Chandresh melamun dengan menyandarkan kepalanya di jendela bus umum yang ia tumpangi. Chandresh berulangkali menghela napas panjang mengingat perkataan kasar yang telah ia lontarkan dengan tanpa sengaja ke Lintang Rajendra.
Chandresh turun dari bus umum dengan langkah lemas dan wajah muram. Sesampainya di rumah, ia menyerahkan paper bag yang dia pegang ke mamanya dengan kata, "Ini sayur dari Mamanya Lintang, Ma"
"Oh. Sampaikan terima kasih dari Mama ke Mamanya Lintang besok, ya" Mamanya Chandresh berucap sembari memutar badan ke dapur untuk memanaskan sayur tersebut.
Chandresh menatap punggung mamanya dan berkata, "Chandresh udah berhenti ngelesi Lintang, Ma"
Mamanya Chandresh tersentak kaget dan langsung memutar badan untuk menatap Chandresh lalu bertanya, "Kenapa?"
Chandresh menatap mamanya dengan wajah lelah dan berkata, "Chandresh kan mengajukan akselerasi dan Minggu depan tugas Chandresh sudah mulai full, Ma. Jadi, Chandresh nggak ada waktu untuk ngelesi lagi. Di samping itu, jarak rumah ini ke rumahnya Lintang cukup jauh, kan?"
"Oh. Okelah kalau begitu" Mamanya Chandresh mengarahkan wajahnya ke kompor dan mulai memanaskan sayur pemberian dari mamanya Lintang.
Maafkan Chandresh, Ma. Chandresh terpaksa berbohong. Chandresh cuma nggak ingin Mama terlalu banyak berpikir. Masalah yang Mama hadapi sudah sangat berat. Ucap Chandresh di dalam hatinya.
Keesokan harinya, Lintang yang belum mengetahui kalau Chandresh dan mamanya Chandresh sudah pindah rumah, memilih belok kanan daripada harus melewati gerbang depan rumahnya Chandresh. Setelah menerima penolakan dan kata-kata kasar dari Chandresh, Lintang merasa tidak nyaman lagi jika harus bertemu dengan Chandresh.
Chandresh berdiri di ujung gang sebelah Utara tanpa sepengetahuannya Lintang dan menunggu Lintang keluar dari dalam rumah. Lintang mengambil arah Selatan, arah yang berlawanan dengan Chandresh.
Setelah sosoknya Lintang menghilang dari pandangannya, Chandresh segera berlari ke rumahnya Lintang. Mamanya Lintang berlari membuka pintu gerbang rumahnya dan langsung terkejut , "Nak Chandresh, Ada apa ke sini sepagi ini?"
"Saya dan Mama saya pindah rumah, Tante. Karena, jarak rumah kami sekarang jauh, maka maaf banget, saya tidak bisa lagi memberikan les privat Matematika ke Lintang"
"Wah, sayang banget. Padahal Lintang cocok banget sama Nak Chandresh dan nilai Matematikanya juga udah mulai bagus"
"Maafkan saya, Tante. Sampaikan maaf saya juga ke Lintang. Terima kasih banyak atas kebaikan hati Tante selama ini" Chandresh langsung membungkukkan badannya ke mamanya Lintang.
Mamanya Lintang menepuk-nepuk punggungnya Chandresh sambil berkata, "Iya nggak papa. Kalau ada waktu main ke sini, ya. Sampaikan salam Tante ke Mama kamu"
Chandresh menegakkan kembali badannya, mencium punggung tangan mamanya Lintang lalu pamit.
Sejak penolakan kasar dari Chandresh, Lintang merubah pola makan dan pola hidupnya. Lintang melakukan joging di sore hari, rajin membersihkan muka dan mulai merawat rambutnya, tidak memakan kudapan manis di atas jam lima sore Penolakannya Chandresh justru membawa Lintang ke perubahan yang positif dan penolakan itu juga mampu memacu Lintang untuk lebih tekun mempelajari Matematika lebih dari sebelumnya.
Sedangkan Chandresh, mulai menata hidupnya sejak surat perceraian dari papanya jatuh ke tangan mamanya. Chandresh bekerja menjadi pramusaji di sebuah restoran sepulang sekolah sampai jam lima sore sedangkan hari Sabtu dan Minggu, Chandresh pakai untuk memberikan les anak-anak SD di sekitar rumah yang ia tempati, hal itu ia lakukan untuk terus mengasah otaknya biar tidak mampet.
Lintang akhirnya berhasil lulus dengan nilai fantastis dan masuk ke SMP negeri favorit dan Chandresh berhasil lulus dan mendapatkan beasiswa untuk masuk ke Universitas Negeri ternama mengambil jurusan Ilmu Pendidikan dan Keguruan. karena, Chandresh pikir, guru adalah pekerjaan mulia dan guru memiliki jam kerja yang pendek, jadi dia berpikir untuk ke depannya, setelah mengajar di sekolahan, dia bisa melakukan hal lainnya.
Waktu berlalu dengan cepat. Dan Lintang Rajendra berubah menjadi gadis yang sangat cantik dan digandrungi banyak kaum adam. Karena, selain cantik, Lintang masuk ke dalam deretan siswa dan siswi berprestasi. Rambut Lintang dismoothing (diluruskan model gadis Jepang) dan Lintang rajin creambath setiap seminggu sekali sehingga rambut Lintang menjadi tidak saja lurus sempurna, namun juga lebar, lembut, dan hitam indah.
Sempurna menjadi hadis terpopuler karena kecantikan dan kecerdasannya, Lintang yang masih menyimpan luka batin karena, pernah ditolak cintanya dengan sangat kasar oleh seorang pria, menjadi benci pada kaum adam seusianya. Dia bersedia menerima pernyataan cinta dari setiap anak laki-laki seusianya tanpa berpikir panjang, namun setelah dua Minggu berpacaran, ia akan putuskan anak laki-laki itu dengan dingin.
"Aku ingin putus denganmu" Lintang berucap santai kepada anak laki-laki yang baru saja ia pacari selama dua Minggu.
"Tapi, kenapa? Apa salahku? Aku masih sangat mencintaimu"
"Kita masih kelas tiga SMP. Tahu apa soal cinta?" Lintang bersedekap dan tersenyum sinis ke pria itu.
"Tapi, kenapa?"
"Karena kamu juga pernah memutuskan seorang cewek dengan sangat kejam" Lintang lalu melangkah pergi meninggalkan anak laki-laki di depannya dengan santai dan tanpa rasa bersalah.
Lintang melampiaskan luka batin di dalam dirinya dengan cara menghukum anak laki-laki yang telah memutuskan pacarnya dengan sangat kejam.
Lintang akhirnya lulus SMP dengan nilai gemilang dan berhasil masuk ke SMA swasta favorit. Papanya Lintang memasukkan Lintang ke SMA swasta tersebut karena, lulusan dari SMA swasta tersebut berhasil masuk ke jurusan kedokteran dengan mulus, sama seperti papanya Lintang dulu.
Karena Lintang masuk dengan nilai tertinggi, Lintang dipercaya menyampaikan sepatah dua patah kata di atas panggung sebagai perwakilan dari siswa dan siswi baru di tahun ajaran baru, tahun itu.
Setelah penyampaian pidato singkat dari siswi baru, ketua OSIS dan kepala sekolah, guru Bimbingan dan Konseling mempersilakan semua guru yang mengajar di SMA swasta favorit itu untuk maju dan memperkenalkan diri mereka satu per satu.
Lalu guru bimbingan dan konseling mengumumkan, "Ada satu guru yang masih bertugas di luar kota dan sedang menuju ke sini, tapi saya rasa, baru besok, beliau bisa menemui kalian. Guru itu yang akan menjadi wali kelas di kelas MIPA X. Namanya saya rahasiakan dulu. Biar beliau besok memperkenalkan diri beliau sendiri di depan kalian semua"
"Itu adalah kelas kita" Ucap seorang siswi yang berdiri di sebelahnya Lintang. Lintang menganggukkan kepala dan tersenyum kepada teman barunya itu
Lintang adalah anak orang kaya, jadi dia rasa merayakan kesuksesannya masuk ke SMA swasta favorit dengan nila gemilang, dengan cara mentraktir teman-teman ceweknya di sebuah restoran yang ada di dalam sebuah hotel mewah, The Baron.
Lintang mengajak teman-temannya sebanyak lima orang dan cewek semua untuk duduk di meja yang sudah ia pesan.
Tanpa sepengetahuannya Lintang, ada seorang anak laki-laki, dan anak laki-laki itu adalah anak laki-laki yang pernah Lintang putuskan dengan dingin di saat hati anak laki-laki itu mulai hangat karena cintanya pada Lintang.
Anak laki-laki itu adalah putra dari pemilik hotel The Baron. Maka karena sakit hatinya dan karena, ia masih terobsesi dengan Lintang, ia memasukkan mengambil pil tidur yang dia beli untuk mamanya, ke dalam minuman yang di pesan oleh Lintang. Anak laki-laki itu hapal betul, minuman favoritnya Lintang adalah jus strawberry.
Lintang merasa mual setelah menyesap jus strawberry-nya dan segera bangkit untuk berlari ke toilet. Tidak ada toilet di dalam restoran itu Lintang harus keluar restoran dan berjalan agak jauh, namun sebelum sampai ke toilet, Lintang sudah ambruk di atas karpet beludru yang menutupi lantai di sepanjang selasar hotel The Baron.
Seorang anak laki-laki yang sejak awal terus mengamati Lintang, langsung meminta karyawannya membantunya membawa Lintang masuk ke dalam salah satu kamar VVIP yang ada di lantai tiga hotel itu.
Seorang pria memerhatikan gelagat aneh dan langsung mengikuti langkah putra bosnya dengan berlari melewati anak tangga. Pria itu menunggu kedua rekannya keluar dan dia segera berlari membuka kamar itu dengan kunci chip cadangan yang dia bawa.
Pria itu dengan terpaksa memukul putra bosnya sampai pingsan saat ia melihat putra bosnya itu mulai menciumi anak gadis yang rebah di atas ranjang dengan tidak sadarkan diri.
Pria itu lalu membawa putra bosnya masuk ke dalam kamar kosong yang lain dan keluar lagi dari kamar itu untuk masuk ke dalam kamar semula. Dia melihat anak gadis itu dan kancing blus yang paling atas sudah terbuka. Pria itu langsung menutupi tubuh anak gadis itu dengan selimut
Dan pria itu tertegun saat ia mendengar anak gadis itu mengigau, "Aku benci kamu Kak Chandresh. Selamanya aku akan membencimu"
Pria itu mematung menatap wajah cantik anak gadis itu dan bergumam, "Kenapa dia membenciku? Siapa anak ini?"
Chandresh Kusuma
Lintang Rajendra
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Rozh
😍
2022-08-14
0
Author yang kece dong
lanjut
2022-08-13
0
Author yang kece dong
bagus... aku suka lebih baik gitu
2022-08-13
0