepertinya ga keburu, Mas. Soalnya aku ga tahu nanti akan selesai tes jam berapa.”

Reno menarik nafasnya kasar. “Ya sudah kalau begitu.”

Alana melihat raut kecewa di wajah Reno. Sebenarnya, ia ingin menjemput suaminya, tapi janjinya sudah lebih dulu pada Bilqis yang memberi kabar lebih awal kemarin.

Reno mengucap salam dan mengakhiri sambungan telepon itu. Alana pun tidak menahan Reno untuk tidak mengakhiri panggilan itu.

“Maaf Mas,” ucap Alana lirih sembari memandangi ponsel yang tak lagi tersambung pada suaminya.

Terpopuler

Comments

Yuliana Purnomo

Yuliana Purnomo

gak usah mbanding 2kan Ren,,,tiap orang pasti punya plus dan minusnya,,,Dewi punya kelebihan pasti ada jg kurangnya,, sedangkan Alana istri mu wajib kamu junjung tinggi kelebihan nya ,,TDK usah mengeksplor kelemahan nya

2024-01-22

0

Dwi Hartati

Dwi Hartati

wah Reno minta di geplak emak2 ini mah

2023-10-16

0

ANDI NURUL AULIA

ANDI NURUL AULIA

Nah ini

2023-06-10

1

lihat semua
Episodes
1 Menikah karena cinta
2 Reno yang lurus
3 Terbukti subur
4 Asisten baru
5 Minta berangkat bareng
6 Gara-gara drakor
7 Kata-kata yang menusuk hati
8 Mas butuh kamu
9 Om genit
10 Aku ingin kerja
11 Cemburuan dan posesif
12 Tidak akan cemburu dan posesif lagi
13 Melamar kerja
14 Pernah terlibat perasaan
15 Jangan bermain api!
16 Kali pertama, melamar pekerjaan
17 Anting berlian
18 Mas Reno mesum
19 Percaya dengan cinta Reno
20 Hari pertama kerja
21 Mulai tidak bergantung
22 Mengembalikan kebersamaan yang hilang
23 Mulai latihan setir
24 Menunggu Reno
25 Merasa bersalah
26 Menebus rasa bersalah
27 Kekecewaan pertama
28 Mengabaikan pesan dan telepon Reno
29 Tidak niat membalas
30 "Maaf, Mas selalu membuatmu menangis"
31 Alana tampak berbeda
32 Meracuni pikiran
33 Doa orang yang terzalimi
34 Reno selalu bisa mengembalikan keadaan
35 Perusak suasana
36 Harus egois
37 Bertemu empat mata
38 Pindah tugas
39 Kehilangan partner kerja
40 Sudah mulai biasa
41 Mundur teratur
42 Alana berubah
43 Alana tidak mungkin sekejam itu
44 Pergi dan tak akan kembali
45 Hati hati di jalan
46 Merasa kehilangan
47 Menjemput istri
48 Alana, kamu di mana?
49 Tidak bisa hidup tanpamu
50 Merasa diabaikan
51 Kehilangan jejak
52 Aku tidak mencintaimu
53 Tidak mudah jatuh cinta
54 Tolong kembalilah!
55 Orang baik tidak akan mengatakan dirinya baik
56 Melihat sejauh mana perjuangan itu
57 Memperbaiki keadaan
58 Masih butuh waktu
59 Happy Anniversary
60 Sebuah foto
61 Meminta penjelasan
62 Pengalaman berharga
63 Akan ada banyak orang yang terluka
64 Salah memilih teman
65 Menggunakan cara licik untuk menghadapi orang licik
66 Perjuangan pertama
67 Korban terakhir
68 Melihatnya dengan pria lain
69 Mengalah untuk menang
70 Berbincang empat mata
71 Meminta kejujuran Dewi
72 Kembali ke rumah
73 Kembali satu ranjang
74 Seperti malam pertama
75 Menjenguk Dewi
76 Akhir kisah Dewi
77 Seperti saat pacaran
78 Sebuah janji
79 Menuntut janji
80 Surat gugatan
81 Aku tidak akan mengecewakanmu
82 Mimpi buruk
83 Kepasrahan adalah jawaban
84 Menunggumu pulang
85 Hanya ingin kamu
86 Rekomendasi dokter dari Alex
87 Walau fisik tak sempurna, tapi kebahagiaan itu sempurna
88 Menikmati kebersamaan
89 Congratulation
90 Lebih manja dan cengeng
91 Selamanya cinta - End
92 Bonus Chapter 1
93 Bonus Chapter 2
94 Bonus Chapter 3
95 Gairah Cinta Sang Pembalap
96 Bonus Chapter 4
97 Bonus Chapter 5
98 Bonus Chapter 6
99 Novel Alex dan Bilqis rilis ya
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Menikah karena cinta
2
Reno yang lurus
3
Terbukti subur
4
Asisten baru
5
Minta berangkat bareng
6
Gara-gara drakor
7
Kata-kata yang menusuk hati
8
Mas butuh kamu
9
Om genit
10
Aku ingin kerja
11
Cemburuan dan posesif
12
Tidak akan cemburu dan posesif lagi
13
Melamar kerja
14
Pernah terlibat perasaan
15
Jangan bermain api!
16
Kali pertama, melamar pekerjaan
17
Anting berlian
18
Mas Reno mesum
19
Percaya dengan cinta Reno
20
Hari pertama kerja
21
Mulai tidak bergantung
22
Mengembalikan kebersamaan yang hilang
23
Mulai latihan setir
24
Menunggu Reno
25
Merasa bersalah
26
Menebus rasa bersalah
27
Kekecewaan pertama
28
Mengabaikan pesan dan telepon Reno
29
Tidak niat membalas
30
"Maaf, Mas selalu membuatmu menangis"
31
Alana tampak berbeda
32
Meracuni pikiran
33
Doa orang yang terzalimi
34
Reno selalu bisa mengembalikan keadaan
35
Perusak suasana
36
Harus egois
37
Bertemu empat mata
38
Pindah tugas
39
Kehilangan partner kerja
40
Sudah mulai biasa
41
Mundur teratur
42
Alana berubah
43
Alana tidak mungkin sekejam itu
44
Pergi dan tak akan kembali
45
Hati hati di jalan
46
Merasa kehilangan
47
Menjemput istri
48
Alana, kamu di mana?
49
Tidak bisa hidup tanpamu
50
Merasa diabaikan
51
Kehilangan jejak
52
Aku tidak mencintaimu
53
Tidak mudah jatuh cinta
54
Tolong kembalilah!
55
Orang baik tidak akan mengatakan dirinya baik
56
Melihat sejauh mana perjuangan itu
57
Memperbaiki keadaan
58
Masih butuh waktu
59
Happy Anniversary
60
Sebuah foto
61
Meminta penjelasan
62
Pengalaman berharga
63
Akan ada banyak orang yang terluka
64
Salah memilih teman
65
Menggunakan cara licik untuk menghadapi orang licik
66
Perjuangan pertama
67
Korban terakhir
68
Melihatnya dengan pria lain
69
Mengalah untuk menang
70
Berbincang empat mata
71
Meminta kejujuran Dewi
72
Kembali ke rumah
73
Kembali satu ranjang
74
Seperti malam pertama
75
Menjenguk Dewi
76
Akhir kisah Dewi
77
Seperti saat pacaran
78
Sebuah janji
79
Menuntut janji
80
Surat gugatan
81
Aku tidak akan mengecewakanmu
82
Mimpi buruk
83
Kepasrahan adalah jawaban
84
Menunggumu pulang
85
Hanya ingin kamu
86
Rekomendasi dokter dari Alex
87
Walau fisik tak sempurna, tapi kebahagiaan itu sempurna
88
Menikmati kebersamaan
89
Congratulation
90
Lebih manja dan cengeng
91
Selamanya cinta - End
92
Bonus Chapter 1
93
Bonus Chapter 2
94
Bonus Chapter 3
95
Gairah Cinta Sang Pembalap
96
Bonus Chapter 4
97
Bonus Chapter 5
98
Bonus Chapter 6
99
Novel Alex dan Bilqis rilis ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!