Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih...
°°°
“Yang Mulia, Putri Liu Yao tidak lagi menginginkan kompetisi untuk mencari pengawal pribadi karena Putri sudah menemukan pengawal pribadi yang diinginkannya, bahkan pengawal pribadinya sudah lolos dari ujian yang dilakukan oleh puluhan pasukan khusus yang berjaga di istana Putri Mahkota...”
Seorang prajurit yang bekerja untuk Putri Liu Yao, menyampaikan apa yang harus dia katakan pada Raja, dan semua yang dia katakan sama persis seperti apa yang dikatakan Putri Liu Yao padanya.
Mendengar itu Raja menganggukkan kepalanya, “Apa ada yang mencurigakan dari pengawal pribadi pilihan putriku?” tanyanya.
“Yang Mulia, hamba tidak melihat ada keanehan dari kedua orang yang telah dipilih Putri Liu Yao sebagai pengawal pribadinya. Akan tetapi, hamba harus akui kalau kekuatan mereka sangatlah luar biasa, terutama yang bernama Qiao Chen. Dengan mata kepala hamba sendiri, hamba melihat dia berhasil melumpuhkan prajurit khusus hanya dengan menggunakan krikil kecil...”
“Melumpuhkan prajurit khusus hanya dengan menggunakan krikil kecil? Setahuku, hanya mereka yang mengolah tenaga dalam, yang dapat melakukan itu, dan kalau benar orang itu dapat mengolah tenaga dalam artinya putriku benar-benar telah menemukan sosok yang tepat untuk menjadi pengawal pribadinya...”
“Bagaimana dengan sosok satunya? Apa dia juga dapat melakukan hal yang luar biasa?” tanya Raja penasaran dengan pengawal pribadi putrinya.
“Hamba hanya melihat dia dengan mudahnya dapat menghindari lesatan anak panah, dan mengalahkan belasan prajurit khusus tanpa mengalami luka...”
“Menarik, sangat menarik. Sepertinya putriku benar-benar menemukan sepasang pendekar yang dapat memberi keamanan padanya...”
“Yang Mulia, entah kenapa hamba merasa Putri Liu Yao ada ketertarikan dengan Qiao Chen. Beberapa kali hamba melihat Putri begitu perhatian pada pemuda itu, bahkan Putri menyiapkan ruangan khusus untuknya, tak jauh dari kamarnya...”
Raja menggebrak meja kerjanya, mendengar apa yang baru dikatakan prajurit yang berlutut di hadapannya. Perasaan senangnya seketika berubah menjadi amarah setelah mendengar semua itu.
“Awasi mereka! Segera laporkan padaku kalau ada yang aneh dengan hubungan mereka!” titah Raja.
“Baik Yang Mulia,” seru prajurit, lalu dia pergi meninggalkan ruang kerja Raja Kerajaan Shu.
°°°
Ruang pertemuan istana Putri Mahkota.
Putri Liu Yao yang didampingi Qin Chen dan Qiao Bao mengadakan pertemuan dengan beberapa petinggi Kerajaan yang pagi-pagi sekali sudah mengunjungi istananya. Meski kedatangan mereka mengganggu acara makan paginya, Putri Liu Yao menyambut kedatangan mereka setelah mendengar apa yang ingin mereka sampaikan padanya, apalagi apa yang ingin mereka sampaikan masih berhubungan dengan calon suaminya, Putra Mahkota Kerajaan Chu.
Petinggi Kerajaan yang mengunjunginya adalah mereka yang baru kembali ke Kerajaan Shu, setelah melakukan perjalan ke Kerajaan Chu, membahas beberapa kerjasama yang ingin dilakukan diantara dua Kerajaan.
Sebenarnya mereka akan kembali ke Kerajaan Shu dengan hasil yang memuaskan. Akan tetapi, belum juga mereka pergi meninggalkan Kota Kerajaan Chu, mereka mendengar kabar buruk tentang Putra Mahkota Kerajaan Chu, yang tertangkap basah oleh Raja Qin Duan Ren sedang bermesraan dengan salah satu Selirnya.
Bukannya sedih setelah mendengar semua itu, Putri Liu Yao justru tersenyum senang di balik cadarnya.
“Dari awal aku memang sudah tidak menyukai pria itu. Sejak pertama kali bertemu dengannya, dia sudah memberi kesan buruk padaku. Kalau saja aku boleh memilih, jelas aku lebih memilih menjadi Permaisuri Pangeran ketiga. Namun sayang, dia telah pergi meninggalkan Kerajaan, dan sampai sekarang tidak ada yang mengetahui keberadaannya,” ungkap Putri Liu Yao.
“Putri, selain kabar itu kami juga mendengar kabar tentang sifat buruk Putra Mahkota, dimana dia sering bergonta-ganti pasangan dan sering berkunjung ke paviliun cinta. Bukan hanya itu, bahkan dia sering mengambil wanita yang sudah bersuami hanya karena dia menginginkan kehangatan dari tubuh wanita itu,” kata pria tua yang merupakan Menteri Perdagangan Kerajaan Shu.
“Wow!... Bukannya sifat itu sangatlah buruk untuk dimiliki seorang Putra Mahkota?” kata Putri Liu Yao menatap Menteri Perdagangan.
“Putra Mahkota Kerajaan Chu sangat tidak layak menjadi pendamping Putri Mahkota,” ungkap Wakil Menteri Perdagangan.
Mendengar itu Putri Liu Yao kembali menunjukkan senyuman di balik cadarnya, “Pantas atau tidaknya, hanya Ayahanda yang berhak menentukannya,” ujarnya.
°°°
Setelah kepergian tamu yang berkunjung ke istana miliknya, saat ini di ruang pertemuan hanya tersisa Putri Liu Yao, Qin Chen, dan Qiao Bao, dan dua pelayan kepercayaan Putri Liu Yao.
“Aku ingin kalian berdua menyelidiki kebenaran kabar tentang Putra Mahkota Kerajaan Chu!...”
“Kalau kabar itu benar, kumpulkan bukti supaya aku dapat menyerahkan bukti-bukti itu pada Ayahandaku,” titah Putri Liu Yao memberi perintah pada Qin Chen dan Qiao Bao.
Tugas mencari informasi masih masuk dalam ranah pekerjaan seorang pengawal. Jadi, tanpa banyak bertanya, Qin Chen dan Qiao Bao langsung saja bersiap untuk menyelesaikan perintah Putri Liu Yao.
“Kalian hanya punya waktu satu minggu untuk menyelesaikan apa yang harus kalian selesaikan!...” Putri Liu Yao memberi mereka masing-masing satu kantong uang berisi sepuluh koin emas, sebagai uang saku selama mereka mengerjakan perintahnya.
“Kami tidak akan mengecewakan Putri,” kata Qin Chen dan Qiao Bao, lalu keduanya undur diri, dan begitu saja pergi meninggalkan ruang pertemuan.
“Tuan Putri, apa mereka berdua dapat menyelesaikan tugas itu tepat waktu?” tanya salah satu pelayan kepercayaan Putri Liu Yao.
“Mereka pasti bisa menyelesaikannya, bahkan aku curiga mereka dapat lebih cepat menyelesaikan tugas itu, sebelum waktu yang sudah aku tentukan,” balas Putri Liu Yao yakin akan kemampuan yang dimiliki Qin Chen dan Qiao Bao.
Kedua pelayan Putri Liu Yao yang sebenarnya merupakan pendekar berilmu tinggi, entah kenapa mereka memiliki keyakinan yang sama, seperti keyakinan yang dimiliki oleh Putri Liu Yao.
°°°
Sama-sama dapat mengolah tenaga dalam dan menguasai ilmu meringankan tubuh, dalam satu malam Qin Chen dan Qiao Bao sampai di Kerajaan Chu.
“Kota ini tidak mengalami banyak perubahan sejak terakhir kali aku melihatnya,” ujar Qin Chen melihat pemandangan Kota Kerajaan Chu.
“Saudara Chen, apa kamu tahu darimana kita harus mengumpulkan bukti?” tanya Qiao Bao.
“Aku tahu dimana kita dapat mendapatkan seluruh bukti tentang semua hal buruk yang dilakukan Putra Mahkota...” Qin Chen meminta Qiao Bao mengikutinya yang bergerak menuju suatu tempat.
“Istana Pangeran Ketiga? Saudara Chen, untuk apa kita pergi ke tempat yang sudah lama ditinggalkan penghuninya?” kata Qiao Bao bingung.
“Kamu tunggu aku di sini!” kata Qin Chen singkat lalu dia melompati benteng istana Pangeran Ketiga yang tak lain adalah kediaman miliknya.
Qiao Bao yang di suruh menunggu, dia menurut dan duduk santai di depan gerbang sembari menunggu Qiao Chen keluar.
Sementara itu di dalam istana, Jin Han langsung menyerang Qin Chen yang memasuki istana dengan memakai pakaian serba hitam, dan menggunakan topeng untuk menutupi sebagian wajahnya.
“Siapa kamu?” tanya Jin Han tidak mengenali sosok Qin Chen.
“Aku hanya orang yang ingin mengunjungi tempat ini,” balas Qin Chen sembari menghindari setiap serangan yang dilakukan Jin Han.
Mendengar suara yang begitu dia kenal, Jin Han segera menghentikan serangannya dan langsung saja dia mengambil sikap berlutut.
“Maafkan aku yang tidak mengenali Tuan,” kata Jin Han yang akhirnya tahu kalau sosok yang dia serang adalah Qin Chen.
“Kamu tidak perlu meminta maaf, lagian kedatanganku ke tempat ini tak ada bedanya dengan kedatangan seorang pencuri,” kata Qin Chen lalu dia menyuruh Jin Han bangkit.
“Tuan, apa yang membawa Tuan tiba-tiba kembali? Bukannya Tuan telah memutuskan pergi? Apa Tuan ingin membalas perlakuan Raja dan Selir Agung? Kalau Tuan ingin balas dendam, dengan senang hati aku pasti membantu Tuan,” ujar Jin Han.
“Balas dendam ya? Untuk saat ini aku tidak ingin melakukan itu pada mereka, tapi aku ingin sedikit memberi pelajaran pada Raja melalui Putra Mahkota,” balas Qin Chen.
“Kalau Tuan ingin membalas melalui Putra Mahkota, kebetulan aku baru saja mengumpulkan semua bukti kejahatannya...” Jin Han mengeluarkan sebuah gulungan dari lengan bajunya, dan memberikan gulungan itu pada Qin Chen.
Saat memberikan gulungan itu pada Qin Chen, tak sengaja dia melihat plakat yang terikat di ikat pinggang Qin Chen. Dia mengenali plakat itu karena pernah melihat plakat serupa saat berkunjung ke Kerajaan Shu.
‘Sepertinya Pangeran telah menemukan wanita yang jauh lebih baik daripada Selir Agung. Putri Mahkota Liu Yao, wanita sempurna yang tidak pantas menjadi pendamping pria seperti Putra Mahkota,’ kata Jin Han dalam hati.
“Bukti ini lebih dari cukup untuk menghancurkan nama baik Putra Mahkota,” ujar Qin Chen setelah membaca isi gulungan yang baru diberikan Jin Han.
“Tuan, apa aku boleh ikut pergi bersama Tuan?” tanya Jin Han yang ingin pergi mengikuti Qin Chen.
Mendengar itu Qin Chen menggelengkan kepalanya, lalu dia berkata, “Kamu adalah mata dan telingaku di istana ini. Jadi, sebaiknya kamu tetap berada di tempat ini!...”
°°°
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
calvyn narendra
jossss
2025-01-14
1
Imam Sutoto
top markotop story
2024-07-04
2
Eka Haslinda
bau bau baca marathon ini
2024-06-01
0