Penyerangan Di Panti Asuhan

Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih...

°°°

Setelah menikmati waktu bersantai Qin Chen dan Qiao Bao kembali menemui Putri Liu Yao yang sore ini memiliki jadwal berkunjung ke panti asuhan di Kota Nanjing.

Dengan dikawal Qin Chen, Qiao Bao, dan empat orang prajurit. Kereta kuda milik Putri Liu Yao menyusuri jalanan Kota Nanjing, menuju bangunan dua lantai yang berada di pinggiran kota.

Sampai di tempat tujuan, baru juga Putri Liu Yao keluar dari kereta kudanya, puluhan anak langsung berlari ke arahnya, dan mengerumuninya.

“Mereka adalah anak-anak korban perang yang selama ini dirawat oleh Putri Liu Yao di panti asuhan,” ujar Lu Sui yang tumbuh besar bersama-sama dengan Putri Liu Yao.

Qin Chen dan Qiao Bao sama-sama menganggukkan kepala setelah mendengar semua itu. Sekarang mereka semakin tahu kenapa penduduk Kerajaan Shu lebih mencintai dan mempercayai Putri Liu Yao, daripada mencintai dan mempercayai Raja maupun Putra Mahkota.

“Pantas saja penduduk Kerajaan Shu selama ini sangat mencintai putri, dan mempercayai semua keputusan yang dikeluarkan oleh Putri Liu Yao. Semua yang dilakukan putri, sangat berarti bagi penduduk Kerajaan Shu,” ungkap Qiao Bao.

Qin Chen, Qiao Bao, dan para prajurit membantu mengeluarkan barang-barang dari dalam kereta barang yang berada tepat di belakang kereta milik Putri Liu Yao.

Saat mengeluarkan barang terakhir dari dalam kereta barang, Qin Chen merasakan keberadaan beberapa orang yang sedang mengawasi kegiatan Putri Liu Yao. Mengarahkan pandangannya ke segala arah tanpa menggerakkan kepalanya, setidaknya dia melihat lebih dari dua puluh orang dengan persenjataan lengkap, berdiri mengelilingi bangunan panti asuhan.

“Saudara Bao, aku yakin kamu sudah tau apa yang harus kamu lakukan? Apapun yang terjadi, tetap lindungi Putri Liu Yao, dan biarkan aku yang melawan mereka,” ujar Qin Chen yang hanya dapat didengar Qiao Bao.

“Saudara Chen, kamu tenang saja, aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan,” balas Qiao Bao sembari mengangkat barang, lalu dia menaruh barang itu di dekat Putri Liu Yao.

“Qiao Bao, apa kamu dan Qiao Chen sudah menyadari keberadaan mereka?” tanya Putri Liu Yao saat Qiao Bao berada di dekatnya, lalu dia kembali berkata, “Kamu bantu Qiao Chen kalau mereka menyerang!Untukku, aku bisa menjaga diriku sendiri...”

“Putri tidak perlu mengkhawatirkan saudara Chen. Jumlah musuh memang lumayan banyak, tapi mereka bukanlah musuh yang dapat membuat repot saudara Chen,” ungkap Qiao Bao.

“Bahkan, seratus orang seperti mereka, belum tentu jumlah itu cukup untuk membuat repot saudara Chen,” lanjutnya.

Putri Liu Yao sebenarnya sudah tahu kalau kekuatan musuh tidak mungkin dapat membuat Qin Chen kerepotan. Meski mengetahui itu, tetap saja dia mengkhawatirkan keselamatan Qin Chen.

“Kalau memang begitu, aku ingin melihat seberapa cepat Qiao Chen mengalahkan mereka yang sepertinya sudah bersiap melakukan serangan,” gumam lirih Putri Liu Yao yang masih terdengar di telinga Qiao Bao.

Semua barang telah dikeluarkan dari kereta barang saat sekelompok orang berpakaian serba hitam menyerang bangunan panti asuhan. Sekelompok orang itu menggunakan topeng wajah, untuk menyembunyikan identitas asli mereka.

Dalam waktu singkat, sekelompok orang itu telah berada di halaman bangunan panti asuhan. Namun, saat mereka mencoba mendekati Putri Liu Yao, tiba-tiba saja datang serangan sangat cepat dan sangat kuat, yang seketika membuat tubuh mereka terlempar ke sembarangan arah.

“Jangan harap kalian bisa melakukan hal buruk pada Putri Mahkota, selama aku masih hidup di dunia ini!” seru Qin Chen lantang.

“Sebaiknya kalian segera pergi meninggalkan tempat ini, sebelum aku membuat kalian terbebas dari rasa sakit...” Qin Chen mengeluarkan pedangnya dari sarung pedang, lalu dia bersiap menyerang seluruh musuhnya.

Ternyata jumlah musuh lebih dari tiga puluh orang, tapi tetap saja jumlah dan kekuatan mereka tak sebanding dengan kekuatan milik Qin Chen.

Melihat beberapa musuhnya tumbang dan kesulitan bangkit setelah terkena serangannya, Qin Chen mengarahkan pandangannya ke sisi lain, dan mendapati keberadaan musuh yang hanya berjarak kurang dari lima langkah dari Putri Liu Yao.

“Cukup dua orang yang aku biarkan hidup. Untuk sisanya, ucapkan saja selamat tinggal pada dunia ini...” Sosok Qin Chen tiba-tiba menghilang dari tempatnya, dan muncul di dekat musuh yang mendekati Putri Liu Yao.

Qin Chen yang hanya menggunakan jurus dasar penggunaan pedang, dengan mudahnya dia mengurangi jumlah musuh yang kekuatannya berada jauh di bawahnya, dan lagi tak satupun dari musuhnya yang mempelajari teknik tenaga dalam.

“Kalian masih butuh seratus tahun lagi untuk dapat mengimbangi kekuatanku yang sekaran,” ujar Qin Chen sembari menarik pedangnya yang sebelumnya tertancap di dada musuh.

Semua musuh berhasil dikalahkan Qin Chen kurang dari lima menit, dan dari tiga puluhan orang hanya ada dua dari mereka yang masih dibiarkan hidup oleh Qin Chen.

“Qiao Bao, cepat buka penutup wajah mereka! Aku ingin melihat wajah orang-orang yang ingin mencelakaiku!” perintah Putri Liu Yao pada Qiao Bao, yang kebetulan berada di dekat dua orang musuh yaang masih dibiarkan hidup oleh Qin Chen.

Begitu topeng penutup wajah mereka dibuka, Putri Liu Yao sama sekali tidak mengenali siapa mereka. Akan tetapi, saat dia lebih teliti memperhatikan mereka, Putri Liu Yao melihat tato bunga teratai di leher bagian samping mereka.

Dari situ, Putri Liu Yao sangat tahu siapa sosok dibalik sekelompok orang yang baru saja melakukan penyerangan, “Prajurit teratai hitam. Putra Mahkota, sepertinya dia ingin bermain-main denganku,” gumam Putri Liu Yao, sembari menunjukkan senyum tipis di bibirnya.

Prajurit teratai hitam adalah kelompok prajurit yang dimiliki Putra Mahkota Kerajaan Shu. Orang-orang yang tergabung dalam prajurit teratai hitam, mereka memiliki tanda khusus di tubuhnya, berupa tato bunga teratai di leher bagian samping kanan.

Mengetahui sekelompok orang yang menyerangnya berasal dari prajurit teratai hitam milik Putra Mahkota, Putri Liu Yao langsung saja memikirkan cara yang tepat untuk membalas perbuatan Putra Mahkota.

“Kalian berempat, kirim kepala orang-orang ini ke istana Putra Mahkota! Katakan padanya kalau ini semua adalah hadiah kecil dariku, dan katakan juga padanya untuk sabar menanti hadiah besar yang sedang aku persiapkan,” perintah Putri Liu Yao pada empat prajurit pengawalnya.

“Baik Putri...” balas keempat prajurit bersamaan, lalu mereka berempat segera melakukan apa yang diperintahkan oleh Putri Liu Yao.

Kepala prajurit teratai hitam dipisahkan dari tubuhnya lalu dimasukkan kedalam empat buah karung, dan setelahnya keempat prajurit mengantarkan karung berisi kepala prajurit teratai hitam ke istana Putra Mahkota.

°°°

Di istana Putra Mahkota...

Putra Mahkota Liu Xing Sheng baru saja menerima empat karung yang dilemparkan prajurit penjaga istana Putri Liu Yao di gerbang istananya, dan saat ini dia sedang mendengar laporan prajurit penjaga gerbang yang melaporkan pesan prajurit penjaga istana Putri Liu Yao.

“Yang Mulia Putra Mahkota, prajurit penjaga istana Putri Liu Yao mengatakan isi dalam karung ini adalah hadiah kecil dari Putri Liu Yao pada Yang Mulia. Prajurit itu juga mengatakan kalau Putri Liu Yao sedang menyiapkan hadiah besar untuk Yang Mulia...”

Putra Mahkota Liu Xing Sheng hanya menganggukkan kepalanya, lalu dia meminta prajurit mengeluarkan isi dari empat karung yang sejak tadi terus mengeluarkan bau amis darah.

Begitu isi di dalam karung dikeluarkan, Putra Mahkota Liu Xing Sheng yang semula duduk di kursi singgasananya, seketika dia bangkit begitu melihat isi dari empat karung pemberian Putri Liu Yao.

“Bukannya mereka prajurit yang mendapat perintah dari Yang Mulia untuk mencelakai Putri Liu Yao yang sedang berkunjung ke panti asuhan?” ujar salah satu prajurit yang baru saja melihat isi dari karung yang dipegangnya.

“Sial! Selain gagal, mereka juga membuat wanita iblis itu tahu kalau aku ingin mencelakainya!...” Putra Mahkota Liu Xing Sheng sangat tahu kalau Putri Liu Yao pasti membalas apa yang sudah dilakukannya.

Tiba-tiba Putra Mahkota Liu Xing Sheng teringat apa yang baru disampaikan prajuritnya tentang Putri Liu Yao yang sedang mempersiapkan hadiah besar untuknya.

Mengingat sifat Putri Liu Yao, Putra Mahkota Xing Sheng tahu kalau hadiah besar yang sedang dipersiapkan Putri Liu Yao, bukanlah sesuatu yang baik untuknya. Bisa jadi hadiah itu adalah sesuatu yang akan membuatnya mengalami penderitaan.

Untuk mencegah kejadian buruk menimpa dirinya, Putra Mahkota Liu Xing Sheng memerintahkan seluruh prajurit teratai hitam untuk memperketat penjagaan istananya. Bahkan dia meminta bantuan pada Ayahnya untuk mengirim beberapa Jenderal, demi meningkatkan penjagaan di sekitarnya.

Melihat ketatnya penjagaan di sekitarnya, Putra Mahkota Liu Xing Sheng sejenak merasa lega, “Dengan penjagaan ketat di sekitarku, tidak akan ada satupun kekuatan di sisinya yang dapat menyentuhku!...”

°°°

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Amat Banjar

Amat Banjar

kkssahnya gak nyambung ada panti asuhan jaman kerajaan lucu saja

2024-03-17

0

lao xing

lao xing

keren 💃💃💃

2023-06-18

3

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trussehat

2023-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 Memutuskan Hubungan
2 Menjadi Pengawal Bayaran
3 Istana Putri Mahkota
4 Tugas Pertama
5 Menyelesaikan Tugas
6 Menangkap Basah Seorang Mata-Mata
7 Sifat Kejam Putri Liu Yao
8 Penyerangan Di Panti Asuhan
9 Rencana Putra Mahkota Kerajaan Chu
10 Mempercepat Tanggal Pernikahan
11 Tarian Kematian Di Tengah Kegelapan Malam
12 Kabar Dari Kekaisaran
13 Menghadiri Pesta Ulang Tahun Raja Qin Duan Ren
14 Dimulainya Pesta Ulang Tahun Raja Qin Duan Ren
15 Terbongkarnya Kejahatan Putra Mahkota Qin Yuwen
16 Ambisi Besar Selir Agung Li Wei
17 Dimulainya Acara Berburu
18 Kemenangan Yang Sempurna
19 Hari Terakhir Pesta Ulang Tahun Raja Qin Duan Ren
20 Pertunjukan Besar Pangeran Kerajaan Ming
21 Bandit Kura-Kura Hitam
22 Terbentuknya Kelompok Prajurit Kura-Kura Hitam
23 Keputusan Raja Liu Feng
24 Kematian Sia-Sia Delapan Jenderal Kerajaan Shu
25 Penyesalan Raja Liu Feng
26 Serangan Kerajaan Ming (1)
27 Serangan Kerajaan Ming (2)
28 Kedatangan Pendekar Tangan Iblis
29 Mundurnya Prajurit Kerajaan Ming
30 Kembali Ke Ibukota Kerajaan Shu
31 Rencana Selir Agung Li Wei
32 Seleksi Calon Prajurit Kura-Kura Hitam
33 Pelatihan Prajurit Kura-Kura Hitam
34 Rencana Pernikahan
35 Membatalkan Rencana Pernikahan
36 Meninggalkan Ibukota Kerajaan Shu
37 Sampai Di Kota Hebei
38 Memakai Pakaian Yang Lebih Tebal
39 Menangkap Para Pendekar Bayaran
40 Kematian Gubernur Kota Hebei
41 Penyesalan Raja Qin Duan Ren
42 Mengusir Raja Liu Feng
43 Pergerakan Pangeran Qing Moran
44 Lengsernya Raja Liu Feng
45 Membuka Seluruh Titik Pusat Tenaga Dalam
46 Menyergap Prajurit Kerajaan Shu
47 Hadiah Kecil
48 Persiapan Sebelum Perang
49 Dimulainya Peperangan
50 Identitas Lain Putri Liu Yao
51 Kematian Pendekar Tombak Naga
52 Peperangan Di Kota Zhuhai
53 Ancaman Pangeran Qing Moran
54 Hukuman Mati
55 Membersihkan Benalu
56 Kamu Memang Jelek
57 Hukuman Raja Liu Feng
58 Menyerahkan Wilayah
59 Duri Dalam Daging
60 Kekacauan Di Gerbang Ibukota Kerajaan
61 Sekelompok Pendekar Bodoh
62 Tertutupnya Seluruh Wilayah Kerajaan Shu
63 Kekuatan Tubuh Dewa Matahari
64 Kedatangan Lao Pi
65 Tamu Dari Kerajaan Song
66 Penculikan Putri Liu Yao
67 Sebuah Kebetulan
68 Mendatangi Musuh
69 Melawan Lao Pi
70 Kerjasama Kerajaan Gui Dan Kekaisaran Qing
71 Datangnya Bala Bantuan
72 Kedatangan Raja Kerajaan Song
73 Berada Dalam Posisi Terjepit
74 Surat Dari Raja Tang Gong
75 Membantu Kerajaan Tang
76 Kemenangan Kerajaan Tang
77 Kabar Palsu
78 Kekuatan Baru Ratu Li Wei
79 Ancaman Bangsa Barat
80 Rencana Penguasa Wilayah Barat
81 Hari Sebelum Dimulainya Perang
82 Menuju Medan Perang
83 Malam Sebelum Perang
84 Hadiah Kecil Untuk Sang Kaisar
85 Peperangan Hari Pertama (1)
86 Peperangan Hari Pertama (2)
87 Peperangan Hari Kedua (1)
88 Peperangan Hari Kedua (2)
89 Mengambil Alih Kekaisaran Qing
90 Serangan Tersembunyi
91 Musnahnya Pasukan Kerajaan Chu
92 Akhir Dari Kekaisaran Qing
93 Malam Bercocok Tanam
94 Keberadaan Putri Palsu
95 Mengungkap Keberadaan Seorang Penipu
96 Mendirikan Tiga Kerajaan Baru
97 Utusan Kekaisaran Barat
98 Melenyapkan Para Pengacau
99 Hari Pernikahan
100 Terbentuknya Kekaisaran Shu
101 Penyerangan Putri Liu Yao
102 Meningkatkan Kekuatan Kekaisaran Shu
103 Membeli Senjata
104 Perampok Di Ibukota
105 Tidak Membutuhkan Selir
106 Kekacauan Di Kedai Teh
107 Menetapkan Peraturan Baru
108 Menghukum Para Bangsawan
109 Persiapan Musim Dingin
110 Datang Untuk Berperang
111 Serangan Di Tengah Gelapnya Malam
112 Rencana Serangan Balik
113 Pembantaian Di Dalam Benteng
114 Penyesalan Kaisar Bernard
115 Kematian Kaisar Bernard
116 Jatuhnya Kekaisaran Barat
117 Extra Part 1. Permintaan Maaf
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Memutuskan Hubungan
2
Menjadi Pengawal Bayaran
3
Istana Putri Mahkota
4
Tugas Pertama
5
Menyelesaikan Tugas
6
Menangkap Basah Seorang Mata-Mata
7
Sifat Kejam Putri Liu Yao
8
Penyerangan Di Panti Asuhan
9
Rencana Putra Mahkota Kerajaan Chu
10
Mempercepat Tanggal Pernikahan
11
Tarian Kematian Di Tengah Kegelapan Malam
12
Kabar Dari Kekaisaran
13
Menghadiri Pesta Ulang Tahun Raja Qin Duan Ren
14
Dimulainya Pesta Ulang Tahun Raja Qin Duan Ren
15
Terbongkarnya Kejahatan Putra Mahkota Qin Yuwen
16
Ambisi Besar Selir Agung Li Wei
17
Dimulainya Acara Berburu
18
Kemenangan Yang Sempurna
19
Hari Terakhir Pesta Ulang Tahun Raja Qin Duan Ren
20
Pertunjukan Besar Pangeran Kerajaan Ming
21
Bandit Kura-Kura Hitam
22
Terbentuknya Kelompok Prajurit Kura-Kura Hitam
23
Keputusan Raja Liu Feng
24
Kematian Sia-Sia Delapan Jenderal Kerajaan Shu
25
Penyesalan Raja Liu Feng
26
Serangan Kerajaan Ming (1)
27
Serangan Kerajaan Ming (2)
28
Kedatangan Pendekar Tangan Iblis
29
Mundurnya Prajurit Kerajaan Ming
30
Kembali Ke Ibukota Kerajaan Shu
31
Rencana Selir Agung Li Wei
32
Seleksi Calon Prajurit Kura-Kura Hitam
33
Pelatihan Prajurit Kura-Kura Hitam
34
Rencana Pernikahan
35
Membatalkan Rencana Pernikahan
36
Meninggalkan Ibukota Kerajaan Shu
37
Sampai Di Kota Hebei
38
Memakai Pakaian Yang Lebih Tebal
39
Menangkap Para Pendekar Bayaran
40
Kematian Gubernur Kota Hebei
41
Penyesalan Raja Qin Duan Ren
42
Mengusir Raja Liu Feng
43
Pergerakan Pangeran Qing Moran
44
Lengsernya Raja Liu Feng
45
Membuka Seluruh Titik Pusat Tenaga Dalam
46
Menyergap Prajurit Kerajaan Shu
47
Hadiah Kecil
48
Persiapan Sebelum Perang
49
Dimulainya Peperangan
50
Identitas Lain Putri Liu Yao
51
Kematian Pendekar Tombak Naga
52
Peperangan Di Kota Zhuhai
53
Ancaman Pangeran Qing Moran
54
Hukuman Mati
55
Membersihkan Benalu
56
Kamu Memang Jelek
57
Hukuman Raja Liu Feng
58
Menyerahkan Wilayah
59
Duri Dalam Daging
60
Kekacauan Di Gerbang Ibukota Kerajaan
61
Sekelompok Pendekar Bodoh
62
Tertutupnya Seluruh Wilayah Kerajaan Shu
63
Kekuatan Tubuh Dewa Matahari
64
Kedatangan Lao Pi
65
Tamu Dari Kerajaan Song
66
Penculikan Putri Liu Yao
67
Sebuah Kebetulan
68
Mendatangi Musuh
69
Melawan Lao Pi
70
Kerjasama Kerajaan Gui Dan Kekaisaran Qing
71
Datangnya Bala Bantuan
72
Kedatangan Raja Kerajaan Song
73
Berada Dalam Posisi Terjepit
74
Surat Dari Raja Tang Gong
75
Membantu Kerajaan Tang
76
Kemenangan Kerajaan Tang
77
Kabar Palsu
78
Kekuatan Baru Ratu Li Wei
79
Ancaman Bangsa Barat
80
Rencana Penguasa Wilayah Barat
81
Hari Sebelum Dimulainya Perang
82
Menuju Medan Perang
83
Malam Sebelum Perang
84
Hadiah Kecil Untuk Sang Kaisar
85
Peperangan Hari Pertama (1)
86
Peperangan Hari Pertama (2)
87
Peperangan Hari Kedua (1)
88
Peperangan Hari Kedua (2)
89
Mengambil Alih Kekaisaran Qing
90
Serangan Tersembunyi
91
Musnahnya Pasukan Kerajaan Chu
92
Akhir Dari Kekaisaran Qing
93
Malam Bercocok Tanam
94
Keberadaan Putri Palsu
95
Mengungkap Keberadaan Seorang Penipu
96
Mendirikan Tiga Kerajaan Baru
97
Utusan Kekaisaran Barat
98
Melenyapkan Para Pengacau
99
Hari Pernikahan
100
Terbentuknya Kekaisaran Shu
101
Penyerangan Putri Liu Yao
102
Meningkatkan Kekuatan Kekaisaran Shu
103
Membeli Senjata
104
Perampok Di Ibukota
105
Tidak Membutuhkan Selir
106
Kekacauan Di Kedai Teh
107
Menetapkan Peraturan Baru
108
Menghukum Para Bangsawan
109
Persiapan Musim Dingin
110
Datang Untuk Berperang
111
Serangan Di Tengah Gelapnya Malam
112
Rencana Serangan Balik
113
Pembantaian Di Dalam Benteng
114
Penyesalan Kaisar Bernard
115
Kematian Kaisar Bernard
116
Jatuhnya Kekaisaran Barat
117
Extra Part 1. Permintaan Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!