POV DIMAS
"sus-susi...??" ucap pak dimas
susi pun segera masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamar tersebut dan tanpa basa-basi langsung mencium bibirku dengan penuh gairah, awalnya aku hanya diam saja, tapi lama-lama aku pun mulai bergairah dan membalas ciumannya dengan sangat kuat.
aku pun langsung membaringkan susi di atas tempat tidur. dan aku menciumnya dengan penuh nafsu, lalu aku mulai turun mencium lehernya dan dengan satu tarikan aku berhasil merobek baju tidur susi yang memang sangat transparant.
aku melihat gunung yang sangat indah dan begitu menantang itu, aku pun langsung membuka pengaitnya dan mulai mengulum bagian atasnya yang berwarna merah jambu itu. Aku mendengar suara desahan susi yang begitu menggoda dan membuat gairahku semakin naik sampai ke ubun-ubun.
Malam ini susi begitu cantik seperti bidadari yang turun dari khayangan. Setelah aku puas mengulum bagian atasnya itu, aku pun mulai pelan-pelan turun ke bawah pusat dan setelah itu langsung membuka CD yang dia punya dan mulai mengulum bagian bawahnya yang begitu wangi dan memabukkan itu. Susi menjambak rambutku dan desahannya itu semakin kuat, sehingga aku pun segera membuka semua pakaianku tanpa tersisa.
"sus, kamu betul-betul sudah siap untuk melakukan ini semua?" tanyaku kepadanya, karena aku juga tidak mau kalau nantinya susi sampai membenciku jika aku melakukan yang lebih dari itu.
"aku siap mas, ayok lakukan mas! Aku sudah tidak tahan lagi," ucapnya dengan suara yang mendayu.
Akhirnya aku pun mulai memasuki surga dunia itu pelan- pelan, awalnya sangat susah tapi dengan satu hentakan aku berhasil memasuki surganya yang masih sangat sempit itu. Susi sempat menjerit, aku pun mengeluarkan kembali senjataku itu dan di situlah aku melihat darah, darah perawan. Dan ternyata susi masih perawan sampai saat ini, dan aku telah mengambil keperawanannya itu. Aku pun berjanji dalam hati akan bertanggung-jawab pada susi apapun yang terjadi.
"mas, kenapa berhenti?" tanya susi dengan mata yang sayu
"mas, takut kamu akan kesakitan?" jawabku
"aku baik-baik aja kok mas! Lanjutkan mas, aku udah gak tahan lagi." ucapnya lagi.
Dan pada akhirnya aku pun memasukkan kembali senjataku ke dalam surga yang sangat indah itu. Sampai pada akhirnya kami sama-sama mengeluarkan cairan, dan cairan milikku aku tumpahkan semua ke dalam surga itu tanpa tersisa.
Aku pun mencium kening susi dengan lembut, dan susi pun tersenyum bahagia. Sampai akhirnya kami berdua pun tertidur sambil berpelukan hingga pagi. Aku sudah tidak ingat lagi dengan istri dan anak yang sudah menungguku di rumah, yang aku tau saat ini hanyalah bahwa aku sangat menginginkan susi menjadi milikku seutuhnya.
***
POV SUSI
Aku terbangun di pagi hari dengan badan yang sangat sakit, aku kaget melihat pak dimas yang sudah ada di sebelahku. Dan yang lebih mengejutkan lagi kami berdua sudah dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai kain pun di badanku, hanya selimut yang menutupi badan kami berdua.
'Ya Tuhan apa yang terjadi ini?' ucapku bertanya dalam hati. Aku berusaha untuk bangkit dari tempat tidur untuk masuk ke kamar mandi, tapi aku merasakan sakit yang teramat dalam di area intimku ini. Jeritan kecilku membangunkan pak dimas dari tidur lelapnya itu.
" sayang, kamu sudah bangun?" tanya pak dimas kepadaku
"apa yang sudah terjadi dengan kita, pak? Kenapa kita bisa telanjang seperti ini?" tanyaku kepada pak dimas dengan sangat emosi
"kenapa kamu malah bertanya seperti itu? apakah kamu tidak ingat apa yang sudah kita berdua lakukan tadi malam?" tanya pak dimas dengan wajah bingung
"pak, pasti sudah memperkosaku kan?" tanyaku dengan berteriak kepadanya
"memperkosamu! Kamu mungkin gila ya sus, jelas-jelas tadi malam kamu yang datang sendiri ke kamarku dan langsung menciumku. Setelah itu kamu meminta aku untuk bercinta denganmu." jelasnya lagi
"tidak mungkin? kamu pasti mengarang cerita kan supaya jika terjadi sesuatu kepadaku, kamu akan meninggalkanku dan tidak akan mau bertanggung-jawab." ucapku lagi
"ti-tidak susi! Justru aku akan bertanggung-jawab atas apa yang aku lakukan ini, dan kalau perlu aku akan segera menikahi kamu." ucap pak dimas
"yang benar saja kamu? Lalu bagaimana dengan istri dan anakmu?" tanyaku kepadanya
"istriku tidak perlu tau dulu tentang masalah ini." jawabnya
"jadi maksud kamu kita berhubungan sembunyi-sembunyi begitu?! Tapi sampai kapan?" ucapku setengah berteriak kepadanya
"kasih aku waktu sus, untuk sementara biar kita menikah siri dulu. Aku janji setelah aku bisa meyakinkan istriku maka aku akan mensahkan hubungan kita." jelasnya
"oke baik, aku setuju. Tapi ingat aku tidak mau terlalu lama, karena setelah menikah aku berhak atas dirimu." ucapku dengan tegas kepadanya
"iya sayang, aku janji." jawabnya sambil mengacungkan dua jarinya kepadaku
"kalau begitu sekarang tolong gendong aku ke dalam kamar mandi karena aku mau berendam, aku merasa badanku mau hancur saja." ucapku dengan nada manja kepadanya.
Hanya saja sampai saat ini aku masih bingung, kenapa aku bisa berada di dalam kamar pak dimas, apa benar aku yang menggodanya terlebih dahulu? Tapi tidak apa-apa toh pada akhirnya aku akan menikah siri dengan pak dimas, walaupun siri tapi aku akan membuat pak dimas menceraikan istrinya yang sangat menyebalkan itu. Setelah aku berhasil menghancurkan hubungan mereka, aku akan meninggalkan dimas dan membuatnya mengemis di bawah kakiku.
***
Pak dimas berjanji kepadaku bahwa sepulangnya kami dari jambi, dia akan menikahiku dan bertanggung- jawab sepenuhnya atas diriku.
Hari ini sepulang dari kantor, aku mampir di apotek untuk membeli pil kb, untuk menghindari kehamilan karena memang aku tidak mau mengandung anak dari bajingan tersebut.
Setelah aku membeli pil kb aku segera kembali ke hotel dan segera beres-beres karena esok kami akan kembali ke jakarta.
aku mendengar nada panggilan di hpku, dan ketika aku mengecek ternyata yang meneleponku adalah pak andika, aku pun segera mengangkat panggilan tersebut.
"halo, selamat malam pak!" sapaku dr sebelah
"halo susi, apakah aku mengganggumu?" tanya pak andika di seberang
"tidak pak, ada apa ya?" tanyaku lagi kepadanya
"bisakah malam ini kita bertemu sebelum kamu kembali ke jakarta besok?" tanyanya lagi
"bisa pak! Kita mau ketemu di mana?" tanyaku
"kita ketemu di cafe libraries di jalan maple, nanti aku akan kirim lokasinya ya?" ucapnya lagi
"oke pak, kalau begitu pak bisa tunggu saya di sana." ucapku sambil mengakhiri panggilan telepon dari pak andika
Aku pun segera membersihkan diri dan menelepon taksi online untuk mengantarkan aku ke alamat yang diberitahukan oleh pak andika. Sesampainya di sana ternyata pak andika sudah menungguku.
"selamat malam pak, apakah pak sudah di sini dari tadi?" tanyaku basa-basi
"aku juga barusan sampai kok, sus!" jawabnya
Aku pun langsung duduk berhadap-hadapan dengannya. " kamu mau pesan apa susi?" tanyanya kepadaku
"aku mau jus advokat dengan roti bakar coklat-keju." jawabku
pak andika pun memanggil pelayan dan memberitahukan pesanan kami. Kami berdua pun asyik berbincang- bincang sambil menunggu pesanan kami. Tanpa kami sadari ada mata yang sedang memandang kami dengan wajah marah dan penuh emosi.
Siapakah dia...??
***BERSAMBUNG***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments