Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih...
°°°
Rombongan Putri Liu Yao langsung meninggalkan Kerajaan Chu begitu meninggalkan aula Kerajaan. Selain rombongan Putri Liu Yao, ada juga rombongan Pangeran Kerajaan Ming yang juga langsung pergi meninggalkan Kerajaan Chu.
Berada di dalam kereta kuda, Putri Liu Yao sedikit membuka jendela kereta kuda, melihat Qin Chen yang menunggangi kuda tepat di sebelah kereta kudanya. Menatap kontur wajah tegas yang dimiliki Qin Chen, Putri Liu Yao tiba-tiba saja tersenyum, ‘Apa dia masih ingat janji yang diucapkannya di masa lalu?’ tanyanya dalam hati.
‘Aku berharap dia senantiasa mengingat janji itu,’ lanjutnya.
Kereta kuda Putri Liu Yao terus berjalan dengan pengawalan ketat di setiap sisi. Menjelang sore, awan hitam tiba-tiba muncul dari arah timur, yang menandakan akan segera datang hujan deras.
Melihat itu, Jenderal Shang Hong yang kembali menjadi pemimpin rombongan Putri Liu Yao, dia menyarankan untuk mencari tempat berteduh karena sangat tidak aman melakukan perjalanan saat turun hujan deras, apalagi tak jauh di depan sana mereka akan memasuki kawasan hutan.
Teringat keberadaan sebuah desa saat perjalanan menuju Kerajaan Chu, Qin Chen memberi saran pada Jenderal Shang Hong untuk mengarahkan rombongan menuju desa yang dia maksud.
Tepat saat hujan yang sangat deras mengguyur bumi, rombongan Putri Liu Yao sampai di sebuah penginapan, yang tepat berada di tengah-tengah desa yang mereka singgahi.
“Tuan, penginapan ini hanyalah penginapan kecil, dan hanya tersisa dua kamar yang masih kosong,” kata pemilik penginapan saat Qin Chen memesan kamar untuk Putri Liu Yao.
“Dua kamar sudah lebih dari cukup...” Qin Chen memutuskan menyewa dua kamar itu untuk Putri Liu Yao dan para pelayannya. Sedangkan untuk dirinya sendiri dan anggota rombongan Putri Liu Yao yang tidak mendapatkan kamar, mereka dapat tinggal di lantai satu penginapan yang dijadikan sebagai tempat makan dan minum.
Saat mengantarkan Putri Liu Yao ke kamarnya, Qin Chen berpapasan dengan dua pengawal yang dia ketahui sebagai pengawal dari Pangeran Kerajaan Ming. Melihat keberadaan dua orang yang baru berpapasan dengannya, Qin Chen tahu kalau rombongan Pangeran Kerajaan Ming yang berangkat lebih dulu dibandingkan rombongan Putri Liu Yao, mereka juga singgah di penginapan yang sama.
“Orang-orang dari Kerajaan Ming ada di tempat ini. Pastinya orang yang mereka kawal juga berada di tempat ini,” ungkap Putri Liu Yao.
“Putri, apa perlu kita mewaspadai keberadaan Pangeran Ming Lang? Sebelumnya kita pernah bersinggungan dengannya, aku takut dia menaruh dendam mendalam pada kita semua,” ujar Qin Chen.
“Aku tidak yakin dia ingin membalas secara terang-terangan apa yang sudah kita lakukan padanya beberapa waktu yang lalu. Akan tetapi, aku yakin dengan sifat liciknya dia pasti akan melakukan sesuatu pada kita,” kata Putri Liu Yao.
“Kalau Putri mengizinkan, aku bisa mengawasi pergerakan rombongan Pangeran Ming Lang, selama kita berada di tempat ini,” ujar Qin Chen yang ingin mengawasi setiap pergerakan yang dilakukan rombongan Pangeran Ming Lang.
Tentu Putri Liu Yao mengizinkan Qin Chen melakukan itu, tapi dia mengingatkan pada Qin Chen untuk tetap berhati-hati dan jangan pernah meremehkan kekuatan musuh yang terlihat lemah.
“Putri tenang saja, aku tahu apa yang harus aku lakukan pada mereka,” kata Qin Chen.
“Saudara Bao, selama aku pergi mengawasi kelompok Pangeran Ming Lang, tugas menjaga keselamatan Putri Liu Yao aku serahkan padamu! Seperti biasa, bagi prajurit untuk melakukan penjagaan bergilir. Untuk Jenderal Shang Hong serta prajuritnya, mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan,” kata Qin Chen.
Setelah menyampaikan apa yang ingin dia sampaikan pada Qiao Bao, sosok Qin Chen tiba-tiba saja menghilang, seolah dia tidak pernah berada di tempat yang tadi terdapat keberadaan dirinya.
°°°
Di kamar Pangeran Ming Lang...
“Pangeran, rombongan Putri Liu Yao juga singgah di tempat ini, dan kemungkinan mereka akan bermalam di tempat ini,” kata Yu Jun, Jenderal yang memimpin pengamanan Pangeran Ming Lang selama perjalanan ke Kerajaan Chu.
Pangeran Ming Lang tersenyum mendengar keberadaan Putri Liu Yao berada di tempat yang sama dengannya, “Jenderal, menurutmu bagaimana kalau kita sedikit bersenang-senang dengan rombongan Putri Liu Yao? Bukannya sebuah kesenangan kalau kita berhasil membuat mereka menderita?” ujar Pangeran Ming Lang.
“Apapun yang ingin Pangeran lakukan, aku pasti mendukungnya, apalagi kalau tujuan Pangeran adalah membuat sengsara rombongan Putri Liu Yao...” Adik Jenderal Yu Jun adalah salah satu prajurit yang dilukai Putri Liu Yao di rumah makan, oleh karena itu ada dendam tersendiri yang dimiliki Jenderal Yu Jun pada Putri Liu Yao.
Pangeran Ming Lang menyerahkan dua botol berisi cairan bening dan cairan berwarna kuning pada Jenderal Yu Jun.
“Suruh seseorang memasukkan cairan bening ke makanan dan minuman rombongan Putri Liu Yao! Khusus cairan berwarna kuning, masukkan ke makanan serta minuman Putri Liu Yao dan para pelayannya!...” Pangeran Ming Lang menjelaskan apa efek dari dua jenis cairan yang baru dia berikan pada Jenderal Yu Jun.
“Malam ini setidaknya kita tetap merasakan kehangatan, meski tempat ini diguyur hujan deras,” ujar Pangeran Ming Lang.
°°°
Dapur penginapan...
Terlihat Jenderal Shang Hong dan Qiao Bao sedang memesan makanan untuk Putri Liu Yao dan seluruh anggota rombongan. Selesai memesan, keduanya kembali ke tempat mereka, dan membiarkan para pelayan penginapan mengantarkan makanan serta minuman pesanan mereka.
Setelah kepergian Qiao Bao dan Jenderal Shang Hong, dua orang pekerja dapur yang sudah menerima bayaran Jenderal Yu Jun, tanpa sepengetahuan sepengetahuan rekan mereka yang sibuk mengerjakan tugas, keduanya menaruh cairan yang diberikan Jenderal Yu Jun pada mereka.
Mengikuti arahan yang diberikan Jenderal Yu Jun, keduanya memasukkan cairan berbeda ke makanan serta minuman yang dipesan Qiao Bao dan Jenderal Shang Hong.
Namun, tanpa diketahui keduanya, Qin Chen sejak awal sudah mengetahui apa yang ingin mereka lakukan, dan dia sudah menyiapkan hadiah besar untuk rombongan Pangeran Ming Lang.
“Pangeran Ming Lang, semoga kamu senang dengan hadiah yang aku berikan padamu...” Qin Chen memasukkan cairan berwarna kuning terang ke makanan dan minuman yang sebelumnya dipesan oleh Jenderal Yu Jun.
Sebelumya, saat dua orang yang mendapatkan tugas dari Jenderal Yu Jun sedang menunggu apa saja yang dipesan Qiao Bao dan Jenderal Shang Hong, Qin Chen berhasil menukar cairan di tangan mereka dengan cairan berwarna serupa, tapi memiliki kegunaan berbeda.
“Beruntung aku tadi tepat waktu sampai di kamar Pangeran Ming Lang, dan mendengarkan apa yang dia rencanakan bersama Jenderal Yu Jun,” gumam Qin Chen yang terus mengawasi kegiatan di dapur dari tempat persembunyiannya.
Satu jam berlalu, pelayan mulai mengantarkan pesanan makanan dan minuman ke orang-orang yang telah memesan. Mengikuti pergerakan para pelayan, Qin Chen kembali ke tempat Putri Liu Yao.
Berada di ruangan Putri Liu Yao, Qin Chen mulai menceritakan apa yang sudah dia lakukan untuk menggagalkan rencana Pangeran Ming Lang, “Kebetulan aku memiliki dua cairan berwarna serupa, yang biasanya aku gunakan untuk menambah rasa pada makanan dan minuman. Jadi, aku bisa menukar kedua cairan itu dengan cairan yang berada di tangan mereka,” ujar Qin Chen.
“Lalu, apa sebenarnya efek dari cairan yang ingin digunakan Pangeran Ming Lang untuk mencelakai kita? Apa cairan itu sejenis racun yang dapat membunuh kita?” tanya Putri Liu Yao pada Qin Chen.
Qin Chen menunjukkan dua botol berisi cairan, yang dia ambil dari dua pekerja dapur, “Cairan tanpa warna dapat membuat lumpuh siapapun yang meminumnya. Sedangkan cairan berwarna kuning, cairan ini dapat membuat siapapun yang meminumnya merasakan panas, dan keinginan untuk melakukan hubungan badan diantara pria dan wanita,” ujar Qin Chen memberi penjelasan.
Dari penjelasan Qin Chen, Putri Liu Yao tahu kalau cairan berwarna kuning pasti ingin diberikan pada dirinya dan keempat pelayannya, sedangkan cairan tanpa warna digunakan untuk melumpuhkan anggota kelompoknya.
Mengetahui itu, Putri Liu Yao sangat marah pada Pangeran Ming Lang. Akan tetapi, mengingat apa yang segera menimpa rombongan Pangeran Ming Lang, senyuman lebar seketika menghiasi wajah Putri Liu Yao.
Putri Liu Yao menatap lekat wajah Qin Chen, “Kenapa kita masih duduk di tempat ini? Bukannya pertunjukan besar akan segera dimulai? Lebih baik kita berada di barisan terdepan, melihat pertunjukkan besar dari salah satu Pangeran Kerajaan Ming,” kata Putri Liu Yao sembari bangkit dari tempat duduknya...
°°°
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Imam Sutoto
gass thor lanjut top
2024-07-04
2
Roni Sakroni
du du Du Du Du
2024-05-06
1
zee_
,awokawok
2023-11-11
2