akhirnya tibalah hari di mana kami akan melaksanakan akad nikah. walaupun hanya ditemani oleh beberapa saksi, tapi syukurnya semua berjalan dengan lancar. Mas dimas berhasil mengucap ijab kabul tanpa kesalahan sedikitpun. Kami menikah di bandung karena kalau di jakarta takut ketawan sama istri sahnya mas dimas.
Setelah akad nikah selesai, mas dimas langsung membawaku ke sebuah hotel mewah. Di sana kami akan berbulan madu selama 3 hari. Mas dimas bilang untuk saat ini kami belum bisa pergi jauh-jauh, tapi dia berjanji suatu saat akan membawaku bulan madu ke luar negeri.
***
"mas, aku capek!" keluhku kepadanya
"kamu capek yank? Ya udah kalau gitu kamu istirahat aja dulu ya. Aku keluar beli makanan dan cemilan ya sayang?" ucap mas dimas meminta ijin kepadaku
"oke mas, tapi jangan lama-lama ya." jawabku
Dan setelah dia pergi, aku pun tertidur dengan sangat lelapnya.
***
Pov Tiara
Aku Tiara Andini, istri dari Dimas anggara. Aku menikah dengan mas dimas sudah berjalan selama 6 tahun, dan kami dikaruniai seorang putri kecil yang masih berusia 5 tahun.
Awalnya mas dimas adalah pria yang sangat baik dan juga mencintaiku dengan tulus. Tidak pernah sedikitpun dia kasar padaku apalagi sampai membentakku. walaupun aku pernah mendengar tentang masa lalunya yang buruk, tapi mas dimas meyakinkanku bahwa itu hanyalah gosip murahan yang ingin menjatuhkan dirinya, dan aku pun percaya.
Tapi belakangan ini aku melihat sikapnya kepadaku sudah mulai berubah dan juga dia mulai kasar kepadaku, memang bukan kasar main tangan tapi kasar lewat kata-kata.
Aku mencurigai kalau dia ada hubungan dengan sekretaris barunya yang bernama susi itu. Dan karena susi itu, setiap malam aku harus bertengkar dengan mas dimas.
Tapi mas dimas kembali meyakinkanku bahwa tiada perempuan lain selain diriku, awalnya aku tidak percaya. Tapi karena melihat mas dimas yang mulai manja-manja kepadaku, dan kembali hangat di ranjang. Maka aku pun melupakan tentang perselingkuhan itu.
Sampai pada pagi hari tadi dia ijin untuk pergi ke bandung karena ada urusan penting. Aku pun memberikan ijin kepadanya tanpa berpikiran macam-macam.
Tapi di saat aku mau mengambil air di dapur, tiba-tiba pigura foto kami yang tergantung di tembok itu pun terjatuh dan pecah.
Mbok mirna dan mbok ratih pun langsung berlari ke ruang tamu karena mendengar bunyi benda jatuh.
"ada apa buk tiara? Apa yang terjatuh?" tanya mbok mirna
"itu loh mbok, fotoku sama mas dimas jatuh ke lantai, padahal gak ada angin apapun, dan selama ini juga foto kami tidak pernah terjatuh." ucapku kepada mbok marni dengan perasaan yang tidak enak
"biasanya tuh ya non kalau kata orangtua dulu? kalau foto keluarga sampai jatuh tanpa ada penyebabnya, itu berarti ada sesuatu yang tidak baik." jelas Mbok Ratih
"iya kah mbok? Aku jadi khawatir, apalagi sekarang mas dimas sedang ada di bandung." jawabku
"tapi teh ibu gak usah terlalu mikir ya? Mungkin pakunya gak kuat atau apalah yang membuat foto itu jatuh. Pokoknya pesan mbok, ibu tiara berpikir positif saja." nasehat mbok mirna
"baiklah kalau begitu mbok! mbok, bisa tolong bantu beresin pecahan kacanya ya? Biar fotonya aku taruh di dalam kamarku saja." ucapku kepada mbok mirna.
Setelah itu aku pun segera ke kamar untuk melihat anakku yang sedang tertidur, dan sekalian mengecek handphoneku, siapa tau ada kabar dari mas dimas.
Tapi setelah aku mengecek ternyata tidak ada sedikit pun kabar dari suamiku, bahkan ketika aku meneleponnya, dia tidak mengangkatnya sama sekali.
Ya Tuhan, semoga suamiku dalam keadaan baik-baik saja, dan aku mohon lindungi dia, dimana pun dia berada.
***
Pov Author
ketakutan tiara tidak terbukti sama sekali, karena sang suami justru sedang bersenang-senang dengan istri barunya, bahkan sekarang mereka sedang menikmati malam pertama mereka. Walaupun sebenarnya ini bukanlah malam pertama, melainkan malam yang kesekian kalinya.
Suara erangan dan desahan terdengar dengan jelas di dalam kamar itu. Dua manusia yang sedang dimabuk cinta itu berkeringat karena kegiatan panas mereka. Bahkan dimas tidak ingat lagi bahwa sang istri sedang gelisah memikirkan keadaannya, dan dia juga tidak tau bahwa sang anak sedang menangis kejer, entah karena apa.
Susi pun begitu menikmati percintaan itu, bahkan dia tidak ingat lagi yang namanya dosa. Dendam dan juga nafsu telah menguasai dirinya untuk memiliki dan menghancurkan dimas.
"sayang, apakah kamu puas?" tanya susi kepada dimas ketika pergumulan mereka telah selesai.
"puas sayang, puas sekali! Aku malah ingin nambah lagi." ucap dimas sambil menggodaku
"tapi jangan sekarang ya sayangku, badanku rasanya mau remuk sekali." ucap susi
"baiklah sayang, aku mengerti!" ucap dimas sambil memeluk susi dengan kuat.
Malam ini mereka berdua tertidur dengan nyenyak akibat pergumulan panas, tanpa sedikitpun memikirkan perasaan sang istri yang sedang khawatir.
***
Kediaman Tiara
'Ya Tuhan ada apa ini? Anakku yang berumur lima tahun ini dari tadi menangis dan memanggil ayahnya terus-menerus.'
"tenang ya anakku sayang, cup-cup nak! Jangan menangis terus." ucapku sambil terus menggendongnya
Mbok mirna dan mbok ratih pun sampai menghampiri kami berdua, karena takut mendengar rara yang menangis terus sejak tadi.
"non rara kenapa menangis terus?" tanya mbok mirna kepadaku.
"gak taulah mbok, aku juga bingung?" jawabku
"sepertinya ada yang sedang mengganggu rara?" ucap mbok ratih
Sontak aku pun langsung menoleh ke arah mbok ratih, "maaf mbok maksudnya gimana ya?" tanyaku dengan penuh kebingungan
"non rara ini sedang diganggu sama jin, ibu mereka tunggu sebentar di sini ya?" ucap mbok ratih
Mbok ratih pun pergi ke dapur, entah untuk mengambil apa?
Tidak lama mbok ratih datang lagi sambil membawa gelas kecil dengan beberapa lembar daun damar, dan gelas berisi air itu didoakan terlebih dahulu oleh mbok ratih, setelah itu dengan daun damar dipercikkan lah air itu ke sekeliling ruangan dan juga di kamar kami berdua. Dan benar saja, setelah mbok ratih melakukan itu, seketika juga tangisan rara terhenti.
"benar kan apa kata saya buk? kalian ini sedang diganggu sama jin, termasuk non rara ini!" ucap mbok ratih
"wahhh...makasih ya mbok. Berkat mbok, anak saya tidak menangis lagi." ucapku berterimakasih kepada mbok ratih.
"sama-sama ibu! ibu harus rajin shalat ya? Entah mengapa aku merasakan ada aura jahat yang sedang mengganggu rumah tangga ibu sama pak dimas." jelas mbok ratih
"mbok kayaknya tau banyak ya tentang hal-hal seperti ini." jawabku
"iya, ibunya mbok ratih itu kan biasa bantu orang yang sedang dirasuki roh jahat, dan itu sekarang menurun ke mbok ratih." jelas mbok mirna
Mbok mirna dan mbok ratih adalah saudara sepupu. Mereka sangat baik dan juga kerjaannya sangat bagus dan juga cekatan. Mereka adalah ART yang dibawa oleh Alm. bapa mertuaku untuk menemani dan membantu meringankan pekerjaanku. Dan mereka sudah bekerja bersamaku selama dua tahun lebih.
"Lebih baik sekarang ibu bawa non rara ke kamar dan beristirahatlah ya. Dan jangan lupa untuk shalat lima waktu." pesan mbok ratih kepadaku
Setelah itu aku pun segera masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya. Aku segera membaringkan tiara yang sudah tidur dengan sangat lelap di atas tempat tidur.
aku pun karena lelah segera berbaring di samping rara, dan tanpa sadar aku pun terlelap, hingga aku pun bermimpi begitu buruknya.
Dan,
AKHHHH...!!
***BERSAMBUNG***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments