Mempercepat Tanggal Pernikahan

Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih...

°°°

Qin Chen dan Qiao Bao mendampingi Putri Liu Yao pergi ke istana Kerajaan Shu begitu Putra Mahkota Qin Yuwen sampai di istana Kerajaan. Selain Qin Chen dan Qiao Bao, ada juga empat pelayan dan empat prajurit yang ikut pergi menemani Putri Liu Yao pergi ke istana Kerajaan Shu.

Dari ekspresi wajah yang ditunjukkan di sepanjang jalan menuju istana Kerajaan, terlihat jelas Putri Liu Yao sangat malas menemui Putra Mahkota Qin Chen, yang sudah beberapa tahun terakhir ini menjadi tunangannya.

Namun, demi menjaga nama baiknya, Putri Liu Yao tetap memaksakan dirinya menemui Putra Mahkota Qin Chen, dan ada kemungkinan dia juga akan bertemu dengan dua sosok yang tidak ingin ditemuinya.

“Qiao Chen, Qiao Bao, kalian tetap berada di dekatku, dan jangan pernah berada lebih dari dua langkah dariku!...” Titah Putri Liu Yao tegas pada dua pengawal pribadinya.

Mendengar itu Qin Chen dan Qiao Bao hanya menganggukkan kepalanya. Keduanya tahu apa yang harus dilakukan setelah mendengar titah Putri Liu Yao.

“Sekalipun nantinya Putra Mahkota Qin Yuwen menyuruh kalian pergi, jangan pernah kalian menuruti keinginannya! Bagaimanapun juga kalian adalah pengawal pribadiku, dan hanya menuruti perintah dariku,” ujar Putri Liu Yao tanpa melihat ke arah Qin Chen dan Qiao Bao.

“Kami hanya menuruti perintah dari Tuan Putri,” kata Qin Chen dan Qiao Bao bersamaan, sembari terus mengikuti Putri Liu Yao melangkahkan kaki, berjalan menuju aula istana Kerajaan Shu, tempat dimana Raja Liu Feng dan Putra Mahkota Qin Yuwen menunggu kedatangan Putri Liu Yao.

“Putri Mahkota Liu Yao memasuki aula istana...” Kasim yang berdiri di depan pintu aula mengumumkan kedatangan Putri Liu Yao.

Raja Liu Feng dan Putra Mahkota Qin Yuwen yang sedang duduk, keduanya segera bangkit berdiri mendengar pengumuman Kasim yang berdiri di depan pintu aula. Keduanya terlihat sangat antusias menyambut kedatangan Putri Liu Yao.

Saat Putri Liu Yao memasuki aula istana, dengan acuh dia mengabaikan keberadaan dua pria yang menunggu kedatangannya, dan begitu saja duduk di tempat yang biasa dia tempati.

“Hari ini aku tidak memiliki banyak waktu untuk kalian. Jadi, segera katakan apa yang ingin kalian katakan padaku, supaya aku bisa segera pergi dari tempat ini untuk melanjutkan pekerjaan!” ujar Putri Liu Yao tanpa berbasa-basi.

Putra Mahkota Qin Yuwen sangat kesal dengan sikap acuh yang ditunjukkan Putri Liu Yao padanya. Akan tetapi, dia segera membuang rasa kesalnya karena dia tahu wanita itu akan segera tunduk padanya, begitu menjadi Permaisuri di istananya.

Putra Mahkota Qin Yuwen melangkahkan kaki berjalan mendekati Putri Liu Yao, tapi dia merasa terganggu dengan keberadaan dua pengawal pribadi Putri Liu Yao yang senantiasa berada di dekat sang Putri. Bukan hanya Putra Mahkota Qin Yuwen, Raja Liu Feng sebenarnya juga merasa terganggu dengan keberadaan mereka.

“Di tempat ini tidak akan ada yang mengancam keselamatan calon istriku. Jadi, kalian berdua bisa keluar meninggalkan tempat ini!” kata Putra Mahkota Qin Yuwen menatap sinis Qin Chen dan Qiao Bao yang berdiri di belakang Putri Liu Yao.

Keduanya tidak ada yang pergi meninggalkan tempatnya, meski Putra Mahkota Qin Yuwen menyuruh mereka pergi.

“Mereka berdua adalah pengawal pribadiku, dan tentu keduanya hanya akan mendengar apa yang aku perintahkan pada mereka,” ungkap Putri Liu Yao.

“Sekalipun orang lain yang memberi perintah pada mereka adalah seorang Raja, tetap mereka tidak akan melakukan perintah itu tanpa persetujuan dariku,” lanjutnya.

Setelah Putri Liu Yao mengatakan semua itu, dia memanggil pelayan yang datang bersamanya, dan memerintahkan mereka menyiapkan minuman serta camilan untuknya.

Tahu dirinya tidak mungkin dapat memaksa Putri Liu Yao menuruti keinginannya, Putra Mahkota Qin Yuwen sementara waktu memilih mengalah, dan dia tetap mendekati Putri Liu Yao yang sama sekali tidak menganggap keberadaannya.

“Putri, kunjunganku kali ini adalah untuk membahas hari pernikahan kita, dan baru saja aku serta Yang Mulia Raja Liu Feng telah setuju untuk mempercepat tanggal pernikahan kita,” ujar Putra Mahkota Qin Yuwen begitu dia berdiri di hadapan Putri Liu Yao.

Putri Liu Yao tidak peduli dengan apa yang dikatakan Putra Mahkota Qin Yuwen. Dia terus saja diam sembari menyesap teh yang baru disajikan pelayannya.

Melihat diamnya Putri Liu Yao, Putra Mahkota Qin Yuwen menganggap diamnya adalah sebuah persetujuan, “Putri, satu minggu setelah pesta ulang tahu Ayahandaku, akan menjadi hari pernikahan kita,” ujarnya.

Putri Liu Yao menaruh cangkir teh di tangannya, lalu dia menatap Putra Mahkota Qin Yuwen yang senantiasa menunjukkan senyuman di wajahnya.

“Terserah Yang Mulia Putra Mahkota ingin apa pada acara pernikahan kita. Ingin mempercepat, menunda, atau bahkan membatalkan pernikahan, untuk saat ini semua keputusan aku serahkan pada Yang Mulia Putra Mahkota,” kata Putri Liu Yao lalu dia bangkit dari tempat duduknya, lalu merapikan kembali pakaiannya yang sedikit berantakan.

“Aku rasa urusan di tempat ini telah terselesaikan. Jadi, biarkan aku pergi dari tempat ini untuk melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda...” Tanpa memberikan penghormatan terlebih dahulu pada Raja Liu Feng ataupun pada Putra Mahkota Qin Yuwen. Dengan didampingi dua pengawal pribadinya Putri Liu Yao pergi meninggalkan aula istana Kerajaan Shu.

Putra Mahkota Qin Yuwen yang ingin lebih lama bersama Putri Liu Yao, dia pamit undur diri pada Raja Liu Feng, lalu dia segera pergi menyusul Putri Liu Yao yang baru saja keluar dari aula istana. Namun, saat dia mengira Putri Liu Yao telah pergi jauh, ternyata wanita itu masih berdiri di luar aula istana.

Senyum terlihat di wajah Putra Mahkota Qin Yuwen, melihat Putri Liu Yao yang terlihat seolah-olah sedang menunggu kedatangannya. Dengan langkah tegas penuh wibawa, dia langsung saja melangkahkan kaki, berjalan mendekati Putri Liu Yao.

“Apa yang membuat Yang Mulia Putra Mahkota begitu buru-buru meninggalkan aula istana? Apa ada seseorang yang sedang menunggu kedatangan Yang Mulia?” tanya Putri Liu Yao berbasa-basi.

“Memang benar ada seseorang yang sedang menunggu kedatanganku, dan orang itu saat ini sudah berada di hadapanku,” ujar Putra Mahkota Qin Yuwen dengan penuh kepercayaan diri.

Putri Liu Yao hanya menggelengkan kepalanya, sembari membuang muka melihat ke arah lain, “Aku tidak merasa sedang menunggu kedatangan Yang Mulia Putra Mahkota,” kata Putri Liu Yao apa adanya.

Ekspresi wajah Putra Mahkota Qin Yuwen sesaat terlihat jelek setelah mendengar perkataan Putri Liu Yao. Namun, hanya dalam hitungan detik, ekspresi wajah Putra Mahkota kembali dipenuhi senyuman seperti sebelumnya.

“Kalau Putri tidak sedang menunggu kedatanganku, lalu apa yang Putri lakukan di tempat ini?” tanya Putra Mahkota Qin Yuwen penasaran.

“Apapun yang ingin aku lakukan, itu semua tidak ada hubungannya dengan Yang Mulia Putra Mahkota,” jawab Putri Liu Yao tanpa melihat ke arah Putra Mahkota Qin Yuwen.

“Bukannya urusan Yang Mulia Putra Mahkota telah selesai? Kenapa Yang Mulia masih di tempat ini? Apa seorang Putra Mahkota Kerajaan Chu tidak memiliki pekerjaan sehingga memiliki banyak waktu untuk bersantai?” tanya Putri Liu Yao.

Kesabaran Putra Mahkota Qin Yuwen benar-benar diuji setelah dia mendengar pertanyaan Putri Liu Yao.

“Bukannya aku tidak memiliki pekerjaan, tapi khusus untuk hari ini aku sengaja meluangkan waktu menemui calon istriku, untuk membicarakan tanggal pernikahan kita,” kata Putra Mahkota Qin Yuwen.

“Aku sudah menyetujui apapun yang ingin Yang Mulia lakukan pada tanggal pernikahan kita. Jadi aku rasa urusan kita hari ini telah selesai, dan silahkan Yang Mulia kembali ke Kerajaan Chu!...” Putri Liu Yao ingin langsung pergi meninggalkan Putra Mahkota Qin Yuwen.

Namun, sebuah tangan kokoh tiba-tiba memegang erat pengan tangannya, membuatnya diam di tempat.

“Apa Putri tidak memiliki waktu luang untuk menemaniku? Setidaknya, Putri harus menemaniku menikmati makan malam!...” Putra Mahkota Qin Yuwen mulai memaksa Putri Liu Yao untuk menuruti keinginannya.

“Yang Mulia, di dunia ini tidak ada orang yang dapat menikmati keindahan hari esok setelah memaksakan keinginannya padaku. Kalau Yang Mulia ingin menjadi salah satu dari mereka, dengan senang hati aku akan melakukannya...” Dengan kekuatan yang lebih besar dari yang dimiliki Putra Mahkota Qin Yuwen, Putri Liu Yao berhasil melepaskan tangan Putra Mahkota Qin Yuwen yang memegang lengan tangannya.

Putra Mahkota Qin Yuwen merasakan nyeri di jari-jari tangannya, setelah Putri Liu Yao menghempaskan tangannya.

“Putri, aku ini adalah calon suamimu. Apa kamu tega mencelakai calon suamimu sendiri? Apa kamu tidak takut menjadi wanita yang kesulitan menemukan pendamping hidup karena telah membunuh seorang Putra Mahkota Kerajaan Chu?” tanya Putra Mahkota Qin Yuwen.

Putri Liu Yao menunjukkan senyuman lebar di wajahnya, mendengar apa yang ditanyakan Putra Mahkota Qin Yuwen padanya.

“Sebenarnya aku tidak memiliki keinginan membunuh orang seperti Yang Mulia. Akan tetapi, aku juga tidak keberatan kalau Yang Mulia ingin mati di tanganku,” ujar Putri Liu Yao yang tak lagi menunjukkan keanggunan dan kelembutan di hadapan Putra Mahkota Qin Yuwen...

°°°

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Hah Author Nya Gk Revisi Nih

2024-02-06

1

shane long

shane long

untuk penjahat kelamin langsung bunub saja,gak perlu di kasih waktu untuk melihat matahari esok.karena penjahat kelamin sangat berbahaya dan kejahatan tingkat extream melebihi pembunuh.

2024-01-12

1

suprayetno suprayetno

suprayetno suprayetno

kok putra mahkota qin cen ???

2023-06-21

0

lihat semua
Episodes
1 Memutuskan Hubungan
2 Menjadi Pengawal Bayaran
3 Istana Putri Mahkota
4 Tugas Pertama
5 Menyelesaikan Tugas
6 Menangkap Basah Seorang Mata-Mata
7 Sifat Kejam Putri Liu Yao
8 Penyerangan Di Panti Asuhan
9 Rencana Putra Mahkota Kerajaan Chu
10 Mempercepat Tanggal Pernikahan
11 Tarian Kematian Di Tengah Kegelapan Malam
12 Kabar Dari Kekaisaran
13 Menghadiri Pesta Ulang Tahun Raja Qin Duan Ren
14 Dimulainya Pesta Ulang Tahun Raja Qin Duan Ren
15 Terbongkarnya Kejahatan Putra Mahkota Qin Yuwen
16 Ambisi Besar Selir Agung Li Wei
17 Dimulainya Acara Berburu
18 Kemenangan Yang Sempurna
19 Hari Terakhir Pesta Ulang Tahun Raja Qin Duan Ren
20 Pertunjukan Besar Pangeran Kerajaan Ming
21 Bandit Kura-Kura Hitam
22 Terbentuknya Kelompok Prajurit Kura-Kura Hitam
23 Keputusan Raja Liu Feng
24 Kematian Sia-Sia Delapan Jenderal Kerajaan Shu
25 Penyesalan Raja Liu Feng
26 Serangan Kerajaan Ming (1)
27 Serangan Kerajaan Ming (2)
28 Kedatangan Pendekar Tangan Iblis
29 Mundurnya Prajurit Kerajaan Ming
30 Kembali Ke Ibukota Kerajaan Shu
31 Rencana Selir Agung Li Wei
32 Seleksi Calon Prajurit Kura-Kura Hitam
33 Pelatihan Prajurit Kura-Kura Hitam
34 Rencana Pernikahan
35 Membatalkan Rencana Pernikahan
36 Meninggalkan Ibukota Kerajaan Shu
37 Sampai Di Kota Hebei
38 Memakai Pakaian Yang Lebih Tebal
39 Menangkap Para Pendekar Bayaran
40 Kematian Gubernur Kota Hebei
41 Penyesalan Raja Qin Duan Ren
42 Mengusir Raja Liu Feng
43 Pergerakan Pangeran Qing Moran
44 Lengsernya Raja Liu Feng
45 Membuka Seluruh Titik Pusat Tenaga Dalam
46 Menyergap Prajurit Kerajaan Shu
47 Hadiah Kecil
48 Persiapan Sebelum Perang
49 Dimulainya Peperangan
50 Identitas Lain Putri Liu Yao
51 Kematian Pendekar Tombak Naga
52 Peperangan Di Kota Zhuhai
53 Ancaman Pangeran Qing Moran
54 Hukuman Mati
55 Membersihkan Benalu
56 Kamu Memang Jelek
57 Hukuman Raja Liu Feng
58 Menyerahkan Wilayah
59 Duri Dalam Daging
60 Kekacauan Di Gerbang Ibukota Kerajaan
61 Sekelompok Pendekar Bodoh
62 Tertutupnya Seluruh Wilayah Kerajaan Shu
63 Kekuatan Tubuh Dewa Matahari
64 Kedatangan Lao Pi
65 Tamu Dari Kerajaan Song
66 Penculikan Putri Liu Yao
67 Sebuah Kebetulan
68 Mendatangi Musuh
69 Melawan Lao Pi
70 Kerjasama Kerajaan Gui Dan Kekaisaran Qing
71 Datangnya Bala Bantuan
72 Kedatangan Raja Kerajaan Song
73 Berada Dalam Posisi Terjepit
74 Surat Dari Raja Tang Gong
75 Membantu Kerajaan Tang
76 Kemenangan Kerajaan Tang
77 Kabar Palsu
78 Kekuatan Baru Ratu Li Wei
79 Ancaman Bangsa Barat
80 Rencana Penguasa Wilayah Barat
81 Hari Sebelum Dimulainya Perang
82 Menuju Medan Perang
83 Malam Sebelum Perang
84 Hadiah Kecil Untuk Sang Kaisar
85 Peperangan Hari Pertama (1)
86 Peperangan Hari Pertama (2)
87 Peperangan Hari Kedua (1)
88 Peperangan Hari Kedua (2)
89 Mengambil Alih Kekaisaran Qing
90 Serangan Tersembunyi
91 Musnahnya Pasukan Kerajaan Chu
92 Akhir Dari Kekaisaran Qing
93 Malam Bercocok Tanam
94 Keberadaan Putri Palsu
95 Mengungkap Keberadaan Seorang Penipu
96 Mendirikan Tiga Kerajaan Baru
97 Utusan Kekaisaran Barat
98 Melenyapkan Para Pengacau
99 Hari Pernikahan
100 Terbentuknya Kekaisaran Shu
101 Penyerangan Putri Liu Yao
102 Meningkatkan Kekuatan Kekaisaran Shu
103 Membeli Senjata
104 Perampok Di Ibukota
105 Tidak Membutuhkan Selir
106 Kekacauan Di Kedai Teh
107 Menetapkan Peraturan Baru
108 Menghukum Para Bangsawan
109 Persiapan Musim Dingin
110 Datang Untuk Berperang
111 Serangan Di Tengah Gelapnya Malam
112 Rencana Serangan Balik
113 Pembantaian Di Dalam Benteng
114 Penyesalan Kaisar Bernard
115 Kematian Kaisar Bernard
116 Jatuhnya Kekaisaran Barat
117 Extra Part 1. Permintaan Maaf
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Memutuskan Hubungan
2
Menjadi Pengawal Bayaran
3
Istana Putri Mahkota
4
Tugas Pertama
5
Menyelesaikan Tugas
6
Menangkap Basah Seorang Mata-Mata
7
Sifat Kejam Putri Liu Yao
8
Penyerangan Di Panti Asuhan
9
Rencana Putra Mahkota Kerajaan Chu
10
Mempercepat Tanggal Pernikahan
11
Tarian Kematian Di Tengah Kegelapan Malam
12
Kabar Dari Kekaisaran
13
Menghadiri Pesta Ulang Tahun Raja Qin Duan Ren
14
Dimulainya Pesta Ulang Tahun Raja Qin Duan Ren
15
Terbongkarnya Kejahatan Putra Mahkota Qin Yuwen
16
Ambisi Besar Selir Agung Li Wei
17
Dimulainya Acara Berburu
18
Kemenangan Yang Sempurna
19
Hari Terakhir Pesta Ulang Tahun Raja Qin Duan Ren
20
Pertunjukan Besar Pangeran Kerajaan Ming
21
Bandit Kura-Kura Hitam
22
Terbentuknya Kelompok Prajurit Kura-Kura Hitam
23
Keputusan Raja Liu Feng
24
Kematian Sia-Sia Delapan Jenderal Kerajaan Shu
25
Penyesalan Raja Liu Feng
26
Serangan Kerajaan Ming (1)
27
Serangan Kerajaan Ming (2)
28
Kedatangan Pendekar Tangan Iblis
29
Mundurnya Prajurit Kerajaan Ming
30
Kembali Ke Ibukota Kerajaan Shu
31
Rencana Selir Agung Li Wei
32
Seleksi Calon Prajurit Kura-Kura Hitam
33
Pelatihan Prajurit Kura-Kura Hitam
34
Rencana Pernikahan
35
Membatalkan Rencana Pernikahan
36
Meninggalkan Ibukota Kerajaan Shu
37
Sampai Di Kota Hebei
38
Memakai Pakaian Yang Lebih Tebal
39
Menangkap Para Pendekar Bayaran
40
Kematian Gubernur Kota Hebei
41
Penyesalan Raja Qin Duan Ren
42
Mengusir Raja Liu Feng
43
Pergerakan Pangeran Qing Moran
44
Lengsernya Raja Liu Feng
45
Membuka Seluruh Titik Pusat Tenaga Dalam
46
Menyergap Prajurit Kerajaan Shu
47
Hadiah Kecil
48
Persiapan Sebelum Perang
49
Dimulainya Peperangan
50
Identitas Lain Putri Liu Yao
51
Kematian Pendekar Tombak Naga
52
Peperangan Di Kota Zhuhai
53
Ancaman Pangeran Qing Moran
54
Hukuman Mati
55
Membersihkan Benalu
56
Kamu Memang Jelek
57
Hukuman Raja Liu Feng
58
Menyerahkan Wilayah
59
Duri Dalam Daging
60
Kekacauan Di Gerbang Ibukota Kerajaan
61
Sekelompok Pendekar Bodoh
62
Tertutupnya Seluruh Wilayah Kerajaan Shu
63
Kekuatan Tubuh Dewa Matahari
64
Kedatangan Lao Pi
65
Tamu Dari Kerajaan Song
66
Penculikan Putri Liu Yao
67
Sebuah Kebetulan
68
Mendatangi Musuh
69
Melawan Lao Pi
70
Kerjasama Kerajaan Gui Dan Kekaisaran Qing
71
Datangnya Bala Bantuan
72
Kedatangan Raja Kerajaan Song
73
Berada Dalam Posisi Terjepit
74
Surat Dari Raja Tang Gong
75
Membantu Kerajaan Tang
76
Kemenangan Kerajaan Tang
77
Kabar Palsu
78
Kekuatan Baru Ratu Li Wei
79
Ancaman Bangsa Barat
80
Rencana Penguasa Wilayah Barat
81
Hari Sebelum Dimulainya Perang
82
Menuju Medan Perang
83
Malam Sebelum Perang
84
Hadiah Kecil Untuk Sang Kaisar
85
Peperangan Hari Pertama (1)
86
Peperangan Hari Pertama (2)
87
Peperangan Hari Kedua (1)
88
Peperangan Hari Kedua (2)
89
Mengambil Alih Kekaisaran Qing
90
Serangan Tersembunyi
91
Musnahnya Pasukan Kerajaan Chu
92
Akhir Dari Kekaisaran Qing
93
Malam Bercocok Tanam
94
Keberadaan Putri Palsu
95
Mengungkap Keberadaan Seorang Penipu
96
Mendirikan Tiga Kerajaan Baru
97
Utusan Kekaisaran Barat
98
Melenyapkan Para Pengacau
99
Hari Pernikahan
100
Terbentuknya Kekaisaran Shu
101
Penyerangan Putri Liu Yao
102
Meningkatkan Kekuatan Kekaisaran Shu
103
Membeli Senjata
104
Perampok Di Ibukota
105
Tidak Membutuhkan Selir
106
Kekacauan Di Kedai Teh
107
Menetapkan Peraturan Baru
108
Menghukum Para Bangsawan
109
Persiapan Musim Dingin
110
Datang Untuk Berperang
111
Serangan Di Tengah Gelapnya Malam
112
Rencana Serangan Balik
113
Pembantaian Di Dalam Benteng
114
Penyesalan Kaisar Bernard
115
Kematian Kaisar Bernard
116
Jatuhnya Kekaisaran Barat
117
Extra Part 1. Permintaan Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!